Konsistensi
Konsistensi
Oleh :
Andani Putri Wibowo
(A24120087)
ASISTEN
1. Rani Wulandari
2. Praditha Ulfah
3. Renardi Iswara
(A14090026)
(A14090029)
(A14090045)
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tanah merupakan salah satu bahan utama penyusun bumi. Tanah sangat vital
peranannya bagi semua kehidupan di Bumi karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur
tanah yang berrongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas
dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Agar tanah
dapat dipelajari secara mendalam kita memerlukan suatu pengertian dasar mengenai
tanah.
Secara umum tanah mempunyai definisi sebagai lapisan yang menyelimuti bumi
antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah berasal dari
hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme
(vegetasi atau hewan) yang hidup diatasnya atau didalamnya. Secara ilmiah dipelajari
tanah mulai proses pembentukan, klasifikasi, pemetaan, kesuburannya, pemanfaatan,
penerapan dan karakter lainnya (biologis, kimia, fisis). Dari segi klimatologi, tahan
memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah
sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan
lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Dengan meningkatkan pengetahuan tenteng tanah, maka Ilmu Tanah menjadi ilmu
yang sangat luas sehingga untuk dapat mempelajarinya dengan baik perlu
pengelompokan lebih lanjut kedalam bidang-bidang yang lebih khusus. Seperti
ilupedologi, yang merupakan ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah
beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survei tanah dan cara
pengamatan tanah di lapangan.
1.2. Tujuan
Praktikum pengantar ilmu tanah ini dilakukan dengan tujuan untuk:
a) mengetahui tekstur, warna dan konsistensi suatu jenis tanah di lapangan,
b) mengetahui berbagai jenis pupuk, berbagai jenis sumber hara yang beragam,
sehingga bisa memilih pupuk sesuai dengan keperluannya,
c) mengetahui nilai kapasitas resepan air di suatu wilayah tanah yang akan mengisi
air tanah, peluang terjadinya erosi dan air irigasi,
d) meningkatkan pemahaman tentang aplikasi ilmu tanah dalam pertanian dan
mengartikan suatu data tanah dalam bentuk angka, notasi atau peta, dan
e) mengetahui gambaran umum tentang potensi tanah untuk mendukung
pertumbuhan tanaman.
2. METODOLOGI
2.1. Tekstur, Warna dan Konsistensi Tanah
2.1.1. Alat dan Bahan
1.
Andosol Sukamantri
2.
Tanah Podsolik Gajrug
3.
Tanah Regosol Dramaga
4.
Tanah Latosol Dramaga
5.
Buku Munsell Soil Color Chart
6.
Ember
7.
Air secukupnya
2.1.2. Metode
1.
2.
3.
4.
Konsistensi tanah
Kelekatan
Plastisitas
Lekat
Plastis
Sangat lekat
Sangat
plastis
Agak lekat
Agak
plastis
Tidak lekat
Tidak
plastis
Kelas tekstur
Liat
Liat Lempung berliat
47
15
28
15
20
50
20
49
33
35
52
36
Nama Pupuk
1.
Kalium
klorida
Dolomit
Kapur tohor
Manesium
oksida
Rock Phospat
(RP)
Controlled
Release
Fertilizer
NPK
Super
phospate 18
Muriate of
photash (KCl)
Controlled
Release
Fertilizer
NPK
PARP 25%
Growmore
Gipsum
Kalium
biphospate
Kieserit made
in China
Controlled
Release
Fertilizer
Growmore
NPK
Growmore
6:30:30
Diammonium
phospat
(DAP)
Kalium
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Rumus Kimia
Bentuk
Warna
KCl
kristal
60% K2O
MgCa(CO3)2
CaO
MgO
serbuk
serbuk
serbuk
merah
bata
krem
putih
putih
Unsur
Ikutan
-
MgO
90% CaO
90% MgO
Ca
-
P2O5
granul
coklat
18,64% P2O5
NPK
granul
hijau
tosca
37 N
Ca(H2PO4)2
granul
18% P2O5
KCl
serbuk
abuabu
jingga
Cl
NPK
granul
jingga
N:P:K=16:43:0
P205
CaSO4.2H2O
KH2PO4
serbuk
serbuk
serbuk
serbuk
krem
biru
putih
putih
18,67% P2O5
N:P:K=12:45:10
22% Ca
xx% P2O5
MgSO4.H2O
serbuk
putih
27% MgO
granul
kuning
N:P:K=37:0:0
NPK
serbuk
N:P:K=6:28:28
NPK
N:P:K=6:30:30
(NH4)2HPO4
serbuk
(sf)
serbuk
coklat
gelap
biru
putih
KCl palsu
serbuk
merah
Unsur Utama
20.
21.
chlorida
(palsu)
Controlled
NPK
Release
Fertilizer (3
bln)
NPK Pamafert NPK
Nursery
Main-B
bata
granul
merah
N:P:K=14:14:14
tablet
putih
&
merah
muda
N=18
22.
NPK Pre
Nursery B
NPK
tablet
merah
muda
N=18
23.
MgO
serbuk
putih
54% MgO
24.
25.
Magnesium
oksida
Seng sulfat
Chili salpeter
P2O5,
K2O,
MgO,
CaO,
M
P2O5,
K2O,
MgO,
CaO,
M
-
ZnSO4.7H2O
NaNO3
serbuk
serbuk
kristal
putih
putih
23% Zn
16% N
Na
26.
27.
NPK Grow
NPK
TSP Indonesia
granul
28.
NPK tablet
29.
Nitrofert
30% N
P, K,
Mg,
Co, M
Mg
30.
31.
32.
P2O5
S
KCl
serbuk
serbuk
kristal
18,67% P2O5
95% S
K
Cl
P2O5
serbuk
P2O5
CaCO3
KCl
serbuk
kristal
CaCO3
K
Cl
NPK
granul
N:P:K=14:21,5:21,5
37.
38.
PARP 50%
Sulfur
KCl/Mop
kapur klorida
Fosfat alam
natural
Kapur
KCl/Mop Ex
JSC ural kali
Controlled
Release
Fertilizer (6
bln)
Epson salt
SP36
abuabu
abuabu
merah
merah
muda
krem
kuning
merah
bata
abuabu
putih
merah
bata
orange
MgSO4.2H2O
Ca(H2PO4)2
kristal
granul
P2O5 36%
39.
Gipsum
CaSO4.2H2O
serbuk
CaO 29%
33.
34.
35.
36.
NPK
tablet
kristal
tablet
putih
silver
abuabu
putih
40.
TSP
Ca(H2PO4)2
granul
41.
Kalsium
karbonat
Dolomit
CaCO3
serbuk
CaMg(CO3)2
serbuk
Super
phospate-18
Urea
Fosfat alam
asal Mesir
Fosfat alam
asal Al-Jazair
Growmore
NPK tablet
Top+BM
Ca(H2PO4)2
granul
CO(NH2)2
P2O5
NP2O5K20
butiran
serbuk
kasar
butiran
NPK
NPK
kristal
tablet
NPK tablet
TBM
Growmore
soluble micro
mix
NPK
tablet
NPK
serbuk
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
silver
abuabu
putih
P2O5 48%
CaO 36%
abuabu
abuabu
putih
coklat
muda
orange
MgO <18%
18% P2O5
Ca
36% P
30% P2O5
Ca
-
N:P:K=14:21,5:21,5
biru
putih,
merah
bata
merah
bata
biru
laut
N:P:K=12:45:10
N:P:K=10:12:20
N:P:K=18:12:10
MgO,
CaO
3.1.3 Infiltrasi
a. Hasil Pengukuran Infiltrasi
Waktu
Waktu
(t)
(t)
(menit)
(menit)
0 - 0.63
0.63
0.63 - 1.25
0.62
1.25 - 2.00
0.75
2.00 - 2.80
0.80
2.80 - 3.62
0.82
3.62 - 4.37
0.75
4.37 - 5.15
0.78
5.15 - 6.35
1.20
6.35 - 7.47
1.12
7.47 - 8.59
1.12
8.59 -9.71
1.12
Tinggi air
(h)
(cm)
4.5
3.5
4.5
3.5
5.0
4.0
3.0
5.0
4.0
3.0
4.0
Tinggi air
(h)
(cm)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Laju infiltrasi
(h/t)
(cm/menit)
1.59
1.61
1.33
1.25
1.22
1.33
1.28
0.83
0.89
0.89
0.89
infiltrasi
(cm/menit)
0.6
Linear (infiltrasi
(cm/menit))
0.4
0.2
0
0 10 20
Waktu (menit)
Jenis Peta
Peta RBI
1.
