seventies and eighties [(Hax & Majluf, 1984; Porter, 1980; Preble,
Rau, & Reichel, 1988; Stephenhurst, 1995; Thomas, 1980).
There is no consensus in literature as to what constitutes
political risk (Fatehi-Sedeh & Safizadeh, 1989; Robock, 1971;
Sethi & Luther, 1986). In general, it is interference by either the
home and or host country governments in the international
business operations. It has been defined as the `uncertainty that
stems, in whole or in part, from the exercise of power by
governmental and non-governmental actors' (Zonis, 2000). The
high level of recognition of political risk was triggered by events
such as the Iranian Revolution, disturbances in Latin America
coupled with emergence of terrorism as a force to encounter in
the equation of global management (Stephenhurst, 1995). A
number of frameworks for political risk assessment have been
available (Erol, 1985; Rummel & Heenan, 1978; Sethi & Luther,
1986).
Economic risk is viewed as arising from economic
mismanagement of the resources by the government of the
country (Hill, 2000). Deresky defines it as `a country's ability or
intention to meet its financial obligations '(Deresky, 2000).
Macroeconomic policy variables have been generally recognized
as sources for economic risks. Policy decisions triggering
sustained inflation, catastrophic changes in foreign exchange
rates, depletion of foreign exchange reserves or skyrocketing
national debt of a country can be sources of economic risk. They
can directly or indirectly affect the viability and value of an
enterprise. The debt and currency crisis in Mexico in the eighties,
the global currency crisis of the nineties and the steady decline
in the value of the Euro now are examples of economic risks that
can significantly impact on the multinationals in the global
markets. Economic risk can manifest itself in the form of
economic controls such as tariff and non-tariff barriers that can
be tools for economic discrimination or preferential treatments
(Czinkota & Dichtl, 1996). Economic sanctions are an extreme
form that can create harsh consequences for the involved parties
(Hufbauer, Schott, & Elliott, 1990). Economic and econometric
literature is rich with frameworks designed and developed to
assess economic risk.
Hill defines legal risk as the likelihood of a trading partner
opportunistically breaks a contract or expropriates property
rights (Hill, 2000). The legal environment consists of many
different laws and courts that exist in a country in which the
multinational operates. Differences in laws and variances in the
2
11
PENDAHULUAN
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para perencana strategis
dalam organisasi multinasional adalah untuk mengidentifikasi dan menilai
berbagai jenis risiko pada pasar global yang berkembang pesat dan
berubah. Lingkungan global yang beragam dan dinamis termasuk
segudang risiko yang perlu diidentifikasi, dan dinilai untuk menjamin
kelangsungan hidup dan keberhasilan. Pengelolaan risiko yang melekat
dalam lingkungan bisnis global adalah bagian penting dari perencanaan
strategis dan proses manajemen. Kegagalan untuk benar mengidentifikasi
dan menilai risiko dapat mengakibatkan kesalahan pasar, bencana
kebijakan, dan atau krisis organisasi. Ini sangat penting bagi keberhasilan
untuk mengidentifikasi, menilai dan menyesuaikan strategi mereka
terhadap
lingkungan
(Stoffels,
1982).
Pemindaian yang efektif dan manajemen risiko lingkungan menawarkan
keunggulan kompetitif untuk organisasi nirlaba didorong dan kesempatan
bagi penggunaan sumber daya secara efektif untuk organisasi nirlaba
(Aguilar, 1967; Bates, 1985). Perencana strategis dalam organisasi
multinasional terus mencari pedoman dan kerangka kerja yang
memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola
berbagai
jenis
risiko
di
pasar
global.
14
PENILAIAN
RISIKO
PUSTAKA
15
BUDAYA
16
masyarakat
yang
berbeda.
ANTARA
BUDAYA
DAN
BUDAYA
SHIFT
Hal ini penting untuk memahami perbedaan antara risiko dan budaya
risiko pergeseran budaya. Risiko budaya muncul ketika sebuah perusahaan
multinasional gagal untuk mengenali perbedaan antara rumah dan tuan
rumah budaya. Literatur bisnis penuh dengan contoh kegagalan
disebabkan oleh kurangnya pemahaman perbedaan antara budaya (Ricks,
1993). Sebaliknya, risiko pergeseran budaya berasal dari perubahan yang
terjadi dalam budaya tertentu dari waktu ke waktu. Analisis lintas-budaya
melihat perbedaan sistemik antara budaya dan digunakan untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola risiko budaya. Analisis
risiko budaya dilakukan sebagai bagian dari kerangka pendukung
keputusan untuk memutuskan apakah atau tidak untuk masuk ke pasar luar
negeri. Analisis pergeseran budaya digunakan ketika multinasional telah
beroperasi di negara tuan rumah dan ingin untuk terus mengikuti sifat,
besar dan arah pergeseran yang terjadi di dalam budaya. Meskipun
pekerjaan yang cukup telah dilakukan pada analisis lintas-budaya, tidak
ada banyak pekerjaan di daerah risiko pergeseran budaya. Kerangka untuk
menangani risiko budaya yang diciptakan oleh perbedaan antara budaya
telah tersedia untuk perencana strategis. Semua kerangka ini,
bagaimanapun, berurusan dengan perbedaan sistemik antara budaya pada
suatu titik waktu tertentu, daripada risiko pergeseran dalam budaya dari
waktu
ke
waktu.
BUDAYA
SHIFT
RISIKO
DEFINISI
17
BUDAYA
SHIFT
18
19
BUDAYA
SHIFT
DAN
PEMBINAAN
BUDAYA
SHIFT
20
21
mungkin
MENGELOLA
memiliki
makna
BUDAYA
strategis
SHIFT
kecil.
RISIKO
1
ANALISIS
BUDAYA
SHIFT
22
23
24