Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PERAWATAN

PEMBONGKARAN DAN PERAKITAN TRANSMISI RANTAI

Disusun oleh :

SARJANA TERAPAN TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2016

A. TUJUAN PERCOBAAN (TIK)


Pada akhir pelajaran praktek ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengenal bermacam-macam tipe transmisi rantai
b. Menunjukkan perakitan transmisi rantai
c. Membongkar, merakit dan menyetel transmisi rantai
B. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
1. Kunci pas / ring
2. Jangka sorong
3. Kunci jangkar
4. Palu besi
5. Palu plastik
6. Dua penggaris baja
7. Pelat kuningan
8. Bahan pemoles
9. Spirit level
10. Tracker
C. DASAR TEORI
Msin dengan Penggerak rantai digunakan untuk memindahkan tenaga atau
putaran antara dua poros terpisah. Rantai bergerak tanpa slip sama seperti pada
roda gigi dan transmisi sabuk gilir. Transmisi terjadi pada rantai dan gigi rantai.
Transmisi rantai dipakai secara umum dalam banyak sistem teknik. beberapa
contoh misalnya pada sepeda, sepeda motor atau konfeyor dan lain
sebagainya.keuntungan transmisi rantai yang lain yaitu :
Mampu meneruskan daya yang cukup besar
keausan pada bantalan relati kecil
Mudah dipasang
Rantai akan mempunyai umur pemakaian yang panjang jika dipasang secara
tepatdan dirawat dengan baik. jika rantai ditegangkan dengan tidak cukup kuat,
makagerakan tidak akan baik. jika rantai bertegangan lebih, bantalan poros akanme
nerima beban yang sangat besar atau rantai akan rusak. jika roda gigi rantai
tidaksebaris, penghubung bagian dalam rantai dan gigi roda gigi rantai aus. Jika
menerima beban yang berlebihan umur pemakaian akan lebih pendek
D. LANGKAH LANGKAH KERJA
1. Persiapan dan peralatan yang digunakan
Sebelum melakukan pembongkaran pada praktikum ini, persiapkan antara lain :
a. Pelajari petunjuk persiapan praktek
b. Persiapkan praktek yang akan dilakukan adalah pembongkaran
c. Curahkan perhatian pada urutan pembongkaran dan perakitan
d. Laporkan setiap adanya kerusakan pada instruktur
e. Periksalah keadaan semua peralatan yang diperlukan
f. Hanya menggunakan alat yang diperlukan
g. Simpanlah kembali peralatan pada tempat yang telah disediakan
2. Pembongkaran
Urutan pembongkaran praktikum ini adalah :

1. Tegangan rantai dikendorkan dengan cara menggeser poros hingga kedua poros
mendekat, atau mengendor roda gigi penegang.
2. Kunci penyambung dilepas dan keluarkan rantai dari roda gigi
3. Untuk menarik piringan dari sarung penyesuai, terdapat tiga lubang baut, ketika
baut digerakkan ke dalam piringan akan terlepas tanpa memerlukan palu.
Bongkar poros dan bantalan sebagai berikut :
Lepas baut penutup bantalan
Lepas penutup bantalan
Angkat poros
Angkat bantalan
Lepas baut kaki bantalan
Angkat kaki blok bantalan
Angkat plat dasar dan shim
3. Pemeriksaan dan perawatan
Urutan perawatannya adalah :
Bersihkan semua bagian-bagian yang telah terlepas
Periksa komponen terhadap keausan dan kerusakan
Periksa diameter poros (50f7)
Periksa bantalan dengan nomor 1211 K
Periksa rantai dan roda gigi rantai :
- Gigi pada roda gigi rantai halus dan lengkap
- Rantai tidak menunjukkan keausan yang besar
4. Perakitan
4.1 Merakit Poros
Agar transmisi rantai bekerja dengan baik, poros-porosnya harus sejajar.
Perakitan dilakukan sebagai berikut :
1. Mulai dengan kerangka bantalan. Kerangka bantalan berfungsi untuk menjaga
kebebasan roda gigi rantai terhadap permukaan kerja. Posisikan kerangka
bantalan dan periksa 90 terhadap meja kerja. Kencangkan ikatan kerangka
bantalan.
2. Pasang bantalan pada posisi yang tepat pada poros
3. Blok bantalan dipasang setelah bantalan-bantalannya. Letakkan poros dengan
bantalan dalam blok dan kencangkan komponen penutup blok. Poros sekarang
terlindung dalam blok bantalan tetapi masih dapat bergerak, karena semua blok
bantalan belum dikencangkan pada kerangka bantalan.
4. Akhirnya poros distel kesejajarannya, ukur ketinggian poros terhadap
permukaan kerja dengan jangka sorong. Yakinkan bahwa ketinggian ini sama
untuk semua posisi. Pasang sim antara kerangka bantalan dengan blok bantalan
jika diperlukan. Periksa kembali apakah posisi poros tegak lurus terhadap sisi
meja kerja, gunakan penyiku. Kemudian ukur jarak porosnya dengan
menggunakan jangka sorong.
5. Langkah terakhir dengan mengencangkan blok bantalan pada kerangka
bantalan.
4.2 Merakit Roda Gigi Rantai

Urutan perakitan untuk roda gigi rantai sebagai berikut :


1. Pasang roda gigi rantai dan sarung penyesuai secara terpisah pada poros
2. Letakkan sarung penyesuaian pada lokasi yang tepat
3. Geser roda gigi rantai pada sarung penyesuai dan pasang bautnya. Dengan
mengencangkannya, roda gigi rantai akan tertarik masuk ke dalam sarung
penyesuai. Sarung penyesuai terikat/diklem pada porosnya.
4. Periksa kembali apakah sarung penyesuai pada posisi yang tepat
5. Pasang roda gigi rantai kedua dengan cara yang sama
4.3 Menyetel Roda Gigi Rantai
Roda gigi rantai akan mempunyai umur pemakaian yang panjang. Jika tegangan
rantai tepat dan kedua roda gigi rantainya sebaris. Penyebarisan roda gigi rantai
dilakukan sebgai berikut :
1. Roda gigi rantai harus sebaris dengan arah bidang horizontal dan vertikal
2. Dua penggaris baja diperlukan untuk memeriksa bidang vertikal.

Gambar Pemeriksaan Kesebarisan Arah Vertikal Menggunakan Penggaris Baja


4.4 Merakit Rantai
Setelah penyebarisan roda gigi rantai, letakkan rantai pada roda gigi rantai.
Urutan perakitannya adalah sebagi berikut :
1. Letakkan roda penegang/penyetel pada posisi terendah
2. Pasang roda gigi dan pasang kunci penyambungnya, pada saat pemasangan
pegas klip/pengunci perhatikan arah gerakan rantai. Kemudian kencangkan
rantai hingga tegangan yang tepat dengan menggunakan rol penegang.
4.5 Kekendoran Rantai
Jika rantai sudah berada dalam roda giginya, maka :
Kelonggaran atau kekendoran rantai dapat diatur dengan menggunakan
penegang rantai atau rol penegang
Kekendoran rantai dapat juga diatur dengan menggeser salah satu poros
Jarak pusat poros tidak dapat diatur. Periksa panjang rantai.
E. ANALISIS HASIL
Praktikum pelepasan dan perakitan transmisi rantai kali ini yaitu didapatkan hasil
pengukuran pada penyejajaran poros, sprocket dan tegangan rantainya. Hasil yang
didapatkan yaitu adanya ketidaksejajaran antara kedua poros tersebut sehingga terjadi
kemiringan pada pemasangan rantai ( tidak sebaris ). Kemudian pada saat rantai

dilakukan pasangan, rantai tersebut terlalu kencang sehingga rantai tersebut cepat
mulur
Tahap selanjutnya yaitu melakukan penyejajaran pada poros kemudian
menyejajarkan juga pada sprocket dengan menggunakan alat dial indicator. Setelah
poros dan rantai masing-masing sudah sejajar dilakukan proses pemasangan rantai,
dengan dipasangnya rantai tersebut kemudian dilakukan proses pengecekan tegangan
pada rantai tersebut apakah sudah sesuai teganganya( tidak terlalu kencang ataupun
tidak terlalu kendur), dilakukan pengetesan tegangan pada rantai bertujuan agar rantai
tetap awet dan tahan lama
Tegangan pada rantai
(terlalu kendur ataupun
terlalu kencang pada
saat pemasangan)

F. KESIMPULAN
Pada perakitan dan pelepasan Chain banyak sekali factor yang harus
dipertimbangkan, yaitu: poros, bantalan, dan komponen lainnya. Berdasarkan data
hasil pengamatan, cleareance pada chain tersebut sudah kurang baik dan juga kondisi
rantai sudah sedikit aus. hal ini, sangat berpengaruh pada perputaran rantai saat
dioperasikan. Keadaan antar poros juga kurang sejajar.oleh karena itu pada praktikum
ini yaitu menyejajarkan kembali poros yang kurang sejajar dan memberikan pelumasan
pada rantai .kemudian pada tahap perakitan yang harus diperhatikan adalah
pemasangan rantai pada sprocket harus sessuai sehingga mendapatkan lendutan yang
standar

Anda mungkin juga menyukai