Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul
Jaringan Ikat
B. Tujuan
Mengamati struktur anatomi mikroskopi jaringan ikat
C. Dasar Teori
Jaringan pengikat merupakan jenis merupakan jenis kedua dari jaringan
dasar. Dalam bahasa Inggris dinamakan Connective tissue, namun dalam
bahasa Indonesia terdapat bermacam-macam istilah seperti Jaringan ikat,
jaringan penyokong, atau anyaman penyokong.
Sedangkan fungsi dari jaringan pengikat yaitu :
1. Sebagai penyokong atau penopang
2. Berfungsi khusus
3. Mengikat, menghubungkan dan mengisi celah antara jaringan lain.
Jenis-jenis sel yang terdapat di dalam jarringan pengikat longgar ini
yaitu :
Sel fibroblast, sel ini berbentuk sebagai kumparan dengan
bagian yang membesar mengandung inti yang membentuk
ovoid dengan butir-butir khromatin halus dan sebuah
nucleolus. Sitoplasma fibroblast mempunyai tonjolan-tonjolan
dan

tanpak

pucat.

Sitoplassma

sekeliling

inti

lebih

basofilkarena sel tersebut sedang aktif mensistesis protein


baik untuk pertumbuhannya ataupun disekresikan sebagaai

substansi interseluler.
Sel makrofag, sel ini biasanya terdapat dalaam jaringan
pengikat

longgar

Karena

mempunyai

kemampuan

memangsa
pertahanaan

(fagositosis)
tubuh.

maka

Selain

itu

sangat

berperan

daalam

dalam

sitoplasmanya

mengandung lisosom yang mengandung enzim guna melisis


bakteri. Bentuk sel biasana oval tetapi tidak tetap. Dalam
keadaan aktif banyak tonjolan-tonjolannya. Inti yang terletak

eksentrik tampak lebih gelap dari pada inti fibroblast.


Mast cell, untuk menunjukan sel tersebut yaitu dengan jalan
menyuntikan methylene blue ke dalam jaringan yang
kemudian jaringan yang dihancurkan dilihat langsung di
bawah mikroskop. Dalam sitoplasma akan terlihat penuh
dengan butir-butir yang berwarna biru. Bentuk sel biasanya
ovoid dengan inti bulat di tengah. Biasanya inti sulit terlihat

karena tertutup oleh butir-butir yang memenuhi sel.


Sel lemak, Merupakan jenis sel yang biasa terdapat dalam
jaringan pengikat longgar , baik terdapat terpisah atau
berkelompok apabila kelompok sel-sel lemak menjadi sangat
besar maka terbentuklah jaringan lemak . sel lemak sangat
mudah dibedakan terhadap jenis sel lain , lebih-lebih apabila

setelah banyak mengandung tetes lemak dalam selnya.


Sel mesenkhim,Dalam jaringan longgar biasanya daapat
diketemukan sel-sel mesenkhim yang belum mengalami
diferensiasi,keadaaan ini dapat dipakai menerangkan mengapa
pada waktu sesudah lahir kadang-kadang di dalam jaringan

pengikat dapat berkembang jaringan pengikat baru, misalnya

tulang tumbuh dibekas oprasi dinding perut.


Sel imigran, sel-sel imigran yaitu berbagai jenis sel yang
biasanya tidak dijumpai dalam jaringan pengikat longgar
tetapi merupakan pendatang dari luar misalnya sel-sel darah

lekosit,limfosit,dan monosit.
1. Subtansi Dasar
Subtansi dasar merupakan subtansi yang amorf tempat
komponen-komponen

lain

dari

jaringan

pengikat

terendaam.

Pengetahuan tentang substansi dasar ini agak lambat dari komponen


lain karena substansi dasar ini tidak mudah ditunjukan dalam sediaan
histologis biasa. Keberadaan substansi ini untuk pertamaa kalinya
ditunjukan dalaam tahun 1934 oleh Sylvia Bensley pada jaringan
hiduh dengan dipikirkan adanya sesuatu yang menghabat gerskssn
psrtikel tidak seperti dalam cairan bebas biasanya.
2. Komponen Fibriler
Komponen Fibriler dapat dibedakan dalam tiga serabut, yaitu:
a. Serabut Kolagen
Serabut ini terbentuk dari protein kolagen yang merupakan
jenis protein yang paling banyak terdapat dalam tubuh.
b. Serabut Elastis
Bahan yang menyusun serabut adalah protein elastin yang
bersifat sangat tahan terhadap pengaruh kimia.
c. Serabut Retikuler

Seraput retikuler sebenarnya serabut kolagen jugaa yang


berbeda dalaam susunan tingkat mikroskopiknya
Jenis-jenis Jaringan pengikat
1) Jaringan ikat longgar (areolar)
Dari namanya saja sudah jelas bahwa jaringan pengikat ini
mempunyai stuktur longgar karena komponen sel-selnya
dipisahkan oleh substansi interseluler yang nyata. Jaringan
pengikat longgar (areolar) dengan pembuluh kapilernya
tersebar luas diseluruh tubuh ,biasanya memberikan tempat
kedudukan bagi sel-sel epitel diatasnyauntuk bertumpu,atau
disekitar sel-sel kelenjar ,serabut saraf.
2) Jaringan pengikat padat
Jaringan pengikat pada berbeda sekali dengan jaringan
pengikat longgar karena, selain rapatnya hubungan komponen
jaringan yang menyusunnya juga kelebihan komonen fibriler
atas

komponen

lainnya.

Tergantung

pada

keteraturan

komponen serabut tersebut jaringan pengikat padat dibedakan


dalam dua jaringan pengikat yaitu :
a) Jaringan pengikat padat ireguler
b) Jaaringan pengikat pada regular
D. Cara Kerja
1. Alat dan Bahan:
Mikroskop

Preparat Awetan Kulit


2. Langkah Kerja
1. Menyiapkan preparat awetan kulit yang akan di amati.
2. Meletakan preparat di atas meja objek pada mikroskop.
3. Mengamati dengan mikroskop secara teliti.
4. Menggambar hasil pengamatan di lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan

F. Kesimpulan
G. Daftar Pustaka
Subowo. 2002. Histologi Umum. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai