Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
C
out
??
D
E
H
C
G
B
C = adsorben
D = thermometer
G = gas chromatography H = Pipa U kolom adsorpsi
Waktu adsorpsi t 0 yaitu pada saat terjadinya kontak pertama kali antara adsorbat dengan adsorben, kemudian diteruskan
dengan pengambilan data dalam jangka waktu tertentu selama proses adsorpsi berlangsung. Pengambilan sample dihentikan
ketika adsorben telah jenuh, ini dapat ditandai dengan tercapainya konsentrasi kesetimbangan adsorpsi (C*). Dalam hal ini dapat
ditandai dengan konsentrasi keluaran dari kolom adsorber sama dengan konsentrasi sebelum proses adsorpsi dilakukan. Dalam
penelitian ini adsorpsi dapat dikatakan sudah mencapai konsentrasi kesetimbangan bila luas area puncak keluaran analisa gas
chromatography mendekati sama, tidak mengalami perubahan. Jumlah ADSORBAT terdsorpsi (q) ini adalah merupakan
akumulasi yang dihitung dengan neraca massa dalam system unggun tetap pada kondisi tidak tunak ( unsteady state).
Penyelesaian perhitungan neraca massa untuk mencari harga q tersebut diselesaikan dengan bantuan grafis hasil plot antara
waktu adsorpsi vs kadar olefin (Cout). Ada 4 percobaan secara seri dilakukan yang masing-masing seri hasilnya dapat ditabelkan
sebagai berikut.
Hasil percobaan adsorpsi aseton menggunakan adsorben karbon aktif
Waktu
sampling
Percob-1
Percob-2
Percob-3
Percob-4
Waktu
sampling
Percob-1
Percob-2
Percob-3
0.55386
0.18828
0.25257
0.80624
0.46210
0.17418
0.36484
0.86155
693.27
1144.25
1503.03
1559.31
0.40642
0.16374
0.45660
2.98357
1407.18
2291.94
2977.49
2813.79
0.37730
0.15660
4.05978
4.29001
2132.96
3442.09
3934.66
3588.29
0.34946
1.93905
4.49788
4.65540
3233.60
4794.49
4521.75
4398.96
12
2.18978
3.84329
4.69825
5.09771
12
3953.62
5372.69
4974.76
5040.01
15
2.55811
3.93139
4.81529
5.22757
15
4209.81
5532.50
5361.11
5560.90
18
2.69071
3.95117
4.92518
5.46420
18
4360.82
5669.66
5699.81
6004.83
21
2.76379
4.01582
5.14533
5.59259
21
4468.63
5789.08
5969.20
6372.10
25
2.78357
3.98322
5.20669
5.71146
25
4586.38
5939.34
6249.56
6792.57
30
2.90518
4.06747
5.37043
5.92282
30
4684.07
6109.08
6521.23
7202.57
35
2.90939
4.14238
5.38600
6.01733
35
4737.73
6223.12
6730.15
7505.53
40
2.91471
4.11967
5.42263
5.98802
40
4788.05
6318.89
6920.79
7785.66
45
2.89731
4.05410
5.48307
6.06403
45
4842.60
6445.56
7077.46
8049.44
50
2.92203
4.06509
5.49717
6.12026
50
4894.59
6591.33
7208.04
8266.94
55
2.93815
4.22608
5.53014
6.16440
55
4932.29
6676.90
7322.14
8449.31
60
2.94309
4.23982
5.59259
6.30012
60
4962.61
6701.32
7402.85
8568.73
65
2.96287
4.24715
5.60560
6.30744
65
4984.28
6718.37
7457.14
8638.09
70
2.97606
4.26180
5.62813
6.32045
70
4994.41
6727.73
7499.00
8700.33
75
2.98394
4.26784
5.67666
6.40286
75
4997.17
6729.84
7515.99
8729.18
Percob-4
Bila anda sedang mahasiswa sedang kerja skripsi dengan hasil data seperti diatas, diminta pembimbing untuk memahami secsra
detail tentang adsorpsi, maka hal berikut yang harus anda kerjakan adalah :
Apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan adsorpsi dan buatlah plot secara kurva ideal-nya.
