IK IN DONES IA
REPL,IBL
Menimbang
: a. bahwa
b.
d.
sebagaimana
Mengingat...
PRESIDEN
IK INOONESIA
R EPUEIL
Mengingat
Menetapkan
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 18 TAHUN 2OO9 TENTANG PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN.
Pasal I
1.
1.
2.
Kesehatan...
PRESIDEN
REPI.IBLIK INOONESIA
-3c
Hewan,
Kesejahteraan Hewan, dan peningkatan akses pasar
untuk mendukung kedaulatan, kemandirian, dan
ketahanan pangan asal Hewan.
J.
4.
6.
7.
8.
9.
10. Bibit...
PRESIDEN
EPTIEL IK INDONESIA
-410.
11.
12.
digemukkan
sampai mencapai bobot badan maksimal pada umur
optimal untuk dipotong.
13.
konsumsi,
farmakoseutika, pertanian, dan/atau kegunaan lain
bagi pemenuhan kebutuhan dan kemaslahatan
manusia.
t4. Peternak adalah orang perseorangan warga negara
Indonesia atau korporasi yang melakukan usaha
Peternakan.
15. Perusahaan Peternakan
usaha
Ternak bunting.
19. Pemuliaan...
PRESIDEN
REFI.IBI-,IK INOONESIA
-519.
23.
pertanian,
lejuasa
berkembang biak.
26.
27.
28.
Otoritas
PRESIDEN
IK INDONESIA
R ETJURL
reproduksi hewan.
32. Medik Konservasi adalah penerapan Medik Veteriner
dalam penyelenggaraan Kesehatan Hewan di bidang
konservasi Satwa Liar.
33. Dihapus.
34. Penyakit Hewan adalah gangguan kesehatan pada
Hewan yang disebabkan oleh cacat genetik, proses
degeneratif, gangguan metabolisme, trauma,
keracunan, infestasi parasit, prion, dan infeksi
mikroorganisme patogen.
37a. Wabah...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7
yang
44. Dihapus.
45. Pemerintah Pusat
Negara
PRESIDEN
EPUEI-IK INDONESIA
J.
4.
Pasal 13
..
PRESIDEN
INDONESIA
R E PI.JEL,IK
-9Pasal 13
sebagaimana
(5)
dimaksud
5.
Pasal 15...
PRESIDEN
EPIJEILIK INDONESIA
-10Pasal 15
c.
d.
6.
1) Pengeluaran Benih
(2) Pengeluaran
...
R EP
PRESIDEN
IIRL IK INDONESIA
- 11-
(3)
7.
(3)
(4)
(s)
b.
ayat
(4)
Pemuliaan;
d. ketentuan agama;
e. ketentuan adat istiadat; dan/atau
f.
PRESIOEN
I( INOONESIA
EFUE]L
-t2(6)
(7)
8.
(2)
a.
b.
c.
antar-Peternak;
a.
b.
c.
d.
produksi;
pemasaran; dan/atau
permodalan atau pembiayaan.
(4) Pemerintah
...
PRESIDEN
L.IK INOONESIA
R E PUB
-13(4)
9.
masyarakat
menyelenggarakan budi daya Ternak sesuai dengan
pedoman budi daya Ternak yang baik.
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya memfasilitasi dan membina
pengembangan budi daya yang dilakukan oleh
Peternak dan pihak tertentu yang mempunyai
kepentingan khusus.
(3)
berikut:
sebagai
Pasal 36
(r)
(3) Pemerintah
...
PRESIDEN
EFUDT-IK INDONESIA
masyarakat.
Pasal 368
a. memenuhi ...
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
_ 15_
perundang-
negeri
untuk
Pasal 36C
(1)
(2)
de
ngan
b. dilakukan ...
PRESIOEN
EPIJBL IK INDONESIA
_
16-
c.
pelaksanaan
Peraturan Menteri.
Pasal 36D
(1)
(2t
(1)
(21
12. Di antara ayat (2\ dan ayat (3) Pasal 37 disisipkan 1 (satu)
ayat yakni ayat (2a1, sehingga Pasal 37 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 37
(2) Pemerintah
..
PRESIDEN
REPUgLIK INOONESIA
a.
b.
c.
d.
e.
pendistribusian; dan/atau
rantai pasok.
berikut:
sebagai
Pasal 4 i
c.
d.
