Anda di halaman 1dari 14

II.

ANALISA MIKROBIOLOGI UNTUK BAKTERI DAN FUNGI


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati yang ada di alam meliputi beberapa
tingkatan, yaitu ekosistem, spesies, dan di dalam spesies atau genetik.
Spesies Kingdom tumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup dari
golongan Eukaryota (memiliki banyak sel) secara bersama-sama
membentuk suatu komunitas. Selain spesies dari kedua kingdom tersebut,
masih terdapat spesies dari beberapa kingdom yang lain seperti Eumycota,
Protozoa dan Chromista, maupun makhluk hidup lain yang masuk dalam
golongan Prokaryota (bersel tunggal). Kelompok mahluk hidup ini
bersama lingkungan fisiknya secara menyatu membentuk ekosistem
dengan keanekaragamannya. Oleh karena itu, spesies terkecil sekalipun
yang berukuran kasat mata yang terdapat di alam jangan sampai terabaikan
karena manusia banyak belum tahu manfaat dari spesies tersebut. Jamur
dan bakteri merupakan beberapa kelompok spesies yang memiliki ukuran
terkecil.
Untuk dapat menelaah populasi bakteri di laboratorium, maka
terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan
yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut
tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang semacam ini
biasanya dikenal dengan istilah biakan murni. Untuk melakukan hal ini,
haruslah di mengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan bakteri dan juga
macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhan bakteri tersebut. Selain teknik pertumbuhan bakteri atau
teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu
inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu
dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk
mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari
mikroba yang lain yang tidak diiinginkan.
Keanekaragaman dari mikroorganisme di alam sangat menarik
perhatian manusia. Mikroorganisme tersebut ada yang menguntungkan

dan ada pula yang merugikan manusia. Rasa keingintahuan yang ada pada
manusia untuk mengetahui tentang jenis, sifat dan keuntungannya bagi
manusia menyebabkan manusia melakukan usaha-usaha pembiakan
terhadap mikrobia tersebut. Sebelum pengamatan mikrobiologi, terlebih
dahulu dibiakkan ke dalam biakan murni. Biakan murni adalah suatu
biakan yang berasal dari perbanyakan satu spesies tunggal atau suatu
biakan yang terdiri dari satu spesies mikrobia. Biakan murni biasa
digunakan dalam kegiatan identifikasi atau analisa. Pembuatan biakan
murni harus mempertahankan kesterilan atau tidaknya alat yang digunakan
karena bila tidak steril akan menimbulkan tumbuhnya mikrobia lain yang
dapat mengganggu mikrobia yang kita inginkan. Pengecatan dilakukan
untuk mempermudah pengamatan mikrobia dan selanjutnya diamati
dibawah mikroskop.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum acara Analisa Mikrobiologi untuk Bakteri dan Jamur ini
mempunyai tujuan agar mahasiswa :
a. Memahami dan mempraktikkan cara mengisolasi dan menghitung
jumlah koloni bakteri dan fungi.
b. Memahami dan mempraktikkan ourifikasi bakteri dan fungi.
c. Memahami dan mempraktikkan cara membedakan bakteri dan fungi
berdasarkan kenampakan morfologi koloninya.
d. Menghitung jumlah dan keragaman koloni bakteri dan fungi.
B. Tinjauan Pustaka
Bakteri adalah organisme bersel satu, berkembang biak dengan
membelah diri (aseksual) yaitu berkembang biak dengan cara memanjangkan
sel kemudian diikuti dengan pembelahan inti yang disebut pembelahan biner
dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena ukurannya yang sangat
kecil. Salah satu penyakit yang menyebabkan kegagalan paling besar pada
usaha budidaya ikan air tawar dan air laut adalah bakteri A. salmonicida.
Penyebaran penyakit ini tergolong cepat, dan dapat mencapai tingkat
mortalitas yang tinggi dalam kurun waktu 2-3 hari (Setya 2011).
Pemanfaatan mikroba tanah dapat diaplikasikan untuk menambah
kualitas pada sektor pertanian. Bioferlitizer merupakan inokulan berbahan
aktif mikroba hidup yang berfungsi untuk menambah hara tertentu atau

