Disusun oleh :
NOVAL NAZWANURIL W
135100300111060
DWIKI MUHAMMAD A
135100300111070
135100300111076
135100300111078
135100300111080
135100300111096
UMMUL N KHASANAH
135100300111098
HARYO ANGGORO P
135100300111102
DANANG HERMAWAN P
135100300111103
135100301111001
135100301111003
Kelas C
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan
peralatan, material, energi, modal, informasi sumber daya alam dan lain-lain
dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu
produk yang efektif, efesien dan aman. Sedangkan perancangan pabrik
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan meliputi perencanaan financial,
penentuan lokasi, dan seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
mempengaruhi
secara
fisik
pabrik.
langsung
Dalam
dan
tidak
hal
ini
perancangan
langsung
kelancaran
akan
atau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
cukup
stabil
untuk
disimpan
dan
terus
mempertahankan
a. Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau
kerak besi oksida dari besi atau baja
b. Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk
pembuatan plastik polyvinyl chloride atau PVC.
c. HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan
polyalumunium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai
bahan baku koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan digunakan pada
pengolahan air.
d. Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah
cair industri, sebelum dibuang ke badan air penerima.
e. HCl digunakan pula dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation
exchange resin).
f. Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar
basa dalam sebuah larutan.
g. Asam klorida juga berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih
porselen.
h. HCl digunakan pada proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
i. Pada skala industri, HCl juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.
j. Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan
aqua regia adalah campuran untuk melarutkan emas.
k. Kegunaan-kegunaan lain dari asam klorida diantaranya adalah pada proses
produksi baterai, kembang api dan lampu blitz kamera.
l. Dalam bidang budidaya HCl digunakan sifat korosifnya untuk proses
desinfeksi baik alat atau lokasi,yang jelas hanya sifat korosifnya yang lebih
dimanfaatkan.
3. Na2CO3
NA2CO3 (natrium karbonat) adalah garam natrium dari asam karbonat
yang mudah larut dlam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa
warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan
membentuk larutan alkali yang kuat. Natrium karbonat dapat digunaka untuk
membedakan ion logam yang lain, yang akan diendapkan dengan ion karbonat.
Dapat membedakan ion tembaga, besi, kalsium, seng dan timbal. Larutan
natrium karbonat
menenjukkan ion Cu2+. Endapan hijau kotor menunjukkan ion Fe2+. Endapan
kuning-coklat menunjukkan ion Fe3+. Endapan purih menunjukkan ion Ca2+, Zn2+,
atau Pb2+. Endapan terbentuk karena hampir semua karbonat tidak mudah larut
dalam air.
Natrium karbonat merupakan komoditas kimia yang sekitar 75% produksi
dunia adalah abu sintetis yang dibuat dari natrium kloridat melalui proses Solvay
(proses soda ammonia) atau proses yang sejenis, sisanya yang 25% diproduksi
dari natrium karbonat alami. Fungsi dari natrium karbonat dalam kehidupan
sehari-hari sangatlah banyak sekali. Fungsi yang utama dari senyawa kimia ini
adalah:
a. Pembersih kotoran. Sifat natrium karbonat yng mampu mengikat kotoran atau
mencampur minyak dengan air membuat senyawa inidijadikan sebagai bahan
pembersih kotoran. Beberapa produk yang dihasilkan dari senyawa ini adalah
deterjen, sampo, dan sabun.
b. Proses pembuatan kaca. Pada proses pembuatan kaca yang tinggi
membutuhkan senyawa ini untuk menyempurnakan proses pembuatan.
c. Pembuatan pulp
d. Pelunakan air sadah
Adapun sifat fisis dan sifat kimia dari Natrium Karbonat adalah sebagai
berikut:
a. Berat molekulnya sebesar 106 g/mol
b. Bentuk Natrium Karbonat adalah kristal dan bersifat higroskopis
c. Titik leburnya sebesar 7,1 g/100 g H2O
d. Densitas pada 20o C sebesar 2,533 g/ml
e. Kapasitas panas 85o C sebesar 26,41 cal/gmol oC
4. CaCl2
Kalsium klorida adalah senyawa ionik yang terdiri dari unsur kalsium
(logam alkali tanah) dan klorin. Ia tidak berbau, tidak berwarna, solusi tidak
bercun, yang digunakan secara efekstensif di berbagai industri dan aplikasi di
seluruh dunia. Kemampuan kalsium klorida untuk menyerap banyak cairan
merupakan salah satu kualitas yang membuatnya begitu serbaguna. Produk ini
dapat digunakan untuk mengeringkan rumput laut, sehingga membantu dalam
produksi soda ash. Karena higrokopisnya kalsium klorida harus disimpan dalam
container kedap udara yang tertutup rapat.
gelatinisasi) akan menjadi cair. Derajat keasaman (pH) suspensi diatur hingga
antara pH 6,2 6,4 dengan penambahan kapur tohor. Pemasakan suspensi pati
dilakukan sampai mendidih yaitu pada suhu 105oC. Pada proses pemasakan
akan terjadi proses dekstrinasi (proses menjadi dekstrin) (Tyanjani, 2015).
