Anda di halaman 1dari 15

Makalah Model Atom

KATA PENGANTAR
Makalah tentang Perkembangan Atom ini disusun untuk melengkapi tugas Kimia.Pengembangan dan penyusunan
materi

diberikan

secara

urut.

Penyajian

materi

didesain

untuk

memperkuat

pemahaman

konsep

tentang

perkembangan Model atau Teori Atom dengan penjelasan yang cukup panjang.
Makalah ini disajikan dengan dilengkapi kelemahan dan kelebihan masing-masing model atau teori atom yang ada.
Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari buku daninternet. Segala kritik dan saran
yang membangun senantiasa diharapkan penulis demi penyempurnaan tugas makalah yang mungkin akan ada lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaan bagi guru serta rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu kimia.
Peranap, 12 September 2014
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Sejarah perkembangan teori atom dimulai pada sekitar abad kelima sebelum masehi oleh seorang ahli filsafat Yunani,
Democritus (sekitar tahun 460-370 SM). Democritus mengekspresikan gagasannya bahwa semua materi tersusun atas
partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi yang disebut atomos (yang berarti tidak dapat dibagi-bagi).
Meskipun gagasan Democritus saat itu tidak dapdat diterima oleh para ahli filsafat lainnya seperti Plato dan Aristoteles,
konsepnya tetap bertahan selama beberapa abad. Pada tahun 1808, ilmuwan Inggris, John Dalton merumuskan defenisi yang
tepat tentang partikel-partikel yang tidak dapat dibagi-bagi dan disebut atom.
Konsep atom Dalton lebih terperinci daripada konsep Democritus. Hipotesis pertama menyatakan bahwa atom dari suatu
unsur berbeda dengan atom dari unsur lain. Dalton tidak menjelaskan struktur dan komposisi dari atom, ia tidak mempunyai
ide seperti apa atom itu sebenarnya tetapi ia menyadari bahwa sifat-sifat yang berbeda yang ditunjukkan oleh unsur-unsur
seperti hidrogendan oksigen dapat dijelaskan dengan menganggap bahwa atom-atom hidrogen tidak sama dengan atomatom oksigen.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui materi-materi tentang struktur atom dan bentuk molekul
C. Rumusan Masalah
1.

Apa itu atom dan struktur atom ?

2.

Partikel-partikel apa saja yang menyusun atom ?

3.

Apa itu molekul ?

4.

Bagaimana bentuk struktur Lewis ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Perkembangan Model Atom

Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang paling kecil adalah atom.
Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan tomos artinya dibagi. Model atom mengalami
perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan berdasarkan fakta-fakta eksperimen. Walaupun model
atom telah mengalami modifikasi, namun gagasan utama dari model atom tersebut tetap diterima sampai sekarang.
Perkembangan model atom dari model atom Dalton sampai model atom mekanika kuantum yaitu sebagai berikut:
1) Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil
perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama

c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula


d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan
dan atom juga tidak dapat dihancurkan
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang terlihat.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan Model Atom Dalton :
a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.
b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain
c. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi
d. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan
2) Model Atom J.J. Thompson
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua atom berisielektron yang bermuatan
negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat
menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom :
a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis.
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral.
Kelebihan Model Atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsur.
Kelemahan Model Atom Thomson
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3) Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan
dalam hipotesis model atom Rutherford.
a. atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya merupakan massa atom tersebut.
b. elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut.
c. banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini sesuai dengan nomor atomnya.
Kelemahan Model Atom Rutherford :
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan energidalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4) Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasanlintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
a. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu tanpa menyerap atau
memancarkan energy.
b. Elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan energi, atau sebaliknya.
Kelemahan Model Atom Niels Bohr :
a. Hanya dapat menerangkan spektrum dari atom atau ion yang mengandung satu elektron dan tidak sesuai dengan
spektrum atom atau ion yang berelektron banyak.
b. Tidak mampu menerangkan bahwa atom dapat membentuk molekul melalui ikatan kimia.
5) Model Atom Modern
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu :
a. Louis Victor de Broglie
Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang.
b. Werner Heisenberg
Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektronelektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan kemungkinan saja.
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr)
Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektronelektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan
energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar.
Model Atom Modern :
1. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-elektron bergerak mengitari inti
atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom.
2. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan
kemungkinan terbesar.
3. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
a. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan.
b. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan sebaliknya.
B.

PARTIKEL PENYUSUN ATOM

1)

Elektron

Faraday (1834), menemukan bahwa materi dan lsitrik adalah ekivalen. Penemuan elektron dimulai dengan pembuatan sinar
katoda oleh J. Plucker (1855) dan dipelajari lebih lanjut oleh W. Crookers (1975), dan J.J. Thomson (1879). Elektron
merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1
2)

Proton

Proton merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma


dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1.
3) Neutron
Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.

Partikel

Penemu

Letak

Muatan

e
p
n
Notasi

Elektron

Thomson

Mengelilingi inti

-1

Proton

Goldstein

Dalam inti

+1

Neutron

Chadwick

Dalam inti

0
-1
1
1
1
0

Nuklida
Isotop
Isotop adalah Atom-atom dengan nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda
Contoh: Isotop oksigen : 816 O ; 817 O ; 818 O
Isobar
Isobar adalah atom-atom dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massa sama
Contoh: 2759 CO dengan 2859 Ni
Isoton
Isoton adalah atom-atom dengan nomor atom dan nomor massa berbeda tetapi jumlah neutronnya sama
Contoh: 613 C dengan 714 N
Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom )
Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan jumlah proton. Massa atom ataau nomor
massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah proton + neutron ) dalam inti atom.
Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A)
ZX
X = tanda atom (unsur)
A = nomor atom
Z = massa atom
Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)
Massa atom (A) = jumlah proton + neutron
Jumlah neutron = A Z
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton.
Contoh :
1. Tentukan jumlah elektron, proton den neutron dari unsur 2656 Fe !
Jawab :
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 26
Jumlah neutron = bilangan massa nomor atom = 56 26 = 30
2. Berikan notasi unsur X, jika diketahui jumlah neutron = 14 dan
jumlah elektron = 13 !
Jawab :
Nomor
atom
=
jumlah
elektron
=
13
Bilangan massa = jumlah proton + neutron = 13 + 14 = 27
Jadi notasi unsurnya : 1327 X
Atom Tak Netral
Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan elektron bila dibandingkan dengan
atom netralnya.
Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation.
Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion.
Contoh:
Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron
O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron
Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron
Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron
C.
BILANGAN KUANTUM

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.
1) Bilangan Kuantum Utama (n), yaitu menyatakan nomor kulit.
a. Elektron pada kulit ke-1 memiliki harga n = 1
b. Elektron pada kulit ke-2 memiliki harga n = 2
c. Elektron pada kulit ke-3 memiliki harga n = 3
2) Bilangan Kuantum Azimuth (l), yaitu menyatakan nomor subkulit.
a. Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
b. Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
c. Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
d. Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
3) Bilangan Kuantun Magnetik (m), yaitu menyatakan nomor orbital.

Subkulit Harga masing-masing orbital


s(l=0)
0
p(l=1)
-1, 0, +1
d(l=2)
-2, -1, 0, +1, +2
f(l=3)
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
Harga m berkisar antara l sampai + l.
4) Bilangan Kuantum Spin (s), yaitu menyatakan arah rotasi elektron.
s = + s = Elektron bergerak di sekitar sumbu melewati pusatnya. Kedua arah spin menunjukkan harga yang mungkin untuk bilangan
kuantum.
Elektron-elektron pada kulit yang sama memiliki harga n yang sama.
Elektron-elektron pada subkulit yang sama memiliki harga n dan l yang sama.
Elektron-elektron pada orbital yang sama memiliki harga n, l, dan m yang sama dan harga s yang berbeda.
Konfigurasi Elektron
Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu semua orbital ini terisi penuh. Pengisian elektron
dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan.antara lain:
1) Prinsip Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi terendah dan seterusnya.
Orbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya dan
untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1
Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p2
Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4s1.
2) Prinsip Pauli : tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron dengan keempat bilangan kuantum yang sama.
Hal ini berarti, bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik yang sama, maka
bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.
3) Prinsip Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak
membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara Pengisian orbitalnya adalah:
Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan berpindah ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron
yang tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh, maka atom karbon berikatan dengan unsur yang
dapat memberikan 4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4, tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau
CCl5.
1.

