Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi Kromatografi
Kromatografi adalah metode pemisahan yang berkaitan dengan perbedaan
dalam keseimbangan distribusi dari komponenkomponen sampel di antara dua fase
yang berbeda, yaitu fase bergerak dan fase diam. Komponen contoh hanya dapat
berpindah tempat di dalam fase gerak. Tingkat migrasi adalah suatu fungsi dari
distribusi seimbang (Wiryawan, dkk., 2008).
Kromatografi pada umumnya digunakan untuk memisahkan komponenkomponen zat didalam bahan yang terikat satu sama lain. Dengan menggunakan
kromatografi dapat dipisahkan komponen-komponen seperti zat-zat warna (karoten,
klorofil) asam-asam amino, asam-asam lemak, alkaloid dan sebagainya. Pada
dasarnya analisa dengan kromatografi terdiri dari dua sistem yaitu fase tetap
(stationary phase) dan fase bergerak (mobile phase). Fase tetap berguna untuk
mengikat komponen zat lain yang tidak terikat (Pangajuanto, 2009).
2.2 Jenis Jenis Kromatografi
Berikut adalah jenis-jenis kromatografi
a.

Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas selulosa

murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar lainnya.
Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya. Ada tiga metode pada kromatografi kertas, yaitu
metode penurunan, metode penaikan, dan metode mendatar.
b.

Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai

alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran, merupakan suatu


metode pemisahan yang didasarkan pada pemisahan daya adsorbsi suatu adsorben
terhadap suatu senyawa, baik pengotornya maupun hasil isolasinya.
c.

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kromatografi lapis tipis adalah suatu teknik pemisahan komponen-komponen


campuran senyawa-senyawa yang melibatkan partisi suatu senyawa di antara padatan
penyerap (adsorbent, fasa diam) yang dilapiskan pada pelat kaca atau plastik kaku
dengan suatu pelarut (fasa gerak) yang mengalir melewati adsorbent (padatan
penyerap). Pengaliran pelarut dikenal sebagai proses pengembangan oleh pelarut
(elusi).
d. Kromatografi Gas
Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponenkomponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu
lapisan serapan (sorben) yang diam.
Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau "mobile phase") adalah
sebuah operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reaktif
seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan
cair atau polimer yang mendukung gas murni di dalam bagian dari sistem pipa-pipa
kaca atau logam yang disebut kolom (Pangajuanto, 2009).
2.3 Prinsip Dasar Kromatografi Kertas
Analisa kromatografi kertas didasarkan atas prinsip fase pertisi cair-cair,
sedangkan kertas bersifat sebagai pelindung (fase pendukung). Pemisahan
komponen-komponen berdasarkan kelarutan komponen pada masing-masing cairan
pengembang yang bergerak pada kertas (Anggraini, dkk., 2014).
Pelarut untuk kromatografi kertas menentukan bagaimana sebuah molekul
berperilaku pada sebuah kromatografi. Beberapa molekul hanya dapat larut dalam
pelarut dasar air. Sebagian hanya larut pada pelarut non polar, pelarut organik
seperti aseton. Banyak lemak, protein, dan asam amino memerlukan pelarut
semacam ini. Dalam industri makanan, kromatografi kertas biasanya digunakan
untuk senyawa yang sangat polar seperti gula, asam amino, dan pigmen alami
(Raaman, 2006).

2.4 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Harga Rf


Nilai Rf adalah rasio jarak yang dipindahkan oleh zat terlarut terhadap jarak
yang dipisahkan oleh garis depan pelarut selama waktu yang sama. Harga Rf cukup

konstan asal semua variabel dikendalikan baik - baik

jika kemurnian pelarut,

temperatur, dan penjenuhan atmosfernya benar-benar dijaga, maka harga Rf


dipengaruhi antara lain oleh faktor - faktor berikut :
1. Kehadiran ion-ion lain.
2. Keasaman larutan asliya yang dapat disebabkan oleh kebutuhan akan asam dalam
pembentukan kompleks yang dapat larut dalam pelarut organik, untuk mencegah
hidrolisis garam.
3. Waktu melakukan percobaan untuk sepotong kertas, kadang harga-harga Rf
meningkat dengan bertambahnya waktu dan ini mungkin berpadanan dengan
berkurangnya laju gerak garis depan pelarut.
4. Adanya kation-kation lain dan konsentrasi mereka.
(Adriani dan Rifaatul, 2011)
2.5

Aplikasi Kromatografi Kertas Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk


Pangan Yang Beredar di Jakarta dan Ciputat
Secara luas aditif pangan telah ada lebih dari 2.500 jenis yang digunakan untuk

preservative (pengawet) dan pewarna (dye). Zat-zat aditif ini digunakan untuk
mempertinggi

nilai

pangan

sebagai

konsekuensi

dari

industrialisasi

dan

perkembangan proses teknologi pangan.


