Anda di halaman 1dari 10

KLIMAKTERIUM

1. DEFINISI
Klimakterium adalah :
-

Penurunan atau penuaan indung telur wanita > 48 tahun, sehingga terjadi penurunan
hormonal seluruh tubuh (Manuaba, 1998).

Tahapan kehilangan wanita dimana terjadi penurunan Fertilitas serta siklus menstruasi
menjadi irreguler bahkan kadang-kadang berhenti (Bobak, 1998).

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada senium dan terjadi pada
wanita 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan keluhan endrokinologis dan vegetatif
(Sarwono, 1999).

Jadi Klimakterium adalah fase perkembangan yang dialami oleh seorang wanita yang
melewati tahapan reproduktif menjadi non produktif akibat regresi fungsi ovarium &
biasanya terjadi antara 12-18 bulan.
2. PERUBAHAN PADA MASA KLIMAKTERIUM (FISIOLOGIS)
a) Perubahan pada organ reproduksi
Uterus

: Ukuran mengecil oleh karena menciut selaput lendir rahim

(atropi endometrium), hilang cairan dan perubahan bentuk jaringan


ikat antar sel.
Tuba Fallopi

Lipatan tubuh menjadi > pendek, menipis

dan mengerut, endosalping adanya rambut getar dalam tuba (silia)


kemudian menghilang.
Ovarium

Makin bertambah umur maka jumlahnya makin

berkurang. Usia 40-50 tahun rata-rata jumlah sel primordial sampai


dengan 300 buah. Karena adanya ovulasi pada setiap haid dan
proses terhentinya pertumbuhan folikel primordial.
Serviks
vagina,

:
atropi

Akan mengerut sampai terselubung oleh dinding


kripta

servical,

kanalis

servikalis

memendek,

menyerupai ukuran servik fundus pada masa adoleson.


Vagina

Terdapat

penipisan

dinding

vagina

sehingga

menyebabkan hilangnya ruggae (lipatan vagina).


-

Berkurangnya pembuluh darah

elastisitas

Sekret vagina encer, indexs koriopicnotik

PH vagina 1 karena terlambatnya pertumbuhan jasad renik vagina


oleh karena penurunan cadangan gula dalam sel mudah infeksi

Vulva

Menipis

karena

berkurangnya

dan

hilangnya

jaringan lemak dan jar. elastis


-

Kulit menipis dan pembuluh darah berkurang pengerutan lipatan


vulva

Pruritis oleh karena atropi dan sekret kulit

Rambut di mons pubis berkurang tebalnya

Nyeri saat senggama (dispareunia), mengkerutnya introitus

b) Perubahan pada organ


Dasar :

Kekuatan

dan

elastisitasnya

menurun

karena

penciutan (atropi) dan melemahnya daya sokong prolapsus


uterovaginal (turunnya alat-alat kelamin bagian dalam)
Anus dan Perineum
tonus

spincter

Atropi otot sekitarnya menyebabkan

melemah

dan

menghilang,

sering

terjadi

inkontinentia alvi vagina

Vesika Urinaria

: Aktivitas kendali spincter dan otot detrusor

(otot bladder hilang)

Lemak subcutan diserap, atropi parenkim, lobulus menciut, struma jaringan ikat
fibrosa menebal, putting susu mengecil, kurang erektil, pigmantasi menurun,
payudara mendatar dan mengendor.

c) Perubahan pada susunan ekstragenital

Adipositas (penimbunan lemak), diduga beda pe estrogen dan gangguan pe


pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

Hipotensi selama klimakterium terjadi secara bertahap kemudian menetap dan > pd
tek darah sebelumnya.

3.

