Anda di halaman 1dari 15

KERAMIK

KERAMIK
Dalam dunia teknik khususnya teknik mesin keramik tidak hanya meliputi hal-hal yang
terbuat dari bahan yang terbuat dari tanah liat atau sebangsanya. Keramik sebagai bahan
teknik terdiri dari berbagai fasa yang masing-masing merupakan senyawa dari logam dan non
logam .
Ikatan antar atom dalam keramik biasanya adalah ikatan kovalen atau ikatan ion,
karenanya keramik biasanya sangat stabil
Sifat keramik :
1. keras
2. kuat
3. stabil pada temperature tinggi tetapi keramik bersifat getas dan mudah patah
Beberapa keramik yang penting sebagai bahan teknik antara lain
1. refractory (batu tahan api)
2. glass(kaca)
3. abrasive
4. cement(semen)

pi
batu tahan api mempunyai sifat tahan terhadap temperatur tinggi ,tetap stabil tidak
berubah walaupun pada temperatur tinggi, mempunyai konduktifitas panas yang rendah
(menghambat perambatan panas), juga kuat ,keras tetapi getas
dari sifat kimianya batu tahan api dibagi menjadi:
1.

batu tahan api asam (acid refractories) ,biasanya terbuat dari quartz, quartzite dan
mengandung banyak silika . memiliki titiklebur antara 1650-1730 0C, mulai melunak pada
1550 0C. Digunakan pada konventor bassemer dan dapur lain yang menggunakan acid lining.

2. batu tahan api basa (basic refractories) ,banyak mengandung magnesia (MgO) dibuat dari
dolomit / magnesit. Batu tahan api dolomit dapat tahan sampai 1800-1950 0C, batu tahan api
dolomit dapat tahan sampai 2000 0C.
3. batu tahan api netral (neutral refractories), banyak mengandung alumina (Al 2O3) dan silika
(SiO2) terbuat dari kaolinit dapat tahan antara 1600 1670 0C
Gambar 1: Penetapan lokasi dari tipe batu tahan api

High Alumina

Magnesia-spinel

Glass (kaca)
Kaca merupakan materi bening (tembus pandang) yang biasanya di hasilkan dari
campuran silikon atau

bahan silikon

dioksida (SiO2),

yang

secara kimia sama

dengankuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari pasir. Suhu lelehnya adalah
2000derajat Celsius. Memiliki sifat sifat transparan, non toxic inert (tidak bereaksi dengan
berbagai bahan kimia ). Tidak mengakibatkan kontaminasi yang cukup keras. Kaca dibuat dari
berbagai campuran oksida .
Proses pembuatannya, kaca dibuat dengan mencampur pasir dengan abu soda dan
kapur atau dengan oksida timah. Bangsa Mesir kuno dianggap sebagai orang-orang pertama
yang

membuat

kaca.

Tiga

bahan

dasar

dicampur

dengan cullet (pecahan

kaca),dolomite dan saltcake, kemudian dilelehkan dalam tungku pembakaran. Panas sangat
tinggi membuat bahan-bahan itu menyatu dan mencair, lalu keluar tungku dan mengalir ke
sebuah ruang yang terapung. Disini, kaca mengapung di atas lelehan timah. Setelah agak
mendingin, kaca dialirkan ke pipa air yang dingin. Pendinginan lebih lanjut terjadi dengan
penyemprotan air pada kaca yang juga berfungsi memperkuatnya. Bila kaca sudah benar-benar
dingin, baru dipotong sesuai kebutuhan.
Berbagai jenis kaca :
1. Soda lime glass merupakan kaca yang paling banyak di produksi , karena harganya murah ,
tahan terhadap devitrifikasi ( terjadinya bagian / partikel kristalin pada kaca, yang dapat
menyebabkan kaca menjadi getas) dan relative tahan air. Banyak digunakan untuk kaca

