Anda di halaman 1dari 14

Tokoh-tokoh Ekonomi Di Dunia

9 Tokoh Ekonomi di Dunia yang sangat populer yaitu :


1. Adam Smith (1723-1790)
Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18,
pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul The
Wealth Of Nation (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan
sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar
kepentingannya sendiri-sendiri.
Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi
akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia
atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli
barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.
Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya
pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan social
(Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari
pemerintah.
Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible
hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin
memuaskan dirinya sendiri.
2. Hernando De Soto
Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul The Mysteri of Capital yang
memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara
berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty and Democracy (ILD),
sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang berada di Peru. Majalah Economist
menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time
memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin. Bukti
menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar dari berbagai masalah
kemiskinan.
Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negara-negara
berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang bersih membuat
kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta
berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negaranegara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang jelas Negara-negara
berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara maju yang kelebihannya justru terletak
pada system hukum yang sudah mapan.

Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu dimiliki
pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian
pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik. Proses pencatatan
dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung
jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung jawab.
3. David Richardo (1772-1823)
Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat mementingkan
peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara.
Buku yang dikarangnya berjudul Principles of Political Economy and Taxation (1817). David
yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan
satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam
pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk
maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat
dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan
menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan modalpun
akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo
percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke
seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan
perekonomian dapat segera pulih kembali.
Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya.
Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value)
yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja
yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga
menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.
4. Joan Violet Robinson ( 1903 1983 )
Robinson menerbitkan buku The Economics of Imperfect Competition seorang ekonom
Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar dengan tingkat persaingan
yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat daftar tentang alasan-alasan mengapa model
persaingan sempurna jarang terjadi di dunia nyata.
Dipasar yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan banyak hal
terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen harus mempertimbangkan
biaya transportasi, konsumen yang berbeda mempunyai sikap yang berbeda terhadap jaminan
mutu yang diberikan oleh merk produk tertentu, konsumen mempunyai pandangan yang berbeda
tentang perbedaan pelayanan yang diberikan oleh produsen (kecepatan pelayanan, kesopanan

salesmen, jangka waktu pelunasan kredit, perhatian produsen terhadap keinginan perseorangan).
Pada banyak kasus (bertolak belakang dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen
akan menganggap harga tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan
menolak barang pengganti.
Jadi banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu dan bukan
dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini meyakinkan kita bahwa konsumen tidak
akan langsung pindah ke produsen pesaing yang menawarkan barang sejenis pada harga yang
lebih murah
5. John Maynard Keynes ( 1883 1946 )
Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya The General
Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum atas Kesempatan Kerja, Suku Bunga
dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan mengenai teori
permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi (output). Keynes
menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau
seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi dapat kembali
seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah penggunaan tenaga kerja yang optimum.
Dan perekonomian suatu negara hanya dapat berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat,
tingkat permintaan dari sector produksi, juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua
itu akan meningkatkan tingkat investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan
kerja, hingga pada akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan
menggerakkan perekonomian suatu Negara.
Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro,
ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal
didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul The Economics Consequences of
Peace ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul A Tract of Monetary
Reform, tahun 1926 menulis buku yang berjudul The End of Laissez Faire dan pada tahun
1930 menulis buku berjudul A Treatise on Money.
Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941
menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan
Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton.
6. Paul Ormerod
Ormerod adalah penulis buku Death of Economics tahun 1994, ia menggelar kritiknya
terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana menurut Omerod bahwa tingkat
harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan pertemuan antara permintaan dan
penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang sederhana antara
pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips mencoba menelusuri
hubungan yang bersifat statistik antara laju peningkatan upah dan tingkat pengangguran, intinya

