KELOMPOK I
MISBAH SABARUDDIN
H0413038
HUSNUR ARLINI
H0413039
H0413040
YULIANI
H0413041
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Beliaulah Sang
Penguasa Alam Semesta, Raja dari Ilmu Pengetahuan, karena atas Rahmat dan
hidayah serta dengan seizin-Nya-lah Kami Kelompok 1 dapat menyelesaikan
tugas pembuatan alat percobaan beserta laporannya tepat pada waktunya. Tak lupa
pula Kita kirimkan salam serta shalawat pada junjungan Kita Nabi besar
Muhammad SAW, karena Beliaulah yang menjadi suri tauladan yang baik bagi
seluruh umat sepanjang masa.
Laporan ini sengaja Kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
EKSPERIMEN FISIKA II pada semester VI. Laporan ini berisi tentang tata cara
pembuatan alat, tata cara menggunakan alat, manfaat alat, kelebihan dan
kekurangan alat dan analisis data untuk percobaan yang telah Kami lakukan.
Kami ucapkan terima kasih pada ibu Dewi Sartika, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen
pengampuh pada mata kuliah EKSPERIMEN FISIKA II yang telah memberikan
arahan kepada Kami dalam penyusunan laporan ini, kepada SMA NEGERI 1
Tinambung dan SMA PPM AL-Ikhlash Campalagian Lampoko atas kerjasamanya
dan kepada Teman-Teman Fisika yang selalu memberikan semangat yang tiada
henti-hentinya, serta kepada Orang Tua Kami yang selalu memberikan motivasi
dan doanya sehingga laporan Kami dapat terselesaikan.
Semoga laporan dan alat yang Kami beri nama Analisis Gerak Harmonik
Sederhana melalui Bandul & Pegas Harmonik ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca, terkhusus bagi penyusun. Kami menyadari bahwa laporan dan alat
percobaan yang Kami buat masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan
kritik selalu Kami harapkan.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Majene, 29 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang..........................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................2
Tujuan........................................................................................................2
Manfaat......................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui peristiwa gerak osilasi
misalnya gerak osilasi pada bandul. Gerak osilasi pada bandul merupakan gerak
harmonik sederhana atau biasa disebut ayunan matematis. Selain bandul, pegas
juga termasuk dalam pengaplikasian gerak harmonik sederhana.
Dalam materi gerak harmonik sederhana, sangat banyak persoalan yang
bisa muncul seperti bagaimana hubungan massa dengan periode, bagaimana
hubungan panjang tali dengan periode, bagaimana hubungan simpangan dengan
periode dan bagaimana mengetahui besar gravitasi bumi serta bagaimana
hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas. Untuk menjawab
persoalan-persoalan sekaligus membawanya ke dalam dunia pembelajaran tentu
diperlukan suatu media yang dapat menampilkan keduanya secara nyata. Bukan
tidak mungkin, bahwa tidak sedikit Siswa/Mahasiswa yang memiliki daya
tangkap yang tergolong rendah. Jika hanya materi tanpa praktek mereka mungkin
akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran.
Untuk itu, kami selaku kelompok 1 dalam mata kuliah Eksperimen Fisika
II yang beranggotakan empat orang membuat alat yang dirancang khusus untuk
materi gerak harmonik sederhana dengan nama Analisis Gerak Harmonik
Sederhana melalui Bandul & Pegas Harmonik. Mengapa dikatakan demikian
karena alat yang kami buat ini mempunyai dua kegunaan, yakni dapat digunakan
dalam percobaan bandul matematis dan dapat digunakan dalam percobaan
menghitung konstanta pegas.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II,
keterbatasan alat dikampus Universitas Sulawesi Barat juga menjadi alasan
mengapa kami membuat alat ini. Kami berharap untuk masa yang akan datang,
alat ini dapat membantu Mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika dalam melakukan
praktik khususnya dalam mata kuliah Fisika Dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, sehingga kami
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hubungan antara massa beban dan periode?
2. Bagaimanakah hubungan antara panjang tali dan periode?
3. Bagaimanakah hubungan antara simpangan dan periode?
4. Berapa nilai gravitasi yang diperoleh dari percobaan?
5. Bagaimana hubungan antara gaya pegas dan pertambahan panjang pegas?
6. Berapakah nilai konstanta pegas ?
C. TUJUAN
Merujuk pada rumusan masalah, maka tujuan pembuatan alat ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara massa beban dan periode.
2. Untuk mengetahui hubungan antara panjang tali dan periode.
3. Untuk mengetahui hubungan antara simpangan dan periode.
4. Untuk mengetahui nilai gravitasi melalui percobaan.
5. Untuk mengetahui hubungan antara gaya pegas dan pertambahan panjang
pegas.
6. Untuk mengetahui nilai konstanta pegas
D. MANFAAT
Adapun manfaat alat percobaan fisika yang kami buat ini adalah:
1. Membantu guru atau dosen menjelaskan materi fisika pada pokok bahasan
gerak harmonik.