jendela, botol, bola lampu dan tableware yang tidak perlu tahan terhadap temperature tinggi
dan tahan terhadap bahan-bahan kimia .
2. Lead glass, disebut juga flint glass digunakan untuk high quality tableware keperluan optik,
tabung lampu iklan dan juga untuk pembuatan benda seni. Kaca dengan kandungan timbal
tinggi (sampai 80%) digunakan untuk kaca optik yang sangat gelap, dan untuk jendela
/pelindung terhadap X-ray. Lead glass mempunyai titik lebur rendah ,mudah di hot-work,
tahanan listrik tinggi dan mempunyai indeks bias tinggi.
3. Borosilicate dikenal juga dengan nama Pyrex, sangat setabil terhadap bahan kimia ,sangat
tahan terhadap termal shock ,mempunyai tahan listrik tinggi . banyak digunakan di industri
untuk pipa .gelas ukur , alat laboratorium , isolator listrik dan beberapa keperluan rumah
tangga.
4. High silica glass sangat tahan terhadap termal shock dan tempertur tinggi sampai 900 0C.
harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk keperluan khusus.
Kaca dapat dibuat menjadi bentuk serat (fibre) dengan berbagai cara, misalnya dengan
menarik filamen kaca yang masih kental (continuous filament process) akan didapat suatu
bahan yang dikenal dengan nama fiberglass, atau dengan memasukan kaca yang masih cair
kedalam piringan yang berpori yang berputar cepat (crown process)akan diperoleh serat gelas
yang pendek-pendek yang disebut glass wool.
Fibre glass mempunyai kekuatan sampai 700 MPa. Glass wool sering digunakan
sebagai bahan isolator panas.

crown process
Abrasives
Abrasive adalah bahan yang digunakan untuk menghakuskan permukaan benda lain
dengan cara menggosokan bahan abrasive kepermukaan yang akan dihaluskan sehingga
terjadi pengikisan. Bahan abrasive digunakan untuk membuat gerinda ,kerts gosok ,atau
serbuk/pasta polishing.
Bahan abrasive terbuat dari terbuat dari berbagai oksida dan karbida yang sangat keras
seperti alumina, silica, silicon carbide, tungsten carbide dll.

Cement (semen)
Semen adalah semacam bahan perekat ,berupa serbuk yang bila dicampur dengan air
menjadi pasta dan setelah didinginkan beberapa saat akan menjadi keras. Adasemen yang
untuk menjadi keras memerlukan banyak air sperti misalnya Portland cement dan ada juga
yang untuk menjadi keras tanpa dicampur air misalnya kapur bubuk (Ca(OH) 2) dan gips
(CaSO4).
Kapur bubuk dibuat dengan memanggang (calcining) batu kapur (CaCO3) pada
temperature 1000 0C sehingga berdekomposisi menjadi CaO (gamping). Dengan menyiramkan
air pada CaO , akan di peroleh Ca(OH)2 berupa serbuk .
Semen yang umum dipakai adalah Portland Cement, misalnya pada perekat bangunan
atau pada pembuatan beton. Portland cement dibuat dengan batu kapur dan tanah liat, yang
kemudian dihaluskan lalu dibakar. Pembakaran didalam kilang putar (rotary klin ) ini
menyebabkan bahan-bahan tadi berdifusi dan menjadi clinker yang keluar dari kilang berbentuk
bola-bola .Clinker ini dicampur dengan dengan sebuah pipa gips lalu dihancurkan lagi menjadi
serbuk-serbuk yang halus.

Portland cement terdiri dari berbagai oksida , silikat ,alumint dll. Semen ini mulai
mengeras dalam waktu 24 jam pertama dan akan mengers sempurna pada kira-kira 28 hari
tergantung bayaknya gips yang dicampurkan ,juga kandungan alumina mempengaruhi
kecepatan pengerasan ini. Dengan alumina yang banyak dan silica yang sedikit akan
mempercepet pengerasan.
Aplikasi penggunaan kermik didalam industri otomotif sangat beragam dan bermacammacam penempatanya misalnya pada kenalpot, lapisan piston, lapisan valve, kampas rem,
busi, isolator listrik dll

Penggunaan keramik pada busi dan piston

Ceramic Disc Brake Pads

Glass wool pada muffler

http://ifankiwon.blogspot.co.id/2012/01/keramik.html

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga ilmuan yang mencari
hal-hal yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah adanya ilmu
sains kaca. Sains kaca merupakan salah satu bidang ilmu pada fisika. Kaca adalah salah satu
produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Namun tidak banyak
yang kita ketahui mengenai kaca tersebut.
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut
demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat
cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang
sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak
mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding
dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Kaca


