Tes
Tes
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum metode transaksi penjualan barang banyak dilakukan secara
langsung antara penjual dan pembeli, dengan melakukan tawar menawar harga
hingga tercapainya suatu harga yang di sepakati. Akan tetapi tawar menawar
lebih kepada harga yang menurun atau lebih murah.
Pada saat ini ada suatu metode penjualan barang atau jasa melalui suatu
badan atau lembaga untuk membatu suatu penjualan agar mendapatkan harga
tertinggi maupun harga terendah, disebut dengan metode lelang. Metode
lelang ini merupakan suatu konsep penjualan suatu barang atau jasa yang
mempertemukan dua pihak yang sama-sama membutuhkan, yang mana pihak
satu menawarkan sesuatu dan pihak lainnya menginginkan penawaran
tersebut.
Lelang adalah proses membeli dan menjual barang atau jasa dengan cara
menawarkan kepada penawar, menawarkan tawaran harga lebih tinggi, dan
kemudian menjual barang kepada penawar harga tertinggi. Lelang sebagai
lembaga hukum mempunyai fungsi untuk menciptakan nilai dari suatu barang
atau mencairkan suatu barang menjadi sejumlah uang dengan nilai yang
objektif.
Lelang ini diatur dalam peraturan Vendu Reglement (VR), Ordonantie 28
Februari 1908 Staatsblad 1908:189, sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Staatsblad 1941:3. Vendu Reglement (VR) merupakan
pengaturan lelang yang bersifat secara umum. lelang yang dimaksud dalam
Pasal 1 Vendu Reglement (VR) menyebutkan bahwa
suatu penjualan barang di muka umum dengan cara penawaran secara
lisan dan naik-naik untuk memperoleh harga yang semakin meningkat atau
dengan penawaran harga yang semakin menurun dan/atau dengan
penawaran harga secara tertutup dan tertulis yang didahului dengan usaha
mengumpulkan para calon peminat/pembeli lelang yang dipimpin oleh
pejabat lelang.
Vendu Reglement (VR) masih berlaku di Indonesia karena adanya Pasal 2
Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi Segala