Proses selanjutnya adalah sakarifikasi yaitu proses perubahan dekstrin
menjadi gula. Pati telah terpecah menjadi desktrin selanjutnya didinginkan
manjadi 60-64oC. Larutan pati selanjutnya disaring terlebih dahulu, kemudian
cairan tersebut dimasukan ke dalam tangki sakarifikasi dengan penambahan
enzim amiloglukosidase dengan aturan pakai 1 ml / kg pati. Enzim ini berfungsi
untuk memecah rantai desktrin menjadi glukosa. Selama proses berlangsung
dilakukan pengadukan untuk mencampur enzim dengan sempurna (Tyanjani,
2015).
6. Enzim AMG
Menurut Risnoyatiningsih (2011), enzim glukoamilase diproduksi dari
Aspergillus dan Rhizopus, dapat memecah ikatan -1,3 dan -1,4. Enzim
glukoamilase memecah pati dari luar dengaan mengeluarkan unit-unit glukosa
dari ujung bukan pereduksi polimer pati. Hasil reaksinya hanya glukosa,
sehingga dapat dibedakan dengan -amilase dan -amilase.
Enzim tersebut dapat menghidrolisis pati sampai mencapai DE 95-98
(Dextrosa Ekuivalen yaitu kenaikan drajat konversi) dan dengan dextrose 9395%. Dengan pengaruh enzim glukoamilase posisi glukosa dapat diubah
menjadi dengan pH optimalnya 4-5 dan suhu optimalnya 50-60C. enzim
glukoamilase mempunyai standart productivity 2000-3000 substansi kering
perkilogram enzim.
BAB III
PENENTUAN LOKASI PABRIK
Dalam hal penentuan lokasi Pabrik Gula Jagung tersebut dipilih 5 faktor
dalam pendukung penentuan lokasi seperti kedekatan dengan bahan baku,
kedekatan dengan pasar, UMR tenaga kerja, transportasi yg tersedia, serta
ketersediaan listrik dan air. Berdasarkan faktor tersebut maka dipilih 4 lokasi
yang akan dibandingkan yaitu daerah Tuban, Kediri, Grobogan, Wonogiri.
1. TUBAN
Kedekatan Pasar
Secara geografis Kabupaten Tuban dinilai cukup strategis yakni terletak
di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan dilintasi oleh
Jalan Nasional Daendels di Pantai Utara. Bila ditetapkan pasar ke daerahdaerah industri seperti Surabaya dan sekitarnya hanya berjarak 100 km dari
pusat kota Tuban, atau 215 km bila menuju Semarang. Kabupaten Tuban
sendiri memiliki luas wilayah sebesar 735 m2 dengan jumlah penduduk 1,11
juta jiwa, sekitar 34,7% penduduk tergolong warga kurang mampu dan 71%
penduduk Kabupaten Tuban bermata pencaharian dari bercocok tanam atau
bekerja dalam bidang pertanian. Melihat kondisi demikian dapat dipahami
bahwa kondisi pasar untuk Kabupaten Tuban sendiri kurang baik.
(http://tubankab.go.id/np/geografi)
Sarana Transportasi
Transportasi erat kaitannya dengan laju distribusi suatu produk.
sebesar 10 ton. Serta jalan provinsi sepanjang 81,760 km dengan kelas jalan
3B yang artinya klasifikasi jalan tersebut mampu dilalui kendaraan dengan
lebar <2,5m dan panjang <12m dengan berat maksimal yang diijinkan adalah
8 ton. Maka dengan demikian kendaraan sejenis truk dapat aman melewati
jalanan. Sarana transportasi lainnya seperti kereta api tidak terdapat di
Kabupaten Tuban ini, begitu pula dengan pelabuhan dimana tidak terdapat
pelabuhan barang di Tuban sehingga pelabuhan terdekat terdapat di Gresik
yaitu Teluk Lamong dengan jarak 80 km dari pusat kota.
