Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman isi The City: The Basics oleh Kevin Archer

Untuk Tugas DSWU, Alvin Gus A. W. 1406600634

Buku The City: The Basics karya Kevin Archer membahas secara
ringkas mengenai ilmu perkotaan dan kehidupan kota. Buku ini
memaparkan aspek-aspek penting yang ada di kota dari segi ekonominya,
politik, budaya, lingkungan, dan masa depannya. Secara keseluruhan,
topik-topik yang ada di buku ini mencakup sejarah ringkas mengenai kota
dari zaman kuno hingga masa kini, kemudian memaparkan kota-kota
besar di belahan bumi utara dan perbedaannya dengan kota-kota besar di
belahan bumi selatan, lalu urban economics, urban politics, urban culture,
dan urban planning.
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi kota adalah hal penting
yang mampu merubah kota menjadi kota global, yang membuat beberapa
karakteristik kota di belahan bumi utara dan selatan menjadi mirip. Pada
bab ekonomi kota dalam buku ini menjelaskan bahwa beberapa
perusahaan besar akan memilih lokasi kantor dan gudang yang terdekat
dengan dermaga, agar mendapat akses mudah dalam loading dan
mengirim hasil produksinya. Dengan kata lain lokasi menyediakan ruang
aktivitas ekonomi yang penting di dalam sebuah kota, dibarengi dengan
semakin berkembangnya transportasi seperti mobil, membuat area
sentral sebuah kota menjadi semakin premium karena sprawling kota ke
arah luar.
Di dalam kota, politik sangat dibutuhkan untuk memastikan
semuanya berjalan sebagaimana yang sudah diatur, melakukan
manajemen, mempertahankan aturan sosial. Pemerintahan kota
dibutuhkan untuk advokasi dan pelayanan berbagai macam orang yang
ada di kota, karena komposisinya yang sangat heterogen maka peran
politik di dalam kota adalah yang mampu memastikan semua penduduk
kota mendapatkan hak mereka.
Heterogenitas di dalam kota berarti ada banyak sekali diversitas
pada jarak yang sangat kecil atau terkelompok, berbeda dengan desa
yang memiliki diversitas kecil. Budaya kota pun menjadi terbentuk karena
adanya interaksi antar individu yang berbeda dan adanya industrialisme
membuat semakin banyaknya orang yang pindah dari rural area menuju
urban area. Kemudian adanya hirarki, institutsi formal, aturan tertulis, dan
sistem hukum membuat cara bersosialisasi tradisional yang didasari oleh
nilai moral turun-temurun menjadi memudar, hal ini lah yang disebut oleh
Gesellschaft.

Semakin berkembangnya sebuah kota menjadi semakin besar


dalam artian pengaruhnya di skala global dan besarnya luas fisik kota
tersebut menandakan adanya transformasi dalam interaksi manusia
dengan alamnya atau lingkungannya, pada buku ini dibahas mengenai
transformasi-transformasi. Salah satunya kemampuan manusia dalam
melakukan manajerial dalam alam telah merubah prosesnya, seperti
pembukaan lahan hutan untuk agrikultur. Lalu adanya perubahan
topografi
untuk
memudahkan
pergerakan
dan
pembangunan
berkelanjutan. Sehingga pada dasarnya pertumbuhan kota akan
memperbesar dampak pada lingkungan kota itu tersendiri yang pada
akhirnya akan meninggalkan jejak ekologis ataua ecological footprints.
Seiring dengan perkembangan teknologi terutama setelah revolusi
industri, perencanaan kota yang tadinya dikendalikan oleh kaum elit atau
yang memiliki power, kini juga harus mengakomodasi kaum kaum
pendatang dan kaum non elit. Kini kebanyakan kota industri dibangun
berdasarkan
keputusan
swasta,
sehingga
kebanyakan
tidak
mempertimbangkan dampak lingkungan, kualitas permukiman yang akan
ada ketika kawasan industri atau pabrik sudah dibangun di bagian kota.
Sehingga muncullah Haussmann yang menerapkan paham bahwa
perencanaan harus berdasarkan kebutuhan sosial dan lingkungan.
Keberlanjutan perkembangan kota menuju masa depan memiliki
dua kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu kota masa depan yang
bermasalah atau kota masa depan cosmopolitan. Seiring dengan semakin
banyaknya pertumbuhan populasi di suatu kota, dan semakin banyaknya
pendatang masuk yang tertarik dengan potensi hidup di kota malah akan
menimbulkan masalah baru seperti slum area di kota-kota besar. Masalah
lainnnya adalah pemerintah yang tidak mampu mengimbangi efisiensi
pembangunan yang dilakukan pihak swasta. Namun dengan semakin
banyaknya pertumbuhan populasi di suatu kota itu pula, cosmopolitan
city dapat tercapai. Diversitas latar belakang budaya yang ada membuat
manusia akan terus mencari common grounds atau kesepakatan dengan
manusia lain di kota dalam interaksinya. Sehingga hal tersebut-lah yang
akan mengembangkan kota itu menjadi lebih baik dalam manajemen
politik, ekonomi, kultur, dan ketahanan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai