JUDUL PROGRAM
APLIKASI ANTIOKSIDAN DARI KULIT JERUK
PONTIANAK PADA BODY LOTION
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
DIUSULKAN OLEH :
Evi Rosliany
NIM: 2014430007 / Angkatan: 2014
Elisya Ambarwati
NIM: 2014430006 / Angkatan: 2014
Ika Fitrianing
NIM: 2015430024 / Angkatan: 20xx
Edit
Unduh lembar
pengesahan
- Lengkapi data sumber dana lain (jika ada), jangka waktu pelaksanaan,
menyetujui Ketua Program Studi / Wakil Dekan III dan Wakil Rektor III
(WR3: Irfan Purnawan, S.T., M.Chem.Eng., NIP. 20.773).
- Setelah lengkap, klik cetak di kanan atas untuk save as pdf
save as pdf
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...........................................................................................
i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel dan Gambar.................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................
1.4 Kegunaan .......................................................................................
1.5 Luaran ............................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................
BAB 3. METODA PENELITIAN .....................................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................
4.1 Anggaran Biaya ..............................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. xxxxxxx ................................................................................................
Tabel 2. xxxxxxx ................................................................................................
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ..................................................
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ...................................................................
x
x
x
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. xxxxxxx ............................................................................................
i
Gambar 2. xxxxxxx............................................................................................. ii
Gambar 3. xxxxxxx............................................................................................. iii
iv
RINGKASAN
Pada bagian ini kemukakan tujuan dan target penelitian yang ingin dicapai
serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan
harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan
yang diusulkan. Khusus abstrak 1 spasi dan maximal 1 halaman.
Kata Kunci: max 5 kata
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.
1.2 Perumusan Masalah
1. Mengapa menggunakan limbah kulit jeruk ?
2. Bagaimana proses dari kulit jeruk Pontianak ?
3. Bagaimana proses pembuatan Body Lotion ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memanfaatkan limbah kulit jeruk Pontianak
2. Untuk mengetahui proses ekstraksi dari kulit jeruk Pontianak
3. Untuk mengetahui proses pembuatan Body Lotion
1.4 Kegunaan
Vitamin C yang diperoleh dari kulit jeruk Pontianak akan diaplikasikan
dalam Body Lotion karena manfaatnya yang cukup banyak, khususnya untuk
perawatan kulit
1.5 Luaran
1) Artikel Ilmiah APLIKASI ANTIOKSIDAN DARI KULIT JERUK
PONTIANAK PADA BODY LOTION
2) Potensi Paten
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosidae
Sapindale
Rutaceae
Citrus
Sumber ; Widjaja, 2011
2.3. EKSTRAKSI
2.3.1. Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu metoda operasi yang digunakan dalam
proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan
menggunakan sejumlah massa bahan (solven) sebagai tenaga pemisah.
Apabila komponen yang akan dipisahkan (solute) berada dalam fase
padat, maka proses tersebut dinamakan pelindihan atau leaching. Proses
pemisahan dengan cara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar.
1. Proses penyampuran sejumlah massa bahan ke dalam larutan yang
akan dipisahkan komponen komponennya.
2. Proses pembantukan fase seimbang.
3. Proses pemisahan kedua fase seimbang.
Seagai tenaga pemisah, solven harus dipilih sedemikian hingga
kelarutannya terhadap salah satu komponen murninya adalah terbatas
atau sama sekali tidak saling melarutkan. Karenanya, dalam proses
ekstraksi akan terbentuk dua fase cairan yang saling bersinggungan dan
selalu mengadakan kontak. Fase yang banyak mengandung diluen
disebut fase rafinat sedangkan fase yang banyak mengandung solven
dinamakan ekstrak. Terbentuknya dua fase cairan, memungkinkan
semua komponen yang ada dalam campuran terbesar dalam masing-
2. Ekstraksi Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan
cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan
yang berperan pada perkolasi antara lain : gaya berat, kekentalan, daya
larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya
gesekan (friksi).