(http://tubankab.bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/200)
Tenaga Kerja
Kabupaten Tuban merupakan adalah salah satu daerah industri yang
perkembangannya cukup baik di Jawa Timur. Oleh sebab itu akan diikuti
tingginya biaya tenaga kerja di kota tersebut. Berdasarkan data Pemprov
Jatim, pada tahun 2016 telah ditetapkan UMK untuk Kabupaten Tuban
adalah sebesar Rp. 1.757.000.
(http://jatimprov.go.id/read/berita-pengumuman/umk-2016-di-jatimditetapkan)
2. KEDIRI
yaitu jarak antara bahan baku dengan lokasi industri tersebut, karena dapat
menekan ongkos yang dikeluarkan untuk mendatangkan bahan baku dengan
transportasi seperti truk dan lain sebagainya. Dengan adanya bahan baku di
sekitar industri, proses produksi akan menjadi lebih cepat dan efisien. Lokasi
yang dipilih adalah lokasi yang memiliki hasil panen jagung yang tinggi di
Jatim yaitu di Kabupaten Kediri. Selain bahan baku yang melimpah, Kediri
juga sekaligus memiliki lahan yang cukup besar jika ingin membangun pabrik.
Menurut Rahayu (2014) wilayah potensial penghasil jagung adalah
Kecamatan Ringinrejo, Plosoklaten, Gurah, Pagu, Kayenkidul, dan Ngasem
dengan total produksi jagung tahun 2014 sebesar 2.840.045 ton. Menurut
BPS produksi jagung tahun 2013 adalah sebesar 300.068 ton.
(http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/commodityarea.php?ia=
3506&ic=2580)
Kedekatan Pasar
Jarak dengan pasar juga sangat diperlukan untuk proses suplai produk ke
konsumen lebih intensif. Kediri untuk pasar lokal memiliki jumlah kelurahan
sebanyak 344 dengan luasan 1386,05 km2. Dengan begitu produk gula cair
ini dapat dengan mudah beredar di masyarakat dan dapat dikenal oleh
mayarakat luas. Kediri juga memiliki beberapa industri yang membutuhhkan
gula cair, seperti pabrik roti Ilo, pabrik susu. Selain pasar untuk industri,
Kediri juga memiliki masyarakat yang konsumerisme, maka untuk pemasaran
gula cair sangat baik dilakukan di wilayah ini. Untuk pemasaran selain pasar
lokal, Kediri juga dekat dengan Surabaya dengan jarak 120 km dan Malang
berjarak 101 km.
(http://kedirikab.go.id/sekilas-kediri-mainmenu-99/profil-kabupatenkediri.html)
Sarana Transportasi
Ketersediaan infrastruktur juga sangat diperlukan untuk menunjang
sungai yang memiliki debit air yang cukup besar dan mengalir sepanjang
tahun meliputi Kali Brantas, Kali Konto, Kali Bakung, Kali Kolokoso, Kulo
Turitunggorono, Kali Bangi dan Kali Sedayu. Pengguna PDAM di Kediri pada
tahun 2013 adalah 3.981.366 m3. Jadi untuk pasokan air Kediri sanagt
berlimpah. Kemudian pasokan listrik di Kediri berasal dari 3 PLTA yaitu
Selorejo, Siman, dan Mendalan dengan total 36,7 megawatt. Jumlah KWh
yang dibangkitkan tahun 2013 adalah 262.492.407 KWh.
(http://kedirikab.go.id/sekilas-kediri-mainmenu-99/profil-kabupatenkediri.html).
(http://kominfo.jatimprov.go.id/read/khusus/38832)
Tenaga Kerja
Faktor yang harus di pertimbangkan untuk membangun pabrik disuatu
daerah adalah ketersediaanya SDM yang mumpuni, dari SDM yang mumpuni
tersebut diharapkan proses produksi dari pabrik dapat berjalan dengan baik.
Kediri dengan keberadaan SDM yang melimpah sangat potensial untuk
dibangun pabrik. Tahun 2013, di Kediri memiliki jumlah penduduk pria
sebesar 812.207 orang dan penduduk wanita sebesar 790.834 orang. Total
jumlah penduduk yaitu 1.603.041 jiwa. UMK Kabupaten Kediri tahun 2013
sebesar
Rp1.089.950
dan
tahun
2016
sebesar
Rp
1.456.000.
(http://regional.kompas.com/read/2015/11/21/05000061/Gubernur.Jatim.T
etapkan.UMK.2016)
3. GROBOGAN
Kedekatan Pasar
Kabupaten Grobogan sebagai salah satu sentra produksi jagung di Jawa
Sarana Transportasi
Menurut Bappeda Kabupaten Grobogan,
pembangunan suatu pabrik. Untuk saran atau sumber daya air yang ada di
adaerah grobogan cenderung turun terus menerus dari tahun ke tahun.