Struktur Molekul

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen)
dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.
1. Sejarah Molekul
Walaupun keberadaan molekul telah diterima oleh banyak kimiawan sejak awal abad ke-19, terdapat beberapa pertentangan
di

antara

para

fisikawan

seperti Mach, Clerk

Maxwell

href=http://id.wikipedia.org/wiki/James_Clerk_Maxwell>Maxwell, dan Gibbs, yang memandang molekul hanyalah


sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap sebagai bukti akhir yang meyakinkan
para ilmuwan akan keberadaan molekul.
Definisi molekul pula telah berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan atas struktur molekul. Definisi paling awal
mendefinisikan molekul sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia yang masih mempertahankan komposisi dan sifat-sifat
kimiawinya. Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan karena banyak bahan materi seperti bebatuan,
http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_%28kimia%29″>garam,

dan logam tersusun

dan ion yang terikat secara kimiawi dan tidak tersusun atas molekul-molekul diskret.
2. Ukuran Molekul

atas

jaringan-jaringan

atom

Kebanyakan molekul sangatlah kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekecualian terdapat pada DNA yang dapat
mencapai ukuran makroskopis. Molekul terkecil adalah hidrogendiatomik (H2), dengan keseluruhan molekul sekitar dua kali
panjang ikatnya (0.74 ). Satu molekul tunggal biasanya tidak dapat dipantau menggunakan cahaya, namun dapat dideteksi
menggunakan mikroskop gaya atom. Molekul dengan ukuran yang sangat besar disebut sebagaimakromolekul atau
supermolekul. Jari-jari molekul efektif merupakan ukuran molekul yang terpantau dalam larutan.
3. Rumus Molekul
unsur-unsur penyusun

senyawa

tersebut.

atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula

Sebagai
selalu

contohnya, air selalu


memiliki

nilai

memiliki

perbandingan

nilai

perbandingan

antara karbon, hidrogen,

dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya,
dimetil eter juga memiliki nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama
namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.
Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan
tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul
secara tepat. Contohnya, asetilenamemiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.
Massa suatu molekul dapat dihitung dari rumus kimianya. Sering kali massa molekul diekspresikan dalam
sahttp://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_massa_atom”>tuan massa atom yang setara dengan 1/12 massa atom karbon12.
D.

Struktur Lewis

Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatumolekul. Struktur Lewis digunakan
untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis,
yang menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
Untuk menyusun struktur Lewis dari suatu atom atau unsur, dapat dengan cara menuliskan simbol titik pada sekeliling atom.
Setiap titik mewakili satu elektron yang terdapat pada kulit valensi atom tersebut. Elektron yang terlibat dalam ikatan ini
hanya elektron-elektron yang terdapat pada kulit terluar dan jumlah total elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan
ini tidak mengalami perubahan (merupakan jumlah total elektron valensi dari atom-atom yang berikatan).
Pada umumnya, jumlah elektron pada kulit valensi sama dengan golongan dari suatu atom. Oleh karena itu, jumlah titik pada
simbol Lewis sama dengan golongan dari atom tersebut. Namun untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida yang
mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh, titik Lewis dari unsur-unsur tersebut tidak dapat dituliskan secara sederhana.

1)

Penggunaan untuk atom-atom yang berikatan

Pada ikatan kovalen tunggal


Ikatan kovalen pada H2
Ikatan kovalen pada F2
Pada ikatan kovalen rangkap dua
Pada ikatan kovalen rangkap dua, ditunjukkan oleh garis rangkap dua (=), yang artinya terdapat dua pasangan elektron
ikatan, contohnya pada ikatan rangkap dua pada molekul CO2.
Pada ikatan ion
Ikatan ion pada NaCl
Atom Na memberikan 1 elektronnya pada atom Cl, sehingga Na bermuatan positif dan Cl bermuatan negatif. Keduanya telah
memenuhi kaidah oktet.
Ikatan ion pada MgO
Atom Mg memberikan 2 elektronnya pada atom O, sehingga Mg bermuatan positif 2 dan O bermuatan negatif 2. Keduanya
telah memenuhi kaidah oktet.

2)

Penggambaran

Langkah langkah dalam menggambarkan struktur Lewis:


1.
Menghitung valensi atom yang akan dibuat struktur Lewisnya, contoh NH3.
2.
Membuat kerangka strukturnya, di mana atom pusatnya biasanya adalah atom pertama dalam rumus
kimia molekul tersebut.
3.
Menempatkan satu elektron pada sisi di mana terdapat atom lain. Jika terdapat sisa elektron, letakkan elektronelektron tersebut secara berpasangan.
4.
Menulis semua elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dengan menggunakan lambang titik ().
5.
Melengkapi bentuk duplet atau oktet dari ikatan atom ke atom pusat.
Bila atom pusat masih belum memenuhi kaidah oktet maka dapat digunakan ikatan rangkap agar setiap atom dapat
memenuhi oktet.
6.
Jika sudah sesuai, ganti setiap pasangan elektron tersebut dengan garis tunggal (ikatan tunggal). Apabila terdapat
dua pasangan elektron, maka ganti dengan garis rangkap dua (ikatan rangkap dua). Jika terdapat 3 pasangan elektron, ganti
dengan garis rangkap tiga (ikatan rangkap tiga).

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Istilah atom bermula dari zaman Leukipos dan Demokritus yang mengatakan bahwa benda yang paling kecil

adalah atom. Atom berasal dari bahasa Yunani yaitu atomos, a artinya tidak dan tomos artinya dibagi.

Partikel penyusun atom antara lain, Elektron, merupakan partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa
dan bermuatan -1. Proton, merupakan partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sma dengan satu sma (amu) dan
bermuatan +1. Neutron merupakan partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral.

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat
(kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.

Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis
digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen danikatan kovalen koordinat. Struktur Lewis dikembangkan oleh Gilbert
N. Lewis, yang menyatakan bahwa atom-atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.
B.

Saran
Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan perbaikan. Begitupun dengan teori-

teori yang ada pada perkembangan atom yang selalu disemprunakan. Maka Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan karena saya memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya
harapkan kritik dan saran yang membangun dari Guru dan Para pembaca.

Monday, August 24, 2015

MAKALAH TEORI ATOM LENGKAP

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Kimia, Makalah ini
merupakan tugas kimia yang harus kami selesaikan di kelas X.
Makalah ini membahas segala hal yang berkaitan dengan pekembangan
teori atom penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk
memahami pelajaran kimia
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Pati , 23 Agustus 2013
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, manusia


tidak terlepas dari berbagai bentuk masalah dalam kehidupan ,olehnya para
ilmuan selalu mengkaji persoalan yang terjadi baik dalam lingkungan maupun
alam secara keseluruhan. Dengan hal tersebut sejarah perkembangan yang
diangkat lewat latar belakang ini adalah sejarah perkembangan teori atom mulai
dari yang sederhana hingga yang secara modern
B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyususn dapat


merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1. Meganalisis penemu dari masing-masing teori atom
2.
menganalisis
teori
atom
dalton
teori
atom
mekanika
kuantum
3.
menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing teori .
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yang
khususnya menyangkut perkembangan teori atom.
2.
Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia
terutama yang berkaitan dengan perkembangan teori atom.
3. Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang perkembangan teori atom.
1.

BAB II
PMBAHASAN

a.
b.
c.

a.