2.
Peta tematik
2.1 Peta Geologi
Untuk mengetahui
wilayah suatu tempat agar
dapat dianalisis jenis
tanahnya
Informasi
Utama
Tambahan
Judul peta, tahun Lokasi, landuse,
pembuatan,
UTM
skala, koordinat
geometri
Sandi, Formasi,
Penyusun,
Endapan, mulai
umur, akhir umur
Fungsi Peta
Macam tanah
Kode macam
tanah
b. Analisis Data
Tabel 9. Hasil Analisis Kimia Andosol Sukamantri (Tambunan, 1983)
Simbol
Horizon
pH
H2O KCl
Corg
5.80
4.7
6.8
B11
5.8
5.4
6.5
B12
6.0
5.6
5.0
BC
6.1
5.7
4.4
Ntot
C/N
P2O5
0.7
6
0.5
6
0.4
5
0.3
9
Na
9.0
1.55
11.6
0.45
11.2
0.57
11.3
0.46
0.11 0.11
0.0
8
0.0
7
0.2
0
0.0
7
0.0
6
0.1
2
Ca
Mg
2.4
0
2.7
6
3.5
7
2.8
7
0.6
6
0.5
7
0.3
4
0.4
8
Aldd
Hdd
1.2
3
0.2
5
0.2
7
0.1
7
0.4
9
0.4
9
0.2
7
0.0
1
KTK
KB
28.7
11.4
24.5
29.7
27.7
14.
2
13.
6
13.
2
Pasir
Tekstur
Debu
Liat
28.0
51.5
20.5
B11
36.6
56.1
7.3
B12
42.5
50.1
7.4
BC
52.3
43.4
4.3
Kelas
Lempung
berdebu
Lempung
berdebu
Lempung
berdebu
Lempung
berpasir
Bobot Isi
(g/cm3)
Permeabilitas
(cm/jam)
0.55
3.99
0.60
5.70
0.58
11.59
0.56
Kedalaman
(cm)
0 35,6
II
35.6 48.5
III
48.5 - 71
Uraian
Very dark brown (10 YR 2/2);
Lempung; Platty, Fine, Tingkat
perkembangan lemah; Not plastic
dan Friable; Clear dan Irregular;
kerikil/batu; Perakaran (Halus:
banyak, Sedang: banyak, Kasar:
sedang)
Very dark brown (7,5 YR 2,5/3);
Lempung; Platty, Fine, Tingkat
perkembangan lemah; Not plastic
dan Friable; Difuse dan Irregular;
kerikil/batu; Perakaran (Halus:
sedang, Sedang: sedang, Kasar:
sedikit)
Very dark brown (10 YR 3/4);
Lempung; Platty, Fine, Tingkat
perkembangan lemah; Not plastic
dan Friable; Difuse dan Smooth;
kerikil/batu; Perakaran (Halus:
seang, Sedang: sedang, Kasar:
sedikit)
Uraian
Dark brown (7,5 YR 5/3); Liat;
Angular blocky, Fine, Tingkat
perkembangan lemah; Sticky dan
Friable; Batas horizon; kerikil/batu;
Perakaran (Halus: banyak, Sedang:
II
10 16
III
16 28
IV
28 54
54 114
0 11
II
11 41
III
41 63
Uraian
Dark reddish brown (5 YR 3/4);
Liat; Subangular blocky, Very
fine, Tingkat perkembangan
lemah; Veru sticky dan Friable;
Smooth; kerikil/batu; Perakaran
(Halus: banyak, Sedang: sedikit,
Kasar: banyak)
Yellowish red (5 YR 5/6); Liat;
Subangular blocky, Fine, Tingkat
perkembangan lemah; Sticky dan
Friable; Smooth; kerikil/batu;
Perakaran (Halus: banyak,
Sedang; sedang, Kasar: banyak)
Brown (7,5 YR 4/4); Liat; Angular
blocky, Medium, Tingkat
perkembangan sedang; Sticky dan
IV
63 91
0 24
II
24 52
III
52 76
IV
76 105
Uraian
Yellowish red (5 YR 4/6); Liat debu
berpasir; Subangular Blocky, Medium,
