BAB II New8
BAB II New8
TINJAUAN TEORI
2.1
2.1.1
Pengertian Perkembangan
Perkembangan dapat diatirkan sebagai pertumbuhan yang progresip dan
kontinyu (berkesinambungan) dari diri oindividu dari mulai lahir sampai mati (the
progressive and continous change in the organism from brith to death). Pengertian
lain dari perkembangan adalah perubahan-perubhan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang
berlangsung secara sisitematis, progresif, dan berkesinambungan,baik menyangkut
fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) (Yusuf, 2011).
2.1.2
Prinsip-Prinsip Perkembangan
pengalaman
atau
belajar
sepanjang
hidupnya.
Perkembangan
sampai mencapai
prasekolah masuk dalam rentang antara 3-6 tahun. Perkembangan anak pada usia
prasekolah yaitu :
a. Perkembangan Psikoseksual (Tahap Falik)
Perkembangan psikoseksual pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud
dalam Wong (dalam Najib, 2009) psikoseksual merupakan proses
perkembangan anak dengan pertambahan kemampuan fungsi struktur dan
kejiwaan yang dapat menimbulkan dorongan untuk mencari rangsangan dan
kesenangan untuk menjadi dewasa. Pada masa kanak-kanak menduga bagian
tubuh paling baik untuk psikologi yang diartikan sebagai tekanan baru dan
konflik baru yang berangsur-angsur berubah dari satu tahap ke tahap
berikutnya. Anak prasekolah menurut Freud masuk dalam tahap falik. Adapun
karakteristik tahap falik adalah :
1) Fokus tubuh : Genital
2) Tugas perkembangan : peningkatan kesadarannya akan organ seks dan
minatnya terhadap seksualitas.
3) Krisis perkembangan : Oedipus dan Elektra kompleks, ketakutan atas
kastrasi, ketakutan akan adanya gangguan pada tubuh, perkembangan
prasyarat untuk identitas laki-laki atau perempuan, identifikasi orang tua
dari jenis kelamin yang sama(pada keluarga dengan hanya satu orang tua,
pemecahan krisis selama krisis ini mungkin lebih sulit).
4) Keterampilan koping umum : pembentukan reaksi, transisi dari perasaan
negatif terhadap orang tua dan jenis kelamin yang berbeda menjadi
perasaan positif, masturbasi selama masa stres dan isolasi.
dalam hal ini adalah usia muda ibu atau pengasuh yang tidak
kompeten untuk mengasuh, lingkungan hidup yang kotor dan tidak
teratur, anggota keluarga yang tidak harmonis, kemiskinan dan
ketidakcukupan, prilaku anggota keluarga yang tidak baik.
b. Gizi
Keadaan kesehatan gizi tergantung tingkat konsumsi yaitu kaualitas
hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Ada tingkatan
kesehatan gizi lebih dan kesehatan gizi kurang. Akibat dari kesehatan
gizi yang tidak baik, maka timbul penyakit gizi. Umumnya pada anak
balita (bawah lima tahun) diderita penyakit gizi kurang dan gizi lebih
yang disebut gizi salah (malnutrition). Yang menonjol adalah kurang
kalori dan kurang protein dan kekurangan vitamin A, yodium, zat besi,
vitamin, dan mineral lainnya.
c. Budaya
Faktor lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan
suatu
masyarakat
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
2.1.5
Perkembangan Motorik
Perkembangan keterampilan motorik merupakan sangat penting bagi
dari kondisi
percaya diri).
c. Melaui keterampilan motorik, ank dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah (school adjustement). Pada usia prasekolah (taman
kanak-kanak) atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat
dilatih menulis, menggambar, melukis dan baris-berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak
normal akan menghambat anak untuk bergaul dengan teman sebayanya
bahkan
dia
akan
terkucil
atau
menjadi
anak
yang
fringer
(terpinggirkan).
e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan
self-concep atau kepribadian anak.
Seiring dengan perkembangan motorik ini bagi anak usia prasekolah (taman
kanak-kanak) atau kelas rendah SD tepat sekali di ajarkan atau dilatihkan tentang halhal berikut.
a. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab, dan latin) dan
mengambar.
b. Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat
olahraga.
c. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat, dan berlari.
d. Baris-berbaris
secara
sederhana
untuk
menanamkan
kebiasaan
Gerak motorik kasar adalah gerakan anggota badan secara kasar atau keras.
