Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUBUH
04021181419006
04021181419010
HENNY APRIYANTI
04021281419017
04021181419027
SRI MULIA
04021181419040
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNSRI
ANGKATAN 2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan
tugas
pembuatan
makalah
yang
membahas
Pengukuran
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan
terimakasih.
Penulis
pesawat udara.
2. usaha membawa, mengantar, atau memindahkan orang atau barang dr suatu tempat
ke tempat lain.
3. 3. Geo pemindahan bahan lepas batuan oleh air sungai, angin, gletser, air laut, dan
gaya berat (http://artikata.com/arti-358021-pengangkutan.html)
Definisi oksigen
Oksigen adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa yang
mengisi 20% dari udara yang kita hirup (dan setidaknya setengah dari berat seluruh
kerak bumi yang padat). ( http://kamuskesehatan.com/arti/oksigen/)
Definisi darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi
sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh,
pertahanan
tubuh
dari
serangan
kuman,
dan
lain
sebagainya.
(http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-danfungsi-alat-sistem-transportasi-manusia.html)
Definisi Cairan tubuh
Cairan
tubuh (bahasa
Inggris: interstitial
fluid,
tissue
fluid,
interstitium)
seperti manusia
atau hewan
yang
memiliki
(http://id.wikipedia.org/wiki/Cairan_tubuh)
Pengangkutan Oksigen dan Karbon Dioksida di dalam Darah dan Cairan
Tubuh
Bila oksigen telah berdifusi dari alveoli ke dalam darah paru, oksigen
diangkut ke kapiler jaringan perifer hampir seluruhnya dalam bentuk gabungan
dengan hemoglobin. Adanya hemoglobin di dalam sel darah merah memungkinkan
darah untuk mengangkut 30 sampai 100 kali jumlah oksigen dapat diangkut dalam
bentuk oksigen terlarut didalam plasma
Dalam sel jaringan tubuh, oksigen bereaksi dengan berbagai bahan makanan
untuk membentuk sejumlah besar karbon dioksida. Karbon dioksida ini masuk ke
dalam kapiler jaringan dan diangkut kembali ke paru. Karbon dioksida, seperti
oksigen, juga bergabung dengan bahan-bahan kimia dalam darah yang meningkatkan
pengangkutan karbon dioksida 15 hingga 20 kali lipat.
Tujuan dari penyajian bab ini adalah membahas prinsip-prinsip fisika dan
kimia secara kualitatif dan kuantitatif mengenai pengangkutan oksigen dan karbon
dioksida dalam darah dan cairan jaringan.
Pengangkutan Oksigen dari Paru ke Jaringan Tubuh
Gas dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cara difusi, dan
pergerakan ini selalu disebabkan oleh perbedaan tekanan parsial dari tempat pertama
ke tempat berikutnya. Dengan demikian, oksigen berdifusi dari alveoli ke dalam
darah kapiler paru karena tekanan parsial oksigen (PO2) dalam alveoli lebih besar
daripada PO2 dalam darah kapiler paru. Dalam jaringan tubuh lainnya, PO 2 yang lebih
tinggi dalam darah kapiler daripada dalam jaringan menyebabkan oksigen berdifusi
ke dalam sel-sel di sekitarnya.
Sebaliknya, bila oksigen dimetabolisme dalam sel untuk membentuk karbon
dioksida, tekanan karbon dioksida (Pco2), intrasel meningkat ke nilai yang tinggi,
sehingga menyebabkan karbon dioksida berdifusi ke dalam kapiler jaringan. Setelah
darah mengalir ke pari, karbon dioksida berdifusi keluar dari darah masuk ke dalam
alveoli karena PCO2 dalam darah kapiler paru lebih besar daripada dalam alveoli.
Sehingga, pengangkutan oksigen dan karbon dioksida oleh darah bergantung pada
difusi keduanya dan aliran darah.
