Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL
Report - Laporan Implementasi Prakarsa PJU Cerdas Indonesia FINAL
LAPORAN IMPLEMENTASI
Prakarsa PJU Cerdas Indonesia
(Smart Street Lighting Initiative)
Proyek Percontohan Makassar
Penggantian Lampu PJU menjadi Lampu LED di Jalan Penghibur, Jalan Haji
Bau, dan Jalan Pasar Ikan
November 2014
didanai oleh:
diimplementasikan oleh:
didukung oleh:
Disusun oleh:
PT Wahana Metrika : Rizkie Abidin
GIZ Paklim
: Gan Gan Dirgantara, Trita Katriana, Riana Puspasari, Muhammad Iqbal Siregar
Daftar Isi
1.
2.
3.
4.
5.
1.2.
2.2.
2.3.
3.2.
3.3.
3.4.
4.2.
5.2.
5.3.
Rekomendasi ........................................................................................................................................ 24
LAMPIRAN Data dan Analisis Kelayakan Ekonomis Penggantian 12,600 lampu HPS 250W dengan LED 120W
.............................................................................................................................................................................. 25
1. Latar Belakang
1.1. SSLI NAMA
Smart Street Lighting Initiative (SSLI) / Prakarsa PJU Cerdas Indonesia, adalah program yang
dikoordinasikan Ditjen EBTKE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerjasama
dengan Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Program Advis Kebijakan
untuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim (PAKLIM). Program SSLI bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi energi dari sektor penerangan jalan melalui perbaikan sistem PJU dan
penggunaan lampu hemat energi (LED). Program SSLI didasari pada kondisi belum banyaknya kotakota yang memprioritaskan penerangan jalan umum yang efisien, karena:
Minimnya data yang memadai terkait jumlah dan jenis lampu yang terpasang, terutama karena
tingginya jumlah sambungan yang illegal, tingkat meterisasi yang rendah untuk penerangan
jalan.
Praktik penagihan oleh PLN berdasarkan lump-sum yang cenderung melampaui perkiraan
konsumsi dan mengurangi insentif untuk melaksanakan penerangan jalan yang lebih efisien.
Upaya efisiensi PJU terkendala anggaran
SSLI digagas oleh Kementerian ESDM sebagai Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMA),
yakni sebagai upaya mitigasi perubahan iklim nasional. SSLI NAMA mensasar hingga 22 kota di
seluruh Indonesia selama 2014-2020 yang ingin beralih ke penerangan jalan umum yang efisien,
dengan APBD ataupun sumber domestik lainnya (Pusat Investasi Pemerintah, ESCO, dll). SSLI
direncanakan akan dapat memberikan bantuan teknis dan bantuan proyek percontohan, dengan
dukungan internasional. Sejak awal 2014, SSLI NAMA telah diajukan secara resmi oleh Pemerintah
Indonesia pada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) NAMA Registry
guna meminta dukungan internasional.
PT.Wahana Metrika, dengan dukungan GIZ Paklim dan Pemerintah Kota Makassar, menawarkan
untuk menjalankan program Prakarasa Cerdas PJU yang dikoordinir oleh Kementerian ESDM untuk
mengganti lampu jalan konvensional dengan lampu jalan LED yang lebih hemat energi, ramah
lingkungan, dan berumur panjang.
Sumber: dikompilasi dari diskusi GIZ Paklim dan Kementerian Keuangan dengan UPTD PJU kota
Makassar pada tanggal 17 September 2013
Laporan tersebut kemudian diinventarisir baik melalui telepon, handy talkie, maupun melalui
persuratan.
Selanjutnya
dibuat Surat Perintah Kerja
dan daftar material yang akan
digunakan oleh tim. Setelah
mengecek dan menyiapkan
material
serta
mendokumentasikannya,
pejabat yang berwenang
kemudian mengkoordinir dan
menyiapkan
tim
untuk
menjalankan
pemeliharaan
tersebut. Tim operasional lalu
mengerjakan pemeliharaan
lampu
jalan,
membuat
laporan hasil kegiatan dan
menginventarisir
material
Gambar 2 Skema pemeliharaan PJU
bongkaran sesuai surat perintah
kerja.
Total penghematan yang dilakukan dibandingkan dengan tagihan pada tahun 2010 adalah Rp.
4.633.369.155. Seluruh kegiatan dalam rangka usaha penghematan sampai jangka waktu tersebut
dilakukan dengan biaya rendah.
3. Implementasi Penggantian
3.1.
Lokasi Penggantian
Proyek penggantian lampu PJU ini ditujukan untuk mengganti lampu konvensional dengan lampu PJU
LED sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) titik. Sebagai percontohan, proyek ini ingin mengukur secara
empirik jumlah penghematan energi yang telah dicapai, reduksi emisi gas karbon serta tingkat
kelayakan ekonominya.
