linier posotif dengan trigliserida, kadar insulin dan glukosa dalam darah serta
berhubungan linier negatif dengan kolesterol HDL,.
Beberapa studi telah meguji cut-off overweight pada populasi Asia. Cut off point
yang digunakan lebih rendah daripada rekomendasi WHO. IOTF merekomendasi
Lingkar Pinggang 90 cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk perempuan sebagai cutoff point. Namun untuk populasi Asia, cut-off point overweight adalah IMT 22-24
kg/m2 dan lingkar pinggang 80-85 cm untuk lakilaki dan lingkar pinggang 75-80
cm untuk anak perempuan. Pada populasi etnis Cina menunjukkan bahwa nilai
IMT 24 dan lingkar pinggang 80cm pada laki-laki dan perempuan dapat
meningkatkan faktor resiko PJK (Wildman et al., 2004). Lingkar pinggang
merupakan prediktor yang baik untuk menilai resiko PJK pada anak-anak. Lingkar
pinggang merupakan metode antropometri yang baik untuk mengukur lemak
perut dan merupakan prediksi resiko PJK yang lebih Pengukuran antropometri...,
Firlia Ayu Arini, FKM UI, 2010. Universitas Indonesia 35 baik daripada IMT. Cut-off
point Lingkar Pinggang untuk anak pada populasi kaukasian memiliki
keterbatasan bila digunakan untuk etnis yang berbeda. International Diabetes
Federation menetapkan cut-off point Lingkar Pinggang 90 persentil sebagai
batasan resiko diabetes, karena banyak anak yang memiliki Lingkar Pinggang 90
persentil terkena sindrom metabolik (Liu et al., 2010). Studi oleh Liu et al., 2010
dilakukan pada 5529 anak umur 6-12 tahun dengan rincian 2830 anak laki-laki
dan 2699 anak perempuan di Cina. Cut-off point Lingkar Pinggang adalah 90
persentil untuk anak laki-laki dan 84 persentil untuk anak perempuan. Untuk
anak 10 tahun, cut-off point yang optimal adalah 79.9 cm untuk anak laki-laki
dan 68.5 cm untuk anak perempuan.