Kaca merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang biasanya di
hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida(SiO2), yang secara kimia sama
dengan kuarsa (bahasa Inggris: kwarts). Biasanya dibuat dari pasir. Suhu lelehnya adalah 2000
Derajat Celcius.Jenis kaca yang paling umum di kenal dan yang telah digunakan sejak berabadabad silam sebagai jendela dan gelas minum adalah kaca soda kapur, yang terbuat dari 75% silica
(SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan sedikit aditif lain.
Di dalam ilmu pengetahuan, istilah kaca didefinisikan dalam arti yang luas, kaca dapat
dibuat dari paduan bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di cairkan, molekul
cair, dan polimer. Untuk banyak aplikasi seperti; botol, kaca mata, gelas dll.Kaca
memainkan peran penting dalam ilmu
pengetahuan
dan
industri.
Karena
struktur
kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan bahan

Optoelektronik, peralatan laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan seni kaca (seni, kaca
studio).
Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita
sehari-hari. Tetapi seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah
beberapa fakta tentang kaca.Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat
dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan
seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan
(cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri
secara teratur.
Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan
keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO 2)
dan proses pembentukannya.

1.2 Sejarah Perkembangan Kaca


Kaca pertama kali ditemukan secara tidak sengaja di daerah Syria pada 5000 SM, dengan
melelehnya batuan yang digunakan untauk memasak dan kemudian mengeras menjadi opaque
(tidak trnsparan).Sekitar 3500 SM, bahan dasar kaca mulai digunakan sebagai bahan yang
memberi efek kilau pada vas dan pot. Para pedagang yang mengetahui ini mulai menyebarkan
informasi ini sepanjang perjalanan mereka.
Pada 1600 SM mulai dibuat vas yang terbuat dari kaca. Juga ditemukan bukti-bukti
pembuatan kaca di daereah Yunani dan Cina. Pada tahun 1500 SM, pengrajin Mesir menmukan
caara untuk membuat pot kaca dengan cetakan. Terbukti dengan ditemukannya 3 buah vas
dengan ukiran nama Pharoh Thoutmosis III (1504-1450SM), yang membawa pengrajin kaca dari
misi militernya di Cina.
Sampai abad 9 SM kerajinan kaca mulai berkembang didaerah Mesopotamia dan sampai
ke Italia. Cara pembuatan kaca yang tertulis pertama dibuat pada tahun 650 SM dengan ukiran
diatas lempengan batu yang tersimpan di perpustakaan raja Assyria Ashurbanipal (669-626
SM).Antara 27 SM samapi 14 SM, ditemukan caara baru dalam mengolah kaca yaitu disebut
glassblowing.
Alat yang digunakan berupa pipa logam sempit sebagai alat untuk meniup. Lalu bangsa
Roma mulai menggunakan alat cetakan untuk membuat kaca. Pada tahun 100 M, bansa Roma
menjadi yang pertama menggunakan kaca dalam arsitektur, dengan ditemukannya clear glass
yang digunakan pada bangunan-bangunan penting dan vila-vila mewah. Sekitar tahun 1000 M,
bangsa Eropa yang mulai kesulitan mencari bahan dasarkaca mulai memakai bahan dasar lain,
yaitu potash.
Pada abad 11, Jerman menciptakan metode membuat kaca lembaran .(glass sheet). Pada
abad 13, bangsa Venezia mulai memproduksi kaca dalam bentuk lembaran. Pada akhir abad19,

mulai berdiri bangunan yang menggunakan kaca sebagai bungkus luar bangunan dan menjadi hal
yang sangat baru karena pada zaman itu bangunan masih menggunakan batu bata untuk
dindingnya.

1.3 Macam-macam Kaca


Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
1. Silika lebur.
Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida pada suhu tinggi, atau
dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca
ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini
mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan
terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet untuk
spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
2. Alkali silikat
Alkali silikat adalah satu-satunya kaca yang mengandung dua komponen yang di publikasikan
secara komersial. Pada proses pembuatannya pasir dan soda dilebur bersama-sama, dan hasilnya
disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai kaca larut air (water soluble
glass) dan banyak dipakai sebagai adhesif dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang yang
memiliki sifat tahan api.
3. Kaca soda gamping
Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari semua kaca yang dihasilkan.
Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan
barang pecah belah.
4. Kaca timbal
Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran kaca cair,
didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting dalam bidang optik, karena
mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82%
(densitas 8,0, indeks bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada
kaca potong (cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola
lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance)
listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.

5. Kaca borosilikat

Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80% sampai 87% silika, dan
kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan
terhadap kejutan dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Kaca
borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, dan digunakan juga untuk lensa
teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
6. Kaca khusus
Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan, fitokrom, kaca optik dan kaca
keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada produk
akhir yang diinginkan.
7. Serat kaca (fiber glass)
Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini
biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
Selain itu, ada juga kaca silika yang digunakan di dalam keteknikanyang mempunyai
berbagai substansi yang ditambahkan ke SiO2, sehingga membuatnya lebih mudah direkayasa,
tetapi titik fusinya menjadi lebih rendah. Kaca-silika di dalam keteknikan diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Kaca alkali tanpa oksida berat. Kaca ini mempunyai titik lebur yang agak rendah. Pemakaiannya
antara lain untuk botol dan kacajendela.
2. Kaca alkali yang mengandung oksida berat. Kaca ini mempunyai sifat kelistrikan yang tinggi
dibandingkan dengan kaca alkali kelompok 1. Kaca flint ditambah dengan PbO atau kaca crown
ditambah dengan BaO digunakan sebagai kaca optik. Kaca khusus untuk bahan dielektrik
kapasitor adalah kaca flint yang disebut minos. Di antara kaca-kaca crown terdapat jenis yang
disebut pireks. Pireks mempunyai koefisien thermal 33. 10-7 per oC dan mampu menahan
perubahan suhu yang mendadak.
3. Kaca non alkali.Penggunaan kaca ini adalah sebagai kaca optik dan bahan isolasi listrik.
Beberapa jenis kaca dari kelompok ini mempunyai titik pelunakan yang sangat tinggi.

1.4 Sifat-Sifat Kaca


1. Massa jenis kaca berkisar antara 2 hingga 8,1 g/cm3.
2. Kekuatan tekannya 6000 hingga 21000 kg/cm2.
3. Kekuatan tariknya 1 hingga 300 kg/cm2. Karena kekuatan tariknya relatif kecil, maka
kaca adalah bahan yang regas. Walaupun
kaca adalah substansi berongga, tetapi tidak
mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya adalah perlahan-lahan ketika suhu
pemanasan dinaikkan.
4. Titik pelembekan kaca berkisar antara 500 hingga 1700 C. Makin sedikit kandungan SiO2
makin rendah titik pelembekan kaca. Demikian pula halnya dengan muai panjang (), makin
banyak kadar SiO2 yang dikandungnya akan makin kecil nya.

