16
292,0
794,0
1. Letakkan mesin uji pada meja atur agar letaknya benar-benar horizontal
2. Isi penampung air dengan air suling sehingga manometer air menunjukkan skala nol (0),
dan atur letak manometer agar benar-benar tagak.
3. Isi penampung minyak denganminyak khusus dengan berat jenis 0,834 sehingga
manometer minyak menunjukkan skala nol
4. Pasang contoh uji pada lubang tempat contoh uji, dijepit dengan cincin yang sesuai
sehingga kain cukup tegang, dan kemudian lubang ditutup
5. Pasang orifice terpilih, yang cocok untuk kain tersebut sehingga angka pada anometer air
berada diantar 4 sampai 14
6. Hubungkan alat melalui rheostat ke sumber listrik dan kemudian kipas penghisap
dijalankan
7. Atur rheostat agar tekanan udara sesuai dengan tekanan 12,7 mm (0,5inch) air dengan
indicator baca pada manometer minyak menunjukkan skala 0,5 dan tetap
8. Baca manometer air dan hitung harga daya tembus udara, dengan rumus
harga manometer air2
x=h+
x ( Hh ) x 0,508
152
7.6. Perhitungan
Perkembangan
I.
Tujuan Praktikum
Praktikum pengujian tahan jebol dengan cara diafragma ini dilaksanakan dengan tujuan
agar mahasiswa dapat mengetahui dan bisa mempraktekan cara menguji kekuatan jebol kain
rajut, sehingga mahasiswa dapat mengetahui kekuatan jebol kain.
Kekuatan jebol kain rajut adalah tekanan maksimum yang diperlukan untuk menjebol kain
rajut dan dinyatakan dengan kilo pascal (kPa) atau kg/cm2. Pengujian tahan jebol dilakukan
pada kain rajut dan beberapa jenis kain tertentu, misalnya kain untuk militer dan kain parasut.
Untuk kain rajut, mulur dan elastisitasnya lebih tinggi daripada kain tenun biasa, sehingga
kain rajut cocok untuk pakaian yang berukuran tubuh dan mengikuti bentuk tubuh tanpa
mengganggu gerakan tubuh. Hal ini disebabkan karena lengkungan jeratan pada kain rajut
tertarik ke segala arah.
Sedangkan kekurangan kain rajut adalah apabila sehelai benang putus maka akan mudah
melepaskan jeratan lainnya sehingga lubang kain bertambah besar, tetapi sekarang telah
dibuat kain rajut yang konstruksinya kokoh tanpa mengurangi sifat elastisitasnya.
Pengujian tahan jebol atau tahan pecah dilakukan terhadap beberapa jenis kain yang
memperhatikan ketahanan pecah. Selain itu diperlukan pula untuk pengujian tahan pecah
kertas.
Pengujian tahan jebol dikenal dua macam cara, yaitu :
Pengujian dengan penarikan tetap dengan bola penekan.
Pengujian dengan cara diafragma.
Pada praktikum ini digunakan cara diafragma buatan Muller. Pada alat ini kain contoh
dijepit dengan penjepit pada diafragma yang terbuat dari karet yang ditekan oleh cairan yang
digerakkan oleh pompa sehingga karet akan mendorong kain sampai pecah. Besarnya tekanan
yang terjadi diukur dengan pengukur tekanan tabung Bourdon.
Contoh uji dapat berasal dari sehelai kain tanpa dipotong dengan jarak minimal antar
contoh uji 70mm.
Pengujian dilakukan tidak pada course dan wale yang sama.
V. Data Percobaan
No.
1.
2.
3.
VI. Perhitungan
No
.
1.
2.
3.
KekuatanJebol (kg/cm2)
(x x)2
8
7
7,5
x = 7,5
0,25
0,25
0
= 0,5
x x
n 1
SD =
0,5
0,5
2
SD
0,5
.100%
x100% 6,67 %
x
7,5
CV =
Kesimpulan
Dari hasil praktikum pengujian kekuatan jebol kain rajut, didapat hasil bahwa kain
rajut yang diuji memiliki kekuatan jebol sebesar (7,5 0,5) kg/cm2. dengan Coevisien
Variasi = 6,67 %