Anda di halaman 1dari 5

TOR pembicara

I. Latar Belakang
Workshop TINAGER adalah acara yang mendatangkan pembicara berjiwa
Creative Leader dan Technopreneur, juga pembicara yang ahli di bidang Public
Speaking. Public Speaking diperlukan untuk menambah ilmu kepada peserta
tentang bagaimana berbicara di depan banyak orang dengan baik dan benar, juga
bagaimana cara mempresentasikan hasil Design Thinking yang dilakukan para
peserta Workshop. Workshop ini dilaksanakan untuk membangun suatu wirausaha
muda dengan menggunakan teknologi yang tepat guna dengan kreatifitas yang
besar untuk membangun suatu usaha yang dapat bersaing di era Masyarakat
Ekonomi Asia (MEA). Workshop dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian acara
TINAGER. Acara Workshop dilanjutkan dengan acara Design Thinking. Design
thinking adalah sebuah metode berfikir yang mengadopsi cara seorang designer
memikirkan dan mengerjakan proses kreatifnya dalam mengerjakan sesuatu
dengan menggunakan empati dan berbagai sudut pandang orang lain. Sebagai
mahasiswa/i, design thinking harus terinternalisasi dalam diri jika kita ingin
membuat sesuatu yang bisa diterima dengan baik di kalangan masyarakat
khususnya sesuatu yang berhubungan dengan produk agro-industrial, untuk itulah
perlu diadakannya pelatihan design thinking. Dalam pelatihan design thinking ini
mahasiswa/i diharapkan bisa merumuskan kendala yang akan dihadapi dalam
proses kreatif dan inovatifnya secara lebih hati-hati untuk kehidupan di dalam
universitas maupun di lingkungan masyarakat kelak khususnya dalam membuat
sesuatu yang berhubungan dengan produk industri pertanian.

II. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dilaksanakannya acara ini diantara lain ialah:
1. Membuka kesempatan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk berfikir secara
kreatif dalam menjalankan suatu usahanya.
2. Membangkitkan semangat baru bagi mahasiswa dan masyarakat yang baru
akan memulai usaha.
3. Memberikan bekal keilmuan dan tips trik praktis yang langsung bisa di
aplikasikan oleh mereka yang akan menerjuni dunia bisnis.
4. Membangun komunitas para pengusaha yang lebih besar dalam rangka
memperkuat jejaring.
5. Memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para pengusaha pemula
yang baru menerjuni dunia bisnis agar mengetahui jalan BEBAS
HAMBATAN menuju suksesnya.
Adapun tujuan acara ini diantara lain, yakni:
1. Memperkenalkan hal-hal seputar FTIP antara peserta didik dan umum dan
memberikan informasi khususnya tentang salah satu Bidang Kajian TIN
tersebut
2. Sebagai sarana pendukung mahasiswa mengembangkan jiwa entrepreneur
mahasiswa dan umum
3. Menjadi wujud kontribusi nyata mahasiswa dalam mensosialisasikan
sekaligus belajar bersama pada seminar yang dibawakan pembicarapembicara penting ini

III. Susunan Acara


No
.

Waktu

1.

07.30 - 08.45

Persiapan

2.

09.00-09.05

Pembukaan oleh MC

3.

09.05-09.10

Pembacaan surat tilawah

4.

09.10-09.15

Sambutan Ketua Pelaksana

5.

09.15-09.20

Sambutan Kaprodi

6.

09.20-09.25

Sambutan Dekan

7.

09.25-09.30

Mc masuk

8.

09.30-09.35

Moderator masuk dan memperlihatkan cv


Pembicara 1: Amanda Mita

9.

09.35-10.20

Pembicara1 masuk

10.

10.20-12.30

Design Thinking

11.

12.30-13.10

Ishoma

12

13.10-13.15

Moderator masuk dan memperlihatkan cv


Pembicara 2: Faisal Nur Ikhsan

13

13.15-14.00

Pembicara ke-2 menyampaikan materi

Acara

15.

14.00-16.00

Presentasi hasil workshop design thinking dan


penutupan.

IV. Resume
o

Judul Materi
Judul materi pada sesi pembicara kali ini adalah Embracing The Local
Enablers Through Design Thinking

Klasifikasi materi
Para peserta workshop design thinking menempatkan diri sebagai seorang

design thinker yang dihadapkan pada kasus permasalahan krisis lahan terutama di
daerah perkotaan di masa depan. Hal ini terjadi karena persaingan dengan
perusahaan asing yang telah menginvestasikan lahan tersebut yang juga
berdampak pada kebutuhan primer masyarakat. Salah satu tempat yang bisa
dikembangkan oleh para design thinkers sekaligus local enablers ini adalah di
daerah pedesaan. Mereka juga bisa menempatkan sudut pandang sebagai orang
yang berada di desa dan di perkotaan. Berbagai teori dibebaskan untuk mereka
gunakan seperti teori brain gain yang umumnya digunakan oleh orang pedesaan
untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman di daerah perkotaan lalu kembali ke
daerah asal untuk dikembangkan dan diterapkan pada bidang kajiannya masingmasing sehingga terbangunlah sebuah sistem berkelanjutan yang dapat
mengembangkan potensi pedesaan agar lebih maju lagi. Mereka juga bisa
mengkolaborasikan sistem-sistem dari kedua tempat tersebut. Munculnya ide
sistem yang telah mereka ciptakan kemudian dituangkan ke dalam sebuah
prototype 3D berbentuk diagram alir sistem yang bisa diterapkan. Setelah
prototype dibuat maka setiap kelompok akan menjelaskan protoype yang telah
mereka buat. Para peserta diberi kebebasan dalam membuat ide sistem dan

prototype sekreatif mungkin dan bersifat unik serta asli dari pemikiran para design
thinkers serta local enablers.
o Metode Penyampaian
Metode penyampaian dari dua arah dengan interaksi agar audience tidak terlalu
jenuh.

Anda mungkin juga menyukai