5. Muai panjang untuk kaca berkisar antara 5,5. 10-7 hingga 150. 10-7 per derajat celcius. Nilai dari
angka muai panjang adalah sangat penting bagi suatu kaca dalam hubungannya dengan
kemampuan kaca menahan perubahan suhu. Piranti dari kaca yang dipanaskan atau didinginkan
secara tiba-tiba akan meregang. Hal ini disebabkan distribusi suhu yang tidak merata pada
lapisan luarnya dan keadaan tersebut menyebabkan piranti retak.
Jika kekuatan tarik piranti kaca lebih rendah dari kekuatan tekannya, maka pendinginan
yang mendadak pada permukaannya akan lebih memungkinkan terjadinya keretakan
dibandingakan dengan pemanasan yang tiba-tiba. Kaca silika jenis Red-Hot akan lebih aman
dalam hal pendinginan atau pemanasan tiba-tiba karena kaca jenis ini mempunyai yang sangat
rendah. Piranti kaca yang dindingnya tipis, ketahanannya terhadap perubahan panas mendadak
lebih baik dibandingkan dengan piranti kaca yang dindingnya tebal. Hal ini karena dipengaruhi
faktor kerataan pemuaian permukaan kaca bagian luar dan dalam dinding piranti adalah tidak
sama.
Kaca yang digunakan untuk suatu perangkat dan pada perangkat tersebut terdapat juga
logam, misalnya : lampu pijar dan tabung sinar katode, maka nilai nya harus disesuaikan, yaitu
harus rendah karena selalu bekerja pada suhu yang cukup tinggi. Dengan demikian, maka tidak
terjadi keretakan di bagian kacanya pada waktu perangkat tersebut digunakan.
Kemampuan larut kaca terhadap bahan lain akan bertambah sesuai dengan kenaikkan
suhunya. Kaca yang mempunyai kekuatan hidrolik rendah ketahanan permukaannya pada media
yang lembab adalah kecil. Kaca silika mempunyai ketahanan hidrolik paling tinggi. Kekuatan
hidrolik akan sangat berkurang jika kaca diberi alkali. Pada kenyataannya, kaca silika adalah
tidak peka terhadap asam kecuali asam fluorida. Pada pabrikasi kaca, asam fluorida digunakan
untuk membuat kaca embun.
Pada umumnya kaca tidak stabil terhadap pengaruh alkali. Sifat-sifat elektris dari kaca
dipengaruhi oleh komposisi dari kaca itu sendiri. Kaca yang digunakan untuk teknik listrik pada
suhu normal diperlukan syarat-syarat antara lain : resitifitas berkisar antara 108 hingga 1017 cm, permitivitas relatif r berkisar antara 3,8 hingga 16,2, kerugian sudut dielektriknya 0,003
hingga 0,01, tegangan break-down 25 hingga 50 kV/mm.Kaca silika mempunyai sifat kelistrikan
yang paling baik. Pada suhu kamar, besarnya resitivitas adalah 107 -cm, r 3,8 dan sudut
dielektriknya pada 1 MHZ adalah 0,0003. Jika kaca silika ditambahkan natrium atau kalium,
maka resitivitasnya akan turun, sudut dielektriknya naik sedikit.
Sering kali oksida logam alkali ditambahkan pada pembuatan kaca dengan maksud agar
sifat-sifat kaca menjadi lebih baik. Oksida-oksida tersebut dimasukkan ke dalam kaca sebagai
pemurnian bahan-bahan mentah. Keberadaan natrium dalam kaca adalah lebih tidak
menguntungkan dari kalium. Karena ion Na adalah sangat kecil ukurannya dan sangat mudah
bergerak di dalam medan listrik. Itulah sebabnya mengapa Na dapat menambah konduktifitas
kaca. Kaca yang mengandung oksida-oksida dua logam alkali yang berbeda dimungkinkan
mempunyai sifat isolasi yang lebih tinggi dibandingkan jika kuantitas oksidanya hanya

mengandung 1 bagian dari kuantitas oksida dua logam (efek netralisasi atau polialkalin).
Kemampuan isolasi kaca juga dapat lebih baik jika ditambah PbO atau BaO.
Adapun beberapa sifat-sifat lain dari kaca secara umum. Sifat-sifat tersebut adalah:
Padatan amorf (short range order).
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak
dipakai untuk peralatan laboratorium.
Efektif sebagai isolator.
Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam
30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90
persen kaca yang diproduksi di dunia.

1.5 Aplikasi Kaca


Pemakaian kaca antara lain :
1. Pembuatan bola lampu, tabung elektronik, penyangga filament. Titik pelunakan kaca ini tidak
terlalu tinggi, muai panjangnya hendaknya dibuat mendekati muai panjang logam maupun
paduannya yang disangga. Logam yang dimaksud adalah wolfram, molibdenum.
2. Untuk bahan dielektrik pada kapasitor. Minos adalah salah satu jenis kaca permeabilitas relatif
tinggi yaitu 7,5, sudut kerugian dielektrik (tan ) kecil pada frekuensi 1MHz, suhu 20oC, tan =
0.0009 pada frekuensi 1MHz, suhu 200oC, tan = 0,0012. Kaca minos mempunyai = 8,2 . 107
per oC. massa jenis 3,6 g/cm3.
3. Untuk membuat berbagai isolator. Misalnya isolator penyangga, isolator antena, isolator len, dan
isolator bushing. Untuk penggunaan ini, selain sifat kelistrikan yang baik juga dituntut
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi, tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, dan