Difusi Oksigen dari Alveoli ke Darah Kapiler Paru
PO2 dari gas oksigen dalam alveolus rata-rata 104 mm Hg, sedangkan PO 2
darah vena yang masuk kapiler paru pada ujung arterinya, rata-rata hanya 40 mm Hg
karena sejumlah besar oksigen dikeluarkan dari darah ini setelah melalui jaringan
perifer. Oleh karena itu, perbedaan tekanan awal yang menyebabkan oksigen
berdifusi ke dalam kapiler paru adalah 104-40, atau 64 mm Hg. Pada bagian bawah
gambar, terdapat kurva yang memperlihatkan peningkatan PO2 yang cepat dalam
darah sewaktu darah melewati kapiler; PO2 darah meningkat hampir sebanding
dengan peningkatan yang terjadi pada udara alveolus sewaktu darah telah melewati
sepertiga panjang kapiler, yang menjadi hampir 104 mm Hg. Pengambilan Oksigen
oleh Darah Paru Selama Kerja. Selama kerja berat, tubuh manusia membutuhkan 20
kali jumlah oksigen normal. Juga, karena peningkatan curah jantung selama kerja,
waktu menetapnya darah dalam kapiler paru dapat berkurang hingga menjadi kurang
dari setengah normal. Namun, karena ada suatu faktor pengaman yang besar untuk
difusi oksigen melalui membran paru, darah tersebut hampir sepenuhnya tersaturasi
dengan oksigen pada saat darah meninggalkan kapiler paru. Hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Pertama, kapasitas difusi oksigen meningkat kira-kira hampir tiga kali lipat
selama kerja fisik; hasil ini terutama akibat meningkatnya daerah permukaan kapiler
yang berperan dalam difusi dan juga dari rasio ventilasi-perfusi yang semakin
mendekati ideal di bagian atas paru.
Kedua, pada keadaan tanpa aktivitas, darah menjadi hampir sepenuhnya
tersaturasi dengan oksigen pada saat melalui sepertiga kapiler paru, dan normalnya
ada sedikit penambahan oksigen yang masuk ke dalam darah selama dua pertiga akhir
dari perpindahannya. Dengan ini, pada keadaan normal, darah menetap dalam kapiler
paru kira-kira tiga kali lebih lama dari yang diperlukan untuk oksigenasi penuh. Oleh
karena itu, selama kerja fisik, walaupun darah hanya sebentar saja berada dalam
kapiler, tetapi darah masih dapat teroksigeniasi penuh atau hampir penuh.
darah vena sistemik normal, kira-kira 40 mm Hg. Ketika darah ini bercampur dalam
darah vena paru dengan darah yang teroksigenasi dari kapiler alveolus; campuran
darah ini disebut campuran darah vena, dan menyebabkan PO 2 darah yang masuk ke
jantung kiri dan dipompa ke dalam aorta, menjadi turun sampai sekitar 95mm Hg.
Perubahan PO2 darah ini pada tempat yang berbeda dalam sistem sirkulasi..
paru-paru
untuk
diedarkan
ke
seluruh
jaringan
tubuh,
mengangkut
Pada tubuh orang dewasa sehat terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan
atau empat sampai lima liter. Bila terjadi kehilangan darah dalam jumlah banyak dan
waktu singkat akibat perdarahan, pembedahan ataupun komplikasi dari melahirkan,
yang paling mendesak adalah mengganti cairan yang hilang dengan segera. Transfusi
sel darah merah dapat menjadi penting karena akan mengembalikan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah (Syaifuddin, 2006). Salah satu fungsi darah adalah
mengangkut oksigen. Darah sebagai pengangkut oksigenharus mampu mengikat dan
melepaskan oksigen dalam jumlah yang cukup mudah. Tugas untuk mengikat oksigen
ini dilakukan oleh pigmen darah yang disebut juga pigmen pernapasan.
Contoh pigman darah akan diwakili oleh hemoglobin.
Hemoglobin mempunyai kemampuan untuk berkombinasi dengan oksigen
secarareversible dengan mudah, artinya hemoglobin mudah mengikat dan juga mudah
melepaskanoksigen. Kemampuan hemoglobin yang seperti ini disebut afinitas
oksigenhemoglobin.(Soewolo, 2000: 105)
Jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin dapat bervariasi tergantung
pada tekananparsial oksigen (PO2). Bila semua kelompok heme pada hemoglobin
berkombinasi denganmolekul oksigen, maka dikatakan bahwa darah 100% jenuh
dengan oksigen. Dalam keadaanjenuh ini, kandungan oksigen darah sama dengan
kapasitas oksigennya.
