Disusun OlehKelompok 2
ANTONIUS ARI WIBOWO
1001140003
SITI RAMADONA
1001140045
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan yang
berjudul PENYAKIT PARU OBSTRUKSI MENAHUN tepat pada waktunya.
Penulisan Asuhan Keperawatan ini merupakan penugasan dari mata
kuliahblok
Palembang,
September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................
2
KATA PENGANTAR.....................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................
D. Metode Penulisan.................................................................
E. Sistematika Penulisan...........................................................
4
7
11
12
17
18
25
26
27
3.1 Kesimpulan.........................................................................
29
3.2 Saran....................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
WHO,
menyebutkan
lima
penyakit
paru
utama
tinggi pada pria dari pada wanita. Dari data diatas maka penulis tertarik
untuk membahas tentang masalah penyakit paru obstruksi menahun
dengan judul Asuhan Keperawatan
B. Ruang lingkup penulisan
Mengingat keterbatasan waktu yang ada pada penulis, maka dalam
penulisan makalah ini penulis membatasi ruang lingkup masalah hanya
pada asuhan keperawatan gangguan sitem pernafasan; penyakit paru
obstruksi menahun .
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu
memahami,
dan
mengaplikasikan
asuhan
langkah-langkah
pelaksanaan
asuhan
obstruksi menahun.
Mahasiswa mampu
memahami
mengenai
Patofisiologi
mampu
memahami
dan
mengaplikasikan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Medik
1. Pengertian
PPOM
2. Bronkitis kronik
Bronchitis kronis bias dikenal dengan pengeluaran secret yang berlebihan
dari trakeo-bronkial dan terakumulasi setiap hari selama paling tidak tiga
bulan pertahun selama dua tahun berturut-turut (Phipps,cassmeye, sands,
dan lehman, 1995).
3. Emfisema
Terjadi pembesaran ruang udara bronkhioli distal sampai terminalis.Hal ini
menyebabkan kerusakan pada dinding alveolar, sehingga mengakibatkan
timbulnya malfungsi pada pertukaran gas. Ciri khas dari penyakit ini adalah
pasien akan mengalami periode stabil dan kemudian berangsur-angsur
memburuk, yang seringkali terjadi akibat dari infeksi pernafasan. Menurut
WHO emfisema merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang
ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi
jaringan.
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi
bagian atas. Pada bagian atas oleh costa dan bagaian bawah oleh diagframa.Paruparu sebelah kanan relative lebih kecil di banding yang kiri dan memiliki bentuk
bagain yang konkap karena tertekan oleh hati.
Bagian-bagian paru di jelaskan sebagai berikut:
1. Lobus paru-paru
Paru- paru di bagi menjadi beberapa belahan atau lobus oleh fisura, paruparu kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap
lobus tersusun atas icbula, sebagai bronchial kecil masuk ke dalam setiap
icbula dan semakin ia bercabang semakin menjadi tipis dan akhirnya
berakhir menjadi kantong kecil yang merupakan kantong udara paru-paru.
Jaringan paru-paru bersifat elastic, berfori seperti spon.
2. Bronkus pulmonaris
Trakea terbagi menjadi dua bronkus utama,bronkus ini bercabang lagi
sebelum masuk paru-paru. Bronkus pulmonaris becabang-cabang baru
kemudian memasuki paru-paru.
3. Hilus paru-paru
Hilus terdiri dari atteri pulmonalis yang mengembalikan darah tanpa
oksigen ke dalam paru, sedangkan udara pulmonalis yang berfungsi
mengembalikan darah berisi oksigen dari paru ke jantung. Arteri bronkus
yang mengantarkan darh arteri ke jaringan paru.Vena bronkialis berfungsi
mengembalikan
sebagian
darah
dari
paru-paru
ke
vana
cava
Alveolus
dalam
kelompok
sokus
alveoloris
yang
menyerupai
( 1 )Pernapasan Paru-paru
Merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang
terjadi
pada
paru-paru.Pernapasan
melalui
paru-paru
atau
masuk keparu-paru.
c. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan
jumlah yang tepat yang bias capai untuk semua bagian.
9
11
Gejala
a. Aktifitas/ istirahat
; keletihan, kelelahan,
mlaise
ketidak
mampuan
12
Gejala
Tanda
Gejala
subkutan (emfisema ).
Palpitasi abdominal dapat menyatakan hepatomegali.
e. Higene
; Penurunan kemampuan/ peningkatan kebutuhan bantuan
melakukan aktifitas sehari-hari.
