Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan atau menejemen properti yang profesinal telah menjadi
kebutuhan mutlak di Indonesia saat ini dan mendatang. Hal ini disebabkan
karena
makin bertumbuhnya gedung perkantoran, awasan industry dan
bangunan lainnya, seiring pembangunan fisik bangsa. Sistem manajemen suatu
bangunan merupakan sistem yang membantu para pengelola gedung dan stafnya
dalam mengelola bangunan tersebut. Oleh sebab itu betapa pentingnya
memahami bagaimana pengelolaan suatu bangunan.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, sehingga muncul beberapa
pertanyaan, diantaranya :
1. Seberapa pentingkah manajemen properti?
2. Sebutkan ruang lingkup dari manajemen properti?
3. Apakah dalam manajemen properti perlu perawatan dan pemeliharaan?
1.3 Tujuan
Dalam pembahasan manajemen properti ini tentunya memiliki beberapa
tujuan yang perlu dicapai, diantaranya :
1. Mengetahui pentingnya manajemen properti
2. Mengetahui ruang lingkup dari manajemen properti
3. Mengetahui perlunya perawatan dan pemeliharaan dalam manajemen properti
1.4 Cara memperoleh data
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini
menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data
dengan cara mengkaji dan menelaah data dari internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan paper ini, penulis mempergunakan urutan penulisan menjadi
tiga bab berbeda.Bab pertama menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, cara memperoleh data dan bagaimana sistem
penulisannya. Bab kedua, memaaparkan berbagai landasan teori yang berkaitan
dengan manajemen properti. Bab terakhir, berupa simpulan dan saran dari
keseluruhan penulisan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Properti


Manajemen properti adalah pengelolaan properti (bangunan gedung, real
estate dan industrial estate) secara tepat sehingga fungsi dari properti dapat
dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Adapun tujuan manajemen properti
sebagai berikut :
1. Mengelola properti sebagai investasi/bisnis, yaitu memaksimalkan
pendapatan dan modal investor.
2. Mengelola dan melaksanakan aspek fisik secara efektif dan efisien, guna
mendapatkan hasil yang optimal.
Ditinjau dari tujuan manajemen properti, adapun kegiatan-kegiatan dalam
mengelola property :
1. Mempersiapkan dan membuat kontrak manajemen.
2. Menyusun rencana dan pengembil alihan manajemen dari sebuah property.
3. Memelihara dan mengelola bangunan.
4. Melalukan pemawsaran dan negosiasi harga sewa
5. Mengatur sistem penagihan dan pengelolaan uang sewa.
6. Mengatur sistem administrasi dan kuangan.
7. Manajemen sistem informasi
Ruang lingkup manajemen properti dapat dibagi menjadi tiga :
1. Mengelola properti sebagai suatu investasi
Pengelolaan suatu aset yang diharapkan memiliki keuntungan di masa
mendatang
2. Mengelola properti sebagai bisnis/usaha
Pengelolaan ini dapat ditunjukan dengan Memasarkan untuk memperoleh
penawaran terbaik, menagih sewa dan biayapelayanan, memelihara,
mengelola keuangan dan melaporkan, memonitor nilai properti, melengkapi
sarana dan fasilitas, memahami pentingnya komunikasi dan informasi.
3. Mengelola properti kaitannya dengan pajak dan asuransi
Meneliti kewajaran dari nilai objek pajak, meneliti aspek legalitas
yang berhubungan dengan kepemilikan atau penguasaan properti, monitor
peraturan berkaitan dengan pajak,keringanan pajak, asuransi kebakaran, polis
asuransi dan penutupan asuransi.
Dalam melakukan manajemen properti haruslah bertindak benar, tetapi
kadang pula terdapat kesalahan dalam manajemen properti. Berikut beberapa
kesalahan manajemen properti :
1. Berinvestasi pada properti dengan harga yang murah
2. Menyewakan properti untuk memenuhi pembayaran hipotek saja.

3.
4.
5.
6.