Untuk itu perlu dipastikan lampu yang akan diganti dilayani oleh panel distribusi yang telah
dipasangkan meteran listrik. Selain itu, seluruh lampu pada suatu panel distribusi listrik harus
terganti seluruhnya, dan tidak bercampur antara lampu LED dengan lampu konvensional dalam satu
panel distribusi, sehingga mudah dalam pembacaan meterannya kemudian.
Lampu konvensional yang akan diganti terletak di sebagian jalan Haji Bau dalam panel distribusi
nomor 050 sebanyak 20 titik, di Jalan Penghibur dalam panel distribusi nomor 051 sebanyak 32 titik,
dan di Jalan Pasar Ikan dalam panel distribusi nomor 052 sebanyak 25 titik.
terkenal, sekaligus kawasan wisata, belanja, dan kuliner yang paling sering dikunjungi oleh pelancong
dari dalam dan luar negeri.
Untuk mengetahui berapa banyak pengguna yang mendapatkan manfaat langsung dari penggantian
lampu PJU ini, diadakan survei jumlah rata-rata pengguna jalan pada lokasi penggantian khususnya
pada malam hari. Penghitungan dibagi kedalam kategori pengguna jalan pengendara kendaraan, baik
roda dua maupun roda empat keatas, dan pengguna jalan kategori pejalan kaki, baik pria maupun
wanita.
Untuk melakukan analisa mengenai penghematan biaya, penghematan pemakaian energi, dan
reduksi emisi gas karbon diperlukan data baseline yang diambil dari pembacaan kWh meter pada
masing-masing panel distribusi. Untuk itu dilakukan pembacaan kWh meter setiap hari selama
semingggu untuk mendapatkan data rata-rata pemakaian energi per hari per lampu.
Pada panel #050 yang melayani 20 titik lampu, terbaca pemakaian energi relatif konstan sebesar 110
kWh per hari. Pada panel #051 yang melayani 32 titik lampu, terbaca pemakaian energi relatif
konstan sebesar 125 kWh per hari. Pada panel #052 yang melayani 25 titik lampu, terbaca pemakaian
energi relatif konstan sebesar 112 kWh per hari. Dengan demikian, total rata-rata energi yang
digunakan per hari untuk seluruh 77 titik adalah 347kWh.
Tabel 5 Pemakaian rata-rata kWh sebelum penggantian
Panel
Panel
Panel
Total
#050
#051
#052
kWh/hari
110
125
112
347
Jumlah lampu
20
32
25
77
kWh/hari/lampu
5,5
3,9
4,5
10
Dalam program efisiensi energi, dengan tujuan melakukan penghematan terhadap pemakaian energi
yang kemudian dapat mereduksi emisi gas karbon, perlu dipastikan bahwa tidak ada tingkat
kenyamanan yang kemudian dikurangi. Oleh karena itu, penentuan intensitas cahaya dari lampu LED,
perlu memperhatikan tingkat kenyamanan pengguna jalan. Ada dua acuan yang perlu dicermati
dalam menentukan intensitas cahaya yang diinginkan dari lampu PJU LED yang akan menggantikan
lampu PJU konvensional yang ada saat ini, yaitu intensitas cahaya menurut Standar Nasional
Indonesia, dan intensitas cahaya yang dihasilkan dari lampu jalan konvesional sebelum penggantian.
Intensitas Cahaya menurut SNI
Badan Standardisasi Nasional telah mengeluarkan standar pencahayaan untuk jalanan umum yang
dapat dijadikan acuan dalam hal pemilihan tipe lampu penerangan jalan umum
Untuk lokasi proyek pada Jl.H.Bau, Jl.Penghibur, dan Jl.Pasar Ikan, jalan dikategorikan sebagai jalan
arteri primer dengan kelebaran mencapai 40 meter dan merupakan penghubung antar kabupaten.
Pada SNI tentang penerangan jalan umum diatur bahwa intensitas cahaya rata-rata berkisar pada 1120lux.
Tabel 6 SNI tentang Penerangan Jalan Umum
Kuat Pencahayaan
Luminansi
Jenis/ Klasifikasi
Kemerataan
L rataKemerataan
E rata
Jalan
(uniformity)
rata
(uniformity)
(lux)
(cd/m2)
g1
VD
VI
Jalan Arteri:
- Primer
11-20
0,14-0,20
1,50
0,40 0,50-0,70
- Sekunder
11-20
0,14-0,20
1,50
0,40 0,50-0,70
Pengukuran Intensitas Cahaya sebelum penggantian
Selain intensitas cahaya menurut Standar Nasional Indonesia, perlu juga diadakan pengukuran
terhadap intensitas cahaya dari lampu konvensional yang ada sebelum penggantian.
Pengukuran intensitas cahaya dilakukan menggunakan alat Lux Meter. Bagian sensor pada alat ini
diletakkan diatas permukaan jalan untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya yang diterima dari
lampu PJU diatas permukaan jalan. Selain mengukur intensitas cahaya tepat dibawah titik lampu,
pengukuran juga dilakukan pada permukaan jalan pada empat titik antar tiang lampu. Pengukuran
demikian dilakukan pada seluruh 77 titik lampu dan titik-titik diantaranya. Dari seluruh titik
pengukuran, titik dengan intensitas cahaya paling tinggi diambil sebagai data intensitas cahaya
maksimal, titik dengan intensitas cahaya paling rendah diambil sebagai data intensitas cahaya
minimal, sedangkan data rata-rata diambil dari seluruh hasil pengukuran.