Pe kolesterolemia

Aterosklerosis

Virilisasi (tumbuhnya rambut)

Pe kadar mineral tulang asteoporosis (pe/pengeroposan tulang)

PERIODE KLIMAKTERIUM
a) Pre Menopause
Fase pe pertama dari klimakterium ini ditandai dengan menstuasi masih terjadi tetapi
menjadi tidak beraturan, sering diiringi keluhan instabilitas vasomotor, lelah, nyeri
kepala dan gangguan emosi pada tahapan ini kadar estrogen mulai menurun serta
indeks fertilitas juga menurun. Dialami selama beberapa bulan sampai dengan
beberapa tahun.
b)

Menopause
Pada

tahap

ini

ovarium

menjadi

tidak

berespon

terhadap

gonadotropin

yang

mengakibatkan berhentinya menstuasi dan inferfilitas. Biasanya terjadi pada usia


antara 40-50 tahun.
c)

Post Menopause
Seluruh aktivitas ovarium tidak ada dan ditandai dengan menurunnya kadar estrogen,
atropi vagina dan osteoporosis.

4. TANDA DAN GEJALA


a) Gangguan Fisik

Kelainan menstruasi, dapat berupa :


-

Oligomenorea

: Siklus menstruasi yang menurun

Polimenorea

Hipomenorea : Darah menstruasi yang sedikit

Hipermenorea: Darah menstruasi yang banyak

Metroragia

: Siklus menstruasi yang panjang

Keluhan Vasomotorik
-

Hot Flushes (panas pada kulit karena ketidakstabilan vasomotor ditandai dengan
kulit merah dan hangat terutama didaerah kepala dan leher yang dapat terjadi
kapan saja, selama beberapa detik sampai dengan 2 menit atau lebih. Sering
terjadi pada malam hari dan biasanya dengan keringat ber > an.

Vertigo

Keringat banyak

Kedinginan

Keluhan konstitusional
Antara lain, palpitasi, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot/sendi, nyeri pinggang, pe
BB.

Perubahan fisiologis lain


Denyut jantung menurun, vasodilitasi perifer, temperatur kulit

Kulit genitalia dan dinding vagina, urethra menipis dan lebih kering, sehingga mudah
iritasi, infeksi, dyspareunia, labia, clitoris, uterus, ovarium mengecil, elastisitas kulit
ber< nya pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh akibat pe kadar estrogen dan
efek androgen dalam sirkulasi yang tak terimbangi.

Jaringan payudara mengalami atropi sehingga ukurannya mengecil.

Hilangnya libido

Pean kekuatan dan klasifikasi tulang disuruh tubuh (osteoporosis), beresiko fraktur
vertebrae & femur

Gangguan kardiovaskuler dan cerebrovaskuler

b) Gangguan psikososial
Stimulasi prostaglandin norepineprin meningkatkan vasospasme sehingga menimbulkan
gejala berupa :
-

Gugup

Mudah tersinggung/iritabilitas/agitasi

Depresi

Pelupa

Cemas dan takut karena kehilangan kebanggaan sebagai wanita

Insomnia.

5. ETIOLOGI
Klimakterium terjadi karena perubahan atau regresi fungsi ovarium beberapa faktor yang
mempengaruhi menoupause diri yaitu :
-

Terpapar radiasi yang berlebihan

Proses persalinan yang sulit

Status kesehatan yang jelek

Tidak akuratnya jarak kehamilan

Sering mengalami aborsi

3 reast feeding

Hipotyroid dan obesitas

6. PATOFISIOLOGI
Jumlah folikel yang diproduksi hormon berkurang
Tidak ada produksi folikekel di ovarium
Pe produksi
estrogen
Lonjakan LH & FSH
ovulasi tidak terjadi
Korpus luteum tidak
ada
Produksi progesteron
berkurang
Pertumbuhan
endometrium terganggu
Menstruasi tidak
teratur (siklus pendek)

Amenore

Pe produksi
estrogen
Kulit kering dan tipis

Sekret vagina ber <

Vaskurisasi kulit
berkurang
Kebutuhan nutrisi
kulit berkurang
Pembuluh darah
kulit banyak yang
rusak

Vagina kering
Nyeri pada saat
senggama

Gangguan hubungan
seksual

Merasa tidak
berfungsi sebagai
wanita normal

Harga diri
Penurunan Produksi Estrogen
Instabilitas vasomotor

Rasa panas di kulit


dan disertai
kemerahan (hot

Aktivitas osteoblast berkurang

Deposit ca dan
fosfor berkurang

Matriks tulang
berkurang

Melemah tulang

Nyeri
sendi
Kliposis

7. KEMUNGKINAN DATA FOKUS

Mudah
fraktur

a) Wawancara
-

Data Demografi :
Nama, usia, alamat, pekerjaan, status perkawinan

Riwayat periode klimakterium :


o

Apakah mengalami hot flushes (panas di kulit), jika ya seberapa berat


mengganggu.