Perkembangan teori atom menurut:


1.Teori atom John Dalton
John Dalton adalah seorang guru di Inggris yang melakukan perenungan
tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom
Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa benda itu
berbentuk pejal. Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnaya
tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa hukum Lavoisier dan hukum susunan tetaphukum prouts.
Lavosier mennyatakan bahwa Massa total zat-zat sebelum reaksi akan
selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi.
Sedangkan Prouts menyatakan bahwa Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa selalu tetap
Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom
sebagai berikut:
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola
pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
Kelebihan model atom Dalton:
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom dan
menjelaskan apa yang tidak dijelaskan pada teiri atom Domocritus.
Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat keci yang dinamakan dengan
atom

b.

Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama begitu pula bila atom dari
unsur berbeda maka akan memiliki sifat yang beda pula
c. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan
reaksi kimia, dan juga atom tidak dapat dimusnahkan.
d. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
e. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
Kelemahan model atom John Dalton :
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan
arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik?
padahal listrik adalah elektron yang bergerak
2. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William
Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat
dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar balingbaling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini,
Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom
(partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan
negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetrallkan
muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson
memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori
atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya
tersebar muatan negatif elektron
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola
daging jambu yang pejal, Syang pada model atom Thomson dianalogikan
sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan
sebagai berikut:
Kelebihan model atom Thomson
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan model atom Thomson
tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom
tersebut.
3.teori atom rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa ()
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut
sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu
betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari
1), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan
Kesimpulan :
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas,
maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.

Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,


berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan d iameter, maka didapatkan
ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford. yang
menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga
bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat
partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Model
Rutherford:
a)

b)
c)
d)

a.
b.
c.
d.

Atom

Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar pada lempeng


emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom
Rutherford.
Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.
Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yanga sangat tinggi.
Sebagian besar partikel lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan.
Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:
Kelemahan teori rutherford:
Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya,
lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada
inti.
Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron
dan cara rotasinya terhadap ini atom.
Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi
tidak stabil.
Tidak
dapat
menjelaskan
spektrum
garis
pada
atom
hidrogen
(H).
Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap
energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika
berpindah ke orbit yang lebih dalam Tidak dapat menjelaskan mengapa
elektron tidak jatuh ke dalam inti atom..
Kelebihan Model Atom Rutherford
Bahwa atom memiliki inti atom yang bermuatan positif dan disekelilingnya
terdapat elektron yang mengelil
4. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom
hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1.Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2.Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.
3.Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai
dengan
persamaan
planck,
E
=
hv.
4.Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum
sudut merupakan kelipatan dari h/2 atau nh/2, dengan n adalah bilangan
bulat dan h tetapan planck.

Kelemahan ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa


elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu berbentuk
lingkaran. Padahal, elektron yang bergerak mengelilingi inti atom juga
melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak sesuai garis,
tetapi menyebar pada suatu daerah tertentu.
Kelemahan:
-Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron
banyak.
-tidak mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari
satu.
.
-Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
- Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik,
pengaruh
medan
magnet
terhadap
atomatom
Oleh
karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel
(atom).
Kelebihan
-Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron
dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan positif dan
disekelilingnya
terdapat
elektron.
- mampu menerangkan spektrum gas hidrogen dan spektrum atom berelektron
tunggal (seperti He+ dan Li2+),
5. TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM
Erwin Schrdinger (1926) mengemukakan teori mekanika gelombang atau
mekanika kuantum. Heissenberg, dengan asas ketakpastian Heissenberg, Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah keboleh jadian
menemukan
elektron
pada
jarak
tertentu
dari
inti
atom.
sehingga persamaan Schrdinger tidak memberitahukan tepatnya
keberadaan elektron itu, melainkan menjelaskan kemungkinan bahwa
elektron akan berada pada daerah tertentu pada atom. Pada model
Bohr, elektron berada pada garis edar tertentu, pada model Schrdinger
kemungkinan untuk tingkat energi elektron yang diberikan
sedangkan model Schrdinger menggunakan
tiga bilangan kuantum: n, l dan m untuk menerangkan orbit.
Daerah ruang di sekitar inti dengan keboleh jadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin
Schrodinger
memecahkan
suatu
persamaan
untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger.
x,y dan z : Posisi dalam tiga dimensi
Y
: Fungsi gelombang
m
: Massa

