Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR INJEKSI INTRAVENA

No. Dokumen
SOP

No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

1/2

1. Pengertian

Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam

2. Tujuan

pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.


Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan injeksi

parenteral lain.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.

3. Kebijakan
Potter, Perry, 2006. Fundamental Keperawatan: Volume 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
4. Referensi

Smeltzer, Suzanne C. 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth., Edisi 8, EGC : Jakarta
https://thefuturisticlovers.wordpress.com
Peralatan :

5. Prosedur

6. Langkahlangkah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
1.
2.

Buku catatan pemberian obat atau kartu obat


Kapas alkohol
Sarung tangan
Obat yang sesuai
Spuit 2 ml 5 ml
Bak spuit
Baki obat
Plester
Perlak pengalas
Pembendung vena (torniquet)
Kassa steril (bila perlu)
Bengkok
Petugas mencuci tangan
Petugas mengidentifikasi pasien dengan prinsip 5 B (Benar obat, dosis, pasien,

3.
4.
5.
6.
7.
8.

cara pemberian dan waktu)


Petugas memeritahu klien dan menjelaskan prosedur yang akan diberikan
Petugas mengatur klien pada posisi yang nyaman
Petugas memasang perlak pengalas
Petugas membebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
Petugas memasang pembendung (torniquet)
Petugas memilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan,
atau rasa gatal umtuk menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan

nyeri yang berlebihan.


9. Petugas memakai sarung tangan
10. Petugas membersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,
dengan gerakan sirkuler.
11. Petugas menarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan
dengan tangan non dominan untuk membuat kulit menjadi lebih kencang dan
vena tidak bergeser sehingga memudahkan penusukan.
12. Petugas merendahkan posisi jarum sejajar kulit dengan sudut 30 0dan
menusukkan jarum ke dalam vena
13. Petugas melakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari
spuit dan tangan dominan menarik plunger.
14. Petugas mengobservasi adanya darah pada spuit

15. Petugas melihat jika ada darah, lepaskan terniquet dan memasukkan obat
secara perlahan-lahan.
16. Petugas mengeluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan,
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan
17. Petugas menutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi

7. Unit terkait

8. Dokumen
terkait

18.
19.
20.
21.
22.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

betadin atau kapas alkohol dan kemudian memplesternya


Petugas mengembalikan posisi klien
Petugas membuang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok
Petugas membuang peralatan sesuai dengan tempatnya
Petugas mencuci tangan
Petugas mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Ruang Imunisasi
Ruang Gizi dan Sanitasi
Ruang KB
Ruang KIA
Ruang PDP, VCT & IMS
Ruang Farmasi
Ruang Laboratorium
IGD
Rawat Inap

Catatan Medis (CM)

9. Rekaman
histori

No

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

perubahan

PROSEDUR INJEKSI INTRAVENA

DAFTAR TILIK

NO.

No. Kode

Terbitan

No. Revisi

Tgl. MulaiBerlaku

Halaman

KEGIATAN

Apakah petugas mencuci tangan?

2.

Apakah petugas mengidentifikasi pasien dengan prinsip


5 B (Benar obat, dosis, pasien, cara pemberian dan
waktu)?

3.

Apakah petugas memeritahu klien dan menjelaskan


prosedur yang akan diberikan?

4.

Apakah petugas mengatur klien pada posisi yang


nyaman?

YA

TIDAK

TB

5.

Apakah petugas memasang perlak pengalas?

6.

Apakah petugas membebaskan lengan klien dari baju


atau kemeja?

7.

Apakah petugas memasang pembendung (torniquet)?

8.

Apakah petugas memilih area penusukan yang bebas dari


tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal untuk
menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan
nyeri yang berlebihan?

9.

Apakah petugasmemakaisarungtangan?

10.

Apakah petugas membersihkan area penusukan dengan


menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler?

11.

Apakah petugas menarik kulit kebawah kurang lebih 2,5


cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan
untuk membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena
tidak bergeser sehingga memudahkan penusukan?

12.

Apakah petugas merendahkan posisi jarum sejajar kulit


dengan sudut 300 dan menusukkan jarum ke dalam vena?

13.

Apakah petugas melakukan aspirasi dengan tangan non


dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger?

14.

Apakah petugas mengobservasi adanya darah pada spuit?

15.

Apakah petugas melepaskan terniquet dan memasukkan


obat secara perlahan-lahan saat melihat adanya darah
dalam spuit?

16.

Apakah petugas mengeluarkan jarum dengan sudut yang


sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan
penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada
area penusukan?

17.

Apakah petugas menutup area penusukan dengan


menggunakan kassa steril yang diberi betadin atau kapas
alkohol dan kemudian memplesternya?

18.

Apakah petugas mengembalikan posisi klien?

19.

Apakah petugas membuang peralatan yang sudah tidak


diperlukan ke dalam bengkok?

20.

Apakah petugas membuang peralatan sesuai dengan


tempatnya?

21.

Apakah petugas mencuci tangan?

22.

Apakah petugas mendokumentasikan tindakan yang telah


dilakukan?

Jumlah
Compliance Rate ( CR )

Salatiga,
Pelaksana/Auditor

(. . . . . . . . . . . . . )

Anda mungkin juga menyukai