Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fauziyah Eka Putri

NIM

: 130721607452

Offering : K16
PRINSIP GEOGRAFI
Prinsip berasal dari bahasa latin principium yang artinya sesuatu yang menjadi dasar.
Prinsip dijadikan sebagai logika dasar yang menjadi acuan dalam mengkaji suatu objek. Prinsip
geografi diartikan sebagai logika dasar dalam disiplin ilmu geografi untuk memahami suatu
permasalahan. Tata cara berfikir logis dalam disiplin ilmu geografi adalah dengan menggunakan
prinsip geografi. Menurut prinsip geografi, dalam menjelaskan masalah dapat ditinjau dari aspek:
persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi.

1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran merupakan tata cara menjelaskan secara rasional terbentuknya suatu
fenomena geografis ditinjau dari aspek distribusinya dalam ruang. Fenomena geografis berupa
peristiwa alam ataupun aktivitas manusia tidak berlaku sama di setiap wilayah. Contoh fenomena
yang dapat dijelaskan dengan prinsip persebaran adalah pusat perdagangan buah rambutan secara
musiman di daerah Gadang, Kota Malang. Pusat perdagangan buah di Kota Malang berada di
Pasar Besar, Comboran. Pada bulan September-Oktober suplai buah rambutan melimpah,
sehingga pusat perdagangan tersebut tidak dapat menampung. Hal itu menimbulkan adanya pusat
perdagangan baru untuk komoditas buah rambutan di sekitar Gadang.
Penerapan prinsip persebaran untuk menjelaskan fenomena tersebut dilakukan dengan cara:
memetakan lokasi pusat perdagangan buah, memetakan daerah pensuplai buah, mempolakan
kecenderungan limpahan suplai di waktu-waktu tertentu, dan memetakan persebaran pusat-pusat
perdagangan baru yang terjadi secara insidentel mengikuti luapan suplai komositas tersebut.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi merupakan tata cara menjelaskan secara rasional terbentuknya suatu
fenomena geografis ditinjau dari aspek hubungan seba-akibat. Terbentuknya suatu fenomena
tidak disebabkan oleh factor tunggal, melainkan dipengaruhi oleh beberapa factor bekerja secara
bersamaan ataupun berantai. Dalam geografi terjadinya suatu fenomena disebakan hubungan
timbal balik antara factor: fisik dengan fisik, manusia dengan manusia, atau fisik dengan
manusia.
Contoh fenomena yang dapat dijelaskan menggunkan prinsip ini adalah banjir yang melanda
Kota Jakarta sepanjang tahun. Bencana banjir tersebut disebabkan oleh dua factor utama yaitu
kondisi alam dan kelakuan manusia. Tinggi curah hujan menyebabkan debit air di beberapa

sungai mengalir melewati Jakarta meningkat. Peningkatan debit air itu tidak seimbang dengan
daya tamping badan sungai yang sebagian besar telah beralih dungsi menjadi kawasan
pemukiman penduduk. Hal itu diperparah dengan pendangkalan dan sumbatan sampah yang
menghambat aliran air. Air yang tidak tertampung itu kemudian meluap dan menyebabkan
sebagian kawasan kota tergenang.
Penerapan prinsip interelasi untuk menjelaskan terbentuknya fenomena tersebut dilakukan
dengan cara: mengidentifikasi pola waktu terjadinya banjir, mengidentifikasi factor alam yang
menyebabkan banjir, mengidentifikasi aktivitas manusia yang berpotensial menyebabkan resiko
terbentuknya banjir, dan menjelaskan hubungan antara hasil identifikasi terhadap factor alammanusia dengan proses terbentuknya banjir.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip interelasi merupakan tata cara menjelaskan secara rasional terbentuknya suatu
fenomena geografis ditinjau dari aspek runtutan proses. Pembentukan setiap fenomena geografi
memiliki proses dan tahap yang berbeda-beda. Penerapan prinsip deskripsi dimaksudkan mentuk
merekonstruksi tahapan proses terbentuknya suatu peristiwa serta menjelaskan secara rasional
hubungan antara gejala yang menjadi factor pembentuk fenomena tersebut.
Contoh fenomena yang dapat dijelaskan dengan prinsip ini adalah hubungan antara gempa
tektonik dan pembentukan gelombang tsunami. Gempa tektonik dan gelombang tsunami adalah
dua peristiwa alam yang terjadi akibat gerakan lempeng tektonik. Gempa tektonik berasal dari
getaran yang mengiringi proses pergerakan lempeng tektonik. Getaran gempa tektonik umumnya
sangat kuat dan berpotensi menyebabkan bencana alam. Jika pusat gempa berasa di dasar laut
maka getaran gempa akan merambat ke permukaan dan berpotensi menyebabkan gelombang
tsunami.
4. Prinsip Korologi
Prinsip interelasi merupakan tata cara menjelaskan secara rasional hubungan kausal (sebabakibat) anatara fenomena geografis yang terjadi dalam suatu wilayah tertentu. Pengkajian
fenomena berdasarkan prinsip korologi ditinjau dari aspek: persebaran fakta dalam ruang,
interelasi antar fenomena pembentuk gajala, dan interaksi anatar gejala yang membentuk suatu
fenomena. Ditinjau dari kompleksnya aspek kajian, maka prinsip korologi dapat diartikan
merupakan perbaduan dari prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi.
Contoh fenomena yang dapa dikaji menggunakan prinsip korologi adalah mitigasi bencana
gempa dan tsunami. Penerapan pripsip korologi dapa dilakukan dengan cara: menggambarkan
peta potensi gempa di Indonesia, mengidentifikasi kawasan pesisir yang rawan gempa dan
berpotensial menimbulkan gelombang tsunami, memasang alat detensi tsunami di daerah yang
berpotensi mengalami bencana tersebut, menyiapkan kawasan aman yang dapat digunakan
sebagai tempat pengungsian, melakukan pelatihan mitigasi bencana untuk melaih mental

masyarakat sekitar dalam menghadapi kemungkinan bencara, dan merumuskan prosedur tanggap
darurat untuk menangani dampak bencana hingga pemulihan pasca bencana.

Anda mungkin juga menyukai