Cahyono
Depart of. Chemical Engineering
Gadjah Mada University Yogyakarta
rochimbakti@chemeng.ugm.ac.id
PENGERTIAN PARTIKULAT
Partikulat adalah padatan atau cairan yang
terdispersi di udara dan berukuran lebih besar dari
sebuah molekul tunggal (0,0002 m) dan lebih
kecil dari 500 m.
Partikulat dapat berupa asap, debu dan uap yang dapat
tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama.
Partikulat merupakan jenis pencemar yang bisa bersifat
primer ataupun sekunder tergantung dari aerosolnya
Pembanding :
pasir berukuran 20 2000 m,
kerikil > 2000 m,
rambut normal berukuran 50 m,
dan halaman buku sekitar 75 - 100
m.
PENGHILANGAN PARTIKULAT
Prinsip penyisihan partikulat:
memanfaatkan gaya yang mempengaruhi arah gerak
partikulat sehingga partikulat tersebut keluar dari arah
aliran udara pembawanya
Tipe alat PPU untuk partikulat memiliki perbedaan gaya yang
mempengaruhi proses penyisihan partikulat.
Gaya sentrifugal
Tumbukan
(impaction)
Singgungan
(interception)
Difusi (diffusion)
GRAVITY SETTLER
Digunakan sebagai penangkap debu awal
untuk menghilangkan (menangkap)
partikel dengan ukuran besar.
Tergantung pada kecepatan mengendap
secara gravitasi
Untuk menyisihkan partikel ukuran besar
(sangat kasar, supercoarse) sekitar >=75
mikrometer
Faktor penentu : Vs , kecepatan
mengendap (terminal settling velocity)
Buoyancy
Drag
Gravity
Forces on a particle
= Fg
= Fd
Neraca gaya:
Suatu partikel akan mengendap jika gaya beratnya melebihi gaya
apung dan gaya seretnya.
Jika diterapkan hukum Newton pada peristiwa tersebut:
Fg Fb Fd mp .a
dengan,
Fg mp .g p .Vp .g
Gaya apung (bouyant force):
Fb w .Vp .g
Gaya seret (drag force):
2
v
Fd CD Ap w
2
= densitas air
= densitas partikel
CD
= drag coeficient
v2
w
2
Ap
= tekanan dinamis
= luas proyeksi partikel
d2
Ap
4
Bila gaya netto sama dengan nol, berarti benda bergerak tanpa
percepatan atau dengan kata lain kecepatan geraknya tetap (terminal
velocity), sehingga:
Fg Fb Fd mp .a 0
w Vp g Fd 0
v2
p w Vp g CD Ap w 2 0
d3
6
g CD
d2
v2
w 0
4
2
4 p w d
v
g
3
CD w
Drag Coefficient
tergantung Re
24
= aliran laminer (Stokes flow)
Re
3
24
CD
0, 34 = aliran transisi
0,5
Re Re
= aliran turbulen
0, 4
Jiika,
w vd
Re
= bilangan Reynolds
4 ( p w )d
v
g
24
3
w
Re
4 ( p w )d Re
g
3
24 w
1 ( p w )d wvd
v
g
18
w
g ( p w )d v
2
18
g ( p w )d
18
2
Terminal Settling Velocity
Turbulent
4 p w d
v
g
3
CD w
CD 0, 4
v
4g
w d
1, 2 w
Transisi
Need to solve non-linear equation
4 p w d
v g
3
CD w
2
24
3
CD
0,5 0,34
Re Re
w vd
Re
JENIS GRAVITY
SETTLER
Siklon
Bekerja berdasarkan gaya centrifugal dimana udara
yang masuk secara tangensial
Keuntungan :
harganya cukup murah,
tidak banyak bagian-bagian yang berputar, dan
dapat digunakan dalam segala kondisi suhu operasi.
Kerugian :
Hanya untuk ukuran partikel tertentu (relatip besar);
Baku mutu konsentrasi partikulat yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah tidak dapat dipenuhi hanya
dgn menggunakan siklon karena effisiensi 65 % untuk
diameter partikel 40 micron
Cyclone Spray
Chamber
Siklon
Cyclone
(Mechanical Collector)
Prinsip : Menggunakan gaya
sentrifugal dan gaya gravitasi
Udara mengandung partikulat
dipaksa utk berputar seperti
siklon (spiral), partikel besar tidak
dapat bergerak bersama karena
adanya gaya momentum/inersia.
Akibatnya terlepas dari aliran gas
dan mengenai dinding Cyclone
akibat gaya sentrifugal, dan
jatuh/terkumpul dalam hopper
akibat gaya gravitasi. Saat gas
mencapai dasar Cyclone, gerakan
akan berputar ke arah yang
berlawanan menuju ke atas tabung
dan keluar lewat lubang exit