Apakah mengalami kekeringan pada vagina, nyeri pada saat hubungan seksual.

Apakah klien mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.

Adakah keluhan yang menyertai saat menstruasi.

Apakah klien menggunakan alat kontrasepsi.

Apakah klien mengalami masalah dalam mengenali tanda dan gejala menopause
? apakah klien dapat membedakan antara tanda dan gejala akibat menopause
dengan stress.

Bagaimana perasaan klien jika mengalami menopause.

Jika klien sudah mengalami menapouse, apakah klien pernah mengalami


pendarahan vagina.

Apakah intake nutrisi klien sesuai dengan diet yang seimbang.

Apakah klien merokok.

Adakah riwayat keluarga yang mengalami osteoporosis atau kanker

Apakah klien pernah mengalami fraktur/jatuh

b) Pemeriksaan Fisik
-

TTV : TD, N, R, S

Genitalia :

Inspeksi
o

Posisi supine : mengkaji jumlah dan pola rambut pubis

Labia mayora dan minora : pink dan lembab, lesi, pengeluaran dari serviks
dimana sebelum ovulasi berwarna jernih dan elastis, sedangkan setelah
ovulasi berwarna putih, berbau, iritasi mukosa, pada usia lanjut : atropi labia
mayora dan minora menjadi kecil.

Payudara menjadi atropi

Palpasi
o

Kulit kering dan keriput serta teraba hangat

Lapisan vagina menipis

c) Pemeriksaan Penunjang

Pap Smear

Dianjurkan pada wanita usia 18-40 tahun setiap tahun dan diatas 40 tahun 2x
dalam setahun.

Untuk mendeteksi sedini mungkin kondisi pra kanker, ca cerviks servikitis,


identifikasi virus, jamur, parasit, efek pemberian hormon, respon terhadap
kemotherapin dan radiasi.

Kadar Estrogen
Pembuluh estrogen 24 jam berguna untuk menilai adanya disfungsi ovarium.

Hormon FSH
Penurunan kadar FSH adanya kegagalan gonad seperti menopause.

8. ANALISA DATA
Data
DS :
Klien mengeluh rasa
panas di kulit

Etiologi
Produksi estrogen
menurun
Instabilitas vasomotor

Masalah
Gg. rasa
nyaman
peningkatan
suhu tubuh

DO :

Hot flushes

Kulit kemerahan
suhu + 370C
DS :
-

Produksi Estrogen menurun

Klien mengeluh nyeri


saat senggama
-

Epitelisasi

Tidak terjadi pe
+ FSh dan LH

Kulit kering dan


tipis

Libido +
Ovulasi tidak
terjadi

Vagina atropi
-

Produksi
progesteron

Elastisitas kulit <


Vagina Atrofpi
Lap vagina
Menipis dan
kering
Clitoric mengecil

Lapisan dinding
vagina kering
Elastisitas kulit

Sekret vagina -

berkurang
Clitoris mengecil

Pemenuhan
kebutuhan

Vagina Kering

DO :

Gg.

