Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT PANCASILA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Disusun oleh:

KELAS 3A1

PROGRAM STUDI
ILMU GIZI
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup

yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah


filsafat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan philosophi sedangkan
dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang diterjemahkan sebagai
cinta kearifan karena arti kata philos adalah pilia cinta, dan sophia adalah
kearifan. Sehingga pengertian filsafat secara bahasa adalah cinta kearifan
atau cinta kebijaksanaan karena kearifan juga berarti wisdom. Seorang
ahli pikir disebut dengan filosof, yang pertama kali digunakan oleh
Herakleitos. Banyak dari tokoh filosof yang menemukan dan merumuskan
sistem

filsafat

sebagai

ajaran

terbaik

dari

aliran

filsafat

seperti:

materialisme, idealisme, spritualisme, realisme, dan berbagai aliran


modern:

rasionalisme,

humanisme,

individualisme,

liberalisme-

kapitalisme; marxisme-komunisme;sosialisme.dll.
Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari
nilai-nilai luhur dan bersumber dari nilai-nilai budaya

masyarakat

Indonesia yang majemuk dan beragam dalam artian Bhinneka Tunggal


Ika. Objek materi filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu baik
material konkrit (manusia, binatang, alam, dll). dan abstrak (nilai, ide,
moral dan pandangan hidup).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari Filsafat Pancasila?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Filsafat Pancasila?
1.2.3 Apa saja hakikat sila-sila pancasila?

BAB 2
ISI
2.1 Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani yang berarti philosophia yang
merupakan gabungan dari kata Philos yang berarti mencintai dan Sophia
yang berarti kebijakan. Filsafat atau Philosophia dapat diartikan sebagai
kecintaan kepada kebijakan atau mencintai sebuah kebenaran. Berbicara
mengenai

makna

filsafat

pancasila

maka

berhubungan

dengan

pengungkapan tentang kebijakan atau kebenaran-kebenaran yang ada


dalam pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sila-sila dalam pancasila
merupakan sebuah sistem dan cara bernegara bagi warga negara Indonesia.
Kelima sila ini berisi tentang etika manusia dalam bersosialisasi secara
sepantasnya kepada manusia lainnya, dirinya sendiri dan tentunya Tuhan
yang maha Esa.
Pengertian

filsafat

pancasila

adalah

norma-norma

dan

pedoman

bernegara di Indonesia berdasarkan konsep hidup manusia dan etika yang


berubah seiring waktu. Definisi filsafat pancasila telah mengalami banyak
perubahan dan penyesuaian berdasarkan kekuasaan rezim tertentu selama
masa kemerdekan Indonesia. Adapun inti dari Filsafat pancasila pada tahun
1945 adalah sebuah konsep yang diadaptasi dari filsafat negara barat. Pada
saat itu tokoh Indonesia terlibat dalam penyusunan, banyak yang merupakan
lulusan dari universitas di Eropa. Filsafat Pancasila dalah gabungan dari
beberapa konsep-konsep seperti rasionalisme, sosiodemokrasi, demokrasi
humanisme, dan nasionalisme. Pada tahun 1955, filsafat pancasila pernag
dikembangkan oleh Soekarno. Sedangkan pada masa Soeharto, pancasila
mengalami perubahan. Segala pengaruh negara barat dalam konsep
pancasila ditiadakan.

(Bang Joel, 2016). Pengertian Filsafah pancasila

sebagai filosofi menurut para ahli sebagai berikut :

1. Filsafat pancasila versi Ruslan Abdulgani


Menurut Abdulgani pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir sebagai collective
ideologie ( cita-cita bersama ) dari seluruh bangsa Indonesia.
2. Filsafat pancasila versi Soekarno
Filsafat pancasila oleh Soekarno dikembangkan lagi sejak tahun 1955
hingga berakhirnya kekuasaannya tahun 1965. Pada saat itu Soekarno
selalu manyatakan bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia
yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya
india ( hindu-budha ), Barat ( Kristen ) dan Arab ( Islam ).
3. Filsafat pancasila versi Soeharto
Oleh Soeharto filsafat pancasila mengalami perubahan, melalui filsuffilsuf yang disponsori Depdikbud semua elemen Barat disingkirkan dan
diganti interpretasinya dalam budaya Indonesia sehingga menghasilkan (
pancasila truly Indonesia ). Semua sila dalam pancasila ialah asli
Indonesia dan pancasila dijabarkan menjadi lebih rinci ( butir-butir
pancasila ). Filsuf Indonesia yang bekerja dan mempromosikan bahwa
filsafat pancasila ialah truly Indonesia antara lain : sunoto, R. Parmono,
Gerson

W.

Bawengan,

Wasito

Poespoprodjo,

Burhanuddin

Salam,

Bambang Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan, Moertono,


Soerjanto Poespowardojo dan Moerdiono.
Pancasila merupakan sebagai sistem filsafat yang memiliki dasar
ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang
membedakannya dengan sistem filsafat lain.
Secara ontologis, dari kajian pancasila merupakan sebagai filsafata
yang dimaksudkan sebagai upaya untuk dapat mengetahui pada hakekat
dasar dari sila-sila pancasila. Bahwa pada hakekatnya dasar ontologism
pancasila ialah manusia, sebab pancasila merupakan subjek hukum

pokok dari pancasila itu sendiri. Kemudian pada hakekatnya manusia itu
ialah semua kompleksitas makhluk hidup baik sebagai makhluk indivindu
sekaligus juga sebagai makhluk sosial.
Secara lebih lanjut hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berketuhanan
yang maha esa, yang berkemanusian yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan

serat

yang

berkeadilan sosial adalah manusia.


Dari bidang ilmu epistemologis filsafat pancasila dalam arti sebagai
upaya

untuk

mencari

kebenaran

pancasila

sebagai

suatu

sistem

pengetahuan. Dalam persoalan mendasar epistemologis dibagi menjadi 3


yaitu :
Tentang sumber pengetahuan manusia
Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
Dan tentang watak pengetahuan manusia
Bahwa tentang sumber pengetahuan pancasila, sebagaimana telah
diketahui bahwa pancasila digali dari nilai-nilai luhur dari bangsa
Indonesia itu sendiri, serta dirumuskan secara bersama-sama. Pancasila
juga sebagai suatu sistem pengetahuan yang memiliki susunan yang
bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti
dari sila-silanya. Selanjutnya sila-sisla pancasila merupakan sebagai
suatu sistem filsafat yang juga memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya
yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakekatnya juga
merupakan suatu kesatuan. (Hasim, 2016)
Kajian epistemologi filsafat pancasila dimaksudkan sebagai upaya
untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Hal

ini dimungkinkan adanya karena epistemologi merupakan bidang filsafat


yang membahas hakikat ilmu pengetahuan (ilmu tentang ilmu). Kajian
epistemologi

pancasila

ini

tidak

bisa

dipisahkan

dengan

dasar

antologinya. Oleh karena itu, dasar epistemologis pancasila sangat


berkaitan dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia.
Sebagai

suatu

paham

epistemologi,

pancasila

mendasarkan

pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas


nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia
serta moralitas religius dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan
pengetahuan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu pancasila secara
epistemologis harus menjadi dasar moralitas bangsa dalam membangun
perkembangan sains dan teknologi pada saat ini. (Nawafil, 2015)
Kajian Aksiologi filsafat pancasila pada hakikatnya membahas tentang
nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan mengenai pancasila. Hal
ini disebabkan karena sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologi, nilai-nilai dasar yang terkandung
di dalam pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Aksiologi pancasila ini mengandung arti bahwa kita membahas
tentang filsafat nilai pancasila.
Secara aksiologi, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai
pancasila. Sebagai pendukung nilai, bangsa Indonesia itulah yang
mengakui, menghargai, menerima pancasila sebagai sesuatu yang
bernilai. Pengakuan, penerimaan dan penghargaan pancasila sebagai
sesuatu yang bernilai itu akan tampak menggejala dalam dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia
mengandung

makna

bahwa

setiap

aspek

kehidupan

kebangsaan,

kenegaraan dan kemasyarakatan harus didasarkan pada nilai-nilai

ketuhanan, kemanusiaan, pesatuan, kerakyatan dan yang terakhir


keadilan. Pemikiran filsafat kenegaraan ini bertolak dari pandangan
bahwa negara merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau
organisasi kemasyarakatan, di mana merupakan masyarakat hukum.
(Nawafil, 2015)

BAB 3
KESIMPULAN

Daftar Pustaka

Hisam. 2016. Pengertian Filsafat Pancasila Sebagai Filosofi Menurut Para Ahli.
[Online].

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-filsafat-

pancasila-sebagai-filosofi menurut-para-ahli/. Diakses pada tanggal


19 September 2016 pukul 19.40
Joel

Bang.

2016.

Pengertian

Filsafat

Indonesia.

[Online].

https://www.idjoel.com/pengertian-filsafat-pancasila/. Diakses pada


tanggal 19 September 2016 pukul 19.35
Nawafil.

2015.

Filsafat

Pancasila.[Online.

http://nawafil.damai.id/2015/09/29/filsafat-pancasila/ . diakses pada


tanggal 19 September 2016 pukul 19.44.

Anda mungkin juga menyukai