Arif Baskoro
Arif Baskoro
170210150024
A.Definisi dan Batasan Hukum Internasional
1. Definisi Hukum Internasional
J.G Starke
J.G Starke mendefinisikan hukum internasional sebagai keseluruhan hukum yang
untuk sebagian besar terdiri dari prisip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang
terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk mentaati, karenanya benarbenar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain, definisi
ini meiputi juga kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembagalembaga atau organisasi internasional, hubungan mereka satu sama lain dan hubungan
negara dengan individu, dan juga kaidah hukum mengenai individu dan badan-badan
non-negara sejauh hak dan kewajiban individu dan badan non-negara tersebut dirasa
penting dalam masyarakat internasional. (Starke, 2008)
Oppenheim
Oppenheim mendefinisikan hukum internasional sebagai the name for the body of
customary law and conventional rules which are considered binding by civilized
states in their intercourse with each other yang dapat dipahami bahwa hukum
internasional merupakan nama dari badan yang berisikian hukum-hukum adat dan
hukum konvensional dimana hukum ini mengikat negara-negara beradab dalam
hubungannya antara satu dengan yang lain. (Mallick, 2016)
J.L Brierly
J.L Brierly mendefinisikan hukum internasional sebagai the body of rules and
principles of action which are binding upon civilized states in their relation with
other states atau dapat dipahami sebagai badan yang berisikan aturan-aturan dan
prinsip-prisip yang mengatur tindakan dimana prinsip dan aturan tersebut mengikat
terhadap negara beradab dan hubungannya dengan negara lain. (Mallick, 2016)
Professor Kozhevnikov
Professor Kozhevnikov mendefinisikan hukum internasional yang dikutip dalam buku
Malcolm N. Shaw sebagai aggregate of rules governing relations between states in
the process of their conflict and co-operation, designed to safeguard their peaceful
co-existence, expressing the will of the ruling classes of these states and defended in
case of need by coercion applied by states individually or collectively yang dapat
diartikan bahwa hukum internasional merupakan sekumpulan peraturan yang mengatur
hubungan anara negara dalam proses konflik dan kerjasama, dan di buat untuk
melindungi perdamaian mereka dan dipertahankan jika dibutuhkanya usaha koersi
yang dilakukan oleh negara baik secara individu atau kolektif. (Shaw, 2008)
Mochtar Kusumaatmadja
Dalam
bukunya,
Mochtar
Kusumaatmadja
sebelum
mendefinisikan
hukum
Law of Nations
Hukum bangsa-bangsa atau law of nations (drait de gens, Voelkerrecht)
berasal dari istilah hukum Romawi bernama ius gentium yang berarti hukum
bangsa-bangsa tetapi dalam arti semulanya ius gentium ini berarti kaidah
hukum yang mengatur hubungan antara orang romawi dengan orang bukan
Romawi dan antara orang-orang bukan Romawi. Jadi melihat dari asal
istilahnya ius gentium atau law of nations ini berarti kaidah yang mengatur
suatu negara dan hubungannya dengan negara lain serta hubungan antara
wewenang
yang
lebih
tinggi
dibandingkan
negara.
Asal mula diplomatic asylum atau suaka politik yang menjadi konsep dari
hukum internasional regional di Amerika Latin ini berlandaskan dari kasus pada
tanggal 3 Januari 1949 ketika kedutaan besar Kolumbia mengabulkan
permintaan suaka atas M. Victor Ral Haya de la Torre yang merupakan
pemimpin partai politik di Peru yang bernama The American Peoples
Revolutionary Alliance yang dituduh sebagai provokator atas kejadian
pemberontakan militer di Peru pada tanggal 3 oktober 1948 . Ketika keinginan
Victor Ral untuk mendapat suaka diplomatis kepada kedutaan besar Kolumbia
di Peru dikabulkan dan meminta Victor Ral untuk dilepaskan dari negara Peru
akan tetapi di tolak mengingat bahwa M. Victor Rafil Hays de la Torre merupakan
seorang political offender dan dari kedua negara yang bersitegang dengan keinginannya
masing-masing atas nasib M. Victor Rafil Hays de la Torre maka diadakan pengadilan oleh
International Court of Justice. (International Court Of Justice, 2016)
Daftar Pustaka
European Convention on Human Rights. (2016). ECHR Introduction. Retrieved
September 18, 2016, from echr-online: http://echr-online.info/echrintroduction/
International Court Of Justice. (2016). Asylum (Columbia/Peru). Retrieved
September 18, 2016, from icj-cij: http://www.icj-cij.org/docket/index.php?
p1=3&p2=3&case=7&code=cp&p3=4
Kusumaatmadja, M., & Agoes, E. R. (2003). Pengantar Hukum Internasional.
Bandung: P.T Alumni.
Mallick, J. (2016). International Law. 01.
S.M.Noor. (2012, Juni 28). Bentuk atau Perwujudan Dari Hukum Internasional.
Retrieved September 17, 2016, from negarahukum:
http://www.negarahukum.com/hukum/bentuk-atau-perwujudan-darihukum-internasional.html
Shaw, M. N. (2008). International Law. New York: Cambridge University Press.
Starke, J. (2008). Pengantar Hukum Internasional 1. Jakarta: Sinar Grafika.