Nama Peserta
: Ny.S
No. RM
: 197615
Keilmuan
Keterampilan
Diagnostik
Manajemen
Neonatus
Bayi
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Masalah
Anak
Istimewa
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Kasus
Audit
Cara membahas:
Data pasien:
Diskusi
Nama: Ny. S
Presentasi dan
diskusi
Pos
melitus
5. Riwayat pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK)
1. Askandar, Poernomo, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University Press
2. Aru, Bambang,dkk. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam PAPDI. Jakarta : EGC
3. Tjokroprawiro, Askandar. 2014. Formula Klinik Praktis. Surabaya: Airlangga University Press
Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui mengenai definisi Hematemesis Melena dan Sirosis Hepatis, etiologi serta klasifikasi Sirosis
Hepatis
2. Mengetahui mengenai proses terjadinya hematemesis melena pada pasien Sirosis Hepatis
3. Mengetahui penatalaksaan shock hipovolemi pada pasien Sirosis Hepatis dengan Hematemesis Melena
1. Subyektif:
Perempuan, 44 thn, Muntah darah kehitaman sejak 1 hari yang lalu, terakhir sekitar setengah ember kecil ( +/1 liter), BAB hitam seperti petis, bau amis. sesak 3 hari yang lalu, perut membesar sejak 1 bulan yang lalu.
Badan lemas, keringat dingin.
RPD: Sirosis hepatis (USG), Hepatitis B (HbsAg +), dan Diabetes mellitus tipe 2.
Riwayat penyakit keluarga: Sudah berkeluarga, memiliki 1 istri dan 3 orang anak . Ibu pasien menderita
diabetes mellitus
2. Objektif:
Status generalis:
KU lemah; TD 70/40; N 110x/m; RR 36x/m
Kepala dan leher : anemis (+) ikterus (+) sianosis () dyspneu (+)
Thorax
: Asimetris, Cor: S 1S2 tunggal murmur(-). Pulmo: suara nafas Ves
-/Abdomen
: Slight distended, Ascites (+), BU (+)
Extremitas atas
: akral dingin kering merah, CRT >2detik. Edema -/GDA : 580mg/dl
EKG :Irama Sinus 100x/menit
3. Assesment
Sirosis hepar adalah proses lanjut penyakit hepar kronis yang ditandai dengan proses keradangan, nekrosis sel
hepar, dan pembentukan jaringan ikat (fibrosis) dengan terbentuknya nodul yang mengganggu susunan lobulus
hepar. Sirosis Hepar menyebabkan dua kelainan yang fundamental, yaitu kegagalan fungsi hepar dan hipertensi
portal. Kegagalan fungsi hepar akan menimulkan gejala ikterus, spider navi, ginekomasti, hipo albumin, ascites,
eritema Palmaris, dan white nail. Hipertensi porta akan menyebabkan Varises esophagus, splenomegali, pelebaran
vena kolateral, ascites, hemoroid, dan caput medusa.
Hipertensi portal adalah peningkatan tekanan vena portal melebihi normal (7mmHg). Tekanan vena portal yang
lebih dari 12mmHg dapat member gejala klinis yag nyata (Clinically Significant Portal Hypertension), akibatnya
terbentuk kolateral, varises vena esophagus, gaster, dll. Pecahnya varises vena esophagus berkolerasi dengan
ukuran varises, dan tingginya tekanan vena portal yang melebihi 12mmHg. Akibat dari pecahnya vena esophagus
adalah munculnya gejala muntah darah kehitaman (hematemesis) dan feces bercampur darah kehitaman berbau
busuk (melena). Hematemesis melena merupakan kasus emergency, maka penanganannya mengikuti guideline
resusitasi, mulai dari Airway, Breathing, Circulation, Disability, dan Exposure. Masalah yang utama pada kasus ini
adalah Circulation, dimana pasien kehilangan banyak darah dapat jatuh dalam keadaan shock hipovolemik.
4. Planning:
a. Diagnosis
Diagnosis Shock Hipovolemi Hematemesis Melena ec. Sirossis Hepatis dapat ditegakkan secara klinis meliputi
anamnesis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik yang baik, disertai dengan pemeriksaan penunjang berupa
Laboratorium (DL, UL, GDA, Bilirubin, Transaminase, Alkalin fosfatase, Albumin Globulin, Elektrolit, Serologi HBsAg
dan Anti HCV, FP), dan USG abdomen. Pemeriksaan penunjang yang lain Endoskopi Upper GI dan biopsy hepar dapat
dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa pasti.
b. Pengobatan
Pasien datang dalam keadaan umum lemah, sesak, dan Shock Hipovolemi.
Posisi Setengah duduk
O2 Nasal 3lpm
Pasang selang kateter urin, double IV line, NGT terbuka
Resusitasi dengan Infus PZ cepat 2000cc/jam Dextran 500cc (TD 108/60) Maintenance PZ 1500cc/24jam
Inj. Vit K 3 x 1 ampul
Inj. Asam Tranexamat 2 x 250mg
Inj. Cefotaxim 3 x 1g
Inj. Ranitidin 3 x 50mg
P.O : Lactulosa syrup 3 x C1
Regulasi Cepat Intra Vena Actrapid 4x4 IU tiap jam IV 3x10 IU tiap 8 jam SC, GDA post RCI
Setelah keadaan pasien stabil, ditandai dengan TD 108/60, akral hangat, dan produksi urin sekitar 200cc, pasien masuk ruangan,
direncanakan untuk periksa sample darah, foto thorax dan USG Abdomen. Pasien direncanakan untuk dikonsultasikan ke Spesialis Penyakit
Dalam dan Spesialis Paru.
c. Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi pasien, dan rencana pengobatan yang akan dilakukan, serta prognosis pasien.
d. Monitoring
TTV, Produksi urin, perdarahan via NGT
Tinjauan Pustaka
SIROSIS HEPAR