Di susun oleh:
Nama
NIM
: Miftahul Huda
: G3A012107
a.
Atropi otot merupakan keadaan dimana otot menjadi mengecil karena diganti dengan
jaringan dan lemak.
b.
Hipertropi otot merupakan pembesaran otot, terjadi akibat aktivitas otot yang kuat dan
berulang, jumlah serabut tidak bertambah tetapi ada peningkatan diameter dan panjang serabut
terkait dengan unsure-unsur filament.
c.
Nekrosis (jaringan mati) terjadi serabut atau iskemia dimana proses regenerasi otot sangat
minim
4.
Pengkajian
Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan
aktivitas dan latihan antara lain:
a.
Anamnesa
1) Keluhan utama
2) Riwayat penyakit sekarang
3) Riwayat penyakit dahulu
4) Riwayat penyakit keluarga
5)
Tingkat aktivitas sehari-hari (Pola aktivitas sehari-hari, Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan
fisik )
6) Tingkat kelelahan (Aktivitas yang membuat lelah, Riwayat sesak nafas)
7)
Gangguan pergerakan (Penyebab gangguan pergerakan , Tanda dan gejala, Efek dari
gangguan pergerakan)
b.
Pemeriksaan fisik
1) Tingkat kesadaran
2) Postur/bentuk tubuh: Skeliosis, kiposis, lordosis, dan cara berjalan
3)
Ekstrimitas (Kelemahan, Gangguan sensorik, Tonus otot, Atropi, Tremor, Gerakan tak
terkendali, Kekuatan otot, Kemampuan jalan, Kemampuan duduk, Kemampuan berdiri, Nyeri
sendi, Kekakuan sendi)
DERAJAT KEKUATAN OTOT
Skala
Persentase Kekuatan Normal (%)
Karakteristik
0
0
Paralisis sempurna
1
10
Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
2
25
Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3
50
Gerakan yang normal melawan gravitasi
4
75
Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal
5
100
Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh
Kemampuan Perawatan Diri
0
1
2
3
4
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi tempat tidur
Berpindah
Ambulasi/ROM
Keterangan:
0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4
: tergantung total
c.
Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)
5.
Diagnosa keperawatan
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan aktivitas dan latihan antara lain:
a.
Intoleransi aktivitas b.d. bed rest atau imobilitas, mobilitas yang kurang, pembatasan
pergerakan, nyeri.
b.
Gangguan mobilitas fisik b.d. kelemahan, gangguan persepsi kognitif, imobilisasi, gangguan
neuromuskular, kelemahan/paralisis, pemasangan traksi.
c.
Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskular, menurunnya kekuatan otot, dan
koordinasi, kerusakan persepsi kognitif, depresi, gangguan kognitif.
6.
Intervensi
a.
Intoleransi aktivitas b.d. bed rest atau imobilitas, motivasi yang kurang, pembatasan
pergerakan, nyeri.
NOC: Energy conservation dan self care, dengan kriteria hasil klien dapat: Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri
NIC:
1)
Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
2)
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
3)
Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
4)
Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat klien
5)
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
6)
Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
7)
Bantu klien untuk menjadwalkan waktu khusus untuk aneka aktivitas dalam rutinitas seharihari
8)
Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda
9)
Berikan reinforcement positif bagi partisipasi klien dalam aktivitas
10) Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.
b.
Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan persepsi kognitif, imobilisasi, gangguan
neuromuskular, kelemahan/paralisis, pemasangan traksi.
NOC:Tingkat mobilitas, dengan kriteria hasil klien: Memiliki keseimbangan, Mampu
memposisikan tubuh, Mampu berpindah tempat.
NIC:
Terapi latihan: Ambulasi.
1)
Pakaikan klien pakaian yang tidak membatasi aktivitas
2)
Tempatkan tombol posisi tempat tidur dekat dengan jangkauan klien
3)
Dorong klien untuk duduk di tempat tidur atau kursi
4)
Sediakan alat bantu ambulasi jika klien memerlukannya (mudah goyah)
5)
Monitor penggunaan alat bantu yang digunakan oleh klien
6)
Dorong ambulasi mandiri dalam batasan aman
Terapi latihan: mobilitas sendi.
1)
Tentukan keterbatasan dari pergerakan sendi dan efek pada fungsi
2)
Tentukan tingkat motivasi klien untuk mempertahankan atau mengembalikan pergerakan
sendi
3)
Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan dan rencana untuk latihan sendi
4)
Monitor lokasi dan asal ketidaknyamanan atau nyeri selama pergerakan atau aktivitas
5)
Lindungi pasien dari trauma selama latihan
6)
Bantu klien untuk posisi tubuh optimal untuk pergerakan sendi baik yang pasif maupun
yang aktif
7)
Dorong latihan ROM aktif sesuai jadwal
8)
Berikan reinforcement positif untuk latihan sendi yang telah dilakukan klien
c.
Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskular, menurunnya kekuatan otot, dan
c.
Stres Psikologis
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan karena
pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf simpatis.zat ini
akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.
d.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :
1) Diuretik : menyebabkan imsomnia
2) Anti depresan : Suprnsi REM
3) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur
4) Beta Bloker : Menimbulkan Insomnia
5) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk
jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetikasistem saraf pusat di mana periode REM
tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu
mengendarai kendaraan, pekerja yanng bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di
tepi jurang.
e.
Night Terrors
Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur beberapa
jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan.
f.
Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang
membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal
lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur
lalu bergetar bila di lewati udara pernafasan.
4.
Pengkajian
a.
Riwayat tidur
1) Kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari
2) Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
3) Kebiasaan/pun saat tidur
4) Lingkungan tidur
5) Dengan siapa paien tidur
6) Obat yang di konsumsi sebelum tidur
7) Asupan dan stimulan
8) Perasaan pasien mengenai tidurnya
9) Apakah ada kesulitan tidur
10) Apakah ada perubahan tidur
b.
Pemeriksaan fisik
1) Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energy pasien
2) Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata syu, dan konjungtiva merah
3)
Perilaku : iretabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara lambat, postur tubuh tidak
stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak lengket, menarik diri, bingung, dan kurang
koordinasi.
c.
Pemeriksaan diagnostic
1) Electroencephalogram (EEG)
2) Electromyogram (EMG)
3) Electroologram (EOG)
5.
Diagnosa keperawatan
a.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan
metabolisme,kerusakan eliminasi, pengaruh obat,imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi,
lingkungan yang mengganggu.
6.
Intervensi
Tujuan : Perencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahankan kebutuhan
istirahat dan tidur dalam batas normal.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika Jakarta.
Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kozier, Barbara, G. Erb, K. Blais. (1995). Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice.
Addison-Wesley: California
Maas, J. B. (2002). Power sleep : kiat-kiat tidur sehat untuk mencapai kondisi dan prestasi puncak,
alih bahasa : Hariyanto, S. Bandung : Kaifa.
Priharjo, R. (1996). Pemenuhan aktivitas istirahat pasien. Jakarta : EGC.
Wartonah, Tarwoto. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3. Salemba
Medika: Jakarta.