2. Membantu siswa atau mahasiswa dalam memahami materi fisika pada
pokok bahasan gerak harmonik.
3. Dapat digunakan sebagai ajang penuangan ide dan pengembangan
kreatifitas mahasiswa.
4. Dapat digunakan untuk melakukan percobaan dengan tujuan yang sama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. AYUNAN SEDERHANA (Bandul Matematis)
Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang
digantung di ujung tali ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjang L. Jika
beban ditarik ke satu sisi dan dilepaskan, maka beban berayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika amplitudo ayunan kecil, maka
bandul melakukan getaran harmonik. (Nurachmandani, 2009)
Ayunan sederhanan adalah salah satu contoh benda yang melakukan gerak
bolak balik dalam lintasan berbentuk busur lingkaran. Ayunan sederhana terdiri
dari sebuah benda yang dianggap sebagai titik massa yang digantungkan pada tali
yang panjangnya L dan ujung tali yang lain diikatkan secara tetap pada dinding,
lihat Gambar 1.1.
, maka bila dilepaskan bandul tersebut akan bergerak balik ke tempat titik
setimbangnya. Hal ini terjadi karena pada bandul bekerja gaya pemulih yang
diberikan oleh komponen gaya gravitasi pada bandul dengan arah garis singgung
lintasan yang selalu menuju titik kesetimbangan di mana
=0 . Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa komponen gaya tangensial adalah gaya pemulih
yang dinyatakan sebagai:
F1=mg sin =m
d2 s
dt 2
(1)
ditulis menjadi:
2
d g
=
sin
2
l
dt
(2)
, tetapi
dapat
L
dt 2
(3)
(4)
L
g
(5)
Dari persamaan (5) dapat disimpulkan bahwa semua benda yang melakukan gerak
ayunan sederhana dengan tali yang panjangnya sama di tempat yang sama maka
periode ayunannya sama. Ayunan sederhana yang ideal terjadi jika tidak ada gaya
gesek antara tali dan tempat penggantung. Ayunan sederhana yang ideal dapat
digunakan sebagai cara untuk mengukur percepatan gravitasi di suatu tempat
tertentu. (Cari, 2009)
Cara sederhana mengukur g adalah dengan menggunakan bandul matematis
sederhana. Bandul ini terdiri dari beban yang diikatkan pada ujung benang (tali
ringan) dan ujung lainnya digantungkan pada penyangga tetap. Beban dapat
berayun dengan bebas. Ketika disimpangkan, bandul bergerak bolak-balik. Waktu
satu kali gerak bolak-balik disebut satu periode. Kita nyatakan periode dengan
simbol T. Periode bandul memenuhi persamaan:
4 2
T =
g
2
(6)
t
n
(7)
Keterangan:
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut
akan kembali ke keadaan semula. Ilmuwan yang pertama kali meneliti tentang ini
adalah Robert Hooke. Melalui percobaannya Hooke menyimpulkan bahwa sifat
elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan
pertambahan panjang pegas yang artinya semakin besar massa benda yang
digantungkan pada pegas maka semakin besar pula pertambahan panjang pegas
tersebut.
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
F=k x
Keterangan:
k
(8)
Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Hooke. Tanda negatif (-) diberikan
karena arah gaya pemulih pada pegas selalu berlawanan dengan arah gerak pegas
tersebut. (Saripudin, 2009)
BAB III
METODE EKSPERIMEN
A. ALAT DAN BAHAN
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pembuatan Alat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Alat
Bahan
Gergaji
Pahat
Kuas
Palu
Penggaris Siku
Bor
Gurinda
Mistar 60 cm
Busur Derajat
Pernis
Lem Kayu
Paku
Papan tebal
Balok
Minyak tanah
Kayu penggantung
Penjepit kertas
Selotip
Alat
Bahan
Stopwatch
Gunting
Neraca Ohauss 311
Pegas
Save Box
Tali nilon
Timah kecil (pemberat lain)
Kertas HVS
Pena
B. PROSEDUR
1. Prosedur Pembuatan Alat
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Siapkan papan ukuran 40 cm x 60 cm untuk papan penyangga.
Haluskan dan lubangi bagian tengahnya berbentuk persegi dengan
menggunakan pahat.
c. Siapkan balok kayu ukuran 13.5 cm x 5 cm x 65 cm. Haluskan dan
sesuaikan ukuran kaki balok dengan lubang pada papan penyangga.
7
2. Prosedur Kerja
a. Percobaan I: Menyelidiki hubungan antara massa dan periode
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kalibrasi
(a) neraca ohauss 311 terlebih dahulu (b)
3. Pastikan perangkat percobaan dalam keadaan setimbang.
4. Pasanglah beban I pada tali yang telah ditimbang massanya dengan
menggunakan neraca ohauss 311.
5. Tariklah beban sampai sudut 15, kemudian lepaskan bersamaan
dengan menekan stopwatch.