Menyewakan properti kepada penyewa dengan pekerjaan tidak tetap


Mengabaikan melakukan pemeriksaan kredit kepada penyewa
Gagal mengontrol dalam negosiasi sewa
Gagal untuk memeriksa properti

2.2 Investasi Properti


Investasi properti berarti mengeluarkan atau menambahkan modal dalam asset
yang berbentuk tanah dan bangunan diatasnya, maupun dalam bentuk lain.
Investasi pada dasarnya mencakup dua hal yakni, mengeluarkan saat ini untuk
mengharapkan keuntungan di masa mendatang dan mengeluarkan secara pasti
untuk keuntungan yang belum pasti. Dalam investasi properti ini memiliki 3
tahapan dalam menyusun keberhasilan berinvestasi :
1. Tahap rencana investasi : berupa susunan perencanaan dalam investasi
tersebut.
2. Tahap pengelolaan/operasional : berupa tindakan-tindakan yang didasarkan
atas rencana investasi yang telah dibuat.
3. Tahap evaluasi : berupa penyempurnaan dalam pengelolaan investasi tersebut
selama menjalankan tahap pengelolaan.
Bagi seorang manajer properti dalam mengukur suatu investasi adalah
dengan melalui proses penilaian (valuation). Tolok ukur atau performance
investasi dapat diukur dengan menggunakan besaran dari tingkat hasil yang akan
diperoleh (yield). Semakin tinggi yield dari suatu investasi, maka semakin tinggi
risiko dan tingkat pengembalian (risk& retun) yang akan diperoleh. Dalam
investasi properti terdapat indikator yang menjadi acuan untuk melakukan
penilaian dan evaluasi serta strategi investasi yang dilaksanakan :
1. Total investasi
2. Total rentable area
3. Prediksi harga sewa atau harga jual
4. Prediksi tingkat hunian atau tingkat penjualan
5. Biaya operasional dan biaya lainnya
2.3 Perawatan dan Pemeliharaan Properti bangunan
Pemeliharaan properti adalah pemeliharaan keseluruhan bangunan dan
properti disekitar bangunan tersebut. Hal ini dikarenakan dalam mengelola
properti secara tidak langsung mengarah pada proses perawatan dan
pemeliharaan properti. Pemeliharaan ini akan membuat umur bangunan menjadi
lebih panjang, ditinjau dari aspek kekuatan, keamanan dan penampilan
bangunan. Dalam pemeliharaan properti ini, pemelik aset seringkali menyewa
professional. Berikut beberapa contoh bentuk pemeliharaan yang sering
dilakukan professional :
1. Pembersihan
2. Lansekap

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lukisan
Pekerjaan tukang kayu
Penghapusan graffiti
Layanan pipa
Jasa HVAC
Layanan listrik
Pemeliharaan facade

Dengan adanya pemeliharaan yang rutin maka diharapkan bila terjadi


kerusakan tidak memerlukan biaya perbaikan/ pemeliharaan yang tinggi serta
menjaga umur bangunan tersebut sesuai yang direncanakan.

BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Manajemen properti sangatlah penting untuk dilakukan, karena dapat
mempertahankan fungsi dari properti atau bahkan meningkatkannya. Kesalahan
yang kadang dilakukan dalam manajemen properti yaitu : berinvestasi pada
properti dengan harga yang murah, menyewakan properti untuk memenuhi
persayarata hipotek saja, menyewakan properti kepada penyewa dengan
pekerjaan tidak tetap, mengabaikan melakukan pemeriksaan kredit kepada
penyewa, gagal mengontrol negosiasi sewa, gagal untuk memeriksa properti .
Dalam manajemen properti, perawatan dan pemeliharaan properti tentunya perlu
untuk dilakuan, karena dapat mempertahankan umur dan kualitas bangunan atau
bahkan menambah umur dari bangunan tersebut.
3.2 Saran
Dalam kaitannya dengan properti, manajemen properti sangatlah perlu dilakukan
demi mendapatkan keuntungan. Ketika melakukan manajemen properti
sangatlah perlu dilakukan secara benar dan teliti sehingga tidak terjadinya
kesalahan-kesalahan yang berujung pada kerugian. Manajemen properti dalam
bangunan harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan sehingga umur bangunan
dapat bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Akmara, Ana.(3 September ,2015). Manajemen Properti Bangunan. Dari


http://dokumen.tips/documents/manajemen-properti-bangunan.html, 7 Maret
2016.
Rekan, Abad.(4 Maret, 2016). Pengertian Manajemen Properti. Dari
http://yukbisnisproperti.org/2016/03/pengertian-manajemen-properti/, 7 Maret
2016.
Waringin, Tung Desem.(7 September, 2013). 6 Kesalahan Manajemen Properti
yang Harus Dihindari. Dari https://blog.rumah.com/4349/6-kesalahanmanajemen-properti-yang-harus-dihindari.html, 7 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai