3. Etiologi
akan
Metabolisme anaerob
Asidosis
Merangsang katekolamin
Vasokontriksi Perifer
Gangguan rasa nyaman
nyeri
Perubahan hemodynamic
(TD & Nadi meningkat ringan)
Penurunan curah
jantung
Sesak napas
Intoleransi aktifitas
MRS
Kurang pengetahuan
Ansietas
lemah)
Infark miokardium
Distrimia, kemantian mendadak.
Diaporesis
6. Pemeriksaan diagnostik
Prosedur diagnostic
yang
paling
sering
digunakan
untuk
aktifitas
listrik
jantung
atau
gambaran
pada PJK lanjut. Mungkin saja PJK lama yang sudah berlanjut pada payah
jantung.
Pemeriksaan laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida sebagai factor
resiko meningkat. Dari pemeriksaan darah juga diketahui ada-tidaknya
serangan jantung akut dengan melihat kenaikan enzim jantung.
Pemeriksaan analisa gas darah (AGD), dan pemeriksaan darah lengkap.
Treadmill
Berupa ban berjalan serupa dengan alat olah raga umumnya,
namun dihubungkan dengan monitor dan alat rekam EKG. Prinsipnya
adalah merekam aktifitas fisik jantung saat latihan. Dapat terjadi berupa
gambaran EKG saat aktifitas, yang memberi petunjuk adanya PJK. Hal ini
disebabkan karena jantung mempunyai tenaga serap, sehingga pada
keadaan sehingga pada keadaan tertentu dalam keadaan istirahat gambaran
EKG tampak normal.
7. Penatalaksanaan Medis
a. penatalaksanaan pada serangan akut
Penanggulangan rasa nyeri harus dilakukan sedini mungkin
untuk mencegah aktivitas saraf simpatis, karena aktivitas saraf
simpatis, karena aktivitas saraf simpatik ini dapat menyebabkan
takikardi, vasokontriksi, dan meningkatkan tekanan darah yang pada
gilirannya dapat memperberat beban jantung dan memperluas
kerusakan miokardium.
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk menurunkan kebutuhan
oksigen janyung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. perawat
perlu mengetahui penatalaksanaan medis yang umum dilakukan pada
fase serangan akut, sehingga perawat dapat memberikan implikasi
keperawatan pada klien dengan IMA.
adalah :
antikoagulan
trombolitik
antilipemik
vasodilator perifer
Antikoagulan mencegah pembentukan bekuan darah yang
dapat menyumbatkan sirkulasi. trombolik, sering disebut sebagai
penhancur bekuan darah, menyerang dan melarutkan bekuan darah.
antilipemik, juga di sebut hipolipemik atau anthiperlipemik berefek
menurunkan konsentrasi lipid dalam darah. vasodilator perifer
bertujuan untuk meningkatkan dilatasi pembuluh darah yang
menyempit karena vasospasme. secara farmakologis, obat-obatan
yang dapat membantu membatasi ukuran infark miokardium
adalah antiplatelet, dan trombolitik.
3) Pemberian oksigen
Pemberian oksigen segera dimulai saata awitan (onset) nyeri
terjadi. oksigen yang dihirup akan langsung meningkatkan saturasi
darah. efektivitas terapeutik oksigen ditentukan dengan observasi
kecepatan irama pertukaran pernapasan. terapi oksigen dilanjutkan
derivat
koroner
transluminal
perkutan
(percutaneous
tentang
keluarga,anggota
penyakit
keluarga
yang
yang
pernah
meninggal,
dialami
dan
oleh
penyebab
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Pada pemeriksaan keadaan umum, kesadaran klien IMA biasanya
baik atau composmentis (CM) dan akan berubah sesuai tingkat
gangguan yang melibatkan perfusi system saraf pusat.
Sistem pernafasan
Klien terlihat sesak, frekuensi nafas melebihi normal dan
mengeluh sesak nafas seperti tercekik. Dispnea kardiak biasanya
ditemukkan. Sesak nafas terjadi akibat pengerahan tenaga dan
disebabkan oleh kenaikkan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri
yang meningkatkan tekanan vena pulmonalis. Hal ini terjadi karena
terdapat kegagalan peningkatan curah darah oleh ventrikel kiri
2. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai darah dan
oksigen dengankebutuhan miokardium akibat sekunder dari
penurunan suplai darah ke miokardium, peningkatan produksi asam
laktat.
2) Resiko tinggia penurunan curah jantung yang berhubungan dengan
perubahan frekuensi, irama, konduksi elektrikal.
3) Resiko tinggi ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan
pengembangan paru tidak optimal, kelebihan cairan dalam paru
akibat sekunder dari edema paru akut
4) Resiko tinggi gangguan perfusi perifer yang berhubungan
menurunnya curah jantung.
yang
berhubungandengan
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan utama intervensi yang diberikan adalah mencegah
nyeri, mengerungi resiko penurunan curah jantung, meningkatkan
kemampuan perawatan diri, mengurangi ansietas, menghindari
pemahaman yang salah terhadap sifat dasar penyakit, penyebab, dan
perawatan yang diberikan, mematuhi perogram perawatan diri dan
mencegah komplikasi.
Nyeri berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen dengankebutuhan
miokardium akibat sekunder dari penurunan suplai darah ke miokardium, peningkatan
produksi asam laktat
Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam terdapat penurunan respon nyeri dada
Kriteria : Secara subyektif, klien menyatakan penurunan nyeri dada, secara obyektif
didapatkan tanda vital dalam batas normal, wajah tidak meringis, tidak terjadi penurunan
perfusi perifer, produksi urine >600 ml/hari
Intervensi
Rasional
Catat karaktersitik nyeri, lokasi, intensitas, Variasi penampilan dan perilaku nyeri yang
lamanya dan penyebaran.
terjadi dianggap sebagai temuan pengkajiam
Anjurkan kepada klien untuk melaporkan Nyeri berat dapat menyebabkan syok
nyeri dengan segera.
ke
jaringan
yang
mengalami
menurunkan
kebutuhan
iskemia.
2. Istirahatkan klien
Istirahat
akan
untuk
pemakaian
mengurangi
miokardium
sekaligus
ketidaknyamanan
sekunder
terhadap iskemia
4. Manajemen lingkungan: lingkungan tenang Lingkungan
dan batasi pengunjung
tenang
akan
menurunkan
oksigen
diruangan.
oksigen
(pengalihan
menurunkan
stimulus
perhatian)
internal
dapat
melalui
nyeri
sehingga
nyeri
tidak
dikirimkan
sentuhan,
dukungan
psikologis
dapat
antiangina
bertujuan
untuk
Antiangina ( Nitrogliserin)
Analgesik
intravena)
Morphin
2-5
antiaritma,
antihipertensi.Penghambat
sebagai
antiangina
denyut
jantung
miokardium,
obat
beta
karena
dan
ini
dan
efektif
mengurangi
kontraktilitas
efektif
dalam
mengendalikan
angina
varian
dengan
Heparin
pembentukan
Antikoagulan dipakai
bekuan
baru.
pemberian
obat
mempertahankan
integritas
jantung.
terapi Trombolitik menghancurkan trombus dengan
farmakologis trombolitik.
mekanisme
plasminogen
fibrinolitik
menjadi
mengubah
plasmin,
yang
pemberian
nonfarmakologis:
terapi
Angioplasti koroner transluminal perkutan
(Angioplasti
Transluminal Perkutam)
PTCA
CABG
meningkatkan
asupan
suplai
darah
ke
Resiko tinggi penurunan curah jantung yang berhubungan dengan perubahan frekuensi,
irama, konduksi elektrikal.
duduk,
atau
berdiri
memungkinkan.
mengakibatkan
katekolamin.
Penurutan curah jantung mengakibatkan
Auskultasi
dan
catat
terjadinya
jantungS3/S4
terjadinya
pengeluaran
jantung
Kolaborasi:
pertahankan
jalur
IV
infark,
perubahan
elektrolit
Berikan
penjelasan
menjaga klien.
penatalaksanaan Setelah mengalami serangan akut, perawat
terapeutik lanjutan.
bertujuan
untuk
mengantisifasi
serangan
angina.
Exertion.
aktifitas
merupakan
presipitasi
yang
berlebihan
serangan
angina
merupakan
salah
satu
faktor
sehingga
merangsang
hindari merokok
koroner
hemoglobin lebih mudah berikatan
dengan
karbon
dibandingkan
monoksida
dengan
oksigen
sekresi
hormon
sehingga
akan
hindari dingin
presipitasi
timbulnya
melakukan
defekasi,
mengkonsumsi
angina.
klien
laksatif
dalam
dianjrkan
agar
dapat
meminum
Nitrogliserin
atau
yang
minimal
pada
klien
ketika
pendidikan
kesehatan
tentang
hubungan seksual
Konsumsi
garam
yang
tinggi
akan
klien
yang
mengalami
kecemasan,
untuk
stres emosional
mengurangi
ketegangan
kecemasan.
Dapat membantu meningkatkan motivasi
Daftar Pustaka
Brunner & Suddart. 2011. Keperawatan Medikal Bedah edisi 12. Jakarta :
Penerbit
dan