Sudut Gizi:
LAWAN PENYAKIT
DENGAN
PIKIRAN POSITIF
Cerita Pasien :
Ny. Elizabeth
PasienHD &diabetes
BUTA
karena diabetes?
KOMPAG :
KOMUNITAS PASIEN
GINJAL INDONESIA
DIABETES + HEMODIALISIS
bagaimana mengontrolnya?
SALAM REDAKSI
Diabetes atau yang lebih terkenal dengan sebutan penyakit kencing manis merupakan salah satu faktor resiko terbesar dari penyakit gagal ginjal. Hal ini sangat disayangkan
karena sebenarnya diabetes adalah penyakit yang bisa
dikontrol karena hamper 90% nya berkaitan dengan gaya
hidup yang tidak sehat.
Redaksi menganggap bahwa masalah penyakit diabetes
sangat perlu untuk dijadikan informasi utama. Hal ini karena diabetes dikenal sebagai pembunuh manusia secara
diam diam ( silent killer). Pasien yang menderitanya sering
sekali baru menyadari adanya diabetes ketika kondisinya
sudah kritis. Diabetes juga dikenal sebagai mother of disease yang merupakan induk dari penyakit penyakit yang
Buletin Dialife
JENDELA
ARTIKEL UTAMA
Hidup dengan
Diabetes
dan Hemodialisis
Tipe-tipe diabetes
1. Diabetes Tipe 1
Pada tipe ini, tubuh gagal untuk menghasilkan
insulin. Biasanya dimulai ketika anak-anak atau
remaja tapi bisa terjadi pada usia berapa pun.
Penyakit tipe ini diobati dengan penyuntikan
insulin atau pompa insulin setiap harinya
dengan diet khusus. Sekitar 5 10% penyakit
diabetes adalah tipe 1. Pada diabetes tipe ini
akan secara pasti mengalami komplikasi ke
ginjal.
2. Diabetes Tipe 2
Pada tipe ini, tubuh menghasilkan insulin
namun tubuh gagal meresponnya dengan
Bagaimana diabetes
mempengaruhi tubuh?
ARTIKEL UTAMA
kerusakan pada :
Pembuluh darah di ginjal
Unit penyaringan pada ginjal dipenuhi dengan
banyak pembuluh darah kecil. Tingginya kadar
gula dalam darah akan menyebabkan pembuluh
menjadi menyempit dan tersumbat. Tanpa darah
yang cukup, ginjal perlahan-lahan akan rusak
dan albumin (tipe protein) dalam tubuh akan
lolos dari saringan dan berakhir terbuang di air
seni.
Syaraf di tubuh anda
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan
pada syaraf di tubuh. Fungsi syaraf adalah
menyampaikan pesan antara otak dan organ
tubuh lain, salah satunya adalah kandung kemih.
Syaraf membawa pesan ke otak ketika kandung
kemih anda penuh oleh air seni. Ketika syaraf
dari kandung kemih rusak, anda mungkin tidak
dapat merasakan ketika kandung kemih anda
sudah penuh oleh air seni, dan hal ini akan
menimbulkan tekanan yang secara perlahan
akan merusak ginjal.
Saluran kemih
Urin yang berada terlalu lama pada kandung
kemih, akan menyebabkan infeksi saluran
kemih. Hal ini disebabkan oleh bakteri. Urin yang
mengandung kadar gula tinggi menyebabkan
bakteri cepat berkembang. Infeksi biasanya
akan berdampak pada saluran kemih, tetapi
terkadang dapat menyebar naik sampai ke
ginjal.
Penyakit ginjal kronik (PGK) atau Chronic Kidney Disease
(CKD) merupakan kondisi di mana fungsi ginjal menurun
secara bertahap atau hilang secara keseluruhan.
Saat fungsinya mengalami penurunan, ginjal akan
mengalami kesulitan untuk menyaring racun dan cairan
ARTIKEL UTAMA
www.ygdi.org
sayangginjal
SUDUT PSIKOLOGI
Optimis
Pesimis
Setelah selesai maka hitunglah jumlah checklist dikategori mana yang lebih banyak anda berada. Jika lebih banyak
di kategori optimis maka tetap pertahankan perilaku dan
pikiran positif yang anda miliki. Jika checklist lebih banyak
di kategori pesimis, maka jangan khawatir ada beberapa
cara untuk mengubah perilaku anda agar bisa optimis dan
berfikir pos
SUDUT PSIKOLOGI
4 CARA
UNTUK
BERFIKIR
POSITIF
Tuti Korina
SUDUT GIZI
Tujuan Diet :
Dianju rkan
beras putih, beras merah, bihun,
makaroni, havermout dan tepung
terigu
tempe
SAYURAN
BUAH
air putih
SUMBER
KARBOHIDRAT
SUMBER
PROTEIN HEWANI
SUMBER
PROTEIN NABATI
MINUMAN
BUMBU
SUDUT GIZI
Waktu
Pagi
Menu
Nasi
Telur dadar
Buncis rebus
Berat (gr)
100
50
50
Ukuran rumah
tangga
1 butir
Pukul 10.00
1/2 mangkok
Siang
Nasi
Ikan pepes
Sayur asem
Pepaya
100
50
50
100
1 potong sedang
1 potong sedang
Madu
20
2 sendok makan
Pukul 16.00
Puding maizena
25
1 potong
Malam
Nasi
Ayam goreng
Cah Capcay
100
50
50
10
ARTIKEL UTAMA
BUTA KARENA
DIABETES ?
