Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Shaina Tania

NPM

: 1406533661

Kelompok / Program Studi

: Kelompok 6 / Teknologi Bioproses

Materi

: Dampak Tumpahan Minyak Mentah pada Perairan Terhadap


Kesehatan, dan Cara Penanggulangannya

Outline

: - Tumpahan minyak
- Bahaya Tumpahan minyak
- Metode penanganan tumpahan minyak
- Gambar 1. Boom
- Gambar 2. Pembakaran in situ

Pembahasan:
Tumpahan minyak disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi pada tanker minyak, pipa saluran
minyak, tempat pengeboran minyak dan sebagainya. Minyak dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Very light oils (bahan bakar jet, bensin)
Bersifat sangat volatil
Memiliki konsentrasi senyawa toksik (mudah larut) yang tinggi
Berlokalisasi, menghasilkan dampak yang berat pada kolom air
Tidak dapat dibersihkan
2. Light oils (diesel, minyak mentah ringan)
Bersifat volatil
Memiliki konsentrasi senyawa toksik (mudah larut) yang sedang
Memiliki potensi kontaminasi berjangka panjang
Pembersihan bisa sangat efektif
3. Medium oils (kebanyakan minyak mentah)
Dalam 24 jam sekitar sepertiga dapat menguap
Memiliki dampat kontaminasi yang besar terhadap daerah pasang-surut (intertidal)
Berbahaya terhadap burung laut dan binatang berbulu
Pembersihan harus dilakukan secepatnya untuk efektif
4. Heavy oils (minyak mentah berat)
Susah menguap dan susah mengurai
Menyebabkan kontaminasi berat pada daerah pasang surut
Berbahaya terhadap burung laut dan binatang berbulu
Memiliki kemungkinan kontaminasi sedimen jangka panjang

Pembersihan pada garis pantai sangat susah pada segala kondisi.


Dari 4 jenis minyak diatas, tingkat toxisitas berkurang dari minyak jenis 1, 2, 3 dan 4. dimana
minyak jenis 4 memiliki toxisitas yang paling rendah. Tumpahan minyak memiliki dampak
terhadap lingkungan, ekosistem, makhluk hidup pada ekosistem tersebut dan manusia juga. Efek
pada lingkungan terutama terjadi pada makhluk hidup yang hidup sekitar perairan yang terkena
tumpahan minyak. Dampak terbesar dari tumpahan minyak adalah kerusakan pada kesetimbangan
ekosistem. Manusia dapat terekspos dampak buruk dari tumpahan minyak dari makanan laut yang
terkontaminasi, atau dari tarball (pecahan-pecahan dari minyak tumpah yang disebabkan oleh
ombak dan angin) yang ada di dekat pantai dan menempel pada berbagai benda dipantai.
Dampak pada Ekosistem :
Kematian hewan-hewan laut dan burung-burung laut
Kerusakan daerah penangkapan ikan, yang menyebabkan hambatan pada sektor perikanan
Dampak pada Manusia :
Secara ekonomi, sektor perikanan akan mengalami hambatan karena pencemaran air yang
menyebabkan konsumsi makanan laut tidak aman bagi manusia.
Bergantung pada jenis minyak, ada minyak yang bersifat toxic dan dapat menyebabkan
masalah kesehatan bagi manusia. Senyawa toxic ini dapat masuk dalam tubuh baik melalui
udara yang dihirup atau makanan.
Tumpahan minyak juga berdampak besar pada industri yang menggunakan atau
memerlukan air bersih
Ada beberapa metode yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak. Untuk jenis
minyak yang berbeda, diperlukan pula metode pembersihan yang berbeda. Metode-metode
tersebut adalah :
1. Meninggalkan minyak tersebut sehingga minyak tersebut dapat diurai secara alami.
Metode ini digunakan jika minyak yang ditumpahkan tidak memiliki potensi untuk
mempolusi daerah pantai dan industri perikanan. Dalam metode ini, minyak akan terurai
dengan bantuan angin, sinar matahari, arus dan ombak.
2. Minyak yang ditumpahkan dalam perairan ditahan atau disimpan oleh boom, kemudian
minyak yang ditumpahkan tersebut diambil dari permukaan air menggunakan peralatan
skimmer. Mula-mula, minyak yang ditumpahkan akan mengapung dalam air dan
membentuk permukaan licin dengan tebal beberapa milimeter. Terdapat beberapa macam
boom yang dapat digunakan untuk mengelilingi dan mengisolasi daerah yang terkena
tumpahan minyak atau slick atau untuk menghalang jalan slick untuk mencapai daerah