6. Hentikan stopwatch pada saat beban telah mengalami getaran
sebanyak 10 kali.
7. Catatlah data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Tabel 3.3 Tabel Pengamatan Hubungan Massa dan Periode
Panjang tali, = 30 cm
Jumlah getaran, n = 10 kali
Simpangan, = 15
No
1
2
3
Massa (gr)
Waktu (s)
Periode (s)
Waktu (s)
Periode (s)
10
Percobaan
Periode (s)
Gravitasi (m/s2)
Percobaan I
Massa 1
Massa 2
Massa 3
Percobaan II
Panjang Tali 1
Panjang Tali 2
Panjang Tali 3
Panjang Tali 4
Panjang Tali 5
Percobaan III
Simpangan 1
Simpangan 2
Simpangan 3
Rata-Rata
e. Percobaan V: Menyelidiki hubungan gaya pegas dan pertambahan
panjang pegas
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Kalibrasi neraca ohauss 311 terlebih dahulu
11
No
Gaya Pegas
F= m.g (N)
Panjang
Pegas Akhir
x (cm)
Pertambahan
Panjang Pegas
x = x xo
(cm)
Konstanta
Pegas
F
K= x
1
2
3
C. IDENTIFIKASI VARIABEL
1. Percobaan I: Menyelidiki hubungan antara massa dan periode
a. Manipulasi
Variabel manipulasi atau variabel yang diubah-ubah dalam
percobaan ini adalah massa bandul, yaitu massa 19.45 gram, massa
32.73 gram dan massa 41.85 gram.
12
b. Respon
Variabel respon atau variabel terikat dalam percobaan ini
adalah periode.
c. Kontrol
Variabel kontrol atau variabel yang nilainya telah ditetapkan
dalam percobaan ini adalah panjang tali yaitu 30 cm.
2. Percobaan II: Menyelidiki hubungan antara panjang tali dan periode
a. Manipulasi
Variabel manipulasi atau variabel yang diubah-ubah dalam
percobaan ini adalah panjang tali, yaitu 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm
dan 50 cm.
b. Respon
Variabel respon atau variabel terikat dalam percobaan ini
adalah periode.
c. Kontrol
Variabel kontrol atau variabel yang nilainya telah ditetapkan
dalam percobaan ini adalah massa bandul, yaitu 19.45 gram.
3. Percobaan III: Menyelidiki hubungan antara simpangan dan periode
a. Manipulasi
Variabel manipulasi atau variabel yang diubah-ubah dalam
percobaan ini adalah simpangan, yaitu 5, 10 dan 15.
b. Respon
Variabel respon atau variabel terikat dalam percobaan ini
adalah periode.
c. Kontrol
Variabel kontrol atau variabel yang nilainya telah ditetapkan
dalam percobaan ini adalah massa bandul, yaitu
13
c. Kontrol
Variabel kontrol dalam percobaan ini adalah konstanta pegas
(k).
D. DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Massa bandul (m) adalah massa beban yang digantungkan pada tali yang
diukur dengan menggunakan neraca ohauss 311 dengan satuan gram (gr).
2. Periode (T) adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan nilai waktu (t)
dibagi jumlah getaran (n) memiliki satuan sekon (s).
3. Panjang tali (l) adalah panjang tali nilon yang digunakan untuk
mengaitkan beban yang diukur dengan menggunakan penggaris bersatuan
meter (m).
4. Simpangan () adalah besar sudut elevasi yang diukur dengan
menggunakan busur derajat bersatuan derajat ().
5. Gravitasi (g) adalah nilai yang diperoleh dari perhitungan gravitasi bumi
dengan menggunakan persamaan gravitasi pada gerak harmonik sederhana
bersatuan m/s2.
14
8. Konstanta pegas (k) adalah nilai yang diperoleh dari hasil pembagian
gaya pegas (F) dengan pertambahan panjang pegas x
memiliki satuan
N/m.