14. Di antara
...
f,,D
R
PRESIDEN
EPi iFII.IK INDONESIA
_18_
14. Di antara Pasal 41 dan Pasal 42 disisipkan 2 (dua) Pasal,
yakni Pasal 41A dan Pasal 41B sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 41A
(1)
(2)
(3)
kewenangannya melakukan
penyebarluasan
informasi dan peningkatan kesadaran masyarakat.
(s)
b.
c.
d.
pencegahan...
PRESIDEN
IK INDONESIA
R EFIUBL
-19-
d.
(2t
Pencegahan masuk,
keluar,
dan menyebarnya
Penyakit Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan menerapkan persyaratan teknis
Kesehatan Hewan.
dan
PRESIOEN
REPi,JBI-IK INDONESIA
_20_
(3)
(41
yang
dipersyaratkan.
(s)
(6)
(8)
a. Menteri ...
PRESIDEN
REPL]BLIK INDONESIA
-2ta.
b.
(2\
PRESIDEN
REPt.iBI.IK INOONESIA
-22Pasal 66A
(1)
dan/ atau
menyalahgunakan Hewan yang mengakibatkan cacat
dan/atau tidak produkLif.
(2t
(21
(3)
Veteriner sebagaimana
9lolt1"
(1) dipimpin oleh pejabat
a. pejabat,..
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-23-
a.
b.
c.
d.
(1)
(2t
(3)
(41
(s)
b.
penJrusun standar
dan meningkatkan
mutu
d.
e.
pelaksana pengendalian
dan penanggulangan
Penyakit Hewan;
pengawas dan pengendali pemotongan Ternak
Ruminansia Betina Produktif dan/ atau Ternak
Ruminansia Indukan;
f.
pengawas ...
$*D
R
PRESIDE N
EPUBL IK INDONESIA
-24-
dan
penyalahgunaan terhadap Hewan serta aspek
Kesejahteraan Hewan lainnya;
i.
dan
lingkungannya;
pelaksana penyidikan dan pengamatan penyakit
Hewan;
penjamin ketersediaan dan mutu Obat Hewan;
serta
(41
(1)
Hewan
68 ayat
(1),
q,D
PRESIDEN
REPUEL-IK IN DONES IA
_
cq
(2)
(3)
a.
b.
(4)
melaksanakan
koordinasi
dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pemerintahan Daerah.
Peningkatan
kelembagaan
a.
serta
e.
(s)
(6)
PRESIDEN
EPUBI- IK IND ONES IA
-26Pasal 68E
21. Ketentuan ayat (1) Pasal 85 diubah dan ayat (4) dan ayat
(5) dihapus, sehingga Pasal 85 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 85
b.
c.
d.
e.
pengenaan denda;
22. Ketentuan...
PRESIDEN
EPUBLIK INOONESIA
-27
produktif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)
dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1
(satu) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan dan
produktif
9tA
Hewan
Rp10.000.OOO.OOO,0O
PRESIDEN
REPUBLII(
INO ONES IA
_28_
Pasal 9 18
diundangkan.
Pasal II
Undang-Undang
diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar ...
PRESIDEN
IK INDONESIA
R EP LIBL
-29-
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 77 Oktober 2Ol4
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal l7 Oktober 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR
338
Silvanna Djamal
PRESIOEN
EPIBL IK INDONESIA
PENJELASAN
ATAS
UMUM
Perubahan ...
PRESIDEN
EPL'BL iK INDONESIA
Veteriner.
b.
Pasal I
Angka I
Pasal
Cukup jelas.
Angka2
Pasal 6
Ayat (1)
*."uJ'1['1,?53*r.,o
-3Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Huruf
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Ayat (s)
Ayat (a)
Cukup jelas.
Ayat (s)
Cukup jelas.
Angka 3
Cukup jelas.
Angka 4
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3) ...
PRESIOEN
EPUBLIK INDONESIA
4Ayat (3)
Ayat
(8)
Cukup jelas.
Angka 5
Pasal 15
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "mutu genetik,, adalah ekspresi
keunggulan sifat individu.
