2.
3.
II-1
Tahun 1973 1974: Study kelayakan yang pertama kali mengenai pabrik
pelat timah dilaksanakan oleh PT. Tambang Timah (persero) bersama dengan BHP
Steel Australia dengan kesimpulan pembangunan pabrik pada tahun itu tidak
layak.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
II-2
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia saat itu pada tanggal 2 November
1985.
3. Pendirian Perusahaan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk, disingkat PT Latinusa, didirikan pada 19
Agustus 1982. PT Latinusa merupakan perusahaan PMDN (Penanaman Modal
Dalam Negeri) dengan PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel dan PT
Nusamba sebagai pemegang saham perdana.
4. Ekspansi
Ekspansi PT Latinusa bertujuan untuk menjadikannya perusahaan yang kokoh
dengan keunggulan dalam berkompetisi menghadapi berbagai tantangan.
Sebagai fondasi untuk bertumbuh menuju arah tersebut, seluruh sumber daya
yang tersedia akan dimanfaatkan sebaik mungkin dan hubungan baik dengan
seluruh pemangku kepentingan akan dipelihara untuk mendukung perwujudan
perusahaan yang tahan uji dan memiliki daya saing kuat.
2.2 Logo Perusahaan
Berikut ini merupakan logo dari perusahaan PT. Latinusa Tbk :
: 8.5 Ha
: 2.45 Ha
3. Penggunaan listrik
4. Nama
5. Kantor Pusat
1. Kantor/Pabrik
Luas area yang dipergunakan oleh PT. Latinusa Tbk adalah 2.45
Ha.Penentuan lokasi pabrik berdasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain :
1.
2.
3.
4.
Letaknya dekat dengan PT. Krakatau Steel yang diharapkan pada masa
mendatang akan memenuhi bahan baku utama Pelat Timah yaitu TMBP (Tin
Mill Black Plate) yang digunakan oleh PT. Latinusa Tbk
II-4
dan pimpinan lainnya dari semua tingkatan tertuang dalam struktur organisasi PT.
Latinusa Tbk sebagai berikut:
Metode pelapisan timah (tin plating) yang dilakukan oleh PT. Latinusa
adalah dengan kontinyus proses yang menggunakan cara vertikal (Ferrostan),
artinya semua proses yang dilakukan di dalam sebuah tanki. Pada proses ini strip
(lembaran pelat baja yang berjalan) dilewatkan melalui conductor roll dibagian
atas dan sink roll di bagian bawah tanki. Pada proses pelapisan timah
digunakanlah prinsip elektrolisis, dimana strip yang akan dilapisi dengan timah
diberikan muatan negatif (sebagai katoda) dan timah itu sendiri sebagai positif
(anoda) yang akan dialiri dengan arus listrik.
2.6.1.1 Bahan Baku Produksi
Bahan baku produksi terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku
penunjang, yaitu:
a. Bahan Baku Utama
Berikut adalah bahan baku utama yang digunakan oleh PT. Latinusa:
.
baja dengan metode elektrolisa adalah Tin Mill Black Plate ( TMBP ) yaitu baja
tipis berbentuk lembaran yang pada proses elektrolisis berperan sebagai katoda.
PT. Latinusa Tbk memperoleh bahan baku TMBP dari dalam maupun luar negeri.
Suplai dalam negeri berasal dari PT. Krakatau Steel sedangkan suplai luar negeri
berasal dari beberapa negara, diantaranya jepang yaitu dari perusahaan Nippon
Steel Coorporation ( NSC ), Nippon kohan ( NKK ) dan Kawasaki Steel ( KS )
selain itu juga berasal dari korea dan Australia.
Karateristik dan sifat dari TMBP antara lain sebagai berikut :
1. TMBP adalah baja yang mengandung unsur karbon maksimum kurang dari
2 %.
2. Warna struktur dari material bila dilihat dengan mikroskop electron berupa
hitam serabut.
