Oleh
Nurhadi
1013022007
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUMG
BANDAR LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari
bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari dukungan semua
pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terutama penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Agus Suyatna, M.Si sebagai dosen Instrumentasi Fisika,
2. Teman-teman yang telah banyak membantu penyusun,
3. Serta pihak-pihak yang turut membantu demi kelancaran dan
kesempurnaan pembuatan makalah ini.
Harapan penyusun semoga ilmu pengetahuan yang diberikan dapat bermanfaat
dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penyusun berharap pula semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penyusun. Amiin,,,.
Bandar lampung, 09 maret 2012
Penyusun,
Nurhadi
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu fisika, pengukuran sangatlah penting sehingga dibutuhkan alat
ukur yang memiliki ketelitian besar hingga alat ukur yang memiliki ketelitian
yang sangat kecil atau sangat teliti. Berbagai jenis alat ukur diciptakan sesuai
dengan kegunaan yaitu mengukur berbagai jenis bahan yang bentuknya
berbeda-beda. Sebagai contoh Peranan pengukuran dalam kehidupan seharihari, Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong
sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran
pita.. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan
lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang
digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar
jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
Begitu pula untuk mengukur diameter dalam atau luar cincin atau benda lain
pun harus menggunakan alat ukur yang sesuai dengan ketelitiannya. Maka
dari itu, sekiranya dengan adanya makalah ini yang memuat ilmu
pengetahuan tentang meteran dan jangka sorong dapat bermanfaat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur panjang
meteran dan jangka sorong ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang meteran dan jangka
sorong ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi Fisika,
2. Untuk mengetahui bentuk meteran dan jangka sorong beserta bagianbagiannya,
3. Untuk mengetahui prinsip kerja meteran dan jangka sorong,
4. Untuk mengetahui prosedur pengukuran meteran dan jangka sorong,
5. Untuk mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran meteran dan jangka
sorong,
II.
ISI
A. Meteran
Meteran disebut juga sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga
sebagai rol meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau
panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut sikusiku, dan juga dapat digunakan untuk membuat lingkaran.
Satuan yang digunakan dalam meteran adalah mm atau cm, feet atau inch.
Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30
meter sampai 50 meter. Pita ukur biasanya dibagi pada interval 5 mm atau 10
mm.
Meteran juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai adalah tingkat
pemuaian akibat perubahan suhu udara. Dan daya regang adaah perubahan
panjang akibat regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran
dipengaruhi oleh jenis meteran, yang di bedakan berdasarkan bahan yang
digunakan dalam pembuatannya.
Penyajian angka nol pada meteran ada yang di nyatakan tepat di ujung awal
meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal
meteran.Ada tiga jenis meteran atau pita ukur yaitu :
1. METERAN ATAU PITA UKUR DARI KAIN ( METALIC CLOTH )
Meteran atau pita ukur ini terbuat dari kain linen dan anyaman kawat halus
yang terbuat dari tembaga atau kuningan. Meteran ini mempunyai sifat
sebagai berikut :
Fleksibel
Mudah rusak
Pemuaiannya besar
Agak kaku
Tahan lama
Tahan air
Pemuaiannya kecil
Meteran atau pita ukur ini terbuat dari bahan campuran antara baja dan nikel.
Meteran ini mempunyai sifat sebagai berikut :
Tahan lama
Tahan air
Tingkat ketelitiannya tinggi atau lebih teliti dari jenis pita ukur atau
meteran yang lain
hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut
dengan kesalahan paralaks.
.Ada berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya. Mistar yang skala
terkecilnya 1 mm kita sebut mistar berskala mm. Mistar yang skala
terkecilnya 1 cm kita sebut mistar berskala cm. Mistar yang biasa anda
gunakan disekolah adalah mistar yang berskala mm. Satu bagian skala
terkecil mistar ini adalah 1 mm atau 0,1 cm. Oleh karena itu ketelitian
mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang
di titik nol mistar). Contoh, benda di atas menunjukan angka 6 cm + 3
mm. Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 6,3 cm atau 63
mm.
2. Roolmeter
Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung, dengan
panjang 25 50 meter. Meteran ini dipakai oleh tukang bangunan atau
pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter sampai 0,5
mm. Meteran ini biasanya dibuat dari plastik atau pelat besi tipis.
B. JANGKA SORONG
Jangka sorong (vernier caliper) adalah alat ukur panjang yang digunakan
untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. jangka sorong mempunyai
beberapa
dalam, dan diameter luar suatu benda, serta kedalaman suatu tabung. Bentuk
jangka sorong serta bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini
Keterangan :
1. Rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda
2. Rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda
3. Lidah pengukur kedalaman
4. Skala utama(dalam cm)
5. Skala utama(dalam inci)
6. Skala nonius (dalam mm)
7. Skala nonius (dalam inci)
8. Kunci peluncur
PRINSIP KERJA JANGKA SORONG
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil
dalam milimeter (1mm = 01 cm) dan skala nonius.
Besarnya setiap skala dalam skala nonius juga menyatakan ketelitian jangka
sorong tersebut.yaitu:
Apabila kunci pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius
dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang
hendak diukur panjang atau diameternya maka dijepit diantara 2 penjepit
(rahang) yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara
PROSEDUR PENGUKURAN
1. Mengukur diameter luar suatu benda
a) Membuka rahang jangka dengan cara mengendorkan sekrup pengunci,
kemudian menggeser rahang tidak tetap menjauhi rahang tetap.
b) Mengatur rahang bagian bawah sesuai dengan diameter benda
kemudian menekan rahang geser kearah benda sekaligus mengunci
sekrup pengunci.
c) Membaca hasil pengukuran
Contoh:
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada begitu banyak alat ukur panjang, diantaranya mistar, rol meter dan
jangka sorong. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki
spesifikasi yang berbeda dan digunakan untuk kepentingan pengukuran yang
berbeda pula. Setiap alat ukur panjang juga memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda-beda. Tingkat ketelitian suatu alat ukur dapat dilihat dari skala
terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur. Dalam hal ini, alat ukur jika
diurutkan menurut skala terkecilnya berturut-turut dari besar ke kecil, yaitu
rol meter, mistar dan jangka sorong.
B. Saran
Makalah yang telah dibuat ini menjelaskan mengenai meteran dan jangka
sorong dan spesifikasinya. Mengingat bahwa pembelajaran MIPA terutama
fisika tidak lepas dari kegiatan mengukur, oleh karena itu pengetahuan
mengenai alat-alat ukur, terutama alat ukur panjang seperti mistar dan jangka
sorong ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami.
Penyusun berharap agar mahasiswa-mahasiswi di segala tingkatan tidak asing
lagi dengan alat ukur panjang jangka sorong dan mampu menggunakan
jangka sorong untuk berbagai keperluan pengukuran panjang.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
http://pdfdatabase.com/teori-dasar-pengukuran-fisika.htm
http://pdfsatabase.com/Uraian Materi Pembelajaran Pengukuran Fisika.htm
http://www.doc-search-engine.com/search-pengukuran-fisika-doc.html
http://www.edukasi-net.com
http://www.find-pdf.com/cari-pengukuran+fisika.htm
http://technoku.blogspot.com/2008/10/jangka-sorong.html
http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/pengukuran-besaran-panjangdengan.html#ixzz1oWhfVYoD
Zaelani, Ahmad dan Cucun Cunayah. 2006. Fisika. Bandung: Yrama Widya