semakin tinggi laju peningkatan upah maka semakin rendah tingkat pengangguran. Sebaliknya
semakin tinggi pengangguran semakin rendah peningkatan upah.
Omerod menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan inflasi.
Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non ekonomi mempengaruhi
hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod lebih suka menempatkan nilai-nilai sosial
masyarakat sebagai faktor yang sebagai faktor yang mempengaruhi dinamika perekonomian.
Konsep tersebut kemudian dirumuskan dengan prinsip matematika no linear dan kaidah
indeterminisme sehingga ilmu ekonomi mirip dengan biologi dalam memperkirakan perubahanperubahan yang terjadi
7. Irving Fisher
Fisher adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom pertama
yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi. Pemikirannya
antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva Phillips. Fisher
juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori
harga (Price Theory).
8. Robert A. Mundell
Sebagai pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi dunia dan
membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan professor ekonomi pada
University of Chicago. Mundell seorang penasehat PBB, IMF, Bank Dunia, Departemen
Keuangan AS, Kanada, dan organisasi dunia lainnya. Pemikiran Mundell yang sangat
berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai oleh Negara-negara bila melepaskan mata
uang mereka demi mata uang bersama. Mundell menerbitkan artikel yang menggarisbawahi
keuntungan mata uang bersama untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi
ketidakpastian harga. Ia memperkenalkan Optimum Currency Area sebuah terminologi untuk
menjelaskan wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan bila wilayah lain
mengalami guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya menghasilkan Euro.
Selain Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun 1971, The
Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow Award dari American
Economic Association pada tahun 1997
9. Milton Friedman
Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan
peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan permintaan
agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan
pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama dengan peningkatan output
nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi. Aliran ini sangat
berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita menghargai uang kertas.

Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul Free to Choice ( 1980) yang ditulis
bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang,
karena ia yakin bahwa orang lain juga mau menerimanya.
Milton Friedman memperoleh nobel tahun 1976 untuk teori-teori moneternya. Buku-bukunya
yang terkenal antara lain Capitalism and Freedom (1962), A Monetary History of the United
States (1963), Dollars and Deficits (1968), A Theoretical Framework for Monetary Analisis
(1971), dan Free to Choice (1980).
INVESTASI ADA 2 MACAM:
1) OUTONOMOUS INVESMENT (investasi tetap)
2) INOCED INVESMENT (investasi terpacu)
Investasi tetap adalah investasi yang besarnya tidang tergantung pada besar nya pendapatan.
Investasi terpacu adalah investasi yang besarnya tergantung pada pendapatan.
INVESTASI TETAP umumnya digunakan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang
bersifat tetap seperti: mesin,bangunan, tanah, /investasi untuk mendirikan usaha.investasi ini
tidak ditentukan dengan pendapatan,tetapi dapat meningkatkan pendapatan nasional.
INVESTASI TERPACU investasi yang besarnya tergantung pendapatan nasional artinya jika
pendaptan meningkat maka investasi akan meningkat pula.
INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
A. Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara
profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.
Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa
capital gain/loss dan yield. Alasan seorang investor melakukan investasi adalah untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untuk
menghindari
merosotnya
nilai
kekayaan
yang
dimiliki.
Saham merupakan salah satu alternatif dalam aset finansial. Kebutuhan akan informasi
yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aset finansial di pasar modal
sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis harga saham
dipasar modal sangat dibutuhkan oleh investor. Suatu pendekatan dalam menganalisis
harga saham dipasar modal yang dapat membantu investor dalam membuat keputusan
investasi adalah pendekatan fundamental dan teknikal. Pendekatan secara fundamental

mendasarkan analisanya pada suatu anggapan bahwa setiap saham mempunyai nilai
intrinstik dihasilkan. Salah satu indikator yang dapat digunakan yaitu apabila semakin
rendah harga suatu saham maka semakin bagus untuk melakukan investasi, hal tersebut
dikarenakan harga saham dapat terjangkau oleh kemampuan investor dan memiliki nilai
resiko yang kecil.
TEORI INVESTASI
Perhitungan Investasi harus konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang
dimasukkan dalam perhitungan investasi adalah barang modal, bangunan / kontruksi,
maupun persediaan barang jadi yang masih baru.
Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena dihitung selama satu internal
periode tertentu. Tetapi investasi akan memengaruhi jumlah barang modal yang tersedia
(capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar
pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.
a.

Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan


Yang tercangkup dalam invesatasi barang modal (capital goods) dan bangunan
(construction) adalah pengeluaran pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesinmesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedung yang
baru. Karena daya tahan barang modal dan bangunan pada umumnya lebih dari setahun,
seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed
investment).

b.

Investasi persediaan
Berdasarkan pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak
daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun
2.000 adalah 50.000 unik. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga.
Umumnya produksinya melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000
unit merupakan persediaan, untuk mengatisipasinya berbagai kemungkinan. Tentu saja
investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan / keuntungan.

Kriteria Investasi
Minimal ada 4 kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu :
1.
Payback Period
Payback period (periode pulag pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang
direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik
impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin
baik. Kendatipun kita harus mempertimbangkan criteria payback ini. Sebab, ada investasi
yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun).

2.

Benefit / cost ratio (B/C Ratio)


B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil
output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (Cost). Output
yang dihasilkan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1 maka B = C yang
dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.

3.

Net Present Value (NPV)

4.

Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung
menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih
inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV >
0, sebab nilai sekarang dari permintaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari
biaya total.
Internal Rate of return ( IRR )
Internal rate of return ( IRR ) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihirung pada
saat NPV sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat
pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana
investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian
investasi yang di inginkan (r). jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya
12%, proposal invastasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi


a.

Tingkat pengembalian Yang Diharapkan ( Expected Rate Of Return )


Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.

1.

Kondisi Internal Perusahaan


Kondisi internal adalah factor-faktor yang berada di bawah control perusahaan, misalnya
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut
berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, makin
tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka tingkat pengembalian yang
diharapkan makin tinggi.

2.

Kondisi Eksternal Perusahaan


Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan
investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produkdi dan pertumbuhan ekonomi
domestic maupun internasional. Jika diperkirakan tentang masa depan ekonomi nasional
maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat
pengembalian investasi dapat dinaikkan.

Selain perkiraan kondidi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat
menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikkan paak, misalnya, diperkirakan akan
menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun.
Factor sosial politik juga menentukan gairah investasi, jika sosial-politik makin stabil,
investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (kondisi keamanan
Negara).
b.

Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bungan pinjaman ; makin
tinggi tingkat bunganya, maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi
makin menurun. Namun , tidak jarang,walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minta
akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya tota investasi masih tinggi. Factor
yang mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.

c.
Marginal efficiency of capital (MEC), tingkat bunga, dan marginal efficieny of investment
(MEI)
1.

Marginal efficiency of capital (MEC),Invetasi, dan tingkat bunga


Yang dmaksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marjinal
(EMM) adalah tingkat pengembalian yang di harapkan (expected rate of return) dari
setiap tambahan barang modal.

2.

Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI)


Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional dapat
di turunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaanperusahaan yang ada dalam perekonimian tetapi ada beberapa ekonom yang tidak
sependapatan dengan cara penurunan kurva MEC. Padahal jika permintaan barang akan
modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik. Akibatnya
kenaikan permintaan akan investasi tidak sebesar lurva MEC . kurva yang lebih relevan
adalah kurva yang marginal efficiency of investment (MEI) atau efisiensi investasi
marginal (EIM)
Jadi,dapat disimpulkan bahwa Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau
perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi
atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat
pengeluaran agregat.Dan Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa
Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi
penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan
ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan

perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung
risiko dari penanaman modal.
C. Penanaman Modal Asing (PMA)
A.

Pengertian Penanaman Modal Asing.


Dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa Pengertian penanaman
modal asing di dalam Undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman modal asing
secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undangundang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti
bahwa pemilik modal secara langsung menanggung risiko dari penanaman modal
tersebut.

Pengertian modal asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 ialah :


a. alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia.
b. alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing
dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama
alat-alat terse-but tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan
ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.
Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi
meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan
di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang dipergunakan dalam
perusahaan di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer ke luar negeri tetapi
dipergunakan kembali di Indonesia.
B.

Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Berusaha


Menurut pasal 3 UPMA perusahaan yang dimaksud dalam pasal 1 yang dijalankan untuk
seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus
berbentuk Badan Hukum menurut Hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai orang perseorangan,
dapat menimbulkan kesulitan/ketidak tegasan di bidang hukum Internasional. Dengan
kewajiban bentuk badan hukum maka dengan derai-kian akan mendapat ketegasan
mengenai status hukumnya yaitu badan hukum Indonesia yang tunduk pada hukum
Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat ketegasan tentang modal y ditanam di
Indonesia. Pemerintah menetapkan daerah berusaha perusahaan-perusa-haan modal asing
di Indonesia dengan memperhatikan perkembangan ekonomi nasional maupun ekonomi
daerah, macam perusahaan. besarnya penanaman modal dan keinginan Ekonomi
Nasional dan Daerah (Pasal 4). Dengan ketentuan ini maka dapat diusahakan
pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia dengar,

C.

Badan Usaha Modal Asing

Dalam pasal 5 PMA disebutkan, bahwa :


a.
Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi modal
asing menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
penanam-an modal asing dalam tiap-tiap usaha tersebut.
b.
Perincian menurut urutan prioritas ditetapkan tiap kali pada waktu Pemerintah
menyusun rencana-rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang, dengan
memperhatikan perkembangan ekonomi serta teknologi.
Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing secara penguasaan
penuh ialah bidang-bidang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup rakyat
banyak menurut pasal 6 UPMA adalah sebagai berikut :
a. pelabuhan-pelabuhan
b. produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum
c. telekomunikasi
d. pelayaran
e. penerbangan
f. air minum
g. kereta api umum
h. pembangkit tenaga atom
i. mass media.
FAKTOR-FAKTOR PENARIKMASUKNYA PENANAMAN MODAL ASING
(PMA) LANGSUNG KE INDONESIA
Terbatasnya sumber daya dalam negeri untuk pembiyaan investasi di lndonesia, mendorong
pemerintah untuk menarik modal dari luar negeri. Salah satu bentuk modal asing tersebut adalah
penanaman modal asing langsung (PMA).
Untuk menarik PMA lebih besar ke dalam negeri, perlu diketahui faktor apa saja yang
mempengaruh PMA berlokasi di lndonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
1.
mengetahui perkembangan PMA di lndonesia.
2.
meneliti pengaruh faktor penentu PMA masuk ke lndonesia.
3.
membuat perkiraan PMA sampai tahun 2010. Data yang dipergunakan dari tahun 1976
sampai dengan 1997 adalah data sekunder yang didapatkan dari instansi terkait dengan penelitian
ini.
Untuk menentukan faktor yang mempengaruhi masuknya PMA dibagi atas dua bagian yaitu

faktor eksternal dan

faktor internal.