Meskipun pendistribusian air yang belum optimal namun dilakukan suatu
penanganan yaitu melestarikan sumber mata air yang ada di daerah
Grobogan. Sumber mata air yang ada di daerah tersebut ada sekitar 48
sumber mata air (RPMJD Kabupaten Grobogan Tahun 2011-2016). Menurut
BPS Kabupaten Grobogan, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) untuk
listrik, gas, dan air bersih adalah sebesar Rp 55.483,93. Hal tersebut
menandakan bahwa sumber listrik dan air di Kabupaten Grobogan kurang
memadai.
(http://grobogankab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/54)
Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang akan bekerja di pabrik yang akan dibangun akan
serta
mempengaruhi
efisiensi
kerja
yang
nantinya
akan
4. WONOGIRI
Sutarto
(2008)
kecamatan
Sidoharjo
kabupaten
Wonogiri
Kedekatan Pasar
Wonogiri berlokasi di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian
Sarana Transportasi
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
kota antar propinsi), mini bus atau angkutan pedesaan, dan angkuta.
Sementara angkutan barang antara lain truk, pick up atau mobil box.
(http://wonogirikab.bps.go.id/)
Kecamatan
Karang
Tengah,
Tirtomoyo,
Nguntoronadi,
Jatiroto,
Tenaga Kerja
Berdasarkan data BPS tahun 2013, 53% dari total penduduk berumur 15
tahun keatas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dan jenis
kelamin bekerja di sektor pertanian. UMK Kabupaten Wonogiri pada tahun
2013 sebesar Rp. 830.000.
(http://jateng.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/655)
Berdasarkan informasi mengenai beberapa lokasi yang telah ditentukan,
maka dibuat tabel perbandingan lokasi untuk mempermudah dalam penentuan
lokasi berdirinya pabrik Gula Jagung Cair. Tabel perbandingan lokasi-lokasi di
Jawa Timur dan Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk penetapan
skala prioritas pada tiap lokasi dalam dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Perbandingan 4 Lokasi
Faktor
Sumber bahan
baku
Pasar
Jawa Timur
Jawa Tengah
Tuban
431.776 ton
Kediri
300.068 ton
Grobogan
559,543 ton
Wonogiri
267,930 ton
Jarak ke
-Surabaya : 100Km
-Semarang: 215Km
Jarak ke
-Surabaya:
120 Km
Malang : 101 Km
Jarak ke
-Semarang: 66 km
-Surabaya: 247
km
-Solo: 63,5 km
Jarak ke
-Solo : 34,2 km
-Yogyakarta : 83,2
km
Sarana
Transportasi
Perjalanan darat:
-Truk
-Mobil Pick-Up
Perjalanandarat:
--Truk
-Mobil Pick-Up
-Kereta api
Sarana Listrik
dan Air
Listrik: 1.621.183
Kwh
3
Air :6.611.377 m
Listrik:
262.492.407Kwh Air
3
:3.981.366 m
Listrik:
219.434.553 kwh
Air:6.347.181 m
Listrik:
209.144.536 kWh
3
Air: 5.558.516 m
Tenaga Kerja
Rp. 1.757.000
Rp1.089.950
Rp. 842.000
Rp. 830.000
Bobot x Skor
Bobot
Tuban
Kediri
Grobogan
Wonogiri
Tuban
Kediri
Grobogan
Kediri
Sumber
bahan baku
Pasar
25
100
75
100
75
20
60
80
60
40
Transportasi
20
60
80
40
40
Air/Listrik
25
50
100
75
75
Tenaga Kerja
10
30
30
40
40
300
365
315
270
Total
BAB IV
SELEKSI DAN URAIAN PROSES
4.1 Seleksi Proses
Jagung pipilan
HCL
Molase
2
20
Pati jagung
Suspensi enzim
Pati jagung
Air
Bubur pati (30%)
- amilase
Likuifikasi
(900C, 60 menit)
dekstrin
Uji iod (sampai tidak ungu)
Sakarifikasi
(60 C, PH 4 4,6, 72 jam)
0
Dipanaskan
Disaring + penukar ion
Diuapkan
Proses 1
- Pelunakan
biji jagung
Grade
+1
- Penghalusan
+1
- Hidrolisa
untuk
menjadi pati
- Pendinginan
+1
- Pemisahan
serat dan
protein
- Pemisahan
pati dan
lemak
- Pemanasan
- Penguapan
- Penjernihan
- Pemekatan
+1
- Kristalisasi
- pengeringan
Jumlah
+1
Macam-Macam Proses
Proses 2
Grade
- Tangki
+1
penampungan
pati
- Tangki
+1
penyanggaan
- Likuifikasi
+1
bertingkat
Proses 3
- Pembuatan
bubur pati
- Likuifikasi
Grade
+1
+1
- Pendinginan
- Dialirkan ke
flash jet
cooker
- Dialirkan ke
retention tank
+1
- Sakarifikasi
+1
+1
- Pemanasan
+1
+1
- Pemisahan
+1
+1
+1
+1
0
0
+1
+1
+1
+1
- Penyaringan
+ penukar
ion
- Penguapan
0
0
8
Jumlah
Sakarifikasi
Penyaringan
Penguapan
Tangki
penampungan
gula
10
Jumlah
+1
Jagung pipilan
Dilunakkan di tangki perebusan
Air 1 : 2
Suspensi enzim
7. Penguapan (Evaporasi)
Untuk menghasilkan sirup dengan konsentrasi gula 78- 82%, sirup ini
dilakukan penguapan (evaporasi) dalam triple effect evaporator.
8. Penampungan Bahan Jadi
Selanjutnya sirup glukosa ditampung dalam tangki penampungan. Sirup
glukosa menjadi bahan baku untuk produk gula. Dan setelah ditampung di
tangki tangki sirup glukosa jagung akan dikemas.
BAB V
KAPASITAS PRODUKSI
perekonomian
yang
tidak
stabil
di
awal
kemerdekaan
Perang Dunia II, di mana hanya tersisa 30 pabrik aktif. Tahun 1950-an
Indonesia menjadi eksportir neto yang merupakan aktivitas baru bagi negara
penghasil gula. Pada 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah
sangat meregulasi industri pergulaan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam meregulasi industri pergulaan tidak
mengembalikan posisi Indonesia seperti pada masa-masa keemasannya.
Produksi total dan produktivitas industri gula yang terus menurun yang tidak
seiring dengan meningkatnya
kebutuhan
masyarakat
akan gula
mengakibatkan ekspor gula berhenti sama sekali pada tahun 1966 (Mubyarto,
1984). Sejak 1967 Indonesia menjadi negara importir gula dengan impor gula
sebesar 33 ribu ton dan terus meningkat hingga melebihi 160 ribu ton pada
tahun 1972. Indonesia menjadi negara importer gula hingga saat ini.
Ketergantungan impor yang tinggi terjadi karena inefisiensi pada industri gula
yang menjadi kendala utama belum bisa teratasi meskipun berbagai upaya telah
ditempuh dan bahkan beban cukai telah dihapuskan seluruhnya pada tahun
1995 di mana cukai seluruhnya ditanggung oleh pemerintah atau pemerintah
tidak mengenakan cukai lagi (Sapuan,1998).
Ada
penduduk
negara
pengimpor
gula untuk
memenuhi
seluruh
Sumber: SekretariatDewanGulaIndonesia2013
Keterangan:*angkasementara
Pada tahun 2010-2012 total produksi gula Indonesia mengalami kenaikan
yang diikuti dengan naiknya tingkat konsumsi gula masyarakat. Total konsumsi
gula Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kebutuhan gula nasional
yang terus meningkat tersebut telah menyebabkan terjadinya defisit produksi
setiap tahunnya, sehingga harus dipenuhi oleh impor. Impor gula sebagian
berasal dari Thailand, Brazil dan India yang memberikan penawaran harga
rendah. Perhitungan kapasitas produksi dari pabrik gula jagung cair adalah
sebagai berikut:
M1+M2+M3=M4+M5
M3 = (M4+M5) (M1+M2)
M1 : nilai impor tahun 2009 (ton)
M2 : nilai produksi tahun 2009 (ton)
M3 : kapasitas pabrik yang akan didirikan pada tahun 2015 (ton/h)
M4 : nilai ekspor dalam negeri tahun 2009 (ton)
M5 : nilai konsumsi tahun 2009 (ton)
Kapasitas Produksi :
M1
= P(1+i)-n
= 2.762.477 (1+4,96) -4
= 2189,35 ton
M2
= P(1+i)-n
= 2.260.000 (1+16,82) -4
= 22,41 ton
M5
= P(1+i)-n
= 5.516.470 (1+3,69) -4
= 11401,67 ton
M3
= (M4+M5) (M1+M2)
= (0 + 11401,57) (2189,35+ 22,41)
= 11401,57 2211,76
= 9189,81 ton/tahun
Kapasitas pabrik gula jagung yang akan didirikan pada tahun 2015 tersebut
adalah 9189,81 ton/tahun.
