Sistem Politik Di Indonesia
Sistem Politik Di Indonesia
melakukan melek media akan tetap teguh ketika media lokal tersebut sukses dan
orang-orang tersebut terjun dan bekerja di media massa ??
3. 4 macam sistem pers yaitu :
1.
4. Jika media dijadikan alat politik hanya bagi kalangan tertentu , tentu hal ini
sangat merugikan dan tidak bermanfaat bagi masyarakat luas, dikarenakan
ketika media dijadikan alat politik golongan tertentu maka media tersebut sudah
tidak murni media sebagai institusi social yang seharusnya memberikan
informasi dan pendidikan kepada khalayak, melainkan media tersebut akan
cenderung memberikan informasi-informasi persuasif yang kebanyakan
menggunakan fakta-fakta yang mengada-ada demi mempengaruhi dan
memperalat publiknya. Politik yang seharusnya murni demokratis dari hati dan
penilaian objektif masyarakat justru terkotori oleh praktik-praktik politik media
yang menjadikan penilaian masyarakat tidak lagi objektif karena terpengaruh
oleh penanaman citra baik pemilik media dan penanaman citra buruk pada lawan
medianya. Masyarakat disini seolah-olah dikendalikan oleh politik media, demi
melanggenggkan kekuasaannya, media bisa seenaknya mengarahkan opini
masyarakat. Hal ini sudah banyak dilakukan oleh salah satu media di Indonesia
dimana isi pemberitaanya selalu menyudutkan lawan mainnya dan mencoba
membeberkan keburukan lawan mainnya, sedangkan keburukan pemilik media
tersebut tidak pernah disinggung sedikitpun.
Sejatinya, bagi saya media harus dipisahkan dari ranah politik golongan tertentu,
namun hal itu merupakan suatu hal mustahil yang bisa dilakukan, karena di
negara-negara maju pun juga mengalami fase kjedudukan media seperti ini.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah membebaskan pengontrol
(watchdog) dari ranah politik golongan agar kinerja mereka tetap berjalan seperti
fungsinya.
5. Menurut saya sistem pers yang cocok diterapkan di Indonesia adalah sistem
pers tanggungjawab sosial. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat Indonesia
yang majemuk dan terdiri dari berbagai macam suku dan budaya serta bentuk
negara kita yang demokratis. Jika kita menerapkan sistem pers otoritarian, tentu
tidaklah sesuai, karena negara kita adalah negara demokratis yang menjunjung
tinggi hak untuk berpendapat dan berekspresi, jika diterapkan maka masyarakat
Indonesia juga tidak akan bisa berkembang karena media sebagai alat dan
corong pemerintah untuk bernegara. Sistem pers komunis juga tidak cocok
karena Indonesia memiliki masayarakat majemuk yang tentu saja tidak bisa
disamakan begitu saja. Begitu juga dengan sistem pers liberal, jika Indonesia
menerapkan sistem ini, seperti yang tejadi saat ini, yaitu informasi yang diberikan
cenderung tidak mendidik, seenaknya, dan cenderung tidak penting, karena
informasi tidak ada batasan sehingga media dengan seenaknya memberikan
informasi tanpa menimbang manfaat dan kerugiannya.
Sehingga dibandingkan tiga sistem pers diatas, bagi saya, sitem pers yang
paling cocok sebenarnya adalah sistem pers tanggungjawab social, dimana
masyarakat dan media bebas berpendapat dan berekspresi namun tetap
memiliki
batasan
dimana
kebebasan
berinformasi
tersebut
tetap
bertanggungjawab secara moral dan etika.