Warna merupakan daya tarik terbesar untuk menikmati makanan setelah aroma.
Pewarna dalam pangan dapat meningkatkan 275 penerimaan konsumen terhadap
suatu produk. Oleh karena itu produsen pun berlomba menawarkan aneka produknya
dengan tampilan yang menarik dan warna-warni.
Jenis pewarna yang sering ditemukan dalam beberapa produk pangan
diantaranya adalah Sunset Yellow dan Tartrazine. Tartrazine dan Sunset Yellow
secara komersial digunakan sebagai zat aditif makanan, dalam pengobatan dan
kosmetika yang sangat menguntungkan karena dapat dengan mudah dicampurkan
untuk mendapatkan warna yang ideal dan juga biaya yang rendah dibandingkan
dengan pewarna alami.
Di samping itu terdapat pula pewarna sintetis Rhodamin B ditemukan dalam
produk pangan yang seharusnya digunakan untuk pewarna tekstil. Walaupun
memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian dalam jumlah yang besar

maupun berulang-ulang menyebabkan sifat kumulatif yaitu iritasi saluran pernafasan,


iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan
gangguan hati.
Penelitian dan publikasi tentang keberadaan pewarna sintetis telah dilakukan
berupa Rhodamin B dan Metanil Yellow di Kabupaten Kulon Progo, Sunset Yellow,
Tartrazine dan Rhodamin B di Sukabumi. Hasil penelitian lain juga pada makanan
jajanan siswa SD di Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung diperoleh data
bahwa Rhodamin B pada berbagai jenis kerupuk, jelli/agar-agar, aromanis, dan
minuman dalam kadar yang cukup tinggi antara 7.841- 3226,55 ppm. Sehingga
perkiraan asupan yang diterima anak SD kelas 4 sebesar 0,455 mg/kg-hari, perkiraan
asupan yang diterima anak SD kelas 5 sebesar 0.379 mg kg-hari, dan perkiraan
asupan yang diterima anak SD kelas 6 sebesar 0,402 kg/hari (Sumarlin, 2008).

Flowchart Percobaan Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang


Beredar di Jakarta dan Ciputat
Mulai

10 ml sampel cair atau 10 Memasukan 25 gram sampel padatan ke dalam


gelas piala 100 ml

Diasamkan dengan menambahkan 5 ml Asam asetat 10 %


Memasukan dan merendam benang wool ke dalam sampel tersebut dan
dipanaskan sampai mendidih

Mengambil benang wool, dicuci dengan air dan dibilas dengan aquadest
Menambahkan 25 ml amoniak 10 % ke dalam benang wool yang telah dibilas
Memanaskan benang wool sampai tertarik pada benang wool (luntur)
Benang wool dibuang, larutan diuapkan di atas water bath sampai kering
Residu ditambah beberapa tetes metanol, untuk ditotolkan pada kertas
kromatografi yang siap pakai
Dieluasi dalam bejana dengan eluen sampai mencapai tanda batas
Kertas kromatografi diangkat dan dibiarkan mengering
Selesai
Gambar 2.1 Flowchart Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang
Beredar di Jakarta dan Ciputat
(Sumarlin, 2008)

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Lampiran Mixing
    Daftar Lampiran Mixing
    Dokumen2 halaman
    Daftar Lampiran Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Flow Ghasem 2
    Pembuatan Flow Ghasem 2
    Dokumen7 halaman
    Pembuatan Flow Ghasem 2
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3.14 16 17 Kelompok 3
    Tugas 3.14 16 17 Kelompok 3
    Dokumen13 halaman
    Tugas 3.14 16 17 Kelompok 3
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3.14 16 17 Kelompok 3
    Tugas 3.14 16 17 Kelompok 3
    Dokumen13 halaman
    Tugas 3.14 16 17 Kelompok 3
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Daftar Gambar Mixing
    Daftar Gambar Mixing
    Dokumen2 halaman
    Daftar Gambar Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Dosen
    Lembar Pengesahan Dosen
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan Dosen
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Flow Reklaitis 2
    Pembuatan Flow Reklaitis 2
    Dokumen7 halaman
    Pembuatan Flow Reklaitis 2
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Mixing
    Bab Iv Mixing
    Dokumen19 halaman
    Bab Iv Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Tabel DK Reklaitis 2
    Pembuatan Tabel DK Reklaitis 2
    Dokumen7 halaman
    Pembuatan Tabel DK Reklaitis 2
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Mixing
    Bab Ii Mixing
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Adan
    Daftar Pustaka Adan
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Adan
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel Mixing
    Daftar Tabel Mixing
    Dokumen1 halaman
    Daftar Tabel Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Mixing
    Daftar Isi Mixing
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab V Mixing
    Bab V Mixing
    Dokumen3 halaman
    Bab V Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab I Mixing
    Bab I Mixing
    Dokumen3 halaman
    Bab I Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Lembar Data Benar
    Lembar Data Benar
    Dokumen3 halaman
    Lembar Data Benar
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Cover Mixing
    Cover Mixing
    Dokumen1 halaman
    Cover Mixing
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Lembar Penugasan
    Lembar Penugasan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Penugasan
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Asisten
    Lembar Pengesahan Asisten
    Dokumen2 halaman
    Lembar Pengesahan Asisten
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Lampiran C
    Lampiran C
    Dokumen2 halaman
    Lampiran C
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Cover Saya
    Cover Saya
    Dokumen1 halaman
    Cover Saya
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Lampiran A
    Lampiran A
    Dokumen2 halaman
    Lampiran A
    James Rambo Omega
    100% (1)
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen8 halaman
    Bab III
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab V Zzkkalie
    Bab V Zzkkalie
    Dokumen1 halaman
    Bab V Zzkkalie
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen5 halaman
    Bab II
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Analisa Fe
    Abstrak Analisa Fe
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Analisa Fe
    lordzanigi
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen3 halaman
    Bab IV
    James Rambo Omega
    Belum ada peringkat