Menurut Laura E. Berk semangkin anak bertambah dewasa dan kuat tubuhnya,maka
gerakan semakin sempurna. Hal ini mengakibatkan tumbuh kembang otot semakin
membesar dan menguat. Dengan membesar dan menguatnya otot tersebut
keterampilan baru selalu bermunculan dan semakin bertambah kompleks (Suyadi,
2010
Tabel perkembangan gerak motorik anak
No
1
usia
Lahir-1 tahun
1-2 tahun
dan
mengangkat menyobek
dan
,berdiri
mencoret
menyobek,
2-3 tahun
memanjat
Anak mampu berjalan (mundur Memindahkan
dan
menyamping
serta melektakkan
benda
barang
melipat
3-4 tahun
menyetir sepeda
Belajar naik turun
dan pakain
tanggan Melepas dan mengancingkan
4-5 tahun
tanpa Bisa
menggunakan
baik
garpu
menggunting
5-6 tahun
bertamabh
jauh untuk
memotong
makanan-
denagn
varisai
2.2.1
dan
Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompokkelompok yang di tentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat yang di
peroleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri
(Almatsier,2001). Status gizi adalah keaadan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi adalah keadaan seseorang yang di pengaruhi
oleh konsumsi makanan dan absorpsi yang di ukur dari berat badan dan tinggi badan
dengan penghitungan IMT (Indek Massa Tubuh). Penilaian klinis status gizi yaitu
penilaian yang mempelajari dan mengevaluasi tanda fisik yang timbul sebagai akibat
gangguan kesehatan dan penyakit kurang gizi. Gejala dan tanda-tanda fisik yang
tampak dapat menjadi bantuan untuk mengetahui kekurangan gizi. Adanya hambatan
pertumbuhan dan perkembangan yang ditentukan dengan membandingkan individu
atau kelompok dengan nilai normal (Depkes RI, dalam Denny Dwi Wahyuni, 2012).
Gizi merupakan salah satu foktor penting yang menentukan tingkat kesehatan
dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat
keadaan gizi normal tercpai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi
seseorang dalam suatu masa bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa
lampau,bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, dalam Denny Dwi Wahyuni,
2012).
2.2.2
kebutuhan fisik energi dan zat-zat lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang
dampak fisiknya diukur secra antropometri (Suharjo, 1996 dalam Arsad) dan
dikategorikan berdasarkan buku WHO-NCHS dengan indeks BB/U, TB/U, dan
BB/TB.
NISNMBR
NSBR
Dimana :
NIS
NMBR
NSBR
2.2.3
makanan dan infeksi penyakit. Berbagai faktor yang melatar belakangi kedua faktor
tersebut misalnya faktor ekonomi, keluarga produktivitas dan kondisi perumahan
(Suhardjo, dalam Denny Dwi Wahyudi, 2012 ).
menentukan
kualitas
dan
kuantitas
makanan
maka
erat
orang-orang
miskin
meningkat
drastis
membawa
terarah
dan
bertanggunjawab
dlam
menanamkan,
5. Sosial Budaya
Nilai sosial budaya adalah merupakan nilai yang dianut oleh suatu
kelompok masyarakat bisa berbeda-beda
dapat
menunjang
terhadap
kesehatan
dan
mampu
untuk
Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu
dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan,
termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
memantau
tumbuh
kembang
anak,
agar
tidak
terjadi
kesalahan
atau
meliputi
pertumbuhan,
perkembangan,
pelaksanaan
imunisasi,
(berat badan).
Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu. Jika bulan
sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan
penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil
penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan
Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya
c) Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami
gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk
ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
Gambar 2.3. Indikator KMS bila berat badan balita dibawah garis merah
d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak nail (3T), artinya balita
mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/
Rumah Sakit.
Gambar 2.4. Indikator KMS bila berat badan balita tidak stabil
e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
Gambar 2.5. Indikator KMS bila berat badan balita naik setiap bulan
f) Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau
pindah ke pita warna diatasnya.
bulan, kelompok 2 adalah untuk usia 13-24 bulan, kelompok 3 adalah untuk usia 2536 bulan, kelompok 4 adalah untuk usia 37-48 bulan, dan kelompok 5 adalah untuk
usia 49-60 bulan. Dalam setiap kelompok kurva terdapat garis melengkung yang
menggambarkan pola pertumbuhan berat badan, berupa garis berwarna merah dengan
pita kuning, hijau muda, dan hijau tua. Masing-masing warna tersebut mempunyai
dasar dan makna sebagai berikut :
1. Garis merah dibentuk dengan menghubungkan angka yang dihitung dari 70%
median baku WHO-NCHS.
2. Dua pita kuning yang berada di atas garis merah, berturut-turut merupakan batas
atas 75% dan 80% dari median baku WHO-NCHS.
3. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning, berturut-turut merupakan batas atas
85% dan 90% median baku WHO-NCHS.
4. Dua pita warna hijau tua di atas pita warna hijau muda, berturut-turut merupakan
batas atas 95% dan 100% median baku WHO-NCHS.
5. Dua pita warna hijau muda dan kuning paling atas, masing-masing bernilai 5% dari
median baku adalah daerah di mana anak-anak sudah mempunyai kelebihan berat
badan.
Dari pengukuran kurva pertumbuhan BB, hasil berikut ini dapat di
interprestasikan :
a. Apabila pada pengukuran arah garis meningkat (mengikuti arah kurva), berarti
pertumbuhan anak baik.
b. Apabila pada pengukuran arah garis mendatar,berarti pertumbuhan kurang baik
sehingga anak memerlukan perhatian khusus.
c. Apabila pada pengukuran arah garis menurun, berarti anak memerlukan tindakan
segera.
Dari interprestasi tersebut dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan anak baik
apabila mengikuti arah lengkungan kurva. Kedudukan anak pada kurva merupakan
keadaan presentasi atau presentil tertentu Sementara Wijono (2009) membagi
interprestasi pertumbuhan balita dengan KMS sebagai berikut :Tetap pada pita warna
yang sama atau berpindah ke pita warna yang lebih atas.
1. Pertumbuhan tidak baik : bila berat badan bulan ini bertambah tetapi grafik di
KMS berpindah ke pita yang lebih rendah.
2. Pertumbuhan tidak baik bila berat badan ini dibandingkan dengan bulan lalu : sama
nilainya (tetap) atau lebih rendah (berkurang).
lahir balita, berat badan lahir, nama orang tua, dan alamat. Berat badan lahir yang
diisikan adalah angka hasil penimbangan berat badan anak saat dilahirkan, dalam
satuan gram.Kemudian angka ini
dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan 0.Selanjutnya, bulan lahir anak
dicantumkan pada kolom 0, kemudian semua kolom bulan diisi secara
berurutan.Misalnya, bulan lahir anak September 2000, maka dicantumkan bulan
September 2000 di kolom tersebut. Kemudian, semua kolom bulan Oktober 2000,
November 2000, dan seterusnya diisi.