Massa (gr)
Waktu (s)
Periode (s)
b. Percobaan II
Tabel 3.9 Tabel Pengamatan Hubungan Panjang Tali dan Periode
Massa, m = 19.45 gram
Getaran, n = 10 kali
Simpangan, = 15
N
o
1
2
Panjang Tali
(cm)
Waktu
(s)
15
Periode
(s)
3
4
5
c. Percobaan III
Tabel 3.10 Tabel Pengamatan Hubungan Simpangan dan Periode
Massa, m = 19.45 gram
Panjang tali, = 30 cm
Getaran, n = 10 kali
N
Simpangan (
o
Waktu (s)
Periode (s)
1
2
3
d. Percobaan IV
Tabel 3.11 Tabel Pengamatan Gravitasi Bumi
Getaran, n = 10 kali
N
Percobaan
o
1
Percobaan I
Periode (s)
Massa 1
Massa 2
Massa 3
Rata-rata
Percobaan II
Panjang Tali 1
Panjang Tali 2
Panjang Tali 3
Panjang Tali 4
Panjang Tali 5
Rata-rata
Percobaan III
Simpangan 1
Simpangan 2
16
Gravitasi (m/s)
Simpangan 3
Rata-Rata
e. Percobaan V
Tabel 3.12 Tabel Pengamatan Hubungan Gaya Pegas dan Pertambahan
Panjang Pegas
Percepatan Gravitasi, g = 9.8 m/s2
x0
Panjang Pegas Mula-Mula,
= 16.4 cm
No
Gaya Pegas
F= m.g (N)
Panjang Pegas
Akhir
x (cm)
Pertambahan
Panjang Pegas
x = x
x0
1
2
3
2. TEKNIK ANALISIS PERHITUNGAN
a. Menghitung Nilai Skala Terkecil (NST) Alat
batas ukur
NST Alat=
skala
b. Menghitung Ketidakpastian Alat
1
Ketidakpastian Alat= NST Alat
2
c. Menghitung Periode (T)
t
T=
n
Keterangan:
T : Periode (s)
t : Waktu getaran (s)
n : Jumlah getaran
d. Rambat Ralat Periode
t
T=
n
T =t n1
17
Konstanta Pegas
F
K= x
|tT t|
T=
(t n1)
T=
t
t
T=
| |
1 t
t
n t
1
T= t
n
| |
1
t
T n
= 1
T
tn
|nt nt|T
t
T =| |T
t
T=
g=4 l T
|lg l+ Tg T|
g=
g=
(4 l T )
(4 l T )
l+
T
l
T
18
g=4 2
(lT 2)
(l T 2)
l+
T
l
T
g=4 2|T 2 l2 T 3 T |
g
T l+2T T
=4 2
2
2
g
4 lT
g
l
2T
=4 2
+ 2
2
g
4 l 4 T
|l l + 2 T T |g
g=
| mF m+ Fg g|
F=
F=
(m g)
m
m
F=|g m|
| |
F m
=
F | m |
F gm
=
F
mg
19
F
g=0
g
|mm|F
F=
|Fk F+ kx x|
k=
( F x 1)
( F x1 )
k=
F+
x
F
x
k =|x1 F + F x2 x|
k x F +F x x
=
1
k
Fx
|
|
F x
k =|
+ |k
F
x
k F x
=
+
k
F
x
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. TABEL HASIL PENGAMATAN
a. Percobaan I
Tabel 4.1 Tabel Pengamatan Hubungan Massa dan Periode
Panjang tali, = 30 cm
Getaran, n = 10 kali
Simpangan, = 15
NST Neraca Ohauss 311 = 0.01 gram
NST Stopwatch = 0.1 sekon
N
Massa (gr)
Waktu (s)
Periode (s)
o
1
19.45
11.0
1.10
32.73
11.0
1.10
41.85
11.1
1.11
b. Percobaan II
Tabel 4.2 Tabel Pengamatan Hubungan Panjang Tali dan Periode
Massa, m = 19.45 gram
Getaran, n = 10 kali
Simpangan, = 15
NST Mistar = 0.1 cm
NST Stopwatch = 0.1 sekon
22
Panjang Tali
Waktu
Periode
(s)
6.5
(s)
(cm)
10
0.65
20
8.7
0.87
30
11.0
1.10
40
13.0
1.30
50
14.4
1.41
No
c. Percobaan III
Tabel 4.3 Tabel Pengamatan Hubungan Simpangan dan Periode
Massa, m = 19.45 gram
Panjang tali, = 30 cm
Getaran, n = 10 kali
NST Busur = 1
NST Stopwatch = 0.1 sekon
Simpangan (
No
Waktu (s)
Periode (s)
11.0
1.10
10
11.0
1.10
15
11.0
1.10
d. Percobaan IV
Tabel 4.4 Tabel Pengamatan Gravitasi Bumi
Getaran, n = 10 kali
N
o
1
Percobaan
Periode (s)
Gravitasi (m/
s2 )
Percobaan I
Massa 1
Massa 2
Massa 3
Rata-rata
Percobaan II
1.10
1.10
1.11
23
9.78
9.78
9.60
9.72
Panjang Tali 1
Panjang Tali 2
Panjang Tali 3
Panjang Tali 4
Panjang Tali 5
Rata-rata
Percobaan III
Simpangan 1
Simpangan 2
