Anda di halaman 1dari 1

3.

KONSEP TEKNOLOGI
1. Perbandingan Jurnal
Adapun dari beberapa jurnal, yaitu jurnal pengaruh derajat deasetilasi
khitosan dari kulit udang terhadap aplikasinya sebagai pengawet makanan oleh N.
Rokhati (2006) dan jurnal pemanfaatan teknologi sonikasi tak langsung dalam
rangka produksi kitosan oleh Zainal Arifin (2012), didapatkan perbandingan
dengan beberapa parameter seperti, bahan yang digunakan dalam pembuatan
kitosan, metode, proses pembuatan, konsentrasi NaOH, waktu, derajat deasetilasi
yang dihasilkan (%), dan kelarutan dalam asetat 1%.
No
1
2

Parameter
Bahan
Metode Proses

Proses

4
5
6
7

N. Rokhati (2006)
Cangkang udang
Termokimiawi

Zainal Arifin (2012)


Cangkang udang
Ultasonikasi-kimia

Deproteinasi
menggunakan
NaOH,
demineralisasi
menggunakan
HCl
dan
deasetilasi
menggunakan
NaOH
50

Diisolasi melalui proses


demeineralisasi kemudian
dilanjutkan
proses
deproteinasi. Setelah itu
dilakukan
proses
deasetilasi dengan teknik
ultrasonikasi.

larutan
proses
larutan
proses
larutan

Konsentrasi NaOH
70
(%)
Waktu (menit)
60
30
Derajat deasetilasi 71,2
85,02
(%)
Kelarutan dalam
Larut
Larut
asetat 1%
Pada tabel tersebut, diketahui bahwa hasil yang paling baik adalah

menggunakan metode ultrasonikasi-kimia karena waktunya singkat, derajat


deasetilasinya tinggi dan larut dalam asetat 1%. Pengaruh gelombang ultrasonik
ternyata belum memberikan efek yang signifikan untuk mengefisienkan
penggunaan bahan kimia (NaOH). Hal ini dapat disebabkan oleh jenis ultrasonik
yang digunakan atau frekuensi gelombang ultrasonik kurang tinggi ( > 42 kHz).

Anda mungkin juga menyukai