FAktor eksternal yang mempengaruhinya adalah


1.
Kebijaksanaan dan political will negara pemilik modal
2.
Kurangnya kesempatan berusaha dinegara maju.
3.
Langka sumber daya.
4.
Nilai mata uang menaik.
5.
Perubahan teknologi.
Faktor internal yang mempengaruhi adalah:
1.
Cicilan utang negara berkembang semakin membengkak.
2.
Kebijaksanaan dan situasi politik dinegara penerima.
3.
Tersedianya sumber daya yang melimpah.
4.
Laju pertumbuhan ekonomi
5.
Nilai mata uang yang menurun.
Dari data sekunder yang tersedia, ditemukan PMA telah meningkat pesat sejak
diumumkan kebijaksanaan penanaman modal asing sampai dengan tahun 1997. Namun
setelah tahun 1997 terjadi krisis ekonomi dan politik jumlah PMA yang masuk telah
menurun tajam. Melihat perkembangan PMA di lndoensia, sektor yang diminati oleh
investor asing adalah sektor industri terutama makanan, tekstil dan elektronik. Hal ini
disebabkan oleh sumber daya manusia Indonesia yang melimpah dan tidak memerlukan
skill tinggi. Negara yang paling banyak memasukkan modal ke lndonesia bukan datang
dari negara kaya seperti Amerika Serikat dan Eropa, tetapi datang dari negara Asia yaitu
Jepang dan Korea Selatan. Ternyata kedekatan geografis dapat mempercepat mengalir
modal ke negara lain. Penelitian ini hanya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
PMA dari dalam negeri (internal) saja. Ditemukan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB)
dan tingkat upah dapat mempengaruhi masuk PMA ke lndonesia. Untuk memperbesar
PDB perlu untuk memperbesar nilai PDB, maka perlu untuk mencari sumber-sumber
yang persepektif dapat dikembangkan seperti sektor perkebunan dan perikanan karena
mempunyai kekuatan pasar ekspor yang kuat. Tingkat upah rendah belum cukup untuk
mendorong PMA mengalir ke lndonesia karena tingkat produktifitas ienaga kerja
lndonesia masih rendah. Oleh karena itu perlu peningkatan produktifitas tersebut dengan
cara memberikan pendidikan dan pelatihan yang benar-benar berorientasi pasar kerja.
Peranan penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri, bantuan luar negeri
dan tabungan domestik terhadap tingkat produk domestik bruto di Indonesia. Masih
tertinggalnya pertumbuhan ekonomi sejak pertengahan tahun 1997 akibat krisis ekonomi
yang melanda Indonesia sampai sekarang mendorong pemerintah untuk mencari sumbersumber pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Penanaman Modal asing langsung merupakan salah satu sumber yang menjadi sasaran
pemerintah untuk membantu
proses pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Dari berbagai penelitian diperoleh kesimpulan
yang berbeda-beda mengenai peranan penanaman modal asing terhadap tingkat Produk
Domestik Bruto. Dalam penelitian ini ingin diketahui seberapa besar peranan penanaman

modal asing langsung terhadap tingkat Produk Domestik Bruto di Indonesia dengan
menggunakan analisis regresi. Dari hasil analisis diperoleh hasil bahwa kontribusi setiap
variabel terhadap tingkat Produk Domestik Bruto dapat dijelaskan oleh model tersebut.
Hal tersebut dikarenakan keragaman data yang dapat dijelaskan dalam model sudah baik.
B. Penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Penananaman modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan
usaha Indonesia, negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman
modal diwilayah negara Republik Indonesia.

Teori Investasi
Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran untuk membeli
barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk menggantikan dan
terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa di masa depan. Dengan kata lain, dalam teori ekonomi investasi
berarti kegiatan pembelanjaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam suatu
perekonomian. Pengeluaran untuk mengembangkan pabrik pembuatan kertas, atau pengeluaran
untuk mendirikan perkebunan kelapa sawit merupakan penggunaan dana yang dalam teori
ekonomi diartikan sebagai investasi (Sukirno, 2005).
Keynes dalam Sukirno (2003) menjelaskan tentang teori q dari tobin bahwa teori q tentang
investasi adalah konsistent dengan model dimana investasi secara fungsional adalah
berhubungan dengan tingkat bunga, sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut :
I=I (i)
Dimana apabila tingkat bunga (i) naik, maka investasi (I) akan mengalami
penurunan. Menurut pandangan Keynes dalam Sukirno (2003), terdapat hubungan
negatif antara tingkat suku bunga terhadap tingkat investasi. Perubahan pada
tingkat suku bunga, akan mempengaruhi tingkat investasi. Semakin tinggi tingkat
suku bunga, maka tingkat pengeluaran investasi yang direncanakan akan semakin
rendah. Apabila tingkat suku bunga berubah, maka tingkat investasi juga ikut
berubah. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin rendah tingkat investasi yang
direncanakan, dan sebaliknya semakin rendah tingkat suku bunga, semakin tinggi
tingkat investasi yang direncanakan.

Penanaman Modal
PENANAMAN MODAL
ASING (PMA) UU Nomor 1
Tahun 1967 Jo UU Nomor 11
Tahun 1970Pengertiannya :
Pasal 1 :
Penanaman modal asing di

PENANAMAN MODAL DALAM


NEGERI (PMDN)
UU Nomor 6 Tahun 1968 Jo UU
Nomor 12 Tahun
1970Pengertiannya :
Pasal 1 :

dalam undang undang ini


hanyalah Penanaman modal
asing secara langsung yang
dilakukan menurut atau
berdasarkan ketentuan
ketentuan undang undang di
Indonesia, dalam arti bahwa
pemilik modal secara langsung
menanggung resiko dari
penanaman modal tersebut.
Pasal 2 :
Pengertian modal asing dalam
undang undang ini ialah
a. Alat pembayaran luar negeri
yang tidak merupakan bagian
dari kekayaan devisa Indonesia
yang dengan persetujuan
pemerintah digunakan untuk
pembiayaan perusahaan di
Indonesia.
b. Alat alat untuk perusahaan,
termasuk penemuan
penemuan baru milik orang
asing dan bahan bahan yang
dimasukan dari luar ke dalam
wilayah Indonesia, selama alat
alat tersebut tidak dibiayai dari
kekayaan devisa Indonesia.
c. Bagian dari hasil perusahaan
yang berdasarkan undang
undang ini perkenankan
ditransfer tetapi dipergunakan
untuk membiayai perusahaan
Indonesia

1. Yang dimaksud dalam Undang


Undang ini dengan Modal Dalam
Negeri ialah Bagian dari pada
kekayaan masyarakat Indonesia
termasuk hak hak dan benda
benda yang dimiliki oleh Negara
maupun Swasta Nasional atau
swasta Asing yang berdomisili di
Indonesia yang
disisihkan/disediakan guna
menjalankan sesuatu usaha
sepanjang modal tersebut tidak
diatur oleh ketentuan Pasal 2 UU
No. 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing.
2. Pihak Swasta yang memiliki
modal dalam negeri tersebut dalam
ayat 1 pasal ini dapat terdiri atas
perorangan dan / atau badan hukum
yang didirikan berdasarkan hokum
yang berlaku di Indonesia. Pasal 2 :
Yang dimaksud dalam undang
undang ini dengan Penanaman
Modal Dalam Negeri ialah
Penggunaan dari pada kekayaan
seperti tersebut dalam Pasal 1, baik
secara langsung atau tidak langsung
untuk menjalankan usaha menurut
atau berdasarkan ketentuan UU ini.
Penjelasan undang undang nomor
6 tahun 1968
Pasal 1 :
Modal Dalam Negeri diartikan
Sebagai Sumber produktif dari
Masyarakat Indonesia yang dapat
digunakan bagi pembangunan
ekonomi pada umumnya. Modal
alam negeri adalah modal yang
merupakan bagian dari kekayaan
masyarakat Indonesia, termasuk
hak-hak dan benda-benda (bergerak
dan tidak bergerak), yang dapat
disisihkan / disediakan untuk
menjalankan suatu
usaha/perusahaan
(contoh dari kekayaan termasuk

adalah : tanah, bangunan, kayui di


hutan, dan lain-lain). Kekayaan
tersebut dapat dimilki oleh negara
(pemerintah) dan swasta.
Disamping itu alat-alat pembayaran
luar negeri yang dimilki oleh negara
dan swasta nasional yang
disisihkan/disediakan untuk
menjalankan usahanya di Indonesia
termasuk pula sebagai modal dalam
negeri
Pasal 2 :
Yang dimaksud dengan Penanaman
modal dalam negeri ialah
penggunaan modal tersebut dalan
pasal 1 bagi usaha-usaha yang
mendorong pembangunan ekonomi
pada umumnya. Penanaman tersebut
dapat dilakukan secara langsung,
yakni oleh pemiliknya sendiri atau
tidak langsung, yakni melalui
pembelian obligasi-obligasi, suratsurat kertas perbendaharaan negara,
emisi-emisi lainnya (saham-saham)
yang dukeluarkan oleh perusahaan,
serta deposito dan tabungan yang
berjangka sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun.

Anda mungkin juga menyukai