Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah
metabolisme protein. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ir. Diding Latipudin, M.Si., dan Bapak Dr. Ir. Kurnia A Kamil, M.Agr,Sc, M
Phil., selaku dosen dalam mata kuliah Biokimia Nutrisi yang telah membimbing
dalam menyusun makalah ini.
Makalah
Tim Penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan.........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................
2.1 Asam Nukleat..................................................................................
2.2 Komponen Asam Nukleat...............................................................
2.3 Fungsi Asam Nukleat......................................................................
BAB III PEMBAHASAN...........................................................................
3.1 Pengertian Asam Nukleat................................................................
3.2 Struktur Penyusun Asam Nukleat....................................................
3.3 Fungsi Asam Nukleat dalam Metabolisme Protein.........................
BAB IV KESIMPULAN............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
1
2
3
4
4
4
4
5
5
6
8
11
11
12
13
16
17
DAFTAR GAMBAR
Struktur penyusun Asam Nukleat................................................................
RNA dan DNA.............................................................................................
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas berbagai macam senyawa organik salah
satunya adalah apa Asam Nukleat. Asam Nukleat terdapat didalam inti sel, hal ini
mengindikasikan pentingnya Asam Nukleat dalam menopang seluruh proses
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
fosfodiester. Fungsi utama asam nukleat adalah sebagai tempat penyimpanan dan
pemindahan informasi genetik. Informasi ini diteruskan dari sel induk ke sel anak
melalui proses replikasi. Sel memiliki dua jenis asam nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic
acid/DNA)
dan
asam
ribonukleat
(ribonucleic acid/RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak
nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi
adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis
protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang
terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang
merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa
nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun
DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan
urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu
gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat
dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein
terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut,
dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan
menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah
NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan
enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan
asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein
dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya
denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung
pentosa, makabila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural
ini akan memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning
dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam
suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi
warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi
asam nukleat.
ini
adalah
polimer
yang
terdiri
atas
molekul-molekul
Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekulmolekul ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya
ikatan antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa
dengan perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian
dari molekul RNA :
Meskipun banyak persamaan dengan DNA , RNA mempunyai
beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :
1
adalah deoksiribosa.
2
Satu molekul basa pirimidina atau purina. Keempat basa ini ialah
Molekul gula siklik ini mengikatkan basa ke gugus fosfat, mengalami dua
reaksi kondensasi dengan melepas air, membentuk nukleotida. Kunci utama untuk
menemukan struktur DNA ialah hasil pengamatan bahwa, meskipun proporsi
keempat basa dalam DNA dari berbagai organisme sangat beragam, jumlah sitosin
selalu hampir sama dengan jumlah guann, dan jumlah kimia adenin selalu hampir
sama dengan timin. Hal ini menyiratkan bahwa ada semacam pasangan basa
dalam DNA yang mengarah ke asosiasi sitosin dengan guanin, dan adenin dengan
timin (Oxtoby, H.P. Gillis, dan Norman, 2001).
Milyaran informasi genetik (baik sifat biologis yang diturunkan mauun
sifatbiologis terkait dengan metabolisme yaitu hormone, enzim dan protein
lain)disimpan dalam kromosam dalam untaian DNA. Setiap sifat itu
berbedakombinasi basa basa purinnya (Mushawwir, 2014).
Setiap sifat yang diperlukan akan dicetak menjadi untaian baru, karena
transkrip asli DNA sifat tersebut tidak akan dikeluarkan dari nukleus. Cetakan
baru ini yang akan ditanskripsi menjadi RNA messenger (mRNA) yang akan
ditranslasi (diterjemankan) menjadi protein baru (polipetida) di ribosom. Tiga
basa nitrogen atau 1 kodon (dengan urutan tertentu) akan diterjemahkan menjadi
satu protein (peptide) atau satu asam amino (Mushawwir, 2014).
Lingkungan yang tidak nyaman (tempertatur yang tinggi dan transportasi
ternak) telah menstimulasi hormone epinefrin atau adrenalin untuk mengaktifkan
cAMP. kedudukan peranasam nukleat dalam mengaktifkan siklus adenine
monofosfat (cAMP) hingga terjadinya glikogenolisis untuk menyediakan glukosa
sebagai precursor pembentukan energy (ATP) (Mushawwir, 2014).
Epinefrin sebagai produk dari signal hormone protein mampu bekerja
untuk mengaktifkan proses amplifikasi yang berurutan di dalam sel-sel hati (juga
peristiwa yang sama dapat terjadi dalam sel-sel otot apabila perombakan glikogen
dibutuhkan di dalam sel sel otot). Pengikatan sejumlah molekul epinefrin oleh
reseptor spesifiknya pada permukaan sel memulai serangkaian reaksi enzim yang
menghasilkan pelepasan glukosa dalam jumlah yang cukup besar ke system
sirkulasi (darah) (Mushawwir, 2014).
Berdasarkan uraian ini, maka logika metabolisme mengemukakan bahwa
peran nukleat yang dimulai dari protein (hormone) produk hypothalamus bukan
hanya mengatur penyediaan glukosa yang besar di dalam darah untuk
disirkulasikan kepada jariangan yang memburuhkan atau sebagai precursor energy
dan atau untuk mempertahankan kadar glukosa darah agar tekanan osmotic dapat
terus dipertahankan serta menjaga ritme denyut jantung, tapi ketersediaan protein
(hormone) ini menimbulkan aktivitas yang saling berbalasan. Dalam arti disatu
sisi memacu penyediaan glukosa dan di sisi yang lain justru mencegah
glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa (Mushawwir, 2014).
10
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Asam Nukleat
Asam nuklat (Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang
kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang
mnegandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan
pada semua sel hidup serta pada virus. (Wikipedia, 2016)
Asam nukleat merupakan pengemban kode genetik dalam sistem kehidupan.
Karena informasi yang terkandung dalam asam-asam nukleat itu, suatu organisme
mempu membiosintesis tipe protein yang berlainan dan memproduksi lebih
banyak organisme dari jenisnya sendiri. Asam nukleat merupakan suatu polimer
yang terdiri dari banyak molekul nukelotida.
Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaann umumnya didalam inti
(nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya
adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa
nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah
gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada
rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat
mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada
kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan
guanina dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timin dapat
ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.
(Wikipedia,2016).
Asam nukleat dari biologi molekul penting bagi kehidupan dan termasuk
DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). Bersama dengan
protein, asam nukleat membentuk paling penting makromolekul, masing-masing
ditemukan dalam kelimpahan dalam semua makhluk hidup, dimana merek
berfungsi dalam pengkodean. Transmisi dan mengekspresikan informasi genetik.
Asam nukleat ditemukan oleh Friedrich Miescher pada tahun 1869. Studi
eksperimental asam nukleat merupakan bagian utama modern biologi dan
11
penelitian medis, dan membentuk dasae untuk genom dan ilmu forensik, serta
bioteknologi dan industri farmasi. Kemudian Albrecht Kossel menemukan asam
nukleat yang tersusun oleh suatu gugus pula, gugus fosfat, dan gugus basa.
Tata nama asam nukleat, asam nukleat adalah istilah nama keseluruhan untuk
DNA dan RNA, anggota keluarga biopolimer, dan ini identik dengan
polinukleotida. Asam nukleat dinamai untuk penemuan awal mereka dalam inti
dan untuk gugus fosfat (terkait dengan asam fosfat). Meskipun pertama kali
ditemukan dalam nukleolus dari sel eukariotik, asam nukleat sekarang dikenal
dapat ditemukan dalam semua bentuk kehidupan termasuk dalam bakteri, archaea,
mitokondria, kloroplas, virus, dan viroid. Semua sel hidup dan organel
mengandung DNA dan RNA, sedangkan virus mengandung baik DNA atau RNA,
tetapi biasanya tidak keduanya.
DNA terutama dijumpai didalam inti sel, asam ini merupakan pengemban
kode genetik dan dapat mereproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan
membentuk sel-sel baru untuk reproduksi organisme itu, dalam sebagian besar
organisme, DNA suatu sel mengarahkan sintesis molekul RNA. Satu tipe RNA
yakni RNA pesuruh (mRNA) meninggalkan inti sel dan mengarhkan biosintesis
dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNAnya.