memfasilitasi tersedianya unsur hara bagi tanaman sehingga tanaman bias


tumbuh optimal. Mikroba yang dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer
diantaranya adalah mikroba penambat hara, pengikat hara, dan pemantap
agregrat. Secara alami, mikroba di alam ditemukan dalam populasi campuran.
Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan
pengenceran bertingkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba
satu dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk
dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya.
(Diah 2012)
Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur
tidak dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti
pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat
makanan yang sudah jadi yang dibuat atau dihasilkan oleh organisme lain
untuk kebutuhan hidupnya. Sifat ketergantungan terhadap organisme lain
menyebabkan jamur digolongkan sebagai tumbuhan heterotrofik. Sebagai
tumbuhan heterotrofik, jamur membutuhkan sumber makanan sebagai
substrat, sumber energi, aktivitas metabolisme, dan nutrisi. Energi dapat
diperoleh dari oksidasi senyawa karbon, metabolisme untuk mensintesis
senyawa-senyawa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
hifa jamur, dan sumber nutrisi yang dibutuhkan seperti vitamin, CO2, dan
nitrogen. Selain dikenal sebagai salah satu organisme perusak kayu yang
merugikan, jamur juga termasuk salah satu komoditi Indonesia yang sekarang
ini banyak dibudidayakan dan dikonsumsi oleh manusia karena jamur banyak
mengandung nilai gizi yang tinggi dan bermanfaat baik kesehatan.
(Arif 2007)
Pada fase logaritmik mikroba membelah dengan cepat dan konstan
dan pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh media
tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrien, juga kondisi
lingkungan termasuk suhu dan kelembaban udara. Periode ini adalah keadaan
pertumbuhan yang seimbang atau mantap dengan laju pertumbuhan spesifik
() konstan, komposisi selular tetap, sedangkan komposisi kimiawi media

biakan berubah akibat terjadinya sintesis produk dan penggunaan substrat.


(Yuliana 2008)
Mikroba berguna (effective microorganism) sebagai komponen habitat
alam mempunyai peran dan fungsi penting dalam mendukung terlaksananya
pertanian ramah lingkungan melalui berbagai proses, seperti dekomposisi
bahan organik, mineralisasi senyawa organik, fiksasi hara, pelarut hara,
nitrifikasi dan denitrifikasi. Dalam aliran pertanian input organik, mikroba
diposisikan sebagai produsen hara, tanah dianggap sebagai media biosintesis,
dan hasil kerja mikroba dianggap sebagai pensuplai utama kebutuhan hara
bagi tanaman. Di Amerika Serikat, mikroba tanah dipandang sangat penting,
sehingga menjadi salah satu indikator dalam menentukan indeks kualitas
tanah. Semakin tinggi populasi mikroba tanah semakin tinggi aktivitas
biokimia dalam tanah dan semakin tinggi indeks kualitas tanah. Populasi
mikroba tanah yang tidak bersifat patogenik juga dianggap sebagai salah satu
indikator teknologi pertanian ramah lingkungan (Saraswati 2008)
C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan Praktikum Mikrobiologi Pertanian acara 2
Analisa Mikrobiologi untuk Bakteri dan Fungi dilaksanakan pada hari
Rabu, 18 Maret 2015 pukul 12.30 WIB di Laboratorium Biologi Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat
a. Lampu Bunsen
b. Timbangan analitik
c. Jarum ose
d. Dryglasky
e. Tabung reaksi
f. Mikropipet
g. Erlenmeyer
h. Inkubator
i. Petridish
j. Hand colony counter
k. Mortar
l. Kaca preparat
m. Bak pewarna
n. Mikroskop
o. Pinset
p. Kertas label
q. spidol