yang rentan, seperti tambak ikan dan daerah sensitif lainnya. Jenis-jenis dari boom
bervariasi dari tabung neopren berudara sampai boom yang terbuat dari bahan solid yang
dapat mengapung. Umumnya, boom berdiri sekitar satu meter diatas garis air. Ada
beberapa boom yang dibuat untuk berdiam pada permukaan air dan ada pula yang dibuat
dengan lapisan material yang Boom types vary from inflatable neoprene tubes to solid,
but buoyant material yang bergantung sampai satu meter dibawah garis pantai dan dapat
digunakan untuk perairan yang lebih dalam. Skimmer yang digunakan mengapung diatas
permukaan slick dalam boom
untuk menghisap atau
mengangkat minyak yang
ditumpahkan kedalam tangki
penyimpanan diatas kapal
ataupun di daratan. Metode ini
kurang efektif dengan angin
kencang di laut lepas.
Gambar 1. Boom
sumber : www.ecy.wa.gov

3. Penggunaan dispersan untuk memecah atau mengurai minyak dan mempercepat


biodegradasi. Dispersan bekerja dengan cara mengurangi tegangan permukaan yang
menghambat pencampuran minyak dengan air. Kemudian, butiran-butiran kecil minyak
akan terbentuk yang membantu mempercepat pencairan minyak oleh pergerakan air,
pembentukan butiran ini juga memperluas luas permukaan minyak, sehingga minyak
menjadi lebih terekspos terhadap penguapan alami dan aktifitas bakteri. Dispersan paling
efektif digunakan dalam jangka waktu satu sampai dua jam sejak waktu terjadinya
tumpahan. Akan tetapi, dispersan tidak cocok untuk segala jenis minyak pada lokasi
apapun. Penggunaan dispersan dapat menyebabkan dampak pada organisme-organisme
yang ada di laut, seperti terumbu karang dan rumput laut. Metode ini juga dapat
menyebabkan minyak untuk terakumulasi dalam makanan laut. Penggunaan metode ini
harus diputuskan perkasus yang terjadi. Faktor-faktor pertimbangan yang digunakan
dalam pemutusan adalah jangka waktu sejak terjadinya tumpahan, kondisi cuaca,
lingkungan yang bersangkutan dan jenis minyak yang ditumpahkan.

4. Penggunaan agen-agen biologis pada tumpahan minyak untuk mempercepat biodegradasi


minyak. Sebagian besar dari minyak yang ditumpahkan yang ditemukan disekitar garis
pantai dapat diurai oleh bakteria dan mikroorganisme lainnya menjadi senyawa-senyawa
yang tidak berbahaya seperti asam lemak dan karbon dioksida, proses ini disebut dengan
biodegradasi. Kecepatan dari proses alami dapat dipercepat dengan cara menambahkan
senyawa-senyawa atau nutrien-nutrien yang menyuburkan seperti nitrogen dan fosfor
yang menstimulasi perkembangan mikroorganisme yang berperan dalam proses
penguraian. Tingkat efektifitas dari metode ini bergantung pada berbagai faktor, yaitu
jenis daratan yang diperlakukan dan pupuk yang digunakan, baik pupuk yang larut dalam
air, berbentuk pelet atau cair.
5. Pembakaran in situ dilakukan dengan cara menampung slick dari tumpahan minyak
dalam sebuah boom yang tahan api, kemudian dibakar. Metode ini paling baik dilakukan
secepatnya setelah terjadi tumpahan dan saat cuaca tenang.

Gambar 2. Pembakaran in situ


sumber : response.restoration.noaa.gov

Daftar Pustaka
National Oceanic and Atmosferic Administration. 2015. How Toxic Is Oil?. [ONLINE] Available at:
http://response.restoration.noaa.gov/oil-and-chemical-spills/significant-incidents/exxonvaldez-oil-spill/how-toxic-oil.html. [Accessed 01 November 2015].
National Oceanic and Atmosferic Administration. 2015. Oil Types. [ONLINE] Available at: http://
response.restoration.noaa.gov/oil-and-chemical-spills/significant-incidents/exxon-valdez-oilspill/how-toxic-oil.html. [Accessed 01 November 2015].
National Oceanic and Atmosferic Administration. 2015. Spill Containment Method. [ONLINE]
Available at: http://response.restoration.noaa.gov/oil-and-chemical-spills/significantincidents/exxon-valdez-oil-spill/how-toxic-oil.html. [Accessed 01 November 2015].

University of Delaware. 2015. How do you clean up an oil spill?. [ONLINE] Available at: http://
www.ceoe.udel.edu/oilspill/cleanup.html. [Accessed 01 November 2015].
Global Marine Oil Pollution Information Gateway. 2015. Socio-economic and health effects of oil
spills. [ONLINE] Available at: http://oils.gpa.unep.org/facts/economy-health.htm. [Accessed
01 November 2015].

Anda mungkin juga menyukai