Vagina kering

Nyeri saat sanggama

seksual

Gangguan pemenuhan kebutuhan


seksual

DS :

Merasa tidak

Klien mangatakan

berfungsi sebagai wanita normal

tidak berfungsi

Depresi

seperti wanita

Iritabel

normal

Mudah

DO :

Harga diri
rendah

tersinggung dan agitasi

Depresi
Iritabel
Mudah tersinggung
Agitasi
DS :

Produksi estrogen menurun

Resti terjasi
injury & fraktur

Nyeri sendi

Aktifitasi osteoblas

Usia 40-50 tahun

Matrik
tulang
ber<

DO :
Postur tubuh

Deposit
Ca
&p<
Tulang
menjadi lemah
dan rapuh

Nyeri sendi
Klifosis

membungkuk
Kadar estrogen

Mudah fraktur

9. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan rasa nyaman peningkatan suhu tubuh b.d instabilitas vasomotor

Gangguan pemenuhan kebutuhan seksual b.d nyeri saat sangama

Resiko terjadi injuny : fraktur bd osteoporosis

Harga diri rendah bd ketidakmampuan berfungsi normal

Resti terjadi aterosklerosis

DAFTAR PUSTAKA
Bobak. I.M.e+. all, 1989. maternity and Gynaecology Care The Nurse anda The Family. St. Lovis
Mosby.
Manuaba, LBB, 1998, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Jakarta : Asean
Sarwono : P. 1999. Ilmu Kandungan, Jakarta Yayasan Bina Pustaka

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
Gangguan rasa nyaman pe

TUJUAN
2
Rasa nyaman terpenuhi dengan

suhu

kriteria

tubuh

bd

instabilitas

vasomotor

1)

menggunakan
Suhu

PERENCANAAN
INTERVENSI
3
Anjurkan

tubuh
0

pakaian

berbahan

kecepatan

tipis dan menyerap keringat

melalui

dalam batas normal (36 -37 )


Klien

RASIONAL
4
Pakaian tipis me +
konveksi

sehingga

tidak

hilangnya

panas

dan

radiasi

temperatur

tubuh

dapat me + sesuai dengan suhu

merasa kepanasan di kulit

lingkungan
2)

Hindari

tempat -

yang menpunyai suhu panas

Tempat yang panas


akan direspon tubuh dengan me
+

suhu

tubuh

menyesuaikan

dengan

lengkungan
3)

Me

intake

cairan

temperatur akan makin tinggi


Cairan

Kolaborasi untuk

th/ penggantian estrogen

suhu

sehingga

sebagai
4)

untuk

berfungsi

salah

satu

termoregulator tubuh
Estrogen

cukup

dalam

darah

mengembalikan
vasomo

tor

yang
akan

stabilitas

sehingga

gejala

berkurang
Gangguan pemenuhan keb.

Keb. Seksual terpenuhi dengan

Seksual

kriteria :

senggama

bd

nyeri

saat

Keluhan

berkurang

nyeri

1)

Anjurkan

klien -

Lubrikasi
sebagai

lokal

untuk menggunakan lubrikasi lokal

berfungsi

pelumas

di vagina saat sanggama

vagina sehingga vagina menjadi


licin dan resiko iritasi serta nyeri

Iritasi <

menjadi berkurang
2)

Hentikan

Iritasi

senggama jika terjadi iritasi

menyebabkan luka yang mrpkn


pintu

masuk

kuman

mikroorganisme sehingga dapat


menimbulkan

infeksi

atau

penularan penyakit
3)

Lakukan

senggama dengan hati-hati

Senggama

yang

hati-hati

dan

dilakukan
perlahan-lahan

akan

mengurangi kemungkinan iritasi


dan nyeri
Resiko terjadi injury : fraktur

Injury

tidak

bd osteoporosis

kriteria :

terjadi

1)

nyeri

2)

sendi ber <

Anjurkan

untuk

Tonus otot baik

Dapat melakukan

kopi,

absorpsi

alkohol
ca

di

me

usus
Olah

raga

kekuatan tulang dengan cara


3)

Teh,
menghambat

tidak

terjadi

aktivitas

minum -

melakukan olahraga secara teratur


Kifosis

Hindari

teh, kopi dan alkohol berlebihan


Keluhan

dengan

Berikan

menstimulasi proses kalsifikasi

suplemen kalsium

(osteoblast)
Me + deposit cara

4)

Kolaborasi
penggantian estrogen

th/

untuk proses osteoblast


Me

estrogen

hormon

Anda mungkin juga menyukai