3. Bahan
a. Sampel tanah rhizosfer
b. Sampel tanah bukan rhizosfer
c. Sampel akar utuh
d. Sampel akar yang dihaluskan
e. Sampel daun utuh
f. Sampel daun yang dihaluskan
g. Alkohol
h. Media NA
i. Media PDA
j. Aquadest
k. Garam fisiologis
l. Seperangkat pewarna gram (ungu kristal, larutan iodium gram, alkohol
95%, safranin)
4. Cara Kerja
a. Bakteri
1) Identifikasi, Perhitungan Koloni, dan Purifikasi
a) Memasukkan 10 gram bahan ke dalam 90 ml garam fisiologis,
lalu menggojog hingga homogen (pengenceran 10-1).
b) Mengambil 1 ml larutan 10-1, memasukkan ke dalam 9 ml
garam

fisiologis,

lalu

menggojog

hingga

homogen

(pengenceran 10-2).
c) Melakukan hal yang sama hingga pengenceran 10-5.
d) Mengisolasi mikrobia ke dalam media NA dengan cara
mengambil 10-1 ml larutan 10-5 dan menuangkan ke dalam
media NA lalu meratakan larutan tersebut ke seluruh media
menggunakan dryglaski steril.
e) Menginkubasi isolate-isolat tersebut pada suhu kamar, dengan
posisi petridish terbalik selama 3 hari kemudian mengamati
koloni-koloni dari mikrobia yang tumbuh.
f) Mengambil 1 koloni untuk ditumbuhkan lagi ke dalam media
agar miring dengan metode zig-zag.
g) Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam petridish dengan
mode goresan kuadran (Streak quadran)
h) Melakukan isolasi mikroba dari bahan sampel lainnya.
2) Pewarnaan Gram
a) Melakukan kofirmasi (penyesuaian) antara mikroba yang
tumbuh pada isolasi yang pertama dengan yang terakhir.
b) Menyiapkan olesan bakteri pada kaca preparat dan memfiksasi
dengan panas.
c) Meletakkan kaca preparat di atas rak kawat pada bak pewarna

d) Menggenangi olesan bakteri dengan pewarna primer (ungu


Kristal) selama 1 menit.
e) Memiringkan kaca preparat

menggunakan

pinset

dan

membuang kelebihan ungu kristal dan membilas menggunakan


aquadest.
f) Meniriskan kaca preparat dan meletakkan di atas kawa pada
bak pewarna.
g) Menggenangi olesan dengan penucat warna yaitu alkohol 95%
tetes demi tetes selama 30 detik hingga zat warna ungu Kristal
tidak terlihat.
h) Mencuci dengan

aquades

kemudian

meniriskan

dan

mengembalikan di atas rak kawat pada bak pewarna.


i) Menggenangi olesan dengan memiringkan kaca preparat untuk
membuang kelebihan safranin kemudian membilas dengan
aquades.
j) Meniriskan kaca preparat dan menyerap kelebihan air
menggunakan kertas serap kemudian mengamati dengan
mikroskop.
b. Fungi
1) Memasukkan 10 gram bahan ke dalam 90 ml garam fisiologis,
lalu menggojog hingga homogen ( pengenceran 10-1).
2) Mengambil 1 ml larutan 10-1, memasukkan ke dalam 9 ml
garam

fisiologis,

lalu

menggojog

hingga

homogen

( pengenceran 10-2).
3) Melakukan hal yang sam hingga pengenceran 10-7.
4) Mengisolasi mikroba ke dalam media PDA dengan cara
mengambil 10-1 ml larutan 10-5 dan menuangkan ke dalam
media PDA lalu meratakan larutan tersebut ke seluruh media
menggunakan dryglasky steril.
5) Menginkubasi isolat-isolat pada suhu kamar, dengan posisi
petridishterbalik selama 3 hari kemudian mengamati kolonikoloni dari mikroba yang terbentuk.
6) Mengambil 1 koloni untuk ditumbuhkan lagi ke media agar
miring dengan metode zigzag.
7) Menumbuhkan satu koloni jamur dalam petridish dengan
metode goresan kuadran (Streak quadran).
8) Melakukan identifikasi koloni mikroba yang tumbuh.

9) Melakukan konfirmasi (penyesuaian) antara mikroba yang


tumbuh pada isolasi yang pertama dengan yang terakhir.
10) Melakukan isolasi mikroba dari bahan sampel lainnya.

D. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
Bakteri dan Jamur merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang
ada di bumi. Bakteri dan jamur memiliki manfaat, baik yang
menguntungkan

maupun

merugikan.