3. TMBP merupakan salah satu jenis baja canal dingin (cold roll mill).
4. Tidak diperbolehkan adanya karat yang timbul dalam TMBP.
5. Lapisan oil film yang melapisi TMBP mengandung kadar minyak
sebanyak 30 50 mg/m2, sesuai kebutuhan PT. Latinusa Tbk.
Proses produksi akan berjalan dengan baik dan sempurna jika ditunjang
dengan bahan baku yang bermutu. Proses pelapisan timah yang dilakukan di PT.
II-6
Latinusa Tbk merupakan proses lisensi dari USA Corporation yakni United State
Steel ( USS ) dengan prinsip elektrolisa.
Spesifikasi
Ukuran Potong
Keterangan
Panjang potong 500 1100 mm
Tebal 0,11m - 0,39
Diameter dalam 508 mm
Diameter luar 1829 mm
Berat maksimal 10 ton
Tabel 2.3 Tipe Bahan Baku Baja dan Penggunaanya Dalam Proses Produksi
Aimed Rockwell
Hardness 30 T
Single
Reduce
46 52
T2
T2.5
50 56
52 58
Application
Nozzle, spout, pangkal kaleng minyak berukuran 5
galon dan aplikasi lain yang enggunakan extra
deep drawing
Kaleng kotak kecil, kaleng ikan drawn, kaleng
kornet beef, ring,caps dan aplikasi lain yang
membutuhkan moderate deep drawing dan tingkat
kekerasan tertentu
Crowns, top plugs untuk kaleng cat dan aplikasi
lain yang membutuhkan moderate deep drawing
dan tingkat kekerasan tertentu
II-7
Double
Reduce
T3
54 60
T4
58 64
T5
62 68
DR 8
70 76
DR 9
73 79
2. Timah Putih
Timah putih atau Stannum merupakan bahan baku utama kedua pada
proses palapisan timah pada strip baja dengan menggunakan metode elektrolisa
yang berperan sebagai anoda. Timah yang diperlukan pada proses elektrolisa
adalah timah murni dengan kemurnian 99,99 %. Untuk pengadaan timah putih itu
sendiri PT. Latinusa Tbk mendatangkan dari PT. Tambang Timah Tbk, Bangka
Belitung. Timah putih tersebut dilebur untuk membentuk timah batangan yang
siap pakai pada prose plating. Peleburan ini dilakukan di bagian anode casting.
Untuk pencetakan timah tersebut bagian anode casting dengan bentuk dan ukuran
yang sudah ditentukan menggunakan Tin Melting Furnace. Alat tersebut
bekerja dengan menggunakan sistem burner dengan bahan bakar gas dari PGN.
II-9
DOS merupakan lapisan oil yang berfungsi untuk melapisi timah supaya tahan
terhadap goresan.
2.6.1.2
Proses Produksi
Spesifikasi
Type
Capacity
Line Speed
Reflow
Passivation
Oiling
Licensed
Keterangan
Ferrostan, in soluble anode
160.000 metric tons/ year
315 meter/ minute max
Conduction & resistance melting
CDC type 311
DOS with electrostatic system
US Steel Corporation
1. Entry Section
Pada proses ini TMBP ( Tin Mill Black Plate ) yang berbentuk lembaran
baja sebagai bahan baku untuk coil diletakan pada madril pay of reel di posisi
tengah dan digerakan dengan system hidraulik. Lembaran baja akan dilepaskan
dari gulungan kemudian menuju double cut shear yang digunakan untuk
memotong strip sebelum proses pelapisan berlangsung sehingga antara kedua
ujung strip memungkinkan untuk disambung. Kemudian penyambungan di
lakukan overlap welding selama 25-30 detik sedangkan process section tetap
berjalan tanpa mengurangi kecepatan line.
