Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Chapter 2
OLEH :
KELOMPOK 1
NI PUTU EVA FERDAYANI
NI PUTU BUDIADNYANI
NI KETUT KARTIKA AMANDA ASTITI
DEWA AYU MAS PUTRIARI NUSANTARI
NI PUTU DESY RATNA DEWI
1591661006
1591661013
1591661020
1591661034
1591661044
manajemen.
Variasi
dalam
lingkungan
organisasi
diasumsikan
3
Hubungan dari perluasan dari ketergantungan terhadap sistem bonus pada kriteria
pendek dan efektivitas SBU secara maya berdiri sendiri dari strategi SBU.
Hasil pertama berdiri di atas alasan yang memberikan pengharapan dimana unit pembangun akan
menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih besar dibandingkan dengan yang dihadapi unit
permanen.
Menggunakan tipologi Miles dan Snow (1978), strategi diklasifikasikan menjadi
defender prospektor, dan analiser. Tipe ini dijelaskan sebagai berikut defender beroperasi
dalam area produksi yang relatif stabil, dan berkompetisi dengan mempertaruhkan
kepemimpinan, kualitas, dan pelayanan. Mereka melakukan sedikit perkembangan produk/pasar.
Hasil dari studi ini membuktikan proporsi di mana perusahaan bergantung pada strategi berbeda
menggunakan Sistem Pengendalian Akuntansi dengan cara yang berbeda pula.
D. PENTINGNYA PENGAMATAN DAN PENGGUNAAN KONTROL PEMBIAYAAN
Literatur empiris dalam teori kontijensi mencoba untuk menjelaskan variasi dalam
pentingnya pengamatan dan/atau menggunakan kontrol pembiayaan pada berbagai variabel
kontijensi. Pengawas manajer menggunakan kontrol pembiayaan flexibel merupakan suatu
fungsi positif dari kompetisi yang dihadapi oleh organisasi mereka. Dia menyimpulkan hal itu
sebagai berikut:
Saat kompetisi diintensifkan, keuntungan yang diharapkan dari penerapan kontrol ini cenderung
memberatkan biaya mereka. Oleh karena itu, untuk mereka yang dipercayakan dengan sistem
pengendalian, penting untuk mengetahui derajat kompetisi yang dihadapi oleh perusahaan yang
tidak menghadapi kompetisi serius juga bisa membuat lebih merugikan daripada mendatangkan
keuntungan.
Burns dan Waterhouse (1975) menemukan bahwa kepentingan dan penggunaan sistem
pengendalian pembiayaan adalah lebih tinggi dalam organisasi yang lebih besar, lebih
desentralisasi dan lebih menggunakan teknologi yang terdapat prosedur operasional resmi
standar.
E. PILIHAN DARI TINDAKAN SISTEM PENGENDALIAN
Kemampuan anggota organisasi untuk merancang dan memelihara sistem pengendalian
untuk sesuai dengan keseluruhan struktur juga bisa menjadi kontinjen pada berbagai faktor
lainnya. Sebagai contoh Das menggunakan suatu pengaturan simulasi, menemukan bahwa
5
seseorang yang bekerja dalam suatu organisasi organik lebih suka memilih strategi kontrol yang
memotivasi secara instrinsik , dan mereka yang bekerja dalam organisasi mekanis lebih suka
memilih strategi kontrol yang memotivasi secara ekstrinsik.
Berdasarkan pada bukti penelitian terbaru, hal ini tampaknya merupakan perubahan
umum dalam gaya manajerial terutama dalam proses kontrol, tidak bisa diharapkan untuk
muncul sebagai beberapa perubahan penting dalam persepsi dari sifat-sifat organisasional dan
titik jenuh telah terjadi.
Hasil studi Belkaoui (1989) yang melibatkan 55 manajer pembelian dari departemen
supply and services dalam pemerintahan Kanada dan berdasarkan pada penggunaan istrumen
keterbukaan pribadi menunjukkan bahwa prilaku untuk akuntansi yang bertangggung jawab
secara positif berhubungan dengan jumlah dan faktor kendali dari keterbukaan diri dan
berhubungan negatif dengan positif-negatif, cukup tepat, dan mencoba untuk terbuka. Belkaoui
menyimpulkan sebagai berikut:
Hasil pertama menunjukkan bahwa subjek tersebut bersedia bicara tentang dirinya
tampak menerima salah satu kondisi dari sistem akuntansi yang bertanggung jawab
dimana bertanggung jawab terhadap keseluruhan biaya terkontrol.
Hasil kedua menyatakan bahwa subjek yang sama akan menjadi kurang berkenan untuk
menerima kondisi di atas dari sistem akuntansi yang bertanggung jawab jika kehendak
untuk membuka adalah untuk mengungkapkan hal negatif lawan positif tentang diri
mereka, atau untuk mengukur kesungguhan dari pernyataan mereka.
Atasan dari unit bisnis yang menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih
tinggi akan menggunakan suatu penampilan yang lebih subjektif, yaitu
pendekatan pujian, sedangkan atasan dari unit bisnis yang menghadapi
ketidakpastian lingkungan yang rendah akan menggunakan lebih banyak rumusan
yang didasarkan pendekatan evaluasi penampilan.
Hasil ini digunakan untuk menguji temuan berlawanan dari Otley dengan berpendapat
bahwa studi Otley mungkin dilakukan dalam kondisi lingkungan yang relative stabil, sementara
Hopwood mungkin mengamati unit yang beroperasi dalam kondisi lingkungan yang relative
tidak pasti.
G. PENENTUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Kritikan terhadap penelitian kontinjensi lebih banyak diarahkan dalam desain rerangka
kontijensi, terutama pada aspek metode pengujian. Drazin dan Van de Ven (1985)
mengusulkan tiga pendekatan penting dalam penelitian kontijensi, meliputi: seleksi, interaksi
dan sistem. Kenyataan bahwa dalam pendekatan seleksi dan interaksi memunculkan
sejumlah kelemahan baik dalam konsep maupun konsekwensi hasil, arah metode pendekatan
kemudian difokuskan terhadap pendekatan system.
Terdapat tiga pendekatan dalam konsep fit sebagaimana dikemukakan oleh Drazin dan
Van de Ven (1985), yang meliputi seleksi, interaksi, dan system. Pendekatan seleksi
menghubungkan antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional, namun tidak
secara jelas mengorelasikan hubungan kedua variabel tersebut dengan kinerja organisasi.
Pendekatan multiple interaction memandang bahwa pengaruh fit antara variabel kontekstual
dengan variabel organisasional dalam model regresi. Koefisien signifikansi dari order
tertinggi dari interaksi dalam persamaan regresi menunjukkan adanya dukungan terhadap
hipotesis yang dikembangkan.
H. PENDEKATAN RESIDUAL ANALYSIS
Pendekatan residual analysis mengacu pada konsep nilai residual dari persamaan regresi.
Dalam pendekatan ini, residual diasumsikan sebagai unfit dari persamaan regresi. Terdapat
tiga tahap dalam uji ini. Tahap pertama adalah penentuan desain hubungan variabel
organisasional dengan kontekstual. Dalam hal ini, system pengendalian didesain sebagai
variabel dependen dan PEU sebagai variabel independen.
7
Pendekatan seleksi dan interaksi dalam fit memfokuskan pada bagaimana faktor tunggal
dari variabel kontekstual berpengaruh terhadap faktor-faktor organisasional dan bagaimana
pasangan variabel kontekstual organisasional tersebut berinteraksi dalam memengaruhi
kinerja. Oleh kalangan reductionism, cara ini dipandang sebagai dekomposisi dari variabelvariabel organisasional dan kontekstual yang secara efektif dapat menjelaskan hubungan
keseluruhan organisasi.