Anda di halaman 1dari 8

TACTICAL DECISION MAKING

I.

Pengambilan Keputusan Taktis


Pengambilan keputusan taktis merupakan pengambilan keputusan yang terdiri dari
pemilihan keputusan diantara beragam alternatif untuk memperoleh hasil yang langsung
atau dapat dikatakan hasil yang terbatas. Kerap kali keputusan taktis ini berupa perilaku
beskala kecil yang berguna untuk tujuan yang bersifat jangka panjang. Salah satu contoh
pengambilan keputusantaktis yaitu memberikan harga yang lebih murah terhadap suatu
pesanan dengan harapan dapat memanfaatkan kelebihan kapasitas. Selain itu, mengambil
keputusan untuk memproduksi sesuatu daripada membeli dengan harapan dapat
mengurangi biaya juga termasuk salah satu contoh pengambilan keputusan taktis. Dalam
mengambil keputusan taktis, perlu juga diperhatikan keputusan strategisnya karena harus
sesuai dengan tujuan perusahaan yang bersifat strategis. Aapabila pengambilan keputusan
taktis rentangnya dalam jangka pendek, maka keputusan strategisnya bersifat rentang
jangka panjang, yaitu dengan memilih strategi-strategi alternatif agar keunggulan jangka
panjang akan tetap bisa dicapai.
Terdapat beberapa pendekatan umum atau langkah-langkah yang digunakan untuk
melakukan pengambilan keputusan taktis. Pendekatan ini terdiri dari enam langkah yang
dapat menjelaskan bagaimana suatu keputusan dapat direkomendasikan. Misalkan
contohnya adalah : Perusahaan Purnama yang bergerak dibidang produksi komputer.
Oleh karena permintaan terhadap produk meningkat, maka dalam waktu 5 tahun
perusahaan

mengalami

pertumbuhan

yang

pesat.

Sehingga

berdampak

pada

diperlukannya tempat atau gudang yang lebih luas dalam memproduksi, karena
sebelumnya komponen untuk memproduksi komputer diproduksi secara internal.
Melalui contoh ini, dapat dijelaskan langkah-langkah dalam membuat keputusan
taktis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Langkah 1 Mendefinisikan Masalah
Perusahaan Purnama pada saat ini membutuhkan ruangan yang lebih besar
atau luas untuk memproduksi komputer. Kemudian masalah yang timbuladalah
bagaimana cara memperoleh ruangan yang lebih luas tersebut.
2. Langkah 2 Identifikasi Beberapa Alternatif
Pada langkah kedua ini dibuat daftar untuk mempertimbangkan berbagai
alternatif yang ada dan layak dijadikan solusi. Misalnya alternatif 1) Dikatakan
tidak layak karena investasi ini mengandung risiko yang sangat besar bagi
perusahaan dengan kondisi perusahaan yang masih dalam tahap berkembang.
Alternatif ke 2) Tidak layak karena tidak dapat melakukan alih sewah kepada

pihak ketiga. Alternatif ke 3) Ditolak karena kemungkinan menghasilkan biaya


yang sangat mahal.
3. Langkah 3 Identifikasi Biaya dan Manfaat yang Berkaitan dengan Setiap
Alternatif yang Layak
Pada langkah ini, dapat dilakukan eliminasi terhadap biaya-biaya yang
dianggap tidak relevan. Misalnya saja dari identifikasi diperoleh informasi
sebagai berikut :
Biaya produksi variabel

$355.000

Sewa gudang tambahan

$145.000

Harga komponen-komponen di luar

$470.000

Langkah

Implementasinya
Meningkatkan kapasitas ruangan dalam

Langkah 1
Mendefinisikan Masalah
Langkah 2

produksi
1. Membuat fasilitas baru
2. Menyewa ruangan yang lebih besar,

Identifikasi Berbagai Alternatif

dan melakukan alih sewa kepada


pihak ketiga terhadap ruangan yang
saat ini digunakan
3. Menyewa tambahan fasilitas yang
hampir sama dengan saat ini dimiliki
4. Menyewa ruangan tambahan yang
akan dipakai sebagai gudang dengan
maksud agar ada ruangan yang lebih
luas untuk memproduksi
5. Melakukan pembelian komponenkomponen

secara

menggunakan

ruangan

dan
yang

sebelumnya sudah tersedia


Alternatif [4]

