Anda di halaman 1dari 18

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa
secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada
masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan
keilmuan yang kokoh. Salah satu komponen penting pengembangan disiplin
keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan
untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi
teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam
menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
sehingga hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge) dan akan mempengaruhi
penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada
praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja
teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan
Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain
origins, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan
testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat
dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian
atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori
pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan
sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi,
peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

1.2

Tujuan
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model
keperawatan.
2. Mempengaruhi teori keperawatan.
3. Mengetahui pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori
keperawatan.
4. Mengetahui latar belakang kehidupan dan prestasi-prestasi yang di raih
Imogene King.

BAB.2 PEMBAHASAN
2.1

Biografi Imogene King


Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez
(anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan
penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935
(meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak
tiri: dua anak, satu anak perempuan.
2

Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. Johns
Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat
sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima
Bachelors of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar
Doctor of Education bidang pendidikandari Teachers College, Universitas
Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois
University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di
Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a
theory : general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966
dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi
keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari
tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State
University, Columbus.Manuskrip buku pertamanyaToward a Theory For
Nursing: General Concepts of Human Behaivor telah dikirimkan ke penerbit dan
di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity.
Tahun 1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di
Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi
anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di
departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku
keduanya A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process dikirimkan ke
penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurses Association, the Florida Nurses
Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis
buku ketiganya yang berjudul Curriculum and Instruction in Nursing, yang di
terbitkan tahun 1986.
Imogene telah mengajar di banyak universitas termasuk Universitas Loyola di
Chicago, Ohio State University, dan University of South Florida. Dia juga
memiliki banyak pengalaman keperawatan termasuk keperawatan di rumahsakit,
kantor, dokter dan sekolah.

Kerangka konseptual yang dikembangkan Imogene melibatkan tiga set


berinteraksi sistem. Pada tingkat terkecil adalah sistem pribadi, terdiri dari
individu. Contoh sistem pribadi individu perawat dan pasien. Tingkat kedua dari
sistem sistem interpersonal, atau kelompok. Ini adalah kelompok umumnya kecil.
Sebuah keluarga adalah sebuah sistem interpersonal, dan ketika seorang
perawat dan pasien berinteraksi mereka juga merupakan sistem interpersonal.
Sistem terbesar adalah sistem sosial, atau masyarakat. Contoh dari sistem sosial
adalah organisasi keagamaan, universitas, dan rumah sakit.

2.2

Konsep
King mengemukakan dalam kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang
dimiliki oleh perawat dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.
1. Sistem Personal
Menurut king setiap individu adalah system personal (system terbuka).
Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri,
peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
a. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadiankejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan

status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh


semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.
b. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata AKU. Karakteristik
diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.
c. Pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi
genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia
bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.
d. Citra tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya
dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
e. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang
meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya.
f. Waktu

King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian
yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara
satu kejadian dengan kejadian yang lain
2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan
system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.

b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri
komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional,
tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam
menyampaikan ide- ide satu orang keorang lain.
Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain
dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan
gerakan tubuh.
c. Transaksi

Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas


personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu
saat sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen
utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang
yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang
ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan
pada situasi khusus.

e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia

berinteraksi

dengan

lingkungannya

untuk

memelihara

keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan


pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan
dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang
dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif.
3. Sistem Sosial
King mendefinisikan system social sebagai system pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktk-praktek dan
7

aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan system social adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan
kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilainilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi
di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.

c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal,
esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi,
dinamis dan orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau

kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi


dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugastugas, dan kewajiban.
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi
dengan lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi
dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga
system interksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai system
personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system
interpersonal. System social tercipta ketika kelompok mempunyai
ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.

2. Konsep Lingkungan
Menurut king lingkingan adalah system social yang ada dalam masyarakat
yang saling berinteraksi dengan system lainya secara terbuka. Lingkungan
merupakan suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah,
energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan
berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang
diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
3. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang
dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuain terhadap stressor
internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan
sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai
kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.
9

4. Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalh proses interaksi
klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan
aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud
tercapinya suatu persetujuan dan membuat transaksi.

2.3

Teori
THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971) King mengawali teori ini
melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi
dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasanalasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari
informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam
suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971.
King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework)
sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu
pencapaian tujuan.
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya,
bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa
keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan

10

keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara


kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari
tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi:
Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems
(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi
sosial, perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu. Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat
asumsi tersebut lebih spesifik terhadap interaksi perawat klien:
1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.
2.Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi
proses interaksi.
3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4.Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan hal tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan
masyarakat
5.Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran
informasi sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang
pelayanan kesehatannya.
6.Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
7.Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan
dapat berbeda.
Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang
fundamental :
1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat
dibutuhkan.
2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak
mampu untuk membantu dirinya sendiri.

11

Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang
mereka pikirkan, bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka
melakukan kegiatan untuk memelihara kesehatannya. Berdasarkan kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar tentang human being, King
menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of Goal Attainment).
Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal systems, dimana
dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di
organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam
mempertahankan status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya.
Dalam interpersonal systems perawat-klien berinteraksi dalam suatu area
(space). Menurut King intensitas dari interpersonal systems sangat menentukan
dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut
terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana
konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi praktek
keperawatan, meliputi:
1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan
komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu
dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal
dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi
berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika
dan latarbelakang pendidikan.
3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari
seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam
pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku
dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai
dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan
mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.

12

6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi
manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan
informasi antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan
mengontrol stressor.
7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu.
Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang
kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan
datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain
sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area
dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

2.4

Hubungan Konsep Dan Teori


Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada
individu dan kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat
kesehatan dengan memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan
dan melakukan tindakan perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku
yang sesuai dengan kondisi keperawatan.Keperawatan berhubungan langsung
dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu
hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi
interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai
persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan system kerangka
terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah Asuhan keperawatan
berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan
seseorango Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, kelompok
dan masyarakat.

13

Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan dalam


kerangka konsep ini. Tiga system yang saling berinteraksi
1. Keperibadian ( personal system ) setiap individu mempunyai system
kepribadian System tertentu.
2. interpersonal terbentuk karena hasil interaksi berbentuk interaksi, komunikasi,
perjanjian, stress dan System sosial peran.
3. meliputi keluarga, kelompok, keagamaan, system pekerjaan dan kelompok
sebaya.Menurut King, tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai jika
perawat dan pasien saling bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta
menetapkan tujuan bersama yang hendak dicapai.

BAB.3 PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan analisa teori King diatas, penulis menyimpulkan
bahwa teori pencapaian tujuan (theory of goal attainment) merupakan
penggabungan dari kerangka kerja konseptual (conceptual framework) yang
terdiri dari tiga sistem, yaitu sistem personal, sistem interpersonal dan sistem
sosial dan asumsi dasar King tentang Human Being yang berfokus pada sistem
interpersonal. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling
berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
Kelebihan dari teori ini adalah dapat digunakan pada area klinik dan non
klinik terutama pada aspek psikologis dan sosial, serta mampu menyesuaikan
pada setiap perubahan karena bersifat terbuka dan dinamis. Kekurangan dari teori
ini adalah kurang tepat apabila diterapkan pada kondisi klien yang tidak mampu
berinteraksi dengan perawat, contohnya: klien yang mengalami penurunan
kesadaran, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus kejiwaan.

14

Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek


keperawatan harus mempunyai pengetahuan dari konsep yang ada dalam teori
pencapaian tujuan yaitu dua human being dan conceptual framework. Teori King
kurang tepat diaplikasikan pada lansia yang sudah tidak mampu untuk
berinteraksi dengan perawat.
3.2

Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan mahasiswa Program Studi DIII
Keperawatan Bondowoso dapat memahami konsep dan teori Imogene King
dengan baik serta hubungannya dengan ilmu keperawatan yang tengah di tekuni.
Hal tersebut ditujukan agar mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso dapat memiliki kompetensi yang tinggi dalam penerapan
ilmu keperawatan Imogene King. Serta mampu untuk menjalankan peranan
keperawatan baik untuk sasaran perorangan ataupun komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
www,Google.com/ Imogene King/ 29 Agustus 2012
Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing research; Conduct,
critigue and utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.
Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a systematic approach,
Fourth Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.
Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice.
Fifth Edition, California; Addison Wesley
http://kelompok8king.blogspot.com/2012/08/makalah-2_30.html

15

Chin, P. L .,& Jacobs, M.K, 1983. Theory and nursing : a systematic approach. St.
Louis : The CV Mosby Co.
Fitzpatrick, JJ., & Whall, AL ; 1989. Conceptual models of nursing : analysis and
application. Norwalk : Appleton and Lange.
George, J.B, 1995. Nursing theories : the base for professional nursing practice. 4
th end. Norwalk : Appleton & Lange.
Hidayat, Aziz Alimul, 2004. Pengantar konsep Dasar keperawatan. Jakara:
Salemba Medika

16

Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, Proses,


dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC.

Fitzpatrick, JJ., & Whall, AL ; 1989. Conceptual models of nursing : analysis and
application. Norwalk : Appleton and Lange.
George, J.B, 1995. Nursing theories : the base for professional nursing practice. 4
th end. Norwalk : Appleton & Lange.
Hidayat, Aziz Alimul, 2004. Pengantar konsep Dasar keperawatan. Jakara:
Salemba Medika
Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, Proses,
dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC.

17

18

Anda mungkin juga menyukai