hemoglobin atau pigmen lain dalamdarah atau sel-sel darah. Jumlah oksigen yang
terikat dalam pigmen pernapasan sangattergantung pada tekanan parsial oksigen
tempat pigmen berada. Pada PO2yang rendah, pigmenrespiratori hanya mengikat
sedikit oksigen, sedangkan pada PO2yang tinggi dapat mengikat banyak O2. Jumlah
oksigen yang terikat dalam pigmen pernapasan pada tekanan parsial oksigen tertentu
ini merupakan persen kejenuhan, yang menunjukkan kandungan oksigen sebagai
suatu presentase kapasitas :
1.Peningkatan
PCO2
2.Temperatur
3.Turunnya pH
Istilah efek Bohr atau pergeseran Bohr digunakan menjelaskan pengaruh pH
memasuki alveoli. Darah terdeoksigenasi dipompa dari ventrikel kanan melalui arteri
pulmonaslis menuju kapiler pulmonalis yang menyelubungi alveoli. PO2 alveolar 105
mmHg, pO2 darah teroksigenasi yang memasuki kapiler pulmonalis hanya 40 mmHg.
Sebagai akibat perbedaan tekanan tersebut, oksigen berdifunsi dari alveoli ke dalam
darah terdeoksigenasi sampai keseimbangan tercapai, dan pO2 darah terdeoksigenasi
sekarang 105 mmHg. Ketika oksigen difusi dari alveoli ke dalam darah
terdeoksigenasi, karbondioksida berdifusi dengan arah berlawanan. Sampai di paru,
pCO2 darah terdeoksigenasi 46 mmHg, sedang di alveoli 40 mmHg. Oleh karena
perbedaan pCO2 tersebut karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi ke
dalam alveoli sampai pCO2 turun menjadi 40 mmHg. Dengan demikian pO2 dan
pCO2 darah terdeoksigenasi yang meninggalkan paru sama dengan udara dalam
alveolar. Karbondioksida yang berdifusi ke alveoli dhembuskan keluar dari paru
selama ekspirasi (Soewolo, et al. 1999).
cairan
yang
terdapat
di
dalam
sel
sedangkan cairan
ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini
dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu.
Hampir 67% dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia terdapat di
dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular. Air
yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi kembali
kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan
intravaskular (plasma darah).
75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela
sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada pada plasma darah (cairan
intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang
terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan
kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka
Kompartemen cairan
Cairan tubuh didistribuasi antara dua kompartemen cairan utama: kompartemen
intraseluler dan kompartemen ekstraseluler.
Cairan Intraseluler (CIS)
CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Orang dewasa kira-kira dua
per tiga dari cairan tubuh adalah intraseluler, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria
dewasa (70 kg) sebaliknya,hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan
intraseluler.
Cairan Ekstraseluler (CES)
CES adalah cairan di luar sel. Ukuran relatifdari CES menurun dengan
peningkatan usia. Pada bayi bar lahir,kira-kira setengah cairan tubuh terkandung di
dalam CES. Setelah usia satu tahun, volume relatif dari CES menurun samapai kirakira sepertiga dari volume total. Lebih jauh CES dibagi menjadi:
Cairan Interstisial (CIT) : Cairan di sekitar sel, sama dengan kira-kira 8L.
Pada orang dewasa. Cairan Limfe termasuk dalam volume interstisial. Relaif terhadap
ukuran tubuh,volume CIT kira-kira
Koefisien Penggunaan
pembahasan
sebelumnya
yaitu
25
persen
dari
hemoglobin
yang
Po2 normal dalam alveoli kira kira 104 mm Hg tetapi ketika seseorang mendaki
gunung atau naik psawat udara , PO2 dapat turun dengan mudah sampai kurang dari
setengah jumlah ini . Sebaliknya , bila seseorang memasuki daerah berrtekanan udara
tinggi , seperti dilaut yang dalam atau dalam tabung yang bertekanan tinggi , PO2
haringan dapat meningkat 10mkali lipat. Walaupun demikian PO2 jaringan hanya
berubah sedikit.
Dapt terlihat dari kurva disosiasi oksigen hemoglobin pada gambar bahwa bila
PO2 alveolus diturunkan sampai 60 mm Hg , satirasi oksigen hemoglobin arteri
sampai 89 persen . Selanjutnya jaringan masih mengeluarkan kira kira 5 mililiter
oksigendari setiap 100 mililiter darah yang mengalir melalui jaringan tersebut . jadi
35 mm Hg PO2 hanya 5 mm Hg dibawah nilai normal sebesar 40 mm Hg. Dengan
demikian , Po2 jaringan hamper tak berubah , walaupun PO2 alveolus meningkat
sampai 500 mm Hg satirasi oksigen maksimum dari hemoglobin tidak pernah dapat
meningkat diatas 100 persen . Hanya sejumlah kecil oksigen tambahan yang terlarut
dalam cairan darah sepertu yang akan dibahas kemudian . Lalu bila adrah mengalir
melalui kapiler jaringan dan melepaskan beberapa militer oksigen ke jaringan hal ini
akan mengurangi PO2 darah kapiler ke suatu nilai yang hanya beberapa militer lebih
besar dari normal , 40 mm Hg. Akibatnya oksigen alveolusmenajdi sangat bervariasi
dari 60 hingga lebih dari 60 hingga lebih dari 500 mm Hg dari besarnya milliliter
hingga nilai normal , yang menggabarkan fungsi dapar oksigen jaringan dari
system hemoglobin darah yang baik sekali .
metabolic penting , terdapat dalam darah dengan konsentrasi yang berubah ubah
tergantung pada kondisi metabolic yang berbeda.
ke serabut serabut otot aktif yang sedang bekerja. Kemudian otot yang sedang
tidak lagi ditentukan oleh jumlah ADP ynag dibentuk dalam sel tersebut. Tetapi hal
ini hampir tidak pernah terjadi kecuali pada keadaan patalogis.
dioksida diangkut dari jaringan ke paru dalam setiap 100 mililiter darah.
dibentuk dalam sel darah merah (H2CO3) terurai menjadi ion hidrogen dan ion
bikarbonat (H+ dan HCO3-). Kemudian sebagian besar ion hidrogen bersatu dengan
hemoglobin dalam sel darah merah sebab protein hemoglobin merupakan dapar
asam-basa yang kuat. Lalu banyak ion bikarbonat yang berdifusi dari sel darah merah
ke dalam plasma sementara ion klorida berdifusi ke dalam sel darah merah untuk
menggantikannya. Hal ini dapat terjadi karena adanya protein pembawa bikarbonatklorida yang khusus dalam membran sel darah merah yang menggerakkan kedua ion
ini bolak-balik dengan cepat dalam arah yang berlawanan. Dengan demikian, kadar
klorida sel darah merah vena lebih besar daripada sel darah merah di arteri, fenomena
ini disebut pergeseran klorida. Di bawah pengaruh karboik anhidrase, gabungan
karbon dioksida dengan air dalam sel darah merah yang bersifat reversibel, meliputi
sekitar 70% dari seluruh karbon dioksida yang diangkut dari jaringan ke paru.
Dengan demikian, ini berarti behaw pengangkutan karbon dioksida merupakan
pengangkutan yang paling penting.
3. Pengangkutan karbon dioksida dalam gabungannya dengan hemoglobin dan protein
plasma
Selain bereaksi dengan air, karbondioksida juga bereaksi langsung dengan
radikal amio hemoglobin
oksigen
dengan
hemoglobin
cenderung
mengurakan
karbondioksida, efek ini disebut efek haldane. Efek haldane disebabkan oleh fakta
yang sederhana bahwa gabungan oksigen dengan hemoglobin dalam paru
menyebabkan hemoglobin menjadi asam yang lebih kuat. Hal ni menyebabkan
pindahnya karbon dioksida dari darah dan masuk ke dalam alveoli melalui dua cara :
(1)
Semakin
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C.,MD, John E. Hall & PhD. 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 11.
http://kamuskesehatan.com/arti/oksigen/ (diakses, 06 November 2014)
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alatsistem-transportasi-manusia.html (diakses, 06 November 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Cairan_tubuh (diakses, 06 November 2014)
http://books.google.co.id/books?
id=AQsm1lRShhwC&pg=PA2&dq=cairan+tubuh&hl=id&sa=X&ei=lWUEVK3aJY
WD8gXc7oKoAw&ved=0CB4Q6AEwAQ#v=onepage&q=cairan%20tubuh&f=false
(diakses, 06 November 2014)
(http://www.scribd.com/doc/49455680/Pengangkutan-Oksigen-oleh-Darah)
http://www.pssplab.com/journal/01.pdf