Langkah 3
Identifikasi

eksternal

Biaya

dan

Manfaat

yang

Berkaitan dengan Setiap Alternatif yang

Biaya produksi variabel $355.000


Sewa gedung
$145.000

Layak

Alternatif [5]

Langkah 4

Harga beli
Alternatif [4]

$470.000
$500.000

Hitung Total Biaya dan Manfaat yang Alternatif [5]

$470.000

Relevan untuk Setiap Alternatif yang Layak

$ 30.000

Perbedaan

Langkah 5

1. Bagaimana kualitas pemasok dari

Nilai Faktor-Faktor Kualitatif

eksternal
2. Bagaimana

keandalam

pemasok

tersebut
3. Bagaimana stabilitas harga
4. Hubungan tenaga kerja

dengan

Langkah 6

stigma masyarakat
Tetap membuat komponen secara internal

Membuat Keputusan

dan mengambil langkah sewa sebuah


gudang

4. Langkah 4 Hitung Total Biaya dan maanfaat yang Relevan untuk Setiap
Alternatif yang Layak
Alternatif [4]
Biaya produksi variabel $355.000
Sewa gedung
Total

Alternatif [5]
Harga beli
$470.000

$145.000
$500.000

5. Langkah 5 Nilai Faktor-Faktor Kualitatif


Dalam membuat keputusan taktis, tidak hanya manfaat dan biaya dari
altenati-alternatif saja yang pelu diperhatikan, tetapi faktor-faktor kualitatif juga
menjadi penentu dalam mengambil keputusan taktis. Faktor-faktor kualitatif
disini maksudnya adalah faktor yang sulit dinilai dalam angka, diantaranya
adalah mutu komponen, keandalan sumber pemasokan, perkiraan kestabilan
harga, stigma masyarakat, hubungan tenaga kerja, dan lain-lainnya.
6. Langkah 6 Membuat Keputusan
Setelah keseluruhan biaya dinilai dan manfaat-manfaat yang relevan dalam
setiap alternatif sudah diperhitungkan, serta faktor-faktor kualitatif juga sudah
dijadikan pertimbangan, maka sebuah keputusan akan dapat dibuat.
Definisi Biaya Relevan
Suatu biaya harus berbeda-beda dari alternatif satu ke alternatif lainnya dan harus
merupakan suatu biaya masa depan jika ingin dapat dikatakan relevan. Biaya relevan
adalah biaya masa depan yang paa masing-masing alternatifnya berbeda. Dalam

mengambil keputusan taktis, ditekankan pada pentingnya mengidentifikasi dan


menggunakan biaya yang dikatakan relevan.
Contoh biaya yang relevan :
Misalnya biaya tenaga kerja pada ilustrasi di atas adalah $165.000
Biaya ini dikatakan relevan karena berbeda antara kedua alternatif. Jika alternatif yang
dipilih adalah melakukan pembelian komponen dari pasar, maka tidak akan timbul biaya
untuk tenaga kerja. Namun apabila alternatif yang dipilih adalah tetap melakukan
produksi internal maka akan timbul biaya untuk tenaga kerja.
Contoh biaya tidak relevan :
Contoh dari biaya yang tidak relevan adalah penyusutan, karena penyusutan
merupakan contoh biara di masa lalu yang tidak bisa terpengaruh oleh tidakan di masa
depan. Oleh karena itu penyusutan merupakan biaya yang tidak relevan. Namun apabila
nilai buku dari aktiva yang disusutkan bisa dijual, biaya tersebut bisa menjadi relevan.
Etika dalam Pengambilan Keputusan Taktis
Masalah-masalah etika yang timbul dalam mengambil keputusan taktis selalu
berhubungan dengan bagaimana cara keputusan tersebut diimplementasikan dan
bagaimana pengorbanan yang mungkin timbul dalam sasaran waktu panjang untuk hasil
rentang pendek. Apabila sebuah keputusan tidak relevan dengan sasaran strategis
perusahaannya dalam jangka panjang, maka keputusan taktis tersebut sebaiknya tidak
dilaksanakan. Sebagai contoh :
Karyawan, Misalnya melakukan PHK terhadap karyawan demi meningkatkan
keuntungan perusahaan padahal sebenarnya beban kerjanya tidak berubah menurun.
Sehinnga berdampak pada perusahaan yang menekan pekerja yang tersisa untuk
melakukan lembur yang tidak sewajarnya.
Pelanggan, Misalnya melakukan pengurangan mutu pada produk-produk yang akan
dijual. Padahal kita semua tahu bahwa mutu merupakan hal yang sangat penting
diperhatikan demi menjaga keselamatan dan kepercayaan konsumen. Misalkan salah satu
perusahaan motor yang mengurangi biaya produksi dengan cara memakai tangki bahan
bakar tipis.
Dua contoh tersebutlah yang dalam jangka panjangnya akan merusak penjualan
perusahaan.
II.