Buatlah plot antara kadar aseton hasil monitor gas chormatografi dengan waktu sampling dalam proses adsorpsi.
Analisalah apakah kesetimbangan adsorpsi telah tercapai untuk setiap hasil percobaan
Berapakah konsentrasi aseton dan jumlah yang teradsorpsi untuk masing-masing percobaan pada kondisi
kesetimbangannya
Dapatkah anda menentukan isotherm yang manakah cocok untuk hasil percobaan adsorpsi aseton (model Langmuir,
Freundlich, Temkon ataukah lainnya).
Hitungkah berbagai koefisien adsorpsi yang ada pada setiap model adsorpsi tersebut.
Sampel 2 : karbon
aktif 20 % H3BO3
N2Gas adsorbed
Vgas(cc/g) STP
Relative
Pressure P/Po
N2Gas adsorbed
Vgas(cc/g) STP
Sampel 3 : karbon
aktif 30 % H3BO3
Relative
Pressure P/Po
N2Gas adsorbed
Vgas(cc/g) STP
Sampel 4 : karbon
aktif 10 % H3BO3
Relative
Pressure P/Po
N2Gas adsorbed
Vgas(cc/g) STP
Sampel 5 : karbon
aktif 0 % H3BO3
Relative
Pressure P/Po
N2Gas adsorbed
Vgas(cc/g) STP
0.10303
235.8829
0.09908
225.9445
0.10745
196
0.10357
70.9784
0.1047
120.46
77.3084
0.2093
124.04
0.29918
80.6982
0.3019
125.95
0.20589
254.4628
0.19729
242.3983
0.3006
0.40724
267.0637
0.39608
254.694
0.41124
224.144
0.4024
83.2202
0.3500
126.72
0.50118
269.4409
0.50008
257.6146
0.50415
226.1801
0.50349
85.5294
0.4030
127.56
0.60215
271.4324
0.60127
257
0.6046
227.9705
0.60384
87.5082
0.5048
128.83
89.6787
0.6049
129.99
92.4311
0.7049
131.11
132.49
0.80165
0.70155
275.0377
0.79845
262.3891
265.3141
0.7043
0.80264
220.5637
0.20588
262.6898
273.1399
0.30686
213.261
0.30287
0.70301
250.6621
0.20173
229.6781
231.6689
0.70239
0.79904
0.89859
277.4719
0.90648
270.7953
0.89632
235.0283
0.90097
96
0.8027
0.99437
289.7143
0.9906
298.0822
0.99062
276.2888
0.99049
158.2712
0.8986
134.46
0.9500
140.05
0.9949
144.93
Bila Anda konsultan karbon aktif, diminta client AM untuk mendapatkan data-data dan informasi sebagai berikut :
Plot antara Relative Pressure (P/Po) dengan N2 Gas adsorbed Vgas(cc/g) STP. Sampel mana yang mempunyai
keamampuan adsorpsi yang paling besar
Analisalah secara kasar sampel mana mempunyai kemampuan luas permukaan yang paling besar.
Berdasarkan BET isotherm menggunakan persamaan
pada batas berapakah
P / P0
1
c 1
( P / P0 ) ( P / P0 )
berlakunya?
V (1 P / P ) cVm Y=acV+ mbX, dengan membuat harga Y
Untuk menghitung luas permukaan sampel maka anda diminta untuk 0melinerisasi
=
P / Pdan harga X= p/po. Berapakah harga intercept (i) dan slopenya (s) untuk masing-masing sampel
0
V (1harga
P konstanta
/ P0 ) c = i.s + 1, jelaskan secara analitis saja
Apakah
Apa yang dimaksud dengan Vm dan berapakah harganya
Akhirnya dapatkah anda menghitung luas permukaan untuk masing-masing sampel karbon aktif