Hal ini disebabkan oleh adanya fasilitas entry looping tower yang
berfungsi sebagai accumulator. Setelah melalui proses tersebut strip akan masuk
ke dalam steering roll untuk menjaga supaya lembaran baja tetap berada di center
roll dan jika bergeser akan segera ditarik kembali menuju center oleh sensor optik
secara otomatis. Dari sini strip akan menuju side timer yang digunakan untuk
II-10
memotong sisi strip sesuai dengan permintaan customer jika bahan baku TMBP
yang akan diproses lebih dari lebar kebutuhan customer dan selanjutnya oleh burr
masher roll, pinggir potongan itu diratakan kembali. Kecepatan entry section dari
jogging 100 335 m/menit.
2. Process Section
Cleaning
Proses ini diawali oleh proses pre cleaning yaitu dilakukan untuk
membersihkan
kotoran-kotoran
yang
menempel
pada
permukaan
strip.
Pickling
Proses pickling yaitu proses untuk menghilangkan oksida logam dan
karat yang terdapat pada strip serta mengkasarkan permukaan strip sehingga daya
lekat terhadap pelapisan timah menjadi lebih baik, dalam proses ini digunakan
larutan H2SO4 dengan konsentrasi 5 10 %. Proses pickling rinsing merupakan
proses akhir yang dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan sisa- sisa dari
larutan H2SO4 yang masih menempel pada strip. Apabila masih terdapat larutan
H2SO4 yang masih menempel maka akan menyebabkan proses pelapisan timah
tidak dapat berjalan dengan sempurna yang berpotensi berkurangnya daya
addesive timah terhadap permukaan TMBP/ bahan baku.
digunakan akan dialiri arus listrik sehingga terjadi proses pelapisan timah yang
ketebalannya disesuaikan dengan keinginan customer. Setelah plating dilakukan
proses drag out dan pengeringan (hot air dryer) yang dilakukan untuk
II-11
membersihkan sisa- sisa larutan plating yang menempel pada permukaan strip.
Hasil pelapisannya pada permukaan bahan baku berupa endapan kristal timah
abu- abu yang masih belum mengkilap (berupa SnO2, oksida timah). Proses
marking section adalah proses pemberian tanda yang dilakukan pada salah satu
bagian sisi permukaan plat timah sehingga mudah untuk diketahui perbedaan yang
antara bagian top coating dan bottom coating pada lapisan yang berbeda sesuai
pesanan. Dilanjutkan dengan proses reflow melting section yaitu proses yang
dilakukan untuk mengecilkan timah pada permukaan untuk mengkilapkan
permukaan strip dan membentuk SnO atau paduan paduan logam berupa Fe-Sn.
telah mengkilap. Proses Chemical treatment yaitu proses yang bertujuan untuk
menambah ketahanan produk terhadap korosi yang terjadi sebagai akibat dari
oksidasi udara luar, handling serta untuk mendapatkan hasil pelapisan timah yang
pasif atau yang tahan terhadap goresan. Proses Chemical treatment rinsing
merupakan proses untuk menghilangkan sisa- sisa larutan chemical treatment
yang masih melekat pada plat timah. Proses terakhir dalam tahap ini yaitu proses
oiling yang dilakukan dengan cara memberikan lapisan oil DOS sesuai kebutuhan
pelanggan pada permukaan plat timah.
3. Exit Section
Tahap ini terbagi kedalam delapan proses dimana proses-proses ini
merupakan tahapan akhir produk tinplate.
Exit looping tower yaitu penampung yang ada saat pemotongan coil
visual.
Tin Coating gauge adalah proses untuk mengukur ketebalan lapisan
timah.
Automatic pinholes detector merupkan proses yang memeriksa cacat
yang mungkin terjadi pada permukaan tin plate secara otomatis dengan
menggunakan sinar .
II-12
plate.