Simpangan 3
Rata-Rata
0.65
0.87
1.10
1.30
1.44
9.33
10.42
9.78
9.33
9.51
9.67
1.10
1.10
1.10
9.78
9.78
9.78
9.78
e. Percobaan V
Tabel 4.5 Tabel Pengamatan Hubungan Gaya Pegas dan Pertambahan
Panjang Pegas
Percepatan Gravitasi, g = 9.8 m/s2
Panjang pegas mula-mula, x = 16.4 cm
NST Mistar = 0.1 cm
NST neraca Ohuss 311 = 0.01 gram
Panjang Pegas Pertambahan
Gaya Pegas
Panjang Pegas
Akhir
No
F= m.g (N)
x =x xo
x (cm)
(cm)
0.31
23.7
7.3
1
Konstanta Pegas
F
k= x (N/m)
4.24
0.41
25.5
9.1
4.50
0.97
39.6
23.2
4.18
B. ANALISIS DATA
1. Percobaan I: Menyelidiki hubungan antara massa dan periode
a. Menghitung NST Neraca Ohauss 311
batas ukur
NST=
skala
NST=
0.1 gram
=0.01 gram
10
24
1s
=0.1 s
10
e. Menghitung Periode
Untuk massa 19.45 gram
t
T1= 1
n
T1=
11.0 s
10
T 1 =1.10 s
11.0 s
10
T 2 =1.10 s
25
T3=
t3
n
T3=
11.1 s
10
T 3 =1.11 s
Untuk
T1
Ketidakpastian T 1
| |
T 1=
t
T
t1 1
s
1.10 s
|0.05
11.0 s |
T 1=
T 1=0.005 s
Kesalahan Relatif (KR)
KR 1=
T1
x 100
T1
KR 1=
0.005 s
x 100
1.10 s
KR 1=0.45
Menghitung Derajat Kebenaran (DK)
DK 1 =100 KR
DK 1 =100 0.45
DK 1 =99.55
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|T 1 T 1| satuan pengukuran
HP=|1.100 0.005| s
Untuk
T2
T 2=0.005 s
KR 2=0.45
26
DK 2 =99.55
HP=|1.100 0.005| s
Untuk
T3
T 3=0.005 s
KR 3=0.45
DK 3 =99.55
HP=|1.110 0.005|s
1s
=0.1 s
10
1cm
=0.1 cm
10
27
6.5 s
10
T 1 =0.65 s
8.7 s
10
T 2 =0.87 s
11.0 s
10
T 3 =1.10 s
13.0 s
10
T 4=1.30 s
14.4 s
10
T 5 =1.44 s
Untuk
T1
28
Ketidakpastian T 1
| |
T 1=
t
T
t1 1
s
0.65 s
|0.05
6.5 s |
T 1=
T 1=0.005 s
Kesalahan Relatif (KR)
KR 1=
T1
x 100
T1
KR 1=
0.005 s
x 100
0.64 s
KR 1=0.77
Menghitung Derajat Kebenaran (DK)
DK 1 =100 KR
DK 1 =100 0.77
DK 1 =99.23
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|T 1 T 1| satuan pengukuran
HP=|0.650 0.005|s
Untuk
T2
T 2=0.005 s
KR 2=0.57
DK 2 =99.43
HP=|0.870 0.005|s
Untuk
T3
T 3=0.005 s
KR 3=0.45
29
DK 3 =99.55
HP=|1.100 0.005| s
Untuk
T4
T 4=0.005 s
KR 4=0.38
DK 4=99.62
HP=|1.300 0.005| s
Untuk
T5
T 5=0.005 s
KR 5=0.35
DK 5 =99.65
HP=|1.440 0.005| s
3. Percobaan III: Menyelidiki hubungan antara simpangan dan
periode
a. Menghitung NST Stopwatch
batas ukur
NST=
skala
NST =
1s
=0.1 s
10
30
NST =
10
=1
10
e. Menghitung Periode
Untuk simpangan 5
t
T1= 1
n
T1=
11.0 s
10
T 1 =1.10 s
Untuk simpangan 10
t
T2= 2
n
T2=
11.0 s
10
T 2 =1.10 s
Untuk simpangan 15
t
T3= 3
n
T3=
11.0 s
10
T 3 =1.10 s
Untuk
T1
31
Ketidakpastian T 1
| |
T 1=
t
T
t1 1
s
1.10 s
|0.05
11.0 s |
T 1=
T 1=0.005 s
Kesalahan Relatif (KR)
KR 1=
T1
x 100
T1
KR 1=
0.005 s
x 100
1.1 s
KR 1=0.45
Menghitung Derajat Kebenaran (DK)
DK 1 =100 KR
DK 1 =100 0.45
DK 1 =99.55
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|T 1 T 1| satuan pengukuran
HP=|1.100 0.005| s
Untuk
T2
T 2=0.005 s
KR 2=0.45
DK 2 =99.55
HP=|1.100 0.005| s
Untuk
T3
T 3=0.005 s
KR 3=0.45
32
DK 3 =99.55
HP=|1.100 0.005| s
4. Percobaan IV: Mengukur nilai gravitasi bumi
a. Menghitung Gravitasi Percobaan I
Untuk massa 19.45 gram
4 2 l1
g1=
T 12
4 (3.14)2 0.3 m
g1 =
(1.10 s)2
g1=
11.83 m
1.21 s2
g1=9.78 m/ s2
4 (3.14)2 0.3 m
(1.10 s)2
g2=
11.83 m
1.21 s2
g2=9.78 m/ s2