Relevansi, perilaku biaya, dan model penggunaan sumber daya aktivitas


Keputusan taktis memerlukan analisa yang rumit dimana keputusan yang diambil
harus mempertimbangkan perilaku biaya. Dalam menghitung biaya relevan, lebih

menekankan pada biaya tetap dan variabelnya. Akan tetapi, berdasarkan perhitungan ABC
dapat

memungkinkan

dalam

mempertimbangkanpbiaya

variabelpyang

berhubunganpdengan penggerakpbiaya yang berdasarkan unit dan non-unit. Dalam menilai


relevansi perlu mempertimbangkan suatu perubahan pada permintaan dan penawaran
sumber daya aktivitas.
1) Sumber daya fleksibel
Dimana sumber daya ini seperlunya saja dimana dibeli ketika saat
dibutuhkan saja. Jika permintaan pada aktivits beruba maka belanja atau
pengeluaran sumber daya.ini akan berubah dan.biaya aktivitasnya akan relevan
terhadap keputusan yang dimaksud.
2) Sumberpdayapterikat
Dimana sumber daya ini dibeli sebelum digunakan sehingga memungkinkan
adanya kapasitas yang tidak digunakan. Terdapat.dua tipe sumber.daya terikat,
yaitu:
Sumber daya terikat untuk jangka pendek, diperoleh sebelum penggunaan.
Jika terjadi perubahan permintaan pada aktivitas dapat mengakibatkan
permintaan sumber daya melebihi penawaaran dan sumber daya menurun

secara permanen serta penawaran melebihi permintaan.


Sumber daya terikat untuk beberapa periode, diperoleh dimuka untuk
kebutuhan produksi selama beberapa periode sebelum tingkat kebutuhan
sumber daya diketahui. Jika terjadi perubahan perimintaan aktivitas jarang
akan mempengaruhi pengeluaran.

III.

Penerapan.Konsep Pembuatan.Keputusan Taktis dalam.Berbagai Situasi Bisnis


seperti berikut ini:
1. Keputusan membuat atau membeli produk
Manajer sering sekali di berfikir mengambil keputusan dari apakah
memproduksi sendiri atau membeli berbagai bahan yang digunakan pada proses
produksi. Dengan menelahaan serta memperhitungkan biaya.relevan yang berkaitan
dengan.keputusan memproduksi sendiri atau membeli, sehingga manajer akan
menghasilkan keputusan yang biaya rendah dan memberikan.manfaat terbesar.
2. Keputusan meneruskan atau menghentikan produksi
Manajer mungkin sering memutuskan apakah suatu komponen, seperti lini
produk, harus tetap apa di hentikan. Laporan segmen disusun berdasarkan perhitungan
biaya variabel yang akan menghasilkan informasi yang baik dan bagus bagi.keputusan
meneruskan ataupun menghentikan. Perhitungan.biaya relevan akan membantu

menggambarkan.bagaimana informasi tersebut harus digunakan. Harus dilihat apakah


suatu produk yang dihentikan nantinya berdampak pada penjualan produk lainnya.
3. Keputusan terhadap suatu pesanan khusus
Perusahaan.sering memilih guna mempertimbangkan.pesanan khusus yang di
dapat dari calon.pelanggan dalam.pasar yang.tidak seperti biasanya. Maka manajer
harus memutuskan apakah nantinya akan menerima atau menolak dari permintaan
pelanggan mengenai pesanan khusus tersebut.
4. Keputusan menjual atau memproses produk lebih lanjut
Produk.gabungan mempunyai proses.yang umum.dan biaya produksi.sampai
titik.pemisahan. dalam titik pemisahan, produk gabungan dapat.dibedakan. Seringkali
produk.gabungan dijual.pada titik.pemisahan. Namun terkadang lebih menghasilkan
keuntungan

yang

besar

jikalau

memproses.lebih

lanjut.suatu

produk.gabungan.sebelum menjualnya. Keputusan seperti ini haruslah dibuat.manajer


apakah.akan menjual.atau memproses lebih lanjut produk.gabungan sebelum dijual ke
pasar.
IV.

Keputusan Bauran Produk (Product Mix)


Dengan.keterbatasan sumber.daya yang dimiliki.oleh perusahaan (disebut dengan
constraint), manajer.harus memilih.bauran produk yang.optimal.
Sumber daya dengan satu kendala. Marjin kontribusi per unit dari sumber daya
yang tidak banyak/langka/terbatas adalah faktor yang menentukan. Produk yang
menghasilkan marjin kontribusi yang paling tinggi yang akan digunakan

V.

untuk

diproduksi agar memperoleh bauran yang optimal.


Sumber daya dengan banyak kendala. Solusi dari bauran produk dengan

banyak kendala dilakukan dengan menggunakan teknik pemrograman linear.


Penetapan.harga

Penetapan Harga Berdasarkan Biaya


Dalam satu sisi persamaan.penetapan harga yaitu.permintaan, sementara sisi
lainnya adalah penawaran. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk
menghasilkan laba, maka.banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam
menetukan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah laba yang
ditargetkan. Pendekatan ini tidak rumit. Umumnya sebagian adalah biaya dasar dan
markup. Markup merupakan presentase yang dibebankan kepada biaya dasar; yaitu di
antaranya adalah laba yang diharapkan serta setiap biaya yang tidak termasuk dalam

biaya dasar. Keunggulan paling utama penetapan harga markup yaitu markup standar
mudah dipergunakan.
Rumus dari Markup beban pokok penjualan yaitu :
Markup beban pokok penjualan =

( Beban penjualan dan administrasi+labaoperasi)


Beban pokok penjualan

Perhitungan Biaya Target dan Penetapan Harga


Perhitungan biaya target merupakan s metode penentuan.biaya produk atau
jasa berdasarkan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Dapat disebut
sebagai perhitungan biaya berdasarkan harga. Perhitungan biaya target adalah metode
pengerjaan berbanding terbalik dengan harga guna menentukan biaya.

Aspek Hukum dari Penetapan Harga


Pelanggan dan biaya adalah penentu ekonomi yang sangat penting terhadap
harga. Prinsip dasar pada banyaknya peraturan tentang penetapan harga yaitu bahwa
persaingan itu baik, dan harus.didorong.
a) Penetapan harga predator
Praktik pengaturan harga yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan
pesaing dan mengeliminasi persaingan disebut harga predator. Kunci aspek
hukumnya adalah bahwa harga di bawah biaya ditunjukan untuk menyingkirkan
pesaing.
b) Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa
pelanggan atas produk yang pada dasarnya mirip. Kuncinya adalah bahwa hanya
produsen atau pemasoklah yang dijangkau oleh undang-undang yang dinyatakan
oleh Robinson-Patman Act. Hal yang terpenting, Robinson-Patman Act
memungkinkan diskriminasi harga pada kondisi tertentu yaitu jika kondisi
persaingan memang menuntut demikian, dan jika biaya memungkinkan harga
yang lebih rendah.

Keadilan dan Penetapan Harga


Eksploitasi.harga dikatakan.terjadi saat perusahaan melalui kekuatan pasar
menghargai produknya dengan sangat tinggi. Apabila

harga yang dikenakan

sebatas untuk menutup biaya, sehingga eksploitasi harga tidak akan terjadi. Jadi

perilaku yang tidak etis dalam penetapan harga berhubungan dengan usaha
memperoleh keuntungan secara tidak adil dari pelanggan.

DAFTAR REFERENSI
Mowen Hansen. 2016. Managerial Accounting Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 8.
Jakarta : Salemba Empat.
http://sophiaririn.blogspot.co.id/2011/06/akuntansi-manajemen-pengambilan.html
tanggal 10 April 2016.

diakses

Anda mungkin juga menyukai