Dengan demikian didapatkan data intensitas cahaya maksimal adalah 31 lux, intensitas cahaya
minimal adalah 4 lux, dan intensitas cahaya rata-rata adalah 13 lux.
Tabel 7 Intensitas cahaya sebelum penggantian
Maks Min Rata-rata
Intensitas Cahaya
31
4
13
11
Karena data intensitas cahaya hasil pengukuran telah sesuai dengan intensitas cahaya yang
dipersyaratkan pada SNI, maka tingkat intensitas cahaya hasil pengukuran diambil sebagai acuan
dalam melakukan penggantian lampu PJU ini. Diharapkan langkah ini dapat menjamin tidak
berkurangnya tingkat kenyamanan pengguna jalan setelah diadakannya penggantian.
3.3.2. Perbandingan Spesifikasi Teknis
Intensitas cahaya yang dipersyaratkan dengan kondisi dan ukuran jalan pada lokasi proyek dijadikan
acuan dalam pemilihan tipe lampu LED PJU yang akan dipakai dalam penggantian. Lampu LED PJU
yang akan mengganti lampu konvensional PJU harus menghasilkan intensitas cahaya seperti yang
dimaksud.
Hampir semua pabrikan lampu mempunyai piranti lunak untuk mensimulasikan tingkat intensitas
cahaya pada lampu dengan daya konsumsi tertentu, dipasang pada tiang dengan ketinggian tertentu,
jarak antar tiang dan lebar jalan tertentu.
Pada simulasi dari tiga pabrikan yang berbeda, didapatkan tingkat intensitas cahaya yang berbedabeda. Pada pabrikan Lampu PJU LED merek A dan C didapatkan intensitas cahaya maksimal yang
sangat tinggi yaitu 45lux dan 41lux, namun
intensitas cahaya minimalnya hanya 3,71lux dan
0,71lux . Pada PJU LED merek B didapatkan
intensitas cahaya maksimal lebih rendah dan
masih memenuhi syarat yaitu sebesar 39,7lux dan
intensitas cahaya minimal juga memenuhi syarat
yaitu sebesar 4,7lux.
Dari ketiga tipe lampu PJU LED, lampu yang
mengkonsumsi daya paling rendah adalah lampu
merek B, dan diharapkan mampu memberikan
penghematan paling optimal.
Selain intensitas cahaya dan daya konsumsi, spesifikasi teknis lain yang penting untuk diperhatikan
adalah ketahanan produk lampu jalan LED dengan tingkat perlindungan minimum IP65 dan tingkat
kekuatan minimum IK08, dan perlindungan terhadap tegangan kejut ideal diatas 6kV. Selain itu,
umur lampu jalan LED yang lazim adalah 50,000 jam.
12
Pelaksanaan Penggantian
Sebelum melakukan penggantian, setiap lampu PJU LED
yang telah disediakan, diujicoba dahulu untuk
memastikan berfungsi dengan baiknya setiap unit. Selain
itu, perlu juga diukur daya konsumsinya secara faktual
untuk setiap unit melalui alat energi meter. Hal ini untuk
memastikan setiap unit bekerja dengan baik dan
mengkonsumsi daya listrik sesuai dengan spesifikasinya.
Lampu PJU LED yang disiapkan dengan daya konsumsi
sesuai spesifikasi pabrikan sebesar 120W, setelah diukur
menggunakan energi meter menunjukkan daya konsumsi
relatif stabil di 120W 2.
Pelaksaan penggantian lampu dilakukan oleh PT.Wahana
Gambar 8 Pengukuran Daya
Metrika dibawah pengawasan Bidang Ketenagalistrikan Dinas PU Kota Makassar
Pembacaan kWh meter setelah penggantian
Proyek penggantian lampu konvensional menjadi lampu LED diharapkan bisa menghemat
penggunaan listrik secara optimal. Hal ini perlu dibuktikan secara empiris melalui pembacaan
pemakaian kWh meter setelah penggantian. Untuk itu diadakan pembacaan kWh setiap hari selama
satu pekan untuk mendapatkan rata-rata pemakaian energi per hari per lampu setelah penggantian.
Setelah penggantian, pada panel #050 yang melayani 20 titik lampu, terbaca pemakaian energi relatif
konstan sebesar 33 kWh per hari. Pada panel #051 yang melayani 32 titik lampu, terbaca pemakaian
13
energi relatif konstan sebesar 48 kWh per hari. Pada panel #052 yang melayani 25 titik lampu,
terbaca pemakaian energi relatif konstan sebesar 37 kWh per hari. Dengan demikian, total rata-rata
energi yang digunakan per hari untuk seluruh 77 titik adalah 118kWh.
Tabel 9 Pemakaian rata-rata kWh setelah penggantian
Panel
Panel
Panel
Total
#050
#051
#052
kWh/hari
33
48
37
118
Jumlah lampu
20
32
25
77
kWh/hari/lampu
1,65
1,5
1,5
Pengukuran Intensitas cahaya setelah penggantian
Intensitas cahaya setelah penggantian diharapkan sama dengan yang diperagakan pada simulasi
melalui piranti lunak dari pabrikan atau paling tidak memenuhi persyaratan awal yang diminta.
Sebagai mana sebelum penggantian, untuk mengetahui intensitas cahaya dari lampu PJU LED,
diadakan pengukuran menggunakan Lux Meter.
Pengukuran juga dilakukan atas ke tujuh puluh tujuh titik lampu yang telah diganti, dan empat titik
diantara tiang lampu. Pengukuran setelah penggantian dilakukan pada waktu yang sama dengan
pengukuran sebelum penggantian. Hal ini untuk memastikan karakteristik cahaya relatif sama pada
waktu itu.
Tabel 10 Intensitas cahaya setelah penggantian
Maks Min Rata-rata
Intensitas Cahaya
38
5
14
Karakteristik cahaya lampu PJU LED
Secara kasat mata dapat dilihat perbedaan yang nyata antara cahaya lampu PJU konvensional
dengan cahaya lampu PJU LED. Pada lampu PJU LED, cahayanya terkonsentrasi memperlihatkan garis
yang tegas dengan sudut tertentu ke arah bawah untuk menerangi jalanan. Hal ini berbeda dengan
cahaya pada lampu jalan konvensional, dimana cahaya yang keluar terpencar ke segala arah
termasuk ke atas yang notabene tidak dibutuhkan dan menyebabkan pemborosan. Inilah yang dapat
membuat lampu LED lebih hemat energi.
Warna cahaya lampu LED yang putih jernih (6500K) membuat obyek seperti rambu-rambu lalu lintas
lebih jelas terlihat karena tidak mengakibatkan deviasi warna dari cahaya yang dipantulkannya.
14
melakukan penggantian pada titik lain yang rusak di kemudian hari. Dengan demikian, bohlam yang
ada tidak langsung menjadi limbah.
Meskipun demikian, PT.Wahana Metrika sebagai pelaksana proyek penggantian ini telah bekerja
sama dengan pabrikan lampu untuk menangani limbah B3 berupa bohlam HPS 250W yang mungkin
timbul di kemudian hari. Dengan penanganan yang tepat, limbah merkuri dapat didaur ulang dan
dimanfaatkan kembali untuk produk yang sejenis ataupun berbeda.
16
Tabel penghematan energi listrik 77 lampu LED 120 w dibandingkan Lampu HPS 250 w
Sehari
Setahun
11 Tahun
Energy saving (kwH)
229
83.585
919.435
Energy saving (Rp)
309.608
113.006.920
1.605.465.260
Dalam analisis ekonomis penggantian lampu HPS dengan LED ini biaya pemasangan kWh meter
dikesampingkan dalam investasi awal yang dianalisis karena pemasangan kWh meter adalah aktivitas
pengukuran penggunaan energi yang tetap harus dilakukan walaupun tetap menggunakan lampu
HPS atau lampu konvensional lain, sehingga terjadi penghematan ekonomis dari biaya listrik yang
tadinya bersifat lump sum atau block menjadi berdasarkan meter.
Dalam analisa kelayakan ekonomis ini yang diukur adalah:
1. Net Present Value (NPV).
NPV adalah nilai ekonomi lampu LED saat ini yang dihitung berdasarkan perkiraan ketersediaan/
aliran dana di masa mendatang. Proyek dengan NPV positif atau lebih besar dari nol adalah
proyek yang feasible atau layak secara ekonomis. Namun bila ada beberapa alternatif
pembiayaan, maka NPV yang lebih besarlah yang lebih layak secara ekonomis.
2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat pengembalian dari nilai investasi awal. Proyek yang layak adalah yang
memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari tingkat bunga atau biaya modal.
3. Payback Period
Payback period adalah lamanya pengembalian investasi yang mengacu kepada periode waktu
yang dibutuhkan untuk membayar investasi awal. Semakin cepat jangkapa waktu
pengembalian nilai investasi maka semakin layak.
Analisa kelayakan ekonomis atas proyek penggantian 77 buah lampu ini memberikan hasil sebagai
berikut:
Analisis Ekonomis Penggantian 77 lampu HPS 250 w deng LED 120 w
Discount Rate
NPV
IRR
Payback Period
13%
Rp 173.229.658,17,32%
5,5 tahun
Hasil analisis ekonomis untuk proyek penggantian 77 buah lampu HPS dengan lampu LED
memberikan indikator yang layak untuk ketiga metrik NPV, IRR, dan Payback Period. Sehingga dari
nalisis ini Pemda Kota Makasar layak untuk memperbesar cakupan proyek (scaling up) penggantian
lampu PJU dengan lampu LED untuk titik lampu PJU lainnya.
kota Makasar, di antaranya terdapat sebesar 12.600 titik masih menggunakan lampu PJU HPS 250
watt. Jumlah ini mencakup 49% total lampu PJU di Kota Maksar. Bila diproyeksikan penghematan
atas penggantian 12.600 lampu HPS 250 w dengan LED 120 W adalah sebagai berikut:
SIMPLE CASHFLOWS
Yaer
Annual Capex
Annual Savings
Annual Cashflow
Cumulative
Cashflow
(137,718,000,000)
12,274,521,805 (125,443,478,195)
(125,443,478,195)
24,893,502,738
24,893,502,738
(100,549,975,457)
25,834,658,821
25,834,658,821
(74,715,316,636)
26,822,872,709
26,822,872,709
(47,892,443,927)
27,860,497,291
27,860,497,291
(20,031,946,635)
28,950,003,103
28,950,003,103
8,918,056,468
30,093,984,205
30,093,984,205
39,012,040,672
31,295,164,362
31,295,164,362
70,307,205,034
32,556,403,526
32,556,403,526
102,863,608,560
10
33,880,704,649
33,880,704,649
136,744,313,210
11
35,271,220,829
35,271,220,829
172,015,534,038
12
44,879,875,535
44,879,875,535
216,895,409,573
354,613,409,573
Dari proyeksi tersebut maka total penghematan selama 12 tahun (termasuk tahun pertama untuk
penggantian) sebesar Rp 354,6 Milyar.
Analisa kelayakan ekonomis bila dilakukan penggantian terhadap 12.600 titik lampu HPS 250 w
dengan lampu LED 120 pada tingkat discount rate 13% atau sebesar tingkat bunga komersial ratarata, maka hasil analisis ekonomisnya adalah:
Analisis Ekonomis Penggantian 12.600 lampu HPS 250 w deng LED 120 w
Discount Rate
NPV
IRR
Payback Period
13%
Rp
19,7%
5,7 tahun
36.797.128.541,-
18
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa bila proyek penggantian lampu PJU menggunakan LED 120
w dilakukan untuk 12.600 lampu HPS 250 w sangat layak untuk dilakukan.
Analisis menggunakan tingkat discount rate 13 % , yaitu sebesar tariff bunga komersial rata-rata,
sehingga proyek ini dapat dan layak didanai menggunakan dana dari perbankan.
Proyek penggantian ini bisa menggunakan sumber pendanaan dengan biaya modal (tingkat bunga)
yang lebih murah yaitu menggunakan pinjaman dari lembaga Pusat Investasi Pemerintah (PIP)
dengan tingkat bunga sebesar BI rate + 2%. Pada 18 November 2014 Rapat Dewan Gubernur BI telah
menaikkan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi 7,75% sehingga lending interest rate PIP adalah
sebesar 9,75%.
Analisa kelayakan ekonomis bila dilakukan penggantian terhadap 12.600 titik lampu HPS 250 w
dengan lampu LED 120 pada tingkat discount rate 9,5% atau sebesar tingkat bunga IPP, maka hasil
analisis ekonomisnya adalah:
Analisis Ekonomis Penggantian 12.600 lampu HPS 250 w deng LED 120 w
Discount Rate
NPV
IRR
Payback Period
9,75%
Rp
19,7%
5,7 tahun
63.847.673.464Grafik proyeksi cashflow penghematan biaya dalam penggantian 12.600 titik lampu HPS 205 w
dengan LED 120 w dan biaya investasinya di tahun pertama (Dalam Ribuan Rupiah)
250.000.000.000
200.000.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
Annual Capex
50.000.000.000
Annual Savings
Annual Cashflow
10
11
12
Cumulative Cashflow
(50.000.000.000)
(100.000.000.000)
(150.000.000.000)
(200.000.000.000)
19
Saldo Pokok
Hutang
12,274,521,805
(9,399,253,500)
2,875,268,305
96,402,600,000
24,893,502,738
(24,437,184,139)
456,318,599
80,674,124,543
25,834,658,821
(24,437,184,139)
1,397,474,682
63,341,702,887
26,822,872,709
(24,437,184,139)
2,385,688,570
44,241,769,061
27,860,497,291
(24,437,184,139)
3,423,313,152
23,194,077,085
28,950,003,103
(24,437,184,139)
4,512,818,964
30,093,984,205
30,093,984,205
31,295,164,362
31,295,164,362
32,556,403,526
32,556,403,526
10
33,880,704,649
33,880,704,649
11
35,271,220,829
35,271,220,829
12
44,879,875,535
44,879,875,535
20
60.000.000.000
CADS
40.000.000.000
Pembayaran Hutang
Saldo Cash Setelah Hutang
20.000.000.000
10 11 12
(20.000.000.000)
(40.000.000.000)
Keterangan: CADS (Cash Available for Debt Service) adalah saldo cash flow yang tersedia untuk membayar hutang
Saldo Pokok
Hutang
12,274,521,805 (12,532,338,000)
(257,816,195)
96,402,600,000
24,893,502,738 (23,222,351,215)
1,671,151,523
85,052,068,827
25,834,658,821 (23,222,351,215)
2,612,307,606
72,134,795,668
26,822,872,709 (23,222,351,215)
3,600,521,494
57,434,519,239
27,860,497,291 (23,222,351,215)
4,638,146,076
40,705,127,175
28,950,003,103 (23,222,351,215)
5,727,651,888
21,666,535,608
30,093,984,205 (23,222,351,215)
6,871,632,990
31,295,164,362
31,295,164,362
32,556,403,526
32,556,403,526
10
33,880,704,649
33,880,704,649
11
35,271,220,829
35,271,220,829
12
44,879,875,535
44,879,875,535
21
60.000.000.000
CADS
40.000.000.000
Pembayaran Hutang
Saldo Cash Setelah Hutang
20.000.000.000
10 11 12
(20.000.000.000)
(40.000.000.000)
Keterangan: CADS (Cash Available for Debt Service) adalah saldo cash flow yang tersedia untuk membayar hutang
kWh/hari
kWh/hari
Emisi GRK
(kg CO2)
208
Emisi GRK
(kg CO2)
70
22
Berdasarkan rata-rata pembacaan kWh meter, estimasi penurunan emisi GRK selama umur lampu
LED yakni 11 tahun sesuai spesifikasi adalah 554.070 kg CO2 secara kumulatif.
23
Pemahaman masyarakat baik laki-laki maupun perempuan tentang hemat energi perlu
ditingkatkan.
Pandangan masyarakat tentang kondisi lampu PJU di Jalan Penghibur secara umum cukup
positif. Meski demikian ada pula beberapa pendapat bahwa lampu masih gelap, sering mati
dan tidak cepat diganti.
Adanya kecenderungan perbedaan persepsi perempuan dan laki-laki mengenai tingkat
terang yang memadai dan rasa aman yang diberikan terhadap jalan yang sama, dimana lakilaki cenderung menilai lebih terang sementara perempuan cenderung menilai kurang
terang. Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda antara perempuan dan lakilaki, yakni kebutuhan khusus perempuan akan perlunya penerangan yang memadai.
Proyek SSLI yang dilaksanakan di Jalan Penghibur yang merupakan jalan umum dapat
diakses oleh laki-laki dan perempuan. Secara kuantitas, jumlah laki-laki yang mengakses
Jalan Penghibur lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.
Laki-laki dan perempuan telah berpartisipasi dalam melaporkan kerusakan lampu PJU.
Secara kuantitas lebih banyak perempuan yang aktif dalam melaporkan kerusakan lampu
PJU.
Penggantian lampu HPS menjadi lampu LED di lokasi percontohan akan membawa manfaat
yang cukup besar bagi perempuan, dibandingkan bagi laki-laki, karena fitur warna cahaya
yang dihasilkan. Lebih banyak perempuan yang berpendapat warna cahaya putih
memberikan mereka penglihatan yang lebih baik, dibandingkan dengan laki-laki.
5.3. Rekomendasi
Dengan memperhatikan temuan-temuan dari survei melalui kuesioner dan masukan-masukan
dari kegiatan FGD, maka diperoleh saran-saran untuk perbaikan proyek SSLI, sebagai berikut:
Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang hemat energi kepada laki-laki
dan perempuan.
Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proyek SSLI dari tahap perencanaan,
pelaksanaan sampai pemantauan dan evaluasi. Informasi yang dibutuhkan antara lain
kontak pelaporan kerusakan lampu PJU.
Melihat bahwa perempuan seperti ibu hamil memiliki kebutuhan khusus dan perempuan
lebih rentan dalam hal keamanan di malam hari, maka perlu dibukanya akses bagi
masyarakat, khususnya perempuan untuk berpartisipasi pada tahap perencanaan,
terutama dalam hal mengusulkan lokasi proyek.
24
LAMPIRAN Data dan Analisis Kelayakan Ekonomis Penggantian 12,600 lampu HPS 250W dengan LED 120W
a. Data dan Asumsi Proyek
Harga Lampu LED 120 W per lampu
< 200 lampu
200 - 500 lampu
> 500 lampu
Biaya Instalasi per titik PJU
Harga Driver LED (sekali penggantian selama lifetime)
10.725.000
9.000.000
8.250.000
205.000
500.000
77
12.600
Discount Rate
proyek 77 lampu
skenario PIP
skenario scaling up
TDL gol P3/TR per 1 Nov 2014 (IDR/kWh)
Perubahan TDL per tahun
Jam Operasi PJU (jam)
1 tahun (hari)
9,75%
13%
1.352
5%
12
365
b. Penggunaan Energi
Berdasarkan Meter terbaca
di SSLI proyek percontohan
Makassar
HPS 250 w
LED 120 w
Berdasarkan Spesifikasi
HPS 250 w
LED 120 w
Konsumsi Energi Listrik per hari (kWh)
Konsumsi Energi Listrik Per tahun (kWh)
Biaya energi listrik setahun (IDR)
1,44
4,42
1,53
1.095
525,60
1.611,69
559,35
1.480.440
710.611
2.179.003
756.242
569,40
1.052,34
769.829
52%
1.422.760,52
65%
c. Biaya Pemeliharaan
Lamp
Watts
(per unit)
Syste
m
Watts
(per
unit)
HPS 250 W
250
LED 120 W
120
Technology Names
Annual
Operatin
g Hours
Annual Maint.
Cost
(IDR/unit/year
)
Lamp
Rated
Life
(hrs)
Annual
Lamp
Replacemen
t Rate (%)
250
4.380
573.834,75
24.000
18,3%
120
4.380
43.800,00
50.000
9%
Lamp Unit
Cost
(IDR/unit)
2.644.300
500.000
Lamp
Disposal
Cost
(IDR/unit
)
Lamp
Replacemen
t Labor and
Vehicle Cost
(IDR/unit)
Annual
Lamp
Cost
(IDR/unit)
500.000
573.834,75
43.800
26
77
11
5,5
IRR
17,32%
NPV (IDR)
173.229.658
(841.610.000)
Year
Annual
Capital
Expenditure
Annual O&M
Savings (incl.
energy)
(841.610.000)
Annual
Cashflow
Cumulative
Cashflow
(841.610.000)
(841.610.000)
153.819.596
40.812.676
153.819.596
(687.790.404)
159.469.942
40.812.676
159.469.942
(528.320.463)
165.402.805
40.812.676
165.402.805
(362.917.657)
171.632.312
40.812.676
171.632.312
(191.285.346)
178.173.293
40.812.676
178.173.293
(13.112.053)
185.041.324
40.812.676
185.041.324
171.929.272
192.252.757
40.812.676
192.252.757
364.182.028
199.824.761
40.812.676
199.824.761
564.006.789
207.775.365
40.812.676
207.775.365
771.782.154
10
216.123.499
40.812.676
216.123.499
987.905.653
11
224.889.041
40.812.676
224.889.041
1.212.794.694
2.054.404.694
12.600
12
5,7
IRR
19,70%
NPV (IDR)
63.847.673.464
(137.718.000.000)
Annual Capex
Annual Savings
Annual Cashflow
Cumulative Cashflow
(137.718.000.000)
12.274.521.805
(125.443.478.195)
(125.443.478.195)
24.893.502.738
24.893.502.738
(100.549.975.457)
25.834.658.821
25.834.658.821
(74.715.316.636)
26.822.872.709
26.822.872.709
(47.892.443.927)
27.860.497.291
27.860.497.291
(20.031.946.635)
28.950.003.103
28.950.003.103
8.918.056.468
30.093.984.205
30.093.984.205
39.012.040.672
31.295.164.362
31.295.164.362
70.307.205.034
32.556.403.526
32.556.403.526
102.863.608.560
10
33.880.704.649
33.880.704.649
136.744.313.210
11
35.271.220.829
35.271.220.829
172.015.534.038
12
44.879.875.535
354.613.409.573
44.879.875.535
216.895.409.573
28
Tahun
Saldo Cashflow
Pembayaran
Hutang
Saldo Pokok
Hutang
12.274.521.805
(9.399.253.500)
2.875.268.305
96.402.600.000
24.893.502.738
(24.437.184.139)
456.318.599
80.674.124.543
25.834.658.821
(24.437.184.139)
1.397.474.682
63.341.702.887
26.822.872.709
(24.437.184.139)
2.385.688.570
44.241.769.061
27.860.497.291
(24.437.184.139)
3.423.313.152
23.194.077.085
28.950.003.103
(24.437.184.139)
4.512.818.964
30.093.984.205
30.093.984.205
31.295.164.362
31.295.164.362
32.556.403.526
32.556.403.526
10
33.880.704.649
33.880.704.649
11
35.271.220.829
35.271.220.829
12
44.879.875.535
44.879.875.535
29
Detailed Cashflow
Installation Cost
Material
(135.135.000.000)
Installation Cost
(2.583.000.000)
(137.718.000.000)
O&M Savings
Maintenance Costs
3.311.130.533
6.070.381.065
Electricity
Facility Charge
8.963.391.273
18.823.121.673
6.070.381.065
19.764.277.756
12.274.521.805
24.893.502.738
25.834.658.821
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
20.752.491.644
-
21.790.116.226
-
22.879.622.038
-
26.822.872.709
27.860.497.291
28.950.003.103
Bunga pinjaman
(9.399.253.500)
Pokok pinjaman
Saldo pinjaman
Total Payment
Debt Service Coverage Ratio
Saldo Cashflow Setelah Pembayaran Hutang
(8.708.708.682)
(7.104.762.484)
(5.337.250.312)
(3.389.492.163)
(1.243.107.054)
(15.728.475.457)
(17.332.421.655)
(19.099.933.827)
(21.047.691.976)
(23.194.077.085)
96.402.600.000
80.674.124.543
63.341.702.887
44.241.769.061
23.194.077.085
(0)
(9.399.253.500)
1,31
(24.437.184.139)
1,02
(24.437.184.139)
1,06
(24.437.184.139)
1,10
(24.437.184.139)
1,14
(24.437.184.139)
1,18
2.875.268.305
456.318.599
1.397.474.682
2.385.688.570
3.423.313.152
4.512.818.964
10
11
12
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
25.224.783.297
-
26.486.022.461
-
27.810.323.584
-
29.200.839.764
-
38.809.494.470
-
31.295.164.362
32.556.403.526
33.880.704.649
35.271.220.829
44.879.875.535
10
11
12
31.295.164.362
32.556.403.526
33.880.704.649
35.271.220.829
44.879.875.535
O&M Savings
Maintenance Costs
6.070.381.065
Electricity
Facility Charge
24.023.603.140
30.093.984.205
Bunga pinjaman
Pokok pinjaman
Saldo pinjaman
(0)
Total Payment
30.093.984.205
31
f.