BAB VI
NERACA MASSA
1. Perebusan
Air 20%
Jagung pipilan
Tangki
perebusan
Jagung pipilan
lunak
Steam 10%
Masuk
Berat (kg)
Keluar
Berat (kg)
Jagung pipilan
3274,32
Steam
327,432
Air
654,864
3601,752
Total
3929,184
Total
3929,185
2. Penghalusan
Air 1:2
Jagung pipilan
lunak
Masuk
Hammer
mill
Jagung giling
Berat (kg)
3601,752
Air
1800,876
Total
5402,628
Keluar
Jagung giling
5402,628
Total
5402,628
3. Hidrolisis
HCl 10%
Jagung giling
Reaktor
hidrolisa
Berat (kg)
Jagung halus
Masuk
Berat (kg)
Jagung giling
5402,628
HCl
540,2628
Total
5942,89
Keluar
Berat (kg)
Jagung halus
5942,89
Total
5942,89
4. Pendinginan
Jagung halus
Cooler
Masuk
Berat (kg)
Jagung halus
Keluar
Berat (kg)
Jagung halus
5942,89
Jagung halus
5942,89
Total
5942,89
Total
5942,89
Jagung halus
Filter
press
Serat jagung
Protein 12%
Masuk
Jagung halus
Total
Berat (kg)
5942,89
5942,89
Keluar
Protein
713,1468
Serat jagung
5229,74
Total
5942,89
Serat jagung
Germ
separator
Lemak 10%
Berat (kg)
Pati jagung
Masuk
Berat (kg)
Serat jagung
5229,74
Total
5229,74
Keluar
Berat (kg)
Lemak
522,974
Pati jagung
4706,77
Total
5229,74
Pati jagung
Rotary
filter
Pati jagung
Abu 4%
Masuk
Pati jagung
Total
Berat (kg)
4706,77
4706,77
Keluar
Berat (kg)
Abu
188,27
Pati jagung
4518,50
Total
4706,77
Pati jagung
Masuk
Tangki
penampungan
Berat (kg)
Pati jagung
Keluar
Berat (kg)
Pati jagung
4518,50
Pati jagung
4518,50
Total
4518,50
Total
4518,50
9. Buffering
NaOH, Na2CO3,
CaCl2 15%
Pati jagung
Buffering tank
Campuran pati
jagung
Masuk
Berat (kg)
Pati jagung
4518,50
677,775
Total
5196,27
Keluar
Berat (kg)
5196,27
Total
5196,27
10. Likuifikasi
Suspensi enzim 10%
Campuran pati
jagung
Masuk
Mix Pot
Gula jagung
cair + scrap
Berat (kg)
5196,27
Suspensi enzim
519,627
Total
5715,90
Keluar
Berat (kg)
5715,90
Total
5715,90
Gula jagung
cair + scrap
Masuk
Gula jagung cair +
scrap
Total
Retention
tank
Berat (kg)
5715,90
5715,90
Gula jagung
cair + scrap
Keluar
Gula jagung cair +
scrap
Total
Berat (kg)
5715,90
5715,90
12. Separasi
Gula jagung
cair + scrap
Separator
Scrap 7%
Masuk
Gula jagung cair +
scrap
Total
Berat (kg)
Keluar
Berat (kg)
5715,90
Scrap
400,113
5315,79
5715,90
5715,90
13. Sakarifikasi
Adjusted
Pot
Masuk
Berat (kg)
Keluar
Berat (kg)
5315,79
5315,79
5315,79
5315,79
14. Penyaringan
Screener
Gula jagung
cair
Scrap 5%
Masuk
Berat (kg)
5315,79
Keluar
Scrap
265,79
5315,79
Total
Triple effect
evaporator
Steam 10%
5050
5315,79
15. Penguapan
Gula jagung
cair
Berat (kg)
Gula jagung
cair
Masuk
Berat (kg)
5050
Total
5050
Keluar
Berat (kg)
Steam
505
4545
Total
5050
Gula jagung
cair
Masuk
Tangki
penampungan
Berat (kg)
Gula jagung
cair
Keluar
Berat (kg)
4545
4545
Total
4545
Total
4545
BAB VII
NERACA PANAS
1. Perebusan
Air 20%
Tangki
perebusan
Jagung pipilan
Jagung pipilan
lunak
Steam 10%
Masuk
Berat (kg)
Keluar
Berat (kg)
Jagung pipilan
3274,32
Steam
327,432
Air
654,864
3601,752
Total
3929,184
Total
3929,185
: 1112 J/ kg K
Suhu perebusan
: 100oC = 373 K
: 20oC = 293 K
: 120oC= 393 K
Q terima=Q lepas
Q perebusan =Q jagung + Q air
Q sterilisator = MJAGUNG x cjAGUNG x T + mAIR x cAIR x T
Q perebusan = 3929,185 x 1112 x (393-273) + (654,864 x 4180 x 373)
Q perebusan = 626.412.912,1 J = 626.412,9121 Kj
2. Pendinginan
Jagung halus
Cooler
Jagung halus
Masuk
Berat (kg)
Keluar
Berat (kg)
Jagung halus
5942,89
Jagung halus
5942,89
Total
5942,89
Total
5942,89
: 1112 J/ kg K
Suhu pendinginan
: 5oC = 278 K
: 2oC = 275 K
Q serap =Q lepas
Q serap =
Q serap = 5942,89 x 1112 x (278-275)
Q serap = 19.825.481,04 J =198.25,48104 Kj
3.