: h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14


E
: Energi total
V
: Energi potensial
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau
model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat keboleh jadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub
kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama
tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang

Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya)


tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling
besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum
tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya
sesuatu yang pasti, tetapi boleh jadi merupakan peluang terbesar ditemukannya
elektron.
teori kuantum yang menyatakan bahwa atom dapat memancarkan atau
menyerap energ i hanya dalam jumlah tertentu (kuanta). Jumlah energi yang
dipancarkan
atau
diserap
dalam
bentuk
radiasi
elektromagnetik
disebut kuantum. Adapun besarnya kuantum dinyatakan dalam persamaan
berikut:
Keterangan:
E
=
energi
radiasi
(Joule
=
J)
h
=
konstanta
Planck
(6,63
x
10 34
J.s)
c
=
cepat
rambat
cahaya
di
ruang
hampa
(3
x
10 8 ms1)
l
=
panjang
gelombang
(m)
Dengan Teori Kuantum, kita dapat mengetahui besarnya radiasi yang
dipancarkan maupun yang diserap. Selain itu, Teori Kuantum juga bisa digunakan
untuk menjelaskan terjadinya spektrum atom. Perhatikan spektrum atom
hidrogen berikut.
Pada Gambar di atas dapat dilihat bahwa percikan listrik masuk ke dalam
tabung gelas yang mengandung gas hidrogen. Sinar yang keluar dari atom H
(setelah melalui celah) masuk ke dalam prisma, sehingga sinar tersebut terbagi
menjadi beberapa sinar yang membentuk garis spektrum. Ketika sinar itu
ditangkap oleh layar, empat garis yang panjang gelombangnya tertera pada
layar adalah bagian yang dapat dilihat dari spektrum gas hidrogen.
Salah satu alasan atom hidrogen digunakan sebagai model atom Bohr adalah
karena hidrogen mempunyai struktur atom yang paling sederhana (satu proton
dan satu elektron) dan menghasilkan spektrum paling sederhana. Model atom
hidrogen ini disebut solar system (sistem tata surya), di mana electron dalam
atom mengelilingi inti pada suatu orbit dengan bentuk, ukuran, dan energi yang
tetap. Semakin besar ukuran suatu orbit, semakin besar pula energi elektronnya.
Keadaan ini dipengaruhi oleh adanya gaya tarik-menarik antara proton dan
elektron. Dengan menggunakan model atom hidrogen, Bohr menemukan
persamaan
energi
elektron
sebagai
beriku .
Keterangan:
A
=
2,18
x
1018
J
N = bilangan bulat yang menunjukkan orbit elektron (1, 2, 3, , 8)
{Tanda negatif menunjukkan orbit mempunyai energi paling rendah (harga n =
1) dan paling tinggi (harga n = 8)}.
Pada atom hidrogen, elektron berada pada orbit energi terendah (n = 1). Jika
atom bereaksi, elektron akan bergerak menuju orbit dengan energy yang lebih
tinggi (n = 2, 3, atau 4). Pada saat atom berada pada orbit dengan energi yang
lebih tinggi, atom mempunyai sifat tidak stabil yang menyebabkan
elektron jatuh ke orbit yang memiliki energi lebih rendah. Perpindahan tersebut
menjadikan electron mengubah energinya dalam jumlah tertentu. Besar energi
tersebut sama dengan perbedaan energi antarkedua orbit yang dilepaskan
dalam
bentuk
foton
dengan
frekuensi
tertentu.
Gambar : Perpindahan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi
lainnyamenyebabkan energi elektron berubah dalam jumlah tertentu.