Bakteri

dan

Jamur

memiliki

perbedaan. Bakteri adalah sel prokariotik yang berbeda dari manusia, sel-sel
eukariotik. Perbedaan utama antara kedua jenis sel adalah bagaimana
organel internal, subunit khusus sel, yang terorganisir. Sel prokariotik tidak
memiliki organel membran-terikat. Mereka juga tidak memiliki inti yang
mengandung DNA, dan DNA mereka adalah salah satu, molekul melingkar
bukan kromosom terpisah seperti sel eukariotik. Struktur tubuh jamur
tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada
pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang
disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh
buah. Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan
organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan.
Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan
melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung
pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa
kimia lainnya. Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan
aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora
jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi
adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual.

Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang
cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Tidak ada organisme lain yang mempunyai kisaran ciri morfologi,
fisiologi, dan metabolik yang seluas dan menyamai bakteri. Bakteri adalah
salah satu kingdom Monera. Bakteri termasuk sel tunggal (uniselular) dan
prokariotik ( tidak memiliki membran nukleus ). Bakteri juga mempunya
dinding sel yang terbuat dari peptidoglycan atau peptidoglikan. Alat gerak
nya flagel. Reproduksi bakteri biasa nya dengan membelah diri.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi
mikroba yaitu antara lain:
a. Sifat setiap jenis mikroba yang akan diisolasi.
b. Tempat hidup atau asal mikrobatersebut
c. Medium pertumbuhan yang sesuai.
d. Cara menginkubasi mikroba.
e. Cara menginokulasi mikroba.
f. Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa
kultur murni dan sesuai dengan yang dimaksud.
g. Cara memelihara agar mikroba yang telah diisolasi tetap
merupakan kultur murni.
h. Suhu atau temperature
i. Kesterilan lingkungan laboratorium.
j. Keadaan pH
Pada Paktikum kali ini, bahan yang digunakan adalah tanah rhizosfer
dan ditambahkan sedikit air. Larutan tanah tadi kemudian dilakukan
pengenceran. Perlakuan pada Bakteri, memasukkan 10 gram bahan ke
dalam 90 ml garam fisiologis, lalu

menggojog hingga homogen

(pengenceran 10-1). Kemuadian mengambil 1ml larutan 10-1, memasukkan


ke dalam 9 ml garam fisiologis, lalu menggojog hingga homogen
(pengenceran 10-2). Hal ini dilakukan hingga pengenceran 10-5.. Selanjunya
Mengisolasi mikrobia ke dalam media PDA dan NA dengan cara mengambil
0,1 ml larutan 10-2 dan menuangkan ke dalam media PDA dan NA, lalu
meratakan larutan tersebut ke seluruh media menggunakan dryglassky

steril,m

elakukan

hal

yang

sama

terhadap

semua

pengenceran.

Menginkubasi isolat-isolat tersebut pada suhu kamar dengan posisi petridish


terbalik selama 3 hari, kemudian mengamati koloni-koloni dari mikrobia
yang tumbuh. Setelah beberapa hari, menghitung jumlah koloni yang
tumbuh menggunakan hand colony counter. Selanjutnya mengambil 1
koloni untuk ditumbuhkan lagi ke media agar miring dengan metode zig-zag
untuk ,enumbuhkan satu koloni bakteri dalam petridish dengan metode
goresan kuadran. Lalu melakukan identifikasi koloni mikrobia yang
tumbuh. Melakukan konfirmasi (penyesuaian) antara mikroba yang tumbuh
pada isolasi pertama dengan terakhir
Perlakuan pada fungi juga sama, melakukan teknik pengenceran
bertingkat seperti pada bakteri, namun menggunakan medium PDA.
Menginkubasi isolate-isolah tersebut pada suhu kamar, dengan posisi
petridish dibalik, selama 3 hari, kemudian mengamti koloni-koloni dari
mikrobia yang tumbuh. Selanjutnya menghitung jumlah koloni yang tumbuh
menggunakan hand colony counter dan mengidentifikasi morfologi koloni
yang ada. Mengambil 1 koloni untuk ditumbuhkan lagi ke media agar
miring dengan metode zig-zag. Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam
petridish

dengan

metode

goresan

kuadran.