Penguapan
Gula jagung
cair
Triple effect
evaporator
Gula jagung
cair
Steam 10%
Masuk
Berat (kg)
Total
5050
5050
Keluar
Berat (kg)
Steam
505
4545
Total
5050
: 1112 J/ kg K
: 2.268.000 J/Kg
Suhu penguapan
: 70oC = 343 K
: 80oC= 353 K
Q lepas = Q terima
Q lepas =Q jagung + Q uap
Q lepas = MJAGUNG x cjAGUNG x T + mUAP x L
Q lepas =5050 x 1112 x (353-343) + 505 x 2.268.000
Q lepas = 56.156.000+1.145.340.000 = 1.201.496.000J= 1.201.496Kj
Maka energi yang dibutuhkan dalam proses produksi gula jagung cair
berjumlah 1.847.734,3931 Kj/hari. Energi tersebut dipakai pada proses
perebusan, pendinginan, dan penguapan.
BAB VIII
SPESIFIKASI DAN PERALATAN PROSES
: Tangki Perebusan
Volume/Kapasitas
: 4.000 liter/jam
Harga
: Rp 10.400.000
Material/Bahan
: stainless steel
Dimensi
: 1,45x2,65 m
Fungsi
Tangki
ini
juga
dilengkapi
pipa
untuk
: 1 buah
Gambar
2. Hammer Mill
Nama
: Hammer Mill
Volume/Kapasitas
: 1.500 kg/jam
Harga
: Rp 135.000.000
Material/Bahan
Dimensi
Daya Listrik
: 7.500 watt
Fungsi
: 4 buah
Gambar
3. Reaktor Hidrolisa
Nama
: Reaktor Hidrolisa
Volume/Kapasitas
: 1.000 liter/jam
Harga
: Rp 34.000.000
Material/Bahan
: stainless steel
Dimensi
Daya Listrik
: 200.000 watt
Fungsi
Jumlah
: 6 buah
Gambar
4. Dryer/Cooler Sugar
Nama
: Cooler Sugar
Volume/ Kapasitas
: 20.000 kg/jam
Harga
: Rp 75.000.000
Material/ Bahan
Dimensi
: 13,2x3,6x5,63 m
Daya listrik
: 2.500 watt
Fungsi
Jumlah
: 1 buah
Gambar
5. Filter Press
Nama
: Filter Press
Volume/ Kapasitas
: 54.000 kg/jam
Harga
: Rp 390.000.000
Material/ Bahan
Dimensi
: 5,7x2,45x2,9 m
Daya listrik
: 42.725 watt
Fungsi
Jumlah
: 1 buah
Gambar
6. Germ Separator
Nama
: Germ Separator
Volume/Kapasitas
: 3.000 kg/jam
Harga
: Rp 20.000.000
Material/Bahan
: logam
Dimensi
: 1,84x1,65x1,83 m
Daya listrik
: 18.500 watt
Fungsi
Jumlah
: 2 buah
Gambar
Volume/ Kapasitas
: 2.400-12.000 kg/jam
Harga
: Rp 135.000.000
Material/ Bahan
Dimensi
Daya listrik
: 6.000 watt
Fungsi
Jumlah
: 1 buah
Gambar
8. Tangki Penampungan
Nama
: Tangki Penampungan
Volume/ Kapasitas
: 20.000 liter/jam
Harga
: Rp 34.000.000
Material/ Bahan
: Stainless Steel
Dimensi
: 2x7,3x1,2 m
Fungsi
Jumlah
: 5 buah
Gambar
9. Buffering Tank
Nama
Volume/ Kapasitas
: 6.000 liter/jam
Harga
: Rp 65.000.000
Material/ Bahan
: stainless steel
Dimensi
: 3,45x3,3 m
Daya listrik
: 6.000 watt
Fungsi
: 1 buah
Gambar
: Mix Pot
Volume/ Kapasitas
: 3.000 liter/jam
Harga
: Rp 40.000.000
Material/ Bahan
Dimensi
: 2,6x1,2x2,2 m
Daya listrik
: 5.000 watt
Fungsi
Jumlah
: 2 buah
Gambar
: Retention Tank
Kapasitas
: 15.000 liter/jam
Harga
: Rp 28.000.000
Material/ Bahan
: stainless steel
Dimensi
: 2x1,5x1 mm
Fungsi
Jumlah
: 1 buah
Gambar
12. Separator