Meskipun teori atom Niels Bohr mampu menerangkan spektrum gas


hidrogen dan spektrum atom berelektron tunggal (seperti He + dan Li2+), tetapi
tidak mampu menerangkan spektrum atom berelektron lebih dari satu. Oleh
karena itu, dibutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai gerak partikel (atom).
Pada
tahun
1924,
ahli
fisika
dari
Perancis
bernama Louis
de
Broglie mengemukakan bahwa partikel juga bersifat sebagai gelombang. Dengan
demikian, partikel mempunyai panjang gelombang yang dinyatakan dengan
persamaan berikut.
Keterangan:
l
=
panjang
gelombang
(m)
h
=
tetapan
Planck
(6,63
10-34
J.s)
p
=
momentum
(m2s1)
m
=
massa
partikel
(kg)
v = kecepatan partikel (ms-1)
Berdasarkan persamaan de Broglie, diketahui bahwa teori atom Bohr memiliki
kelemahan. Kelemahan itu ada pada pernyataan Bohr yang menyebutkan bahwa
elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu berbentuk
lingkaran. Padahal, elektron yang bergerak mengelilingi inti atom juga
melakukan gerak gelombang. Gelombang tersebut tidak bergerak sesuai garis,
tetapi
menyebar
pada
suatu
daerah
tertentu.
Selanjutnya, pada tahun 1927, Werner H
eisenberg menyatakan bahwa
kedudukan elektron tidak dapat diketahui dengan tepat. Oleh karena itu, ia
menganalisis kedudukan elektron (x) dengan momentum electron (p) untuk
mengetahui
kedudukan
elektron.
Hasil analisis Heisenberg, yaitu selalu terdapat ketidakpastian dalam
menentukan kedudukan elektron yang dirumuskan sebagai hasil kali
ketidakpastian kedudukan xdengan momentum p. Satu hal yang perlu diingat
adalah hasil kali keduanya harus sama atau lebih besar dari tetapan Planck.
Persamaan ini dikenal sebagai prinsip ketidakpastian Heisenberg yang
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
x = ketidakpastian kedudukan
p = ketidakpastian momentum
h = tetapan Planck
Selain Werner Heisenberg, ada juga ilmuwan yang menunjukkan kelemahan teori
atom Bohr. Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger menyempurnakan teori atom
yang disampaikan oleh Bohr. Dari penyelidikan terhadap gelombang atom
hidrogen, Schrodinger menyatakan bahwa elektron dapat dianggap sebagai
gelombang materi dengan gerakan menyerupai gerakan gelombang. Teori ini
lebih
dikenal
denganmekanika
gelombang
(mekanika
kuantum).
Teori model atom Schrodinger memiliki persamaan dengan model atom Bohr
berkaitan dengan adanya tingkat energi dalam atom. Perbedaannya yaitu model
atom Bohr memiliki lintasan elektron yang pasti. Sedangkan pada model atom
Schrodinger, lintasan elektronnya tidak pasti karena menyerupai gelombang
yang memenuhi ruang (tiga dimensi). Fungsi matematik untuk persamaan
gelombang dinyatakan sebagai fungsi gelombang [ dibaca psi (bahasa Yunani)]
yang menunjukkan bentuk dan ener gi gelombang elektron.
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Schrodinger, diketahui bahwa elektron
menempati lintasan yang tidak pasti sehingga electron berada pada berbagai
jarak dari inti atom dan berbagai arah dalam ruang. Jadi, daerah pada inti atom
dengan kemungkinan terbesar ditemukannya elektron dikenal sebagai orbital.
1. BILANGAN KUANTUM
Bilangan Kuantum Utama n, mempunyai nilai 1, 2, 3 dan seterusnya,semakin
naik nilai n maka kerapatan elektron semakin jauh dari inti,semakin tinggi energi
elektron dan ikatan kepada inti semakin longgar Bilangan kuantum Azimut
l ,memiliki nilai dari 0 - (n-1) dilambangkan