4 (3.14 )2 0.3 m
(1.11 s )2
g3=
11.83 m
1.23 s2
g3=9.62 m/s 2
33
g1
g1=
g1
g1
29.18 m/ s2
3
2
= 9.72 m/s
g1
Untuk
Ketidakpastian
|
|
g1
g1 =
l 2 T
+
g1
l1
T1
g1 =
0 .0005 m 2 ( 0.005 s )
+
9.7 8
0.3 m
1.10 s
m/s2
g1=0.105 m/s2
Kesalahan Relatif (KR)
g
KR 1= 1 100
g1
KR 1=
0.105 m/ s2
100
9.78 m/s2
KR 1=1.07
Derajat Kebenaran (DK)
DK 1 =100 KR 1
DK 1 =100 1.07
DK 1 =98.93
Menghitung Derajat Perbedaan (% diff)
x x
%diff = teori eksperimen 100
x teori
|
|
%diff =
(9.80 m/ s 9.78 m/ s )
100
2
9.80 m/ s
34
%diff =0.20
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|g1 g 1| satuan pengukuran
HP=|9.780 0.105|m/s 2
Untuk
g2
g2=0.105 m/s2
KR 2=1.07
DK 2 =98.93
%diff =0.20
HP=|9.780 0.105|m/s 2
Untuk
g3
g3=0.088
m/s2
KR 3=0. 92
DK 3 =99. 08
%diff =2.08
HP=|9.60 0 0.105|m/s
4 ( 3.14 )2 0.1 m
( 0.65 s )2
3.94 m
0.42 s 2
g1=9.33 m/s 2
35
g2=
4 2 l2
T 22
g2 =
4 (3.14)2 0.2 m
(0.87 s)2
g2=
7.88 m
0.75 s 2
g2=10.42 m/s 2
4 (3.14 )2 0.3 m
( 1.10 s)2
g3=
11.83 m
2
1.21 s
2
g3=9.78 m/ s
g4 =
4 (3.14) 0.4 m
(1.30 s)2
g4 =
15.77 m
2
1.69 s
2
g4 =9.33/ s
4 (3.14 )2 0.5 m
(1.44 s)2
36
g5=
19.71 m
2.07 s 2
g5=9.51 m/s 2
)
Menghitung gravitasi rata-rata ( g
g=
( 9.33+10.42+9.78+ 9.33+9.51 ) m/ s 2
5
g =
48.37 m/s 2
5
g = 9.67 m/s 2
g1
Untuk
Ketidakpastian
|
|
g1
g1 =
l 2 T
+
g1
l1
T1
g1 =
0.0005 m 2 ( 0.005 s )
+
9. 33 m/s2
0.1 m
0. 65 s
g1=0.190 m/s2
Kesalahan Relatif (KR)
g
KR 1= 1 100
g1
KR 1=
0.190 m/ s2
100
9.33 m/s2
KR 1=0.020 100
KR 1=2
Derajat Kebenaran (DK)
DK 1 =100 KR 1
37
DK 1 =100 2
DK 1 =98
Menghitung Derajat Perbedaan (% diff)
x x
%diff = teori eksperimen 100
x teori
|
|
%diff =
%diff =4.7
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|g1 g 1| satuan pengukuran
HP=|9.330 0.190|m/s 2
g2
Untuk
Ketidakpastian
|
|
g2
g2=
l 2 T
+
g2
l2
T2
g2=
0.0005 m 2 ( 0.005 s )
+
10.42 m/s2
0.2 m
0.87 s
g2=|0.0025+0.0114942|10.42 m/s2
g2=|0.01399|10.42 m/s2
g2=0.145 m/s2
Kesalahan Relatif (KR)
g
KR 2= 2 100
g2
2
KR 2=
0.145 m/ s
100
2
10.42m/ s
38
KR 2=0.0139 100
KR 2=1.39
Derajat Kebenaran (DK)
DK 2 =100 KR 2
DK 2 =100 1.39
DK 2 =98.61
Menghitung Derajat Perbedaan (% diff)
x x
%diff = teori eksperimen 100
x teori
|
|
%diff =6.32
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|g2 g 2| satuan pengukuran
HP=|10.42 0.145|m/ s2
g3
Untuk
Ketidakpastian
|
|
g3
g3=
l 2T
+
g3
l3
T3
g3=
0.0005 m 2 ( 0.005 s )
+
9.78 m/s2
0.3 m
1.10 s
g3=|0.010757575|9. 78 m/s2
g3=0.105 m/s2
Kesalahan Relatif (KR)
39
m/s2
KR 3=
g3
100
g3
KR 3=
0.105 m/s2
100
9.78 m/s2
KR 3=0.0107 100
KR 3=1.07
Derajat Kebenaran (DK)
DK 3 =100 KR 3
DK 3 =100 1.07
DK 3 =98.93
|
|
%diff =
(9.80 m/ s 9.78 m/ s )
100
2
9.80 m/ s
Untuk
Ketidakpastian
|
|
g4
g4 =
l 2T
+
g4
l4
T4
g4 =
0.0005 m 2 ( 0.005 )
+
9. 33 m/s2
0.4 m
1.3 s
40
g4 =|0.00125+ 0.007692307|9.33
m/s2
g4 =0.083 m/s2
Kesalahan Relatif (KR)
g4
KR 4=
100
g4
KR 4=
0.083 m/s 2
100
2
9.33 m/s
KR 4=0.008896034 100
KR 4=0.88
Derajat Kebenaran (DK)
DK 4=100 KR 4
DK 4=100 0.88
DK 4=99.11
Menghitung Derajat Perbedaan (% diff)
x x
%diff = teori eksperimen 100
x teori
|
|
(9.80 m/ s 9.33 m/ s )
%diff =
100
2
9.80 m/ s
%diff =|0.047959183|100
%diff =4.79
g5
41
g5
Ketidakpastian
|
|
g5=
l 2T
+
g5
l5
T5
g5 =
0.0005 m 2 ( 0.005 s )
+
9 . 51 m/s2
0.5 m
1.44 s
g5=|0.001+0.006944444|9.51 m/s2
g5=|0.007044444|9.51 m/s2
g5=0.66 m/s2
Kesalahan Relatif (KR)
g
KR 5= 5 100
g5
KR 5=
0.66 m/ s 2
100
9.51 m/ s2
KR 5=0.06940063 100
KR 5=6.9
Derajat Kebenaran (DK)
DK 5 =100 KR 5
DK 5 =100 6.9
DK 5 =93.1
Menghitung Derajat Perbedaan (% diff)
x x
%diff = teori eksperimen 100
x teor i
|
|
%diff =
(9.80 m/ s 9.512 m/ s )
100
9.80 m/ s 2
%diff =|0.029|100
%diff =2.9
42
4 (3.14)2 0.3 m
(1.10 s)2
g1=
11.83 m
2
1.21 s
g1=9.78 m/ s2
Untuk simpangan 10
2
4 l2
g2=
2
T2
g2=
4 (3.14)2 0.3 m
(1.10 s)2
g2=
11.83 m
1.21 s2
g2=9.78 m/ s2
Untuk simpangan 15
2
4 l3
g3=
2
T3
g3=
4 (3.14 )2 0.3 m
( 1.10 s)2
g3=
11.83 m
2
1.21 s
g3=9.78 m/ s2
43
)
Menghitung gravitasi rata-rata ( g
29.34
3
g = 9.78 m/s 2
g1
Untuk
Ketidakpastian
|
|
g1
g1 =
l 2 T
+
g1
l1
T1
g1 =
0 .0005 m 2 ( 0.005 s )
+
9.7 8
0.3 m
1.10 s
g1=0.105
m/s2
m/s2
0.105 m/ s2
100
9.78 m/s2
KR 1=1.08
Derajat Kebenaran (DK)
DK 1 =100 KR 1
DK 1 =100 1.08
DK 1 =98.9 2
Menghitung Derajat Perbedaan (% diff)
x x
%diff = teori eksper imen 100
x teori
|
|
%diff =
(9.80 m/ s 9.77 m/ s )
100
2
9.80 m/ s
44
%diff =0.204
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|g1 g 1| satuan pengukuran
HP=|9.78 0.105|m/s 2
Untuk
g2
g2=0.105
m/s2
KR 2=1.08
DK 2 =98.92
%diff =0.204
HP=|9.78 0.105|m/s 2
Untuk
g3
g3=0.105
m/s2
KR 3=1.08
DK 3 =98.92
%diff =0.205
HP=|9.78 0.105|m/s
1 cm
10
NST=0.1cm
b. Menghitung Ketidakpastian Mistar
1
Mistar = NST
2
45
1
Mistar= 0.1 cm
2
Mistar=0.05 cm
c. Menghitung NST Neraca Ohauss 311
Batas Ukur
NST =
skala
NST=
0.1 gr
10
NST=0.01 gr
d. Menghitung Ketidakpastian Neraca Ohauss 311
1
Neraca= NST
2
1
Neraca= 0.01 gr
2
Neraca=0.005 N
F=0.042 kg 9.80 m/ s
F=0.41 N
46
k 1=
0.31 N
0.073 m
k 1=4.24 N /m
0.41 N
0.091 m
k 2=4.50 N /m
F3
x3
k3 =
0.97 N
0.232 m
k 3 =4.18 N /m
k 1=
F x
+
k
F 1 x1 1
N 0.0005 m
+
4. 24 N /m
|0.05
0.31 N 0. 23 7 m |
k 1=
k 1=|0.161 314317|4.24 N /m
k 1=0.682 N /m
Menghitung Kesalahan Relatif
KR 1=
k1
100
k1
KR 1=
0.682 N /m
100
4.24 N /m
47
KR 1=1 6
Menghitung Derajat Kebenaran
DK 1 =100 KR 1
DK 1 =100 16
DK 1 =84
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|k 1 k 1| satuan pengukuran
HP=|4.24 0.682| N /m
N 0.0005 m
+
3.246 N /m
|0.05
0.41 N
0m |
k 2=
k 2=|0.0666+ 0.0021|3.246 N /m
k 2=|0.06883|3.246 N /m
k 2=0.223 N /m
0.223 N /m
100
3.246 N /m
KR 2=6.869
Menghitung Derajat Kebenaran
DK 2 =100 KR 2
DK 2 =100 6.869
DK 2 =93,131
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
48
N 0.0005 m
+
3.380 N /m
|0.05
0.95 N 0.281 m |
k 3=
k 3=|0.05263+0.001779|3.380 N /m
k 3=|0.05440|3.380 N / m
k 3=0.184 N /m
Menghitung Kesalahan Relatif
k
KR 3= 3 100
k3
KR 3=
0.184 N /m
100
3.380 N /m
KR 3=5.444
Menghitung Derajat Kebenaran
DK 3 =100 KR 3
DK 3 =100 5.444
DK 3 =94,556
Hasil Pelaporan Fisika (HP)
HP=|k 3 k 3| satuan pengukuran
HP=|3.38 0.184| N /m
C. PEMBAHASAN
49
T1
) 0.64 s dengan
diperoleh periode (
T3
T4
T5
) 1.40 s
