Sistem Kristal Hexagonal Sistem Kristal ini jarang ditemukan di dalam rombhohedral , Kristal putih, umumnya kompak dan mikrokristalin, putih, kuning dan abu-abu, massa porselin dengan fraksi konkoidal. Granular dan elemen berserabut atau berbenang. Kelengkapan fisik Semi-keras/ sedang (3.5-4.5), berat, mudah pecah, pembelahan rhombohedral sempurna, tembus cahaya ata tembus pandang dengan kilap vitreous dan silky. Cerat berwarna putih. Kadang kadang biasnya bi rata hijau dalam sinar ultraviolet karena keberadaan mangan atau elemen aktif lainnya. Tidak hancur dalam hidrokolik dingin asam tapi akan memipih ketika dipanaskan. Menguap dan pecah ketika dipanaskan dan hancur didalam pemanas api Bunsen. Kemungkinan mengandung besi dalam larutan solid soltion dan sebagai merubah komposisi besi dan mengubah warna menjadi coklat mengkilat dan mineralnya menjadi terang. Proses Pembentukan Terbentuk oleh alterasi dari batuan ultramafik (peridotit dan serpentin) melalui aktivitas cairan asam karbonat. Sebagai diagesis mineral pengganti kalsit dan dolomit. Dpat Juga terjadi didalam urat hidrotermal, pegmatit dan umumnya batuan intrusi ( karbonat dan sagvandit) Genesa ( Keterdapatan ) Ada deposit yang besar dari magnesit kompak di Styria, manchuria, selesia, the rals, the coast range of California, madras dan sebagainya. Kristal yang bagus dan indah dapat ditemukan didalam pegmatite di Bom Jess dekat Bahia. Di Itali, terbentuk magnesit didalam Piedmont di MonteCalvo, Baldissero Canavese, Catellamonte dan Prali dan juga ditemukan di Tuscany, di Elba dan di Van Solda. Kristal sangat indah terbentuk di Alphine fissres dan di Brosso dan traversella serta kranbath. Kegunaan Sebuah bijih penting dari magnesium dan garam. Digunakan didalam manfaktur dari dasar kekerasan dari pertahanan temperatur yang tinggi atau ekstrim dan tipe spesial semen dan bubuk yang digunakan di kertas, rubber dan kandungan kimia industri.
MGS.dwiki Nugraha_Analisis Kestabilan Lereng Berdasarkan Kondisi Lereng, Batuan Penyusun Dan Tanah Untuk Memprediksi Potensi Tanah Longsor Sebagai Upaya Awal Mitigasi Bencana_IST AKPRIND Yogyakarta