Alat yang digunakan untuk perkolasi disebut perkolator, cairan yang
digunakan untuk menyari disebut cairan penyari atau menstrum, larutan
zat aktif yang keluar dari perkolator disebut sari/perkolat, sedang sisa
setelah dilakukannnya penyarian disebut ampas atau sisa perkolasi.
Kecuali dinyatakan lain, perkolasi dilakukan sebagai berikut : 10 bagian
simplisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok
dibasahi dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari, lalu
dimasukkan ke dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya selama 3 jam.
Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap
kali ditekan hati-hati, dituangi dengan cairan penyari secukupnya sambil
cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat selapis cairan
penyari. Lalu perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam.
Cara perkolator lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena :
a.
alas
bulat,
demikian
seterusnya
berlangsung
secara
ekstraksi.
Kerapatan, terutama pada ekstraksi cair-cair, memiliki perbedaan
kerapatan yang besaran tara pelarut dan bahan ekstraksi.
7. Waktu ekstraksi
Waktu merupakan parameter penting dalam ekstraksi. Umumnya,
waktu ekstraksi berkorelasi positif terhadap jumlah senyawa target,
walaupun terdapat resiko terjadinya degradasi senyawa target itu sendiri.
Waktu ekstraksi tergantung pada bahan yang diekstrak. (lansida, 2011)
2.4. PEMILIHAN SOLVEN
2.4.2. Kriteria Solven
Untuk memperoleh hasil sebaik baiknnya dalam ekstraksi, kita
tidak dapat menggunakan sembarang solven. Namun solven tersebut
harus dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Mempunyai keemampuan melarutkan solute tetapi sedikit atau tidak
sama sekali melarutkan diluent.
2. Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup besar dengan solute.
3. Tidak beeraksi dengan solute maupun diluen.
4. Mempunyai keemurnian tinggi.
5. Tidak beracun.
6. Tidak meninggalkan bau.
7. Mudah direcovery.
8. Mempunyai perbedaan densitas yang tinggi dengan diluen.
2.1.3. Metanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau
spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH 3OH. Metanol
merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer
metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak
berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau
lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme an-aerobik oleh
pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif
bagi etanol industri.
bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam
jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut
akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi
karbon dioksida dan air.
Reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan membentuk
karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2CH3OH + 3O2 2CO2 + 4H2O
Api dari metanol biasanya tidak berwarna. Oleh karena itu, kita
harus berhati-hati bila berada dekat metanol yang terbakar untuk
mencegah cedera akibat api yang tak terlihat.
Kata methyl pada tahun 1840 diambil dari methylene, dan
kemudian digunakan untuk mendeskripsikan "metil alkohol". Nama ini
kemudian disingkat menjadi "metanol" tahun 1892 oleh International
Conference on Chemical Nomenclature. Suffiks yang digunakan dalam
kimia organik untuk membentuk nama radikal-radikal, diambil dari
kata "methyl". Pada tahun 1923, ahli kimia Jerman, Matthias Pier,
yang bekerja untuk BASF mengembangkan cara mengubah gas
sintesis (syngas / campuran dari karbon dioksida and hidrogen)
menjadi metanol. Proses ini menggunakan katalis zinc chromate (seng
kromat), dan memerlukan kondisi ekstrem, dengan tekanan sekitar 30
100 MPa (3001000 atm), dan temperatur sekitar 400 C. Produksi
metanol modern telah lebih effisien dengan menggunakan katalis
tembaga yang mampu beroperasi pada tekanan relatif lebih rendah.
Saat ini, gas sintesis umumnya dihasilkan dari metana yang merupakan
komponen dari gas alam.(Roberta, 2003)
Sifat fisika Metanol (CH3OH) :
(337.8 K).
Kelarutan dalam air : larut
10
2.