Kebersihan buruk, bau badan.
f. Pernafasan
; nafas pendek ( timbulnya tersembunyi dengan dispnea
sebagai gejala menonjol pada emfisema 0 khususnya pada
episode kerja; cuaca atau episode berulangnya sulit nafas (
asma ); rasa dada tertekan, ketidak mampuan untuk
bernafas ( asma ).
lapar udara
Batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari
( terutama saat bangun ) selama minimum 3 bulan
berturut-turut tiap tahun sedikitnya 2 tahun. Produksi
sputum ( hijau, putih, atau kuning ) dapat banyak sekali
( bronchitis kronis ). Episode batuk hilang timbul,
biasanya tidk produktif pada tahap dini meskipun dapat
menjadi produktif (emfisema riwayat pneumonia berulang,
13
hubungan ketergantungan
Kurang system pendukung
Kegagalan
dukungan
dari/
pasangan /orang terdekat .
14
terhadap
Penyakit
lama
atau
ketidak
mampuan
membaik.
Tanda
ketidak
mampuan
membuat/mempertahankan
untuk
suara,
karena
hubungan
dengan
anggota
keluarga.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnose keperawatan di buat berdasarkan analisa dan klien.
Berikut adalah beberapa diagnose
pasien
rencana
tindakan
15
perilaku
untuk
memperbaiki
untuk
dari
secret
yang
melekat
di
jalan
16
perlengketan
secret
paru
untuk
memudahkan
derajat
distress
17
pada
abdomen
dan
gerakkan
18
latihan
fisik
yang
memungkinkan
peningkatan
kemampuan otot bantu pernapasan.
4. Ajarkan teknik napas efektif.
Rasional : meningkatkan oksigenase tanpa mengorbankan
banyak energy.
5. Pertahankan terapi oksigen.
Rasional
:
mempertahankan,
memperbaiki
dan
meningkatkan konsentrasi
Oksigen darah.
6. Kaji respon abnormal setelah beraktivitas.
Rasional : respon abnormal meliputi nadi, teknana darah
dan pernapasan
yang meningkat.
7. Beri waktu istirahat yang cukup.
Rasional : meningkatkan daya tahan klien, mencegah
kelelahan.
e. Kurang pengetahuan mengenai rencana tindakan berhubungan
dengan kurang adanya informasi.
Hasil yang diharapkan :
19
efek
dari
bahaya
merokok
dan
20
dikendalikan
untuk
6. Discharge Planning
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis
tentang hal berikut :
a. Pentingnya berhenti merokok. Berikan pasien sumber-sumber
yang berhubungan dengan program berhenti merokok.
b. Pentingnya memakai Alat pelindung diri di saat bekerja.
c. Tanda distres pernapasan (gelisah, agitasi, perubahan perilaku,
keluhan sesak nafas/ dispnea) dan pentingnya memberitahu
dokter bila tanda ini terjadi.
d. Obat-obatan, termasuk nama obat, tujuan, dosis, jadwal, tindakan
pencegahan, interaksi obat/obat dan makanan/obat, dan potensial
efek samping.
23
Emfisema
Bronchitis kronis
Penatalaksanaan :
- Mencegah merokok
- Terapi eksaserbasi
akut
- Terapi yang panjang
- Mengurangi factor
PPOM
Iinfeksi berulang
Pneumothorak spontan
Ateletaksis
Pneumonia
Penurunan batuk efektif
Peningkatan frekuensi nafas
Gangguan pertukaran gas
24
Asma
Pemeriksaan
diagnostik :
- Radiologi
- GDA
- Kultur sputum
Gagal nafas
Kematian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit paru obstruktif kronik (COPD) merupakan suatu istilah
yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung
lama dan ditandai oleh peningkatan tes resistensi terhadap aliran udara
sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Penyakit COPD meliputi:
bronkitis kronik, asma bronchial, dan efisema paru. Keadaaan penyakitpenyakit utama yang biasa menggangu fungsi ventilasi dan pertukaran gas
adalah penyakit paru-paru obstruksi menahun (PPOM) atau kronik
obstruction pulmonary disease (COPD).
Adapun konsep dasar keperawatan dan konsep dasar medis untuk
penyakit paru obstruktif kronik, konsep dasar keperawatan antara lain:
Pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dn evaluasi.
Kemudian konsep dasar medik antara lain : pengertian copd, anatomi
fisiologi, patofisiologi,
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah ada, maka penulis memberi
saran yang ditujukan untuk pembaca. Penyakit copd saat ini masih terdapat
di masyarakat ,sampai penyakit ini menyerang manusia yang berakibat
fatal sampai dengan kematian, semoga dengan membaca karya tulis ini di
harapkan pembaca dapat mengerti resiko yang terjadi dan menjadi
perhatian tersendiri.
25
DAFTAR PUSTAKA
26