Manifestasi DM dapat muncul dalam berbagai bentuk, salah satunya ialah komplikasi
pada mata. Prinsipnya tidak ada teknik bedah manapun yang seratus persen aman,
namun untuk urusan mata, tak ayal tetap
dilakukan daripada menjadi buta.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004 melaporkan, 4,8 persen penduduk di seluruh dunia menjadi
buta akibat retinopati diabetik. Dalam urutan penyebab
kebutaan secara global, retinopati diabetik menempati
urutan ke-4 setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi
makula. Diperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes
di seluruh dunia akan meningkat dari 117 juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta tahun 2030. Di Asia diramalkan diabetes akan menjadi epidemi, disebabkan pola
makan masyarakat Asia yang tinggi karbohidrat dan
lemak disertai kurangnya berolahraga. Akibatnya, kebutaan akibat retinopati diabetik juga diperkirakan meningkat secara dramatis.
Data resmi jumlah penderita retinopati diabetik di Indonesia belum ada. Dalam Survei Kesehatan Rumah
Tangga Departemen Kesehatan RI tahun 1995, kelainan
ini belum didefinisikan dan masih dimasukkan ke dalam
kebutaan lain-lain sebanyak 28 persen. Data Poliklinik
Mata RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang tidak dipublikasikan menunjukkan bahwa retinopati diabetik
merupakan kasus terbanyak yang dilayani. Dari seluruh
kunjungan pasien Poliklinik Mata RSCM, jumlah kunjungan pasien dengan retinopati diabetik meningkat dari
2,4 persen tahun 2005 menjadi 3,9 persen tahun 2006.
Angka kejadian retinopati diabetik dipengaruhi tipe
diabetes melitus (DM) dan sudah berapa lama sebagai
diabetesi. Pada DM tipe I (insulin dependent atau juvenile DM ), yang disebabkan oleh kerusakan sel beta pada
pankreas, umumnya pasien berusia muda (kurang dari
30 tahun), retinopati diabetik ditemukan pada 13 persen
kasus yang sudah menderita DM selama kurang dari 5
tahun, yang meningkat hingga 90 persen setelah DM
diderita lebih dari 10 tahun. Pada DM tipe 2 (non-insulin
dependent DM), yang disebabkan oleh resistennya berbagai organ tubuh terhadap insulin (biasanya menimpa
11
ARTIKEL UTAMA
Penyebab Kebutaan
Secara klinis retinopati diabetik dibedakan atas non-proliferative diabetic retinopathy (NPDR) dan proliverative
diabetic retinopathy (PDR). NPDR atau tahap awal yang
lebih ringan ditandai dengan kebocoran pembuluh darah, perdarahan retina, dilanjutkan dengan penutupan
kapiler darah retina. Dalam stadium ini terjadi kebocoran
protein, lemak atau sel-sel darah merah dari pembuluhpembuluh kapiler retina ke retina. Bila proses ini sampai
terjadi di makula yaitu bagian yang memiliki konsentrasi
tinggi sel-sel penglihatan maka akan menimbulkan gangguan pada ketajaman penglihatan. Retina menjadi kurang
suplai oksigen dan nutrisi dari darah. Terjadilah tahap lanjut, yaitu PDR, karena retina yang sudah pucat tersebut
bereaksi dengan membentuk pembuluh darah baru yang
abnormal (neovaskularisasi). Pembuluh darah liar ini
merupakan ciri PDR dan bersifat rapuh serta mudah pecah
sehingga sewaktu-waktu dapat berdarah ke dalam badan
kaca yang mengisi rongga mata (perdarahan badan kaca
atau pendarahan vitreus), menyebabkan pasien mengeluh melihat floaters (bayangan benda-benda hitam melayang mengikuti pergerakan mata) atau mengeluh mendadak penglihatannya terhalang. Perubahannya yang
khas adalah adanya sejumlah bercak mirip kapas (multiple
cotton wool spots). Sering kali pasien retinopati diabetik
tidak mengalami tanda dan gejala sekalipun sudah dalam
tahap PDR yang berat sampai terjadi perdarahan badan
kaca.
Penyebab gangguan penglihatan lainnya pada retinopati
diabetik adalah bengkak atau menumpuknya cairan di
daerah pusat retina, yaitu makula, suatu kondisi yang disebut edema makula. Akibat edema makula, pasien mulai
mengalami kesulitan membaca/menulis, menonton TV,
atau mengenali muka orang.
Jaringan neovaskular yang terus bertumbuh pada PDR
juga dapat berpotensi menarik retina hingga terlepas
dan/atau robek. Ablasi retina pada retinopati diabetik ber-
12
CERITA PASIEN
Ny. Elizabeth
Cek Rutin, Olahraga dan Berfikir Positif adalah
kunci hidup dengan Hemodialisis dan Diabetes
BUTUH
PROMOSI ?
PASANG
IKLAN
PRODUK ANDA
DISINI
HUB : 0857 169 83180