FMIPA-FISIKA
KELOMPOK 5C
Praktikum ED I-1
Samarinda, 28 Oktober 2016
bahan tersebut. Beda potensial dalam suatu
bahan berhambatan akan mempunyai
asalkan suhu konstan.Awas, berlakunya
hukum ohm sangat terbatas pada kondisikondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak
berlaku jika suhu konduktor tersebut
berubah. Untuk material material atau
piranti elektronika tertentu seperti diode
dan transistor, hubungan I dan V tidak
linier.
Secara garis besar hukum Ohm
menyatakan bahwa besar kuat arus listrik
yang mengalir pada suatu konduktor pada
suhu tetap sebanding dengan beda
potensial antara kedua ujung-ujung
konduktor. Pada sebagian besar konduktor
logam, hubungan arus yang mengalir
dengan potensial diatur oleh Hukum Ohm.
Ohm menggunakan rangkaian percobaan
sederhana seperti pada
rangkaian
seri. Dia menggunakan rangkaian sumber
potensial secara seri, mengukur besarnya
arus yang mengalir dan menemukan
hubungan linier sederhana, dituliskan
sebagai :
V = IR
(1.1)
FMIPA-FISIKA
(1.2)
(1.3)
KELOMPOK 5C
Praktikum ED I-1
Samarinda, 28 Oktober 2016
ditambahkan kepada dua angka pertama.
Lingkaran ketiga juga bisa dimengerti
sebagai pangkat dari 10 yang merupakan
faktor pengali untuk bilangan yang
didapatkan dari kedua angka pertama.
Lingkaran keempat untuk menunjukkan
resistivitas tersebut.
Resistor
adalah
komponen
elektronika
yang
berfungsi
untuk
membatasi arus yang mengalir pada
sebuah rangkaian. Resistor memiliki
satuan Ohm atau dilambangkan dengan
'' . Simbol Resistor. Pada dasarnya,
Resistor dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
Resistor Tetap dan Resistor Variabel.
Rangkaian Seri adalah sebuah
rangkaian yang menggabungkan dua atau
lebih Resistor yang dideret sedemikian
rupa, sehingga nilai hambatan totalnya
menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan
nilai Hambatan total merupakan hasil
penjumlahan
dari
semua
resistor
pembentuknya.
Rangkaian Paralel adalah sebuah
rangkaian yang menggabungkan dua atau
lebih Resistor yang dijajar sedemikian
rupa, sehingga nilai Hambatan totalnya
menjadi lebih kecil dari nilai Resistor
terkecil yang membentuknya. Kalau
beberapa komponen dirangkai secara
paralel,
maka
kaki
komponen
disambungkan sehingga arus tidak
mengalir dari satu komponen ke
komponen lain, tetapi arus yang datang
dari catu daya ke yang dibagi kedalam
komponen ,dengan demikian Hukum
Kirchhoff berlaku.
Jika rangkaian seri, maka hukum
kirchhoff mengenai voltase menyatakan
bahwa jumlah voltase pada semua
komponen (termasuk sumber tegangan)
nol, atau dengan kata lain jumlah voltase
dari komponen yang kita perhatikan
sebesar harga mutlak dari voltase sumber
tegangan
:
V0=V1+V2
(1.5)
FMIPA-FISIKA
Praktikum ED I-1
Samarinda, 28 Oktober 2016
10. Tulis hasil pengamatan pada tabel
sebagai V1,V2, dan V3
11. Ukur Arus pada R1,R2,R3. Catat
sebagai I.
12. Ulangi langkah 9-10 hingga 2x
R
R1
R2
R3
Warna Resistor
Coklat, Hitam
Orange Emas
Coklat, Hitam,
Hitam, Jingga,
Emas
Merah, Merah,
Kuning, Emas
Nilai
10 x 10-3
5%
100 x 103
5%
22 x 103
5%
Rn =
Vn
R1 =
0,2
0,025
=8
R2 =
0,2
0,025
=8
R3 =
2,8
0,025
= 112
Vn
R1 =
4
0,016
= 250
R2 =
0,4
0,016
= 25
R3 =
0,2
0,016
= 12,5
2
x nst volt
3
2
x 0,2=0,66 V
3
2
x nst Amper
3
I =
R1 =
0,3
2
R2 =
0,15
2
R3 =
0,2
2
2
x 5=3,33
3
= 0,15
= 0,075
R
2
Rn = { I ( I ) +
( )
R 2(
2
V ) }
V
( )
v 2 ( )2 I 2 (
2
{
I +
V ) }
=
( )
= 0,1
FMIPA-FISIKA
R1
()
0,3 2
{
(3,33)
=
22
( )
KELOMPOK 5C
Praktikum ED I-1
Samarinda, 28 Oktober 2016
1
( 2 (0,066) }
R2
= 0,251
0,15 2
{
(3,33)
=
22
R3 =
R 2 ( )2
Rn = { I I +
( )
R 2(
2
V ) }
V
( )
2
x 0,2 x 10 =1,33 x 10 A
3
2
( )
v ( )2
= { I n2 I +
R
2
Rn = { I ( I ) +
( )
I (
2
V ) }
I
()
( VR ) ( V ) }
v
I
= {( ) ( I ) +( I ) ( V ) }
2
R1
2
x nst Amper
3
I =
= 0,169
2
x 0,2=0,66 V
3
1
( 2 (0,066) }
2
x nst volt
3
V =
( )
= 2,706
=0,129
0,2 2
{
(3,33) +
2
=
2
I =
2,8
(1,33.10 ) +
2
0,025
1
( 0,025 (0,066) }
1
( 2 (0,066) }
R3
0,2
= { 0,0252 (1,33.10 ) +
1
( 0,025 ( 0,066) }
R1 =
2
x 0,2 x 10 =1,33 x 10 A
3
4 2
{
(1,33.10 ) +
0,0162
1
( 0,025 (0,066) }
= 4,618
0,4 2
R2 = { 0,0162 (1,33.10 ) +
= 2,640
0,2 2
{
(1,33.10 ) +
R2 =
0,0252
1
( 0,025 (0,066) }
1
( 0,025 ( 0,066) }
=4,130
2
0,2
{
(1,33.10 ) +
2
R3 =
0,016
= 2,640
FMIPA-FISIKA
1
( 0,025 (0,066) }
KELOMPOK 5C
Praktikum ED I-1
Samarinda, 28 Oktober 2016
= 4,126
4.2.3 Perhitungan Dengan KTP Mutlak
4.2.3.1 Dengan 2,6 Volt
Rn Rn
R1 R1 = 0,15 0,251
R2 R2 = 0,075 0,129
R3 R3 = 0,1 0,169
4.2.3.2 Dengan 4 Volt
Rn Rn
R1 R1 = 8 2,640
R2 R2 = 8 2,640
R3 R3 = 112 2,706
4.2.3.3 Dengan 5,2 Volt
Rn Rn
R1 R1 = 250 4,618
R2 R2 = 25 4,130
R3 R3 = 12,5 4,126
Rn
x 100
Rn
R1
4,618
x 100 =
x 100
1
250
R
0,018
R2
4,130
x 100 =
x 100
2
25
R
0,16
R3
4,126
x 100 =
x 100
3
12,5
R
0,33
4.3 Pembahasan
Hukum Ohm merupakan suatu
pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda potensial
yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi hukum
Ohm apabila nilai resistansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas
beda
potensial
yang
dikenakan
kepadanya.Walaupun pernyataan ini tidak
selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah hukum tetap
digunakan dengan alasan sejarah.
Percobaan Hukum Ohm ini
bertujuan mempelajari hubungan antara
tegangan dan kuat arus yang mengalir
dalam sebuah rangkaian. Praktikum ini
menggunakan beberapa alat yaitu kabel
penghubung, papan rangkaian (Project
Board), Resistor, Power Supply. Untuk
sementara tegangan dan beda potensial
dianggap sama walau sebenarnya kedua
secara konsep berbeda. Secara matematika
di tuliskan I V atau V I, Untuk
menghilangkan kesebandingan ini maka
perlu ditambahkan sebuah konstanta yang
kemudian di kenal dengan Hambatan (R)
KELOMPOK 5C
Praktikum ED I-1
Samarinda, 28 Oktober 2016
sehingga persamaannya menjadi V = I.R.
Dimana V adalah tegangan (volt), I adalah
kuat arus (A) dan R adalah hambatan
(Ohm). Selain itu perbandingan antara
tegangan dengan kuat arus merupakan
suatu bilangan konstan yang disebut
hambatan listrik. Secara matematika di
tuliskan V/I = R atau dituliskan V = I.R.
Pada percobaan Tegangan Sumber
yang digunakan adalah sebesar 2,5 Volt
pada R1, 4 Volt pada R2, dan 5,8 Volt pada
R3. Dengan arus yang mengalir pada
masing- masing resistor dengan tegangan
sumber 2,5 Volt adalah : 625, 1000
,1250 , dan pada tegangan sumber 4
volt didapat : 592,59 , 962,96 , 740,74
, dan tegangan sumber 5,8 Volt, didapat:
666,67 , 1111,11 , 1333,33 . Dengan
KTP Relatif yang berbeda- beda, pada 2,5
Volt : 2,05 %, 1,40 %, 1,12 %. Tegangan 4
volt : 4,38 %, 4,42 %, 8,31 %. dan
Tegangan 5,8 Volt : 1,01 %,1,24 %, 1,40
%. dengan memakai warna resistor yang
berbeda- beda, yaitu R1= Hijau, Biru,
Coklat, Emas (560 5%), R2= Coklat,
Hitam, Merah, Emas (1000 5%), R3 =
Coklat, Merah, Merah, Emas (1200
5%).
Pada percobaan, yang menjadi
faktor kesalahan adalah, kurang telitinya
praktikan dalam membaca multimeter,
kesalahan dalam merangkai resistor pada
papan PCB, kurang telitinya praktikan
dalam memilih resistor karena sesuai teori
hukum Ohm, Kuat Arus yang masuk
berbanding terbalik terhadap beda
potensial. Tetapi pada percobaan hasil
yang didapatkan tidak sesuai.
Adapun Alat- alat yang digunakan
selama praktikum, adalah : Resistor
berfungsi sebagai pembagi arus atau
pembatas
pembagian
arus,
Kabel
penghubung berfungsi sebagai medium
untuk menghantarkan listrik yang hanya
mampu menjangkau aliran arus listrik.
FMIPA-FISIKA
mengalir
masuk
akan
KELOMPOK 5C