Kemudian

melakukan

identifikasi koloni mikrobia yang tumbuh, konfirmasi (penyesuaian) antara


mikroba yang tumbuh pada isolasi pertama dengan terakhir
Bahan selanjutnya yaitu biji kedelai, Mengisolasi pada media NA dan
PDA serat inkubasi selama 2 hari. Menghitung jumlah koloni yang tumbuh
menggunakan hand colony counter dan mengidentifikasi morfologi koloni
yang ada. Mengambil 1 koloni untuk ditumbuhkan lagi ke media agar
miring dengan metode zig-zag. Menumbuhkan satu koloni bakteri dalam
petridish

dengan

metode

goresan

kuadran.

Kemudian

melakukan

identifikasi koloni mikrobia yang tumbuh. Melakukan konfirmasi


(penyesuaian) antara mikroba yang tumbuh pada isolasi pertama dengan
terakhir
Ada

beberapa

metode

dalam

mengisolasi

mikroba

bakteri

(mikroorganisme)yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang,

metode sebar, metode pengenceran dan agar miring. Metode-metode ini


berdasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme
sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan
lainnya. Prkatikum ini bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik di dalam
pengisolasian mikroba beserta pemurniannya.
Pengenceran ini bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan
jumlah koloni mikroba yang tumbuh, baik warna maupun karakteristik
lainnya. Dari hasil praktiukum dapat diketahui bahwa bentuk, tepian, warna
dan elevasi dari bakteri. Untuk bakteri, bentuknya ada yang bundar, rizoid,
tidak beraturan dan menyebar dengan yang tepian siliat, berlekuk,
bercabang, berombak, dan licin. Warna yang dapat dilihat dari koloni bakteri
pada sampel ini adalah semua berwarna putih susu dan elevasi pada semua
sampel ini rata-rata cembung.
Koloni-koloni yang telah ditentukan pada masing-masing medium
kemudian diidentifikasi morfologinya yaitu bentuk luar, warna, struktur
dalam koloni, tepi koloni, elevasi. Pada masing-masing media sendiri
terdapat keanekaragaman dalam morfologi tersebut. Koloni bakteri dapat
dengan mudah dibedakan dari koloni lainnya dengan adnya penampakan
umum berupa lender dan agak mengkilap. Bakteri adalah salah satu contoh
mikroorganisme yang penting dan memiliki bentuk yang beragam. Pada
umumnya bakteri berhubungan dengan makanan. Adanya bakteri dalam
bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau
menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat
melangsungkan fermentasi yang menguntungkan.
Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat
mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak steril.
Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun
saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak
terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan. Setiap pada
prkatikum kali ini, semua cawan biakan bahkan cawan control pun
terkontaminasi hal ini dibuktikan pada cawan control terdapat koloni-koloni
bakteri. Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup

merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang


faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting
didalam mengendalikan mikroba.
Isolasi mikrobia pada prinsipnya adalah memisahkan suatu jenis
mikrobia dengan jenis mikrobia lainnya dengan asal mikrobia yang terdiri
dari berbagai macam spesies. Pada media padat ini sel-sel akan membentuk
suatu koloni sel yang tetap. Inokulasi adalah tindakan menanam
mikroorganisme ke dalam wadah atau media tumbuhnya yang diambil dari
sediaan. Setelah biakan diinokulasi, kemudian dilakukan proses inkubasi,
yaitu proses penyimpanan kultur mikroorganisme pada kondisi yang
memungkinkan mikroorganisme tersebut tumbuh.Biakan murni adalah
biakan yang berasal dari perbanyakan satu spesies tunggal atau suatu biakan
yang terdiri dari satu spesies mikroba. Biakan murni biasa digunakan dalam
kegiatan identifikasi. Dalam pembuatan biakan murni harus memperhatikan
steril tidaknya alat yang digunakan karena bila tidak steril akan mengganggu
mikrobia yang kita inginkan.
Pengenceran sample dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah
mikrobia. Jumlah mikrobia yang sedikik akan mempemudah dalam proses
isolasi. Bahan yang digunakan untuk isolasi adalah hasil pengenceran
kelima. Hal ini dikarenakan pada pengenceran pertama masih dimungkinkan
adanya kontaminasi mikroba.
Praktikum kali ini kita melakukan isolasi terhadap bakteri dan jamur.
Media yang digunakan adalah PDA dan NA. Media merupakan tempat
dimana tejadi perkembangan organisme. Media PDA ialah media isolasi
untuk menumbuhkan jamur, sedangkan untuk media NA digunakan dalam
mengisolasi bakteri. Metode yang digunakan dalam praktikum isolasi
bakteri ini dengan metode Penuangan, yaitu dengan mengambil sedikit
sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan, dan sampel ini kemudian
disebarkan di dalam suatu. Dengan demikian yang diperoleh hanyalah suatu
piaraan adukan.
Media PDA (Potato Dextrosa agar) merupakan medium semi sintetik..
Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar

yang telah bercampur. Penggunaan kentang dalam pembuatan media karena


kentang kaya akan karbohidrat yang sangat diperlukan oleh suatu
mikroorganisme. Dalam pembuatan PDA ini biasa digunakan Dextrosa.
Medium Nutrien Agar (NA) menggunakan bahan utama beef ekstrak.
Pada pembuatannya menggunakan pepton agar mikroba cepat tumbuh,
karena mengandung banyak N2. Agar yang digunakan dalam proses ini
untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang digunakan pada
medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi
mikroba.
Media yang digunakan untuk praktikum isolasi salah satunya adalah
media miring. Fungsi agar miring adalah untuk mengamati jumlah mikroba,
dalam jumlah yang banyak dan jelas. Fungsi lain dari media miring adalah
untuk memperkecil potensi kontaminasi organisme lain. Hal ini dikarenakan
luasan media lebih sempit dibandingkan media lain.
Berdasarkan hasil praktikum, pada saat isolasi bahan hanya 2 petridish
yang tidak terkontaminasi dan kesemuanya dari media NA. Selanjutnya,
pada penanaman pada media miring hanya 1 tabung yang tidak
terkontaminasi. Setelah itu, setelah penanaman streak 4 quadran hanya satu
yang tidak terkontaminasi yaitu pada tanah Rhizospher 10-5 . Pada saat
pewarnaan gram pada tanah Rhizospher 10-5 didapatkan hasil bakteri gram
positif, ditandai dengan hasil warna ungu pada akhir pewarnaan.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum analisis mikrobiologi untuk
bakteri dan jamur ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat dari isolasi dan pemurnian mikroba yaitu didapat kultur
murni yang selsel mikrobanya berasal dari pembelahan sel tunggal
sehingga dapat diketahui satu sampel jenis mikroba yang ingin
diketahui.

b. Pewarnaan pada bakteri memudahkan untuk dilakukan identifikasi


dan pengelompokkan ke dalam bakteri gram positif (berwarna ungu)
atau gram negatif (berwarna merah).
c. Pengenceran untuk mendapatkan koloni yang akan diisolasi dengan
meminimalkan kontaminasi dan penambahan nutrisi untuk mikroba.
2. Saran
a. Praktikan harus bisa bekerja secara aseptis.
b. Diadakannya pencocokkan dengan kunci determinasi termasuk
spesies apa bakteri/jamur yang diamati.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Astuti.2007. Isolasi dan identifikasi jamur kayu dari hutan pendidikan dan
latihan tabo-tabo kecamatan bungoro kabupaten pangkep. Pusat
Kegiatan Penelitian, Universitas Hasanuddin. Makasar.
Diah, Fajar Puspitasari.,dkk.2012. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob
Proteolitik dari Tangki Septik. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan
Alam,
Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember
(ITS).Surabaya.
Saraswati,Rasti; Sumarno.2008.. Iptek Tanaman Pangan Vol. 3 No. 1
2008.Bandung.
Setya, Boedi Rahardja.2011. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Surabaya.
Yuliana, Neti.2008. Kinetika pertumbuhan bakteri asam laktat isolat yang berasal
dari tempoyak. Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.Lampung.

Anda mungkin juga menyukai