dengan KR 0.35% dan DK 99.65%. Adanya nilai periode (T) yang berbedabeda menunjukkan terdapat hubungan panjang tali (L) dengan periode (T)
dengan kata lain periode getaran pada bandul dipengaruhi oleh panjang tali,
semakin kecil panjang tali maka akan semakin kecil pula periode suatu bandul
dan sebaliknya, semakin besar panjang tali maka akan semakin besar pula
periode suatu bandul.
Pada percobaan ketiga yang telah kami lakukan bertujuan
untuk
50
10 , dan
15 . Berdasarkan
T 1 =1.10 s
T 2 =1.11 s
, dan
T2
T1
sama dengan
T3
kesalahan relatif yang sama yaitu 1.07 %. Dalam percobaan ini derajat
perbedaan dengan teori yaitu sebesar 0.30 %. Dalam percobaan kedua
diperoleh nilai gravitasi rata-rata yaitu
dengan derajat perbedaan yaitu terbesar 3.47 %. Dari ketiga data percobaan
yang digunakan untuk menghitung percepatan gravitasi bumi, semua nilai
yang diperoleh mendekati teori yaitu 9.8 m/s 2. Adanya perbedaan hasil
percobaan dengan teori disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
praktikan yang kurang teliti dalam pengambilan data, atau kesalahan
pengukuran data dan juga bisa disebabkan oleh kesalahan pembulatan
perhitungan.
Percobaan V adalah menyelidiki hubungan antara gaya pegas dengan
pertambahan panjang pegas. Percobaan ini menggunakan tiga gaya yang
berbeda yaitu 0.55 N, 0.75 N dan 0.95 N. Untuk gaya 0.15 N menyebabkan
51
52
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Tidak ada hubungan antara massa beban dengan periode.
2. Hubungan antara panjang tali dengan periode, yaitu semakin panjang
tali yang digunakan dalam percobaan maka semakin besar pula periode
bandul.
3. Tidak ada hubungan antara simpangan dengan periode.
4. Nilai gravitasi percobaan I adalah sama untuk semua data yaitu 9.77
m/s2. Nilai gravitasi percobaan II adalah data pertama yaitu 9.85 m/s 2,
data kedua yaitu 9.97 m/s 2, data ketiga yaitu 9.46 m/s 2, data keempat
yaitu 9.98 m/s2 dan data kelima yaitu 10.05 m/s 2. Nilai gravitasi
percobaan III adalah data pertama yaitu 9.77 m/s 2, data kedua 9.61
m/s2 yaitu dan data ketiga yaitu 9.77 m/s2.
5. Hubungan antara gaya pegas dan pertambahan panjang pegas, yaitu
semakin besar gaya pegas maka semakin besar pula pertambahan
panjang pegas.
B. SARAN
Alat percobaan analisis gerak harmonik sederhana melalui bandul
& pegas harmonik tidak luput dari kelemahan, diantaranya adalah
sulitnya mengikatkan tali nilon pada penyangga dan pengait antara massa
dan tali nilon tidak efektif. Untuk pembuatan dan percobaan selanjutnya
sebaiknya mendesain alat supaya tali nilon ditempatkan secara tetap pada
alat tanpa melepasnya namun tetap bisa mengubah panjang talinya,
gunakan beban yang mudah untuk digunakan dalam percobaan, misalnya
beban yang memiliki pengait dan lakukan percobaan dengan teliti, jujur
dan objektif, serta kurangi bermain-main saat melakukan pengambilan
data.
53
DAFTAR PUSTAKA
Cari. 2009. Aktif Belajar Fisika. Surakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Saripudin, Aip, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika 3. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Gravindo Media Pratama.
LAMPIRAN
54
55
56
57
58
59
60
61