Tingkat perkembangan sedang; Very
sticky dan Tighty; Difuse dan Smooth;
kerikil/batu; Perakaran (Halus: banyak,
Sedang: banyak, Kasar: sedang)
Yellowish red (5 YR 4/6); Liat debu
berpasir; Subangular Blocky, Medium,
Tingkat perkembangan sedang; Very
sticky dan Tighty; Difuse dan Smooth;
kerikil/batu; Perakaran (Halus: banyak,
Sedang: banyak, Kasar: sedang)
Yellowish red (7,5 YR 5/6); Liat debu
berpasir; Subangular Blocky, Medium,
Tingkat perkembangan sedang; Very
sticky dan Tighty; Difuse dan Smooth;
kerikil/batu; Perakaran (Halus: sedang,
Sedang: sedang, Kasar: sedikit)
Yellowish red (5 YR 5/8); Liat debu
berpasir; Subangular Blocky, Medium,
Tingkat perkembangan sedang; Very
sticky dan Tighty; Difuse dan Smooth;
kerikil/batu; Perakaran (Halus: sedang,
105 170
4. SIMPULAN
Tekstur tanah menyatakan kasar halusnya tanah atau menunjukkan
perbandingan faksi-fraksi lempung, debu dan pasir. Warna tanah sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu kadar bahan organik, kadar lengas, dan tingkat drainase
tanah. Warna tanah dapat ditentukan dengan menggunakan buku Munsell Soil
Color Chart sebagai ukuran warna standar. Penentuan konsistensi tanah dalam
kondisi basah dapat dianalisis kadar kelekatannya dan plastisitasnya. Pupuk adalah
suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Infiltrasi adalah proses
masuknya air dari permukaan ke dalam tanah. Laju infiltrasi tertinggi dicapai saat
air pertama kali masuk ke dalam tanah dan menurun dengan bertambahnya waktu.
Peta untuk kepentingan tata guna lahan dapat dibedakan menjadi peta Rupa Bumi
Indonesia (RBI) dan peta tematik. Analisi morfologi tanah meliputi warna, tekstur,
struktur (bentuk, ukuran, tingkat perkembangan tanah), konsistensi, batas horison,
kerikl/batu dan perakaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hefni.2003.Telaah Kualitas Air.Yogyakarta: Kanisius
Kuswandi.2005.Pengapuran Tanah Pertanian.Yogyakarta: Kanisius
Rosmarhan A dan Nasih V Y.2002.Ilmu Kesuburan Tanah.Yogyakarta: Kanisius
Satya
Bayu.2012.Perencanaan
Tata
Guna
Lahan
dalam
Pengembangan
Wilayah.Yogyakarta: Penerbit Andi
Siradz S A, Bambang D. Kertonegoro dan Suci H.2000.Peranan Uji In Situ Laju Infiltrasi
dalam Pengelolaan DAS Grindulu-Pacitan.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Sutanto
Rachman.2005.DASAR-DASAR
ILMU
TANAH,
Konsep
dan
Kenyataan.Yogyakarta: Kanisius
Yani Ahmad dan Mamat Rahmat.2007.Geografi: Menyingkap Fenomena
Geosfer.Bandung: Grafindo Media Pratama