dengan huruf (s=0, p=1, d=2, f=3), menunjukkan bentuk dari tiap orbital
Bilangan kuantum magnetik (ketiga) m, memiliki nilai bulat antara l dan
l , termasuk 0, menunjukkan arah orbital dalam ruangnya Bilangan kuantum
putaran elektron, s hanya dapat memiliki dua harga (+ dan -) untuk
itu, paling banyak hanya dua elektron yang dapat
menempati orbital yang sama, dan mempunyai nilai putaran magnetik yang
berlawanan
Konfigurasi elektron
a. Prinsip Aufbau
Elektron-elektron dalam suatu atom selalu berusaha menempati subkulit yang
tingkat energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah
penuh, baru elektron berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya
lebih tinggi.
b.Aturan Hund
Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu, elektron-elektron akan mengisi
dulu semua orbital, sisanya baru berpasangan.
c.
Larangan pauli
Tidak ada dua elektron di dalam atom memiliki empat bilangan kuantum yang
sama.
2. Bentuk Orbital
Bentuk orbital digambarkan dengan permukaan melewati daerah pada
probabilitas yang sesuai. Sebuah orbital s berbentuk bulat, orbital p memiliki dua
bagian terpisah oleh bidang simpul dimana probabilitasnya nol dengan tiga
orientasi yang mungkin, yaitu yang disebut pz, py dan px. Orbital d memiliki lima
orientasi.
1.

Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak


Unsur pada Tabel Periodik
Nomor kulit dan jumlah elektron yang ada pada subkulit menunjukkan letak
unsur pada tabel periodik. Jadi ada hubungan antara konfigurasi elektron dengan
letak unsur pada tabel periodic.
2.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur pada
Tabel Periodik untuk Golongan Utama
Nomor golongan dan nomor periode dapat ditentukan
dari konfigurasi elektron.\
1.
Nomor golongan ditentukan dari jumlah elektron pada
kulit terluar.
2.
Nomor periode ditentukan dari nomor kulit terbesar.
3.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Letak Unsur pada
Tabel Periodik untuk Golongan Transisi
Nomor golongan unsur transisi ditentukan dari jumlah elektron 3d dengan 4s.
Untuk golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB, nomor golongan diambil dari
jumlah elektron pada subkulit 3d dan 4s. Golongan IB dan IIB diambil dari jumlah
elektron pada subkulit 4s. Nomor periode tetap diambil dari nomor kulit (bilangan
kuantum utama) terbesar. Pada unsur transisi ada tiga kolom yang diberi nomor
golongan yang sama yaitu golongan VIIIB.
4.
Unsur-unsur Transisi (Peralihan)
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir
pada subkulit d. Aturan penomoran golongan unsur transisi adalah: a. Nomor
golongan sama dengan jumlah elektron pada subkulit s ditambah d.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf B.
CATATAN :
1. Jika s + d = 9, golongan VIIIB.
2. Jika s + d = 10, golongan VIIIB.
3. Jika s + d = 11, golongan IB.
4. Jika s + d = 12, golongan IIB.

5. Unsur-unsur Transisi-Dalam
Unsur-unsur transisidalam adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya
berakhir pada subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada
periode keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan ditempatkan secara
terpisah di bagian bawah.
Kegunaan Sistem Periodik
Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan
oksidasi, yaitu:
1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi,
menyatakan bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsure tersebut.
Hal ini berlaku bagi unsur logam dan unsur nonlogam.
2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan logam
adalah nomor golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah
bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena unsur logam tidak
mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Perkembangan teori atom merupakan suatu perkembangan teori dari
berbagai pencobaan dari para ahli kimia yang begitu panjang.dari setiap teori
atom tentunya ada kelebihan dan kekurangan .para ahli menyempurnakanya
dengan melakukan percobaan yang di dasari pada keingin tahuan mengenai
atom.dari situ kita dapat mengambil ilmu yang berharga bahwa untuk mendapat
hasil yang maksimal di perlukan keuletan dan kesabaran yang ekstra .jangan
pernah menyerah walau kau sudah terlalu banyak mengalami kegagalan.

B.

Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena
masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari
sumber lain untuk lebih smemperdalam materi mengenai Kimia

Anda mungkin juga menyukai