Cut shear auto dan manual adalah proses untuk memotong tin plate
pada bagian ujung dari coil setelah gulungan strip pada coil mencapai
jumlah panjang tertentu dan apabila suatu waktu system auto
mengalami gangguan maka penggunaan secara otomatis akan
4. Packaging
Pada proses ini merupakan proses pengepakkan (packaging) gulungangulungan hasil dari proses ETL yang sudah di lapis dengan timah (tin plate),
kemudian disimpan di gudang (ware house) sebelum diambil oleh pemesan.
gulungan-gulungan tin plate, pertama-tama dibungkus dengan karton yang dilapis
lilin agar tahan terhadap pengaruh larutan atau yang lainnya. Kemudian dibungkus
dengan plastik dan diisolasi serta diikat dengan pita baja. Penempatan gulungangulungan tersebut diatur dan diletakkan sesuai dengan line sign customer dengan
tujuan untuk memudahkan pada saat pengangkutan dan pengiriman.
b. Shearing Line
Produk pelat timah yang dihasilkan PT. Latinusa Tbk selain
dalam bentuk gulungan (coil) juga terdapat dalam bentuk lembaran
(sheet). Pada bagian ini dilakukan pemotongan strip yang sudah melalui
proses electrolytic tinning line menjadi lembaran-lembaran dengan ukuran
panjang sesuai dengan permintaan konsumen. Adapun rangkaian proses
yang dilakukan, yaitu:
1.
2. Visual inspection
II-13
II-14
c. Scroll Line
Produk pelat timah yang dihasilkan PT. Latinusa Tbk selain
dalam bentuk gulungan (coil) dan lembaran (sheet), ada pula yang
berbentuk scroll cut. Pada bagian ini dilakukan pemotongan coil menjadi
bentuk scroll, sudah melalui proses electrolytic tinning line.
1.
Drum Shear
Strip yang sudah melakukan jogging, kemudian diberi tekanan dari arah
mandrill agar strip tersebut kencang dan tidak kendur saat dilakukan proses
pemotongan. Proses pemotongan dilakukan pada drum shear (tempat pemotongan
strip) dengan pisau khusus yang bisa digunakan untuk dua fungsi pemotongan
yaitu straight dan scr (scroll).
5.
6.
Sheet classifier
Berfungsi untuk mengatur masuknya lembaran-lembaran hasil
potongan kedalam piller-piller box yang telah ditentukan.
Piller Box
Berfungsi untuk menempatkan lembaran-lembaran strip sesuai
dengan mutunya. Piller nomor 1 untuk lembaran-lembaran hasil dari
automatic pinhole, piller nomor 2 untuk lembaran-lembaran yang akan di
sortir kembali dengan manual inspection, dan piller nomor 3 serta piller
nomor 4 khusus untuk lembaran-lembaran yang bermutu paling baik
(prime).
II-15
8.
Pakaging
Pada proses ini merupakan proses pengepakkan (packaging)
lembaran-lembaran yang sudah melalui proses scroll cut, kemudian
disimpan di gudang (ware house) sebelum diambil oleh pemesan.
Lembaran-lembaran tin plate, pertama-tama dibungkus dengan karton
yang dilapis lilin agar tahan terhadap pengaruh larutan atau yang lainnya.
Kemudian dibungkus dengan plastik dan diisolasi serta diikat dengan pita
baja. Penempatan lembaran-lembaran tersebut diatur dan diletakkan sesuai
dengan line sign customer dengan tujuan untuk memudahkan pada saat
pengangkutan dan pengiriman.
II-16
1. Entry Section
2. Process Section
3. Exit Section
Uraian Pekerjaan
Mengendalikan kontrol produksi bagian entry
Menggerakkan hidrolik
Mengawasi bahan baku yang masuk ke dalam proses
Mengingat order konsumen
Menarik ujung strip bahan baku ke dalam mesin
Bertanggung jawab atas semua mesin dalam proses entry
Mengendalikan kontrol proses produksi pelapisan timah
Mengawasi proses pelapisan secara visual
Mengatur kadar bahan kimia sesuai order konsumen
Mengatur semua kendali menggunakan tombol kontrol
Bertanggung jawab atas semua mesin dalam proses pelapisan
Menarik ujung strip hasil pelapisan untuk ke proses selanjutnya
Memeriksa kecacatan secara manual dengan mirror inspection
Mengatur kendali produksi dalam ruangan kontrol
II-17
II-18