Asam nukleat dapat bervariasi dalam ukuran, tetapi pada umumnya molekul
yang sangat besar. Dalam kebanyakan kasus, molekul DNA alami adalah untai
ganda RNA dan molekul untai tunggal. Asam nukelat adalah linear polimer
(rantai) dari nukleotida. Fungsi utama dari asam nukelat adalah menyimpan,
mereplikasi dan mentranskripsi informasi genetika, turut dalam metabolisme,
penyimpan energi dan sebagai koenzim.
Asam-asam
nukleat
terdapat
pada
jaringan-jaringan
tubuh
sebagai
12
13
Pada tahap pertama, urutan basa nukleotida dalam molekul DNA, disalin
pada molekul mRNA. Tiga urutan basa disebut kodon. Selanjutnya, dalam
sisntesis protein bagian tRNA yang penting ialah lengan asam amino yang
mempunyai fungsi mengikat asam amino tertentu dan lipatan antikodon. Lengan
asam amino pada ujung 3 selalu berakhir dengan molekul nukleotida CCA
pasangannya dalam mRNA yang terdapat pada ribosom.
Pada sintesis protein, tRNA membawa satu molekul asam amino masuk ke
dalam ribosom. Ikatan asama amino dengan tRNA ini berlangsung dengan
bantuan enzim amino asil tRNA sintetase dan ATP melalui dua tahap reaksi, yaitu
a
b
14
berikutnya. Dengan cara ini formil metionin yang menjadi asam amino awal
membentuk ikatan peptida dengan metionin. Setelah terjadi ikatan peptida ini,
maka tRNA yang pertama dilepaskan dan keluar dari ribosom. Oleh karena
ribosom hanya ditempati oleh dua tRNA maka tRNA ketiga masuk setelah tRNA
yang pertama keluar dari ribosom.
Sebagai contoh tRNA yang ketiga ialah tRNA yang mempunyai antikodon CAC dan berpasangan dengan kodon ketiga pada mRNA yaitu GUG, maka
tRNA akan mengikat valin dan dengan masuknya tRNA-valin ke dalam ribosom,
maka terjadi ikatan antara metionin dengan valin. Demikian selanjutnya proses
pembentukan ikatan peptida ini dapat berlangsung terus sesuai dengan kode
genetika yang terdapat pada mRNA. Reaksi pembentukan ikatan peptida antara
molekul-molekul asam-asam amino ini dapat berlangsung dengan ikut sertanya
guanosintrifosfat (GTF) yang berubah menjadi guanosindifosfat (GDF), dengan
melepaskan suatu gugus fosfat dan energi.
Proses sintesis protein akan berhenti apabila pada mRNA terdapat kodon
UAA, UAG atau UGA, karena dalam sel normal tidak terdapat tRNA yang
mempunyai anti-kodon komplementer terhadap ketiga kodon tersebut. Ketiga
kodon tersebut merupakan tanda berhentinya pembentukan ikatan peptida disebut
stop kodon.
Sebagai tRNA, ada dua jenis protein yang dapat mengikat kodon tersebut.
Protein ini berlaku sebagai faktor pelepas (release factor) ikatan asam amino
terakhir dengan tRNA. Proteinnya adalah RF 1 dan RF2. Kodon UAA dan UAG
akan berikatan dengan RF1, sedangkan RF2 dengan UAA dan UGA. Terbentuknya
ikatan kedua protein tersebut dengan mRNA dapat mengaktifkan enzim
transferase peptidil, sehingga enzim ini dapat bekerja sebagai katalis dalam reaksi
hidrolisis yang mengakibatkan terlepasnya asam amino terakhir dari molekul
tRNA. Dengan demikian proses biosintesis protein dalam ribosom telah selesai.
BAB IV
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Berg, Jeremy Mark dkk. 2007. Biokimia. WH Freeman: San Fransisco
16
Metabolisme
Nutrien.
Sumedang:
Fakultas
2016.
Struktur
Fungsi
Asam
http://www.sridianti.com/strukurfungsi-asam-nukleat.html
Nukleat.
diunggah
27
17