Setelah anak ditimbang, titik berat badannya diletakkan pada titik temu garis
tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan). Contohnya,
berat badan syila pada penimbangan bulan Agustus adalah 7,5 kg. Apabila ini adalah
peimbangan pertama maka hanya ada satu titik berat badan dan tidak dapat dibuat
garis.Sedangkan apabila ini merupakan penimbangan lanjutan, maka titik berat badan
bulan ini dengan bulan sebelumnya dihubungkan dalam bentuk garis lurus.Jika jarak
antara penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu bulan,
maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat badan
sebelumnya
Interpretasi Grafik Pertumbuhan Dan Saran Tindak Lanjut
Tabel 2.1 Interpretasi pada sekali penimbangan
Laku berat Badan
Di bawah garis merah
Interpretasi
Tindak lanjut
Anak kurang gizi tingkat sedang
1. Perlu pemberian makanan
atau berat badan atau
disebut
kurang
energi
tambahan
dan
(PMT)
yang
gizi
untuk
pemeriksanan kesehatan
1. Ibu
dianjurkan
untuk
garis merah )
balitanya di rumah
2. Perlu
penyuluhan
giziseimbang
1. Beri
dukungan
pada
ibuuntuk
tetap
memperhatikandan
mempertahankan
statusgizi
anak
2. Beri
Dua pita warna hijau Anak telah mempunyai berat
muda, dua
pita
warna
penyuluhan
giziseimbang
1. Konsultasi ke dokter
(paling atas).Dsb
berat
badannya
semakin banyak
3. Konsultasi ke klinik gizi
/pojok gizi dipuskesmas
Tindak lanjut
1. Perlu penyuluhangizi seimbang
meningka
2. Beri dukungan padaorang tua
untuk mempertahankan kondisi
Berat badan tetap
anak
1. Dianjurkan
Kemungkinan terganggu
kesehatannya dan atau
mutu
gizi
untuk
memberi
makanan tambahan
yang
dikonsumsi tidak
2. Penyuluhangiziseimbang
3. Konsultasi ke dokter atau petugas
seimbang
kesehatan
Berat badan berkurang Kemungkinan terganggu
1. Dianjurkan
atau turun
makanantambahan
2. Penyuluhan gizi seimbang
3. Konsultasi ke dokteratau petugas
gizi
dikonsumsi
yang
tidak
kesehatan
seimbang
Titik -titik berat badan Kurang kesadaran untuk
dalam
berpartisipasi
pemantauan
kembang anak
Keterangan :
untukmemberi
1. Penyuluhan
dalam
dan
pendekatan
tumbuh
berpartisipasi aktif
.
Interpretasi tersebut hanya berlaku bagi balita yang mempunyaiberat badan normal
dan kurang.Bila balita yang sudah kelebihanberat badan sebaiknya secara khusus
dikonsultasikan ke dokter.
2.2.5
Ambang Batas *)
<+2SD
(BB/U)
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Buruk
Tinggi Badan Menurut Umur Normal
>-2SD sampai+2SD
<-2SD sampai >-3SD
<-3SD
>-2SD
(BB/U)
Pendek
Berat Badan Menurut Tinggi Gemuk
<-2SD
>+2SD
Badan BB/TB
Normal
Kurus (wasted)
Kurus sekali
Sumber :Depkes RI,( dalam Denny Dwi Wahyuni, 2012)
Status gizi ini diukur sesuai dengan tinggi badan terhadap umur dalam
bulan yang hasilnya kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel 2.1.
3) Berat Badan / Tinggi Badan
Status gizio ini diukur berdasarkan berat badan terhadap tinggi badan
yang hasilnya kemudian dikategorikan sesuai dengan tabel 2.1.
4) Linkar Lengan Atas / Umur
Lingkar lengan atas (LILA) hanya dikategorikan menjadi 2 kategori
gizi kurang dan gizi baik dengan batas indek sebesar 1,5 cm/tahun.
5) Parametr berat badan / tinggi badan banyak digunakan karena
memiliki kelebihan:
a) Tidak memerlukan data umur
b) Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus)
6) Menurut Depkes RI (dalam Denny Dwi Wahyuni, 2012) parameter
berat badan / tinggi badan berdasarkan kategori Z-Score di
klasifikasikan menjadi 4 yaitu :
1) Gizi Buruk (sangat kurus)= <-3 SD
2) Gizi kurang (kurus)
= >+2SD
kurang gizi. Berikut ini yang diperlukan untuk pertumbuhan anak yaitu : kalori,
proteein, vitamin A, besi (Fe) dan seng (Zn) (Almatsier, dalam Denny Dwi
Wahyuni, 2012).
2.2.7
Kecukupan Gizi
Tiap negara memiliki standar/baku untuk kebutuhan zat-zat gizi dengan
menggunakan KMS
balita berdasrkan
BB/U
sekolah (UKS)
Faktor yang
mempengaruhi
Sosial
budaya perkembangan
1. Faktor dalam
Keturunan
Kemampuan intelektual
Hormon
emosi
2. Faktor eksternal
Keluarga
Gizi
Budaya
Teman bermain dan sekolah
skrining
perkembangan
menurut KPSP
Perkembangan
(Koesioner Pra
motorik kasar
Skrining
Perkembangan)
Keterangan :
: variable yang di teliti
: variable yang tidak di teliti
2.5
Hipotesa Penelitian
Hipotesa penelitian ini adalah H1; ada hubungan antara status gizi dengan