Yang dimaksud dengan ,,keragaman genetik" adalah
ekspresi keunggulan variasi genetik antarindividu.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
rangka
meningkatkan produktivitas dan/atau mutu genetik.
Yang...
*."rul5i=1i55*.r,o
-5Yang dimaksud dengan "kekurangan Bibit" yaitu
ketidakcukupan jumlah Bibit Ternak eksotik yang
sebelumnya telah dikembangkan atau beradaptasi di
Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu genetik
Ternak eksotik.
Huruf d
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Angka 6
Pasal 16
Ayat (1)
Ayat (1)
"'",J.5F'i353*,,,o
-6Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat
(3)
Cukup jelas.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Ayat (s)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Yang dimaksud dengan "menjaga populasi,, antara lain tidak
menyembelih anakan ternak ruminansia kecil dan anakan
ternak ruminansia besar.
Yang dimaksud dengan ,,anakan ternak
ruminansia kecil,,
adalah ternak ruminansia yang berumur kurang dari 6
(enam) bulan.
(71
Cukup jelas.
Angka 8
Pasal 3 I
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
..
q,D
R
Ep,,fLIFSl'?55*..,o
-7
Huruf c
Yang dimaksud dengan "perusahaan di bidang lain"
adalah perusahaan di luar bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, misalnya antara lain perkebunan,
perikanan, kehutanan, dan pertambangan.
Huruf d
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas,
Angka 9
Pasal 32
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Ayat (3)
Cukup jelas.
Angka 10
Pasal 36
Ayat (1)
Cukup ielas.
Ayat (2)
sw
-tlc>^4
*.",J5fr'135!*.r,o
-8Ayat (3)
Cukup jelas.
Angka
11
Pasal 364
Pasal 368
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (a)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan ',zona dalam suatu negara" adalah
bagian dari suatu negara yang mempunyai batas alam,
status kesehatan populasi Hewan, status epidemiologik
Penyakit Hewan Menular, dan efektivitas daya kendali.
Ayat (2) ...
E'uJr5I
slSS!*r.,o
-9Ayat
(2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 36D
Ayat (1)
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 36E
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan ,,dalam hal tertentu,, adalah keadaan
mendesak, antara [ain, akibat bencana, saat masyarakat
membutuhkan pasokan Ternak dan/atau produk Hewan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Angka 12 ...
".ruf.1['1,35!*..,o
_10_
Angka 12
Pasal 37
Ayat
(1)
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (2al
Cukup jelas.
Ayat (s)
Cukup jelas.
Angka 13
Pasal 4 1
Cukup jelas.
Angka 14
Pasal 41A
Ayat
(1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Koordinasi pencegahan Penyakit Hewan dilaksanakan antara
lain dengan cara pen5rusunan bersama rencana strategis
pencegahan Penyakit Hewan, pengembangan unit respons
cepat, pengembangan sistem kendali penyakit, dan
persiapan pengembangan rantai komando sebagai antisipasi
munculnya penyakit.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (s) ...
#).)
-e4>
*.r,J'1['135!*.r,o
- 11Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal
4lB
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jeias.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (a)
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (21
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Huruf a
Yang dimaksud dengan "sertillkat veteriner" adalah
surat keterangan yang dikeluarkan oleh Otoritas
Veteriner yang menyatakan bahwa Hewan dan
persyaratan
Yang...
PRESIDEN
EPUELIK INDONESIA
(71
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Angka 16
Pasal 59
Cukup jelas.
Angka 17
Pasal 65
Cukup jelas.
Angka 18
Pasai 66A
Cukup jelas.
Angka 19
Pasal 68
Cukup jelas.
Angka 20 ...
PRESICEN
REP'.,IBLIK INDONESIA
-13Angka 20
Pasal 68A
Cukup jelas.
Pasal 68E}
Cukup jelas.
Pasal 68C
Cukup jelas.
Pasal 68D
Cukup jelas.
Pasal 68E
Cukup jelas.
Angka 21
Pasal 85
Cukup jelas.
Angka22
Pasal 86
Cukup jelas.
Angka 23
Pasal 91A
Cukup jelas.
Pasal 9 1B
Cukup jelas.
Angka 24
Cukup jelas.
Angka 25 ...
PRESIOEN
REPtIELIK INDONESIA
-14Angka 25
Pasal 96A
Cukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5619