tahan terhadap pengaruh kimia. Jenis kaca yang digunakan untuk keperluan ini antara lain kaca
silika, pireks kalium-natrium.
4. Pelapisan logam. Salah satu jenis kaca adalah enamel (bukan enamel vernis). Enamel dalam hal
ini dapat digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain sejenisnya, misalnya dudukan lampu,
reflektor, barang-barang dekoratif yang tujuannya untuk mendapatkan permukaan yang lebih
bagus. Enamel juga dapat digunakan sebagai isolasi listrik, yaitu untuk melapisi resistor tabung
(kawat yang dililitkan pada tabung tersebut adalah resistor, antara lain : nikrom, konstantan).
Dalam hal ini, enamel dileburkan dan kemudian tabung keramik yang sudah dililiti
kawat tersebut dicelupkan sehingga sela-sela di antara lilitan diisi enamel. Tujuannya di samping
untuk mengisolasi lilitan, juga melindungi lilitan terhadap uap, debu, dan oksidasi udara pada
suhu kerja yang tinggi. Enamel dipabrikasi dengan meleburkan komponen-komponennya yang
halus, kemudian dituangkan sedikit demi sedikit dalam keadaan meleleh ke dalam air yang
dingin hingga membentuk seperti bola, selanjutnya dihaluskan menjadi bubuk.
Pemakaian enamel untuk pelapisan dapat dilakukan dengan cara kering maupun basah.
Pada pelapisan kering, perangkat yang akan dilapisi dipanasi hingga suhu tertentu kemudian
dimasukkan ke dalam bubuk enamel. Dengan demikian maka bubuk di sekelilingnya akan
meleleh dan melapisi perangkat tersebut. Proses ini diulang berkali-kali hingga diperoleh
ketebalan lapisan yang diinginkan. Pada pelapisan basah, mula-mula enamel diaduk dengan air
sehingga menjadi bubur enamel yang digunakan untuk melapisi perangkat yang dimaksud.
Selanjutnya perangkat yang sudah dilapis tersebut dikeringkan, lalu dipanaskan dengan oven
sehingga enamel meleleh dan dengan demikian melapisi perangkat.
Untuk keperluan pelapisan ini, koefisien muai panjang enamel harus diusahakan sama
dengan muai panjang perangkat yang dilapisi. Komponen elamen untuk pelapisan resistor tabung
(kaca boron-timah hitam dengan mangan peroksida) adalah sangat sederhana yaitu : 27% PbO,
70% H3BO3 dan 3% MnO2. Titik lebur enamel 600oC. Enamel akan hilang warnanya dan
sebagian akan melarut jika direndam dalam air dalam waktu yang lama. Untuk menambah
ketahanan enamel terhadap air dan panas biasanya ditambahkan pasir kuarsa. Sedangkan untuk
menambahkan kemampuan lekatnya, enamel yang digunakan untuk melapisi baja atau besi
tulang, ditambah Ni dan Co.
5. Fiber Optic (Serat optik) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang
ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias
dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang
sangat sempit. Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah
selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.

Gambar 2.1 Bagian Bagian Serat Optik

Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :

1. Multimodestep index. Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung
lainnya terjadi dengan melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multimode.
Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 m m dan dilapisi
oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 mm. Pada jenis multimode step index ini,
diameter core lebih besar dari diameter cladding. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan
pemanduan cahaya pada fiber optik:

2.2Multimodestep index
2. Multimode Graded Index
Pada jenis serat optik multimode graded index ini. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang
memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan
berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai
mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang
bersamaaan. Berikut adalah gambar perambatan gelombang dalam multimode graded index.

Gambar 2.3Fiber Optik Multimode Graded Index


3. Single Mode
Serat optik single mode/monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 10 m
m, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya satu
berkas cahaya maka tidak ada pengaruh index bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh
perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi
dispersi). Dengan demikian serat optik singlemode sering dipergunakan pada sistem transmisi
serat
optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded index
dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network).

Anda mungkin juga menyukai