Ringkasan
# of Fixtures Installed
12.600
12
5,7
IRR
19,70%
NPV (IDR)
36.797.128.541
(137.718.000.000)
Annual Capex
Annual Savings
Annual Cashflow
(137.718.000.000) 12.274.521.805
(125.443.478.195)
(125.443.478.195)
24.893.502.738
24.893.502.738
(100.549.975.457)
25.834.658.821
25.834.658.821
(74.715.316.636)
26.822.872.709
26.822.872.709
(47.892.443.927)
27.860.497.291
27.860.497.291
(20.031.946.635)
28.950.003.103
28.950.003.103
8.918.056.468
30.093.984.205
30.093.984.205
39.012.040.672
31.295.164.362
31.295.164.362
70.307.205.034
32.556.403.526
32.556.403.526
102.863.608.560
10
33.880.704.649
33.880.704.649
136.744.313.210
11
35.271.220.829
35.271.220.829
172.015.534.038
12
44.879.875.535
44.879.875.535
216.895.409.573
354.613.409.573
Cumulative Cashflow
Tahun
Saldo Cash
flow
Pembayaran
Hutang
Saldo Pokok
Hutang
12.274.521.805 (12.532.338.000)
(257.816.195)
96.402.600.000
24.893.502.738 (23.222.351.215)
1.671.151.523
85.052.068.827
25.834.658.821 (23.222.351.215)
2.612.307.606
72.134.795.668
26.822.872.709 (23.222.351.215)
3.600.521.494
57.434.519.239
27.860.497.291 (23.222.351.215)
4.638.146.076
40.705.127.175
28.950.003.103 (23.222.351.215)
5.727.651.888
21.666.535.608
30.093.984.205 (23.222.351.215)
6.871.632.990
31.295.164.362
31.295.164.362
32.556.403.526
32.556.403.526
10
33.880.704.649
33.880.704.649
11
35.271.220.829
35.271.220.829
12
44.879.875.535
44.879.875.535
33
Detailed Cashflow
Installation Cost
Material
(135.135.000.000)
Installation Cost
(2.583.000.000)
(137.718.000.000)
(dalam IDR)
Year
O&M Savings
Maintenance Costs
3.311.130.533
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
Electricity
8.963.391.273
18.823.121.673
19.764.277.756
20.752.491.644
21.790.116.226
22.879.622.038
12.274.521.805
24.893.502.738
25.834.658.821
26.822.872.709
27.860.497.291
28.950.003.103
Bunga pinjaman
(12.532.338.000)
(11.871.820.042)
(10.305.078.056)
(8.522.074.786)
(6.492.959.150)
(4.183.759.648)
Pokok pinjaman
(11.350.531.173)
(12.917.273.159)
(14.700.276.429)
(16.729.392.065)
(19.038.591.567)
Saldo pinjaman
96.402.600.000
85.052.068.827
72.134.795.668
57.434.519.239
40.705.127.175
21.666.535.608
(12.532.338.000)
0,98
(23.222.351.215)
1,07
(23.222.351.215)
1,11
(23.222.351.215)
1,16
(23.222.351.215)
1,20
(23.222.351.215)
1,25
1.671.151.523
2.612.307.606
3.600.521.494
4.638.146.076
5.727.651.888
Total Payment
Debt Service Coverage Ratio
Saldo cashflow
(257.816.195)
Year
10
11
12
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
6.070.381.065
24.023.603.140
25.224.783.297
26.486.022.461
27.810.323.584
29.200.839.764
38.809.494.470
30.093.984.205
31.295.164.362
32.556.403.526
33.880.704.649
35.271.220.829
44.879.875.535
10
11
12
31.295.164.362
32.556.403.526
33.880.704.649
35.271.220.829
44.879.875.535
O&M Savings
Maintenance Costs
Electricity
Total Savings Cashflow
Bunga pinjaman
(1.555.815.607)
Pokok pinjaman
(21.666.535.608)
Saldo pinjaman
(0)
Total Payment
(23.222.351.215)
1,30
6.871.632.990
35