Sebagai
zat amfoter, yaitu zat yang dapa bertindak sebagai asam (donor proton)
atau sebagai basa (akseptor proton), sesuai reaksi :
CH3OH + HBr CH3OH2+ + Br
3. Metanol dapat dibuat dari hidrogenasi katalitik CO2, dengan reaksi sebagai
berikut :
CO2 + 3H2
CH3OH + H2O
Pada reaksi ini methanol tidak akan terbentuk pada keadaan normal,
melainkan dengan adanya penambahan katalis yang berfungsi untuk menurunkan
energy aktivasi, mempercepat jalannya reaksi, dan mengarahkan reaksi sesuai
dengan reaksi yang diinginkan.
11
Serbukkemudiandiekstraksidenganmenggunakanmetodemaserasidenganpelar
utmetanoldenganpenentuan kondisi optimum lama waktumaserasi(24 jam, 48
jam,
72
jam,
96
jam
dan
120
jam).
Hasilekstraksidisaringkemudiandipekatkandengancaradistilasivakumdandihit
ungrendemen yang didapatdanselanjutnya di analisis kadar betakaroten yang
didapatdenganmenggunakanspektrofotometer
UVVis.
Hasilkadar
betakarotenmaksimumkemudianditambahkansebagaikarotenoiddalampembua
tan body lotion.
KULIT JERUK
PEMOTONGAN
PENGHALUSAN
PENYARINGAN
AMPAS
3.2
Pembuatan Lotion
Sampeldenganhasilkadar
betakarotentertinggiakanditambahkansebagaibahanaktifbetakarotendalampembuat
an lotion. Lotion yangdibuatterdiridari 3 golonganBahanyaituBahan A
(Asamstearat,CetylAlkohol, PropilParaben) sebagaifasaminyak, Bahan B
(Aquadest, Gliserin, Trietanolamin, MetilParaben) sebagaifasa air, danBahan C
(Olive Oil, PropilenGlikol, EkstrakWortel)sebagaibahanpelembab,
humektandanantioksidan yang ditambahkanpadapembuatan body lotion
MINYAK DAN BEESWAX
12
EKSTRAK KULIT
JERUK
MASUKKAN KE DALAM
BLENDER
+
MINYAK ESSENSIAL
BLENDER
TAMBAHKAN AIR
HANGAT
TERBENTUK EMULSI
PINDAHKAN KE WADAH
TERTUTUP DAN SIMPAN
DI TEMPAT YANG SEJUK
Gambar 3. Diagram alir pembuatan lotion dengan penambahan ekstrak kulit jeruk
No.
1
2
3
4
Biaya (Rp.)
13
No.
1
2
3
4
5
6
Bulan ke-4
14
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, W. D. 2011. Jeruk. http://richmountain.wordpress.com/flora/jeruk.
Sari, Etty Septia . 2011. Pentingnya Pengujian Kandungan Gula Pada Jeruk
Pontianak (Citrus Nobilis Var.Microcarpa) Sebagai
Jaminan Kualitas Rasa . https://www.scribd.com/doc/73302401/jeruk-pontianak,
27 Oktober 2016
16
19
21
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
No.
Seminar
Ilmiah
1
2
Waktu dan
Tempat
L/P
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
No.
Seminar
Ilmiah
1
2
Waktu dan
Tempat
L/P
B. Riwayat Pendidikan
S1
S2
S3
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
No.
Seminar
Ilmiah
1
2
Waktu dan
Tempat
Material
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Peralatan
penunjang 1
Peralatan
penunjang 2
Peralatan
penunjang 3
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi
Pemakaian
Material
Kuantitas
Material 1
Material 2
Material 3
SUB TOTAL (Rp)
3. Perjalanan
Justifikasi
Pemakaian
Material
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Perjalanan ke
tempat/kota - n
Perjalanan ke
tempat/kota - n
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.)
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Nama /NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
:
:
:
:
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul
............................
....................................................................................................................................
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
Nama Lengkap
NIM.