Nama alat
Volume/ Kapasitas
: 7.000 kg/jam
Harga
: Rp. 140.000.000
Bahan/Material
Dimensi
Daya listrik
: 11.000 watt
Fungsi
Jumlah
: 1 buah
Gambar
: Adjusted Pot
Volume/ Kapasitas
: 2.000 liter/jam
Harga
:Rp 285.000.000
Material/ Bahan
Dimensi
: 1,2x1,8x2 m
Daya listrik
: 2.000 watt
Fungsi
Jumlah
: 3 buah
Gambar
14. Screener
Nama
: Screener
Volume/ Kapasitas
: 15.000 kg/jam
Harga
: Rp 40.000.000
Material/ Bahan
Dimensi
:1x3m
Daya listrik
: 5.500 watt
Fungsi
Jumlah
: 1 buah
Gambar
Volume/ Kapasitas
: 300.000 kg/jam
Harga
: Rp. 130.000.000
Material/ Bahan
: Stainless steel
Dimensi
: 1,3x0,6x0,3 m
Daya listrik
: 10.000 watt
Fungsi
: 1 buah
Gambar
Volume/Kapasitas
Harga
: Rp 15.000.000
Material/ Bahan
: commercial steel
Dimensi
Daya pompa
: 1.500 watt
Fungsi
Jumlah
Gambar
: 10 buah
:
Volume/ Kapasitas
: 6000 sachet/jam
Harga
: Rp 68.000.000
Material/ Bahan
: Stainless steel
Dimensi
: 0,765x0,71x1,93 m
Daya listrik
: 7.000 watt
Fungsi
Jumlah
: 2 buah
Gambar
1. Perspektif Burung
2. Tampak Atas
3. Tampak Depan
4. Keterangan Gambar
19
15
13
16
14
21
20
22
17
12
11
18
10
7
6
23
5
24
4
3
25
26
27
29
28
30
31
1. Kantor
2. Ruang Satpam
3. Sport Center
4. Toilet Laki-laki
5. Toilet Perempuan
6. Tempat Ibadah
7. Kantin
8. Smoking Area
9. Ruang Petugas Kebersihan
10. Ruang Perkelngkapan
11. Bengkel
12. Ruang Daya
13. IPAL
14. Tempat Sampah
15. Tangki Perebusan
BAB IX
UTILITAS
alam
yang
tersedia
untuk
meningkatkan
kualitas
produk
dan
1. Air
Pabrik Gula Jagung Cair membutuhkan air dalam jumlah yang banyak yang
akan digunakan untuk kebutuhan produksi, aktivitas tenaga kerja, dan
sebagainya. Oleh karena itu, pemilihan sumber air dan lokasi sumber air yang
tepat akan mempengaruhi proses produksi dan aktivitas di dalam perusahaan.
Penggunaan air juga secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
pada biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan setiap hari. Untuk memenuhi
kebutuhan
air
pada
produksi
Gula
Jagung
Cair,
maka
perusahaan
memanfaatkan air yang berasal dari Sungai Brantas yang mengalir dari Malang
hingga Mojokerto.
Kabupaten Kediri dekat dengan Sungai Brantas, Perusahaan Gula Jagung
Cair memanfaatkan air sungai tersebut ditinjau dari lokasinya yang cukup dekat
dengan lokasi pabrik. Selain itu juga dikarenakan sumber air sungai tersebut
memiliki volume yang besar sehingga kekurangan sumber air dapat dihindari.
Namun demikian air sungai Brantas sudah tidak murni sehingga perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses produksi.
Pengolahan air sungai dilakukan dengan menerapkan sistem filtrasi untuk
menjaga keamanan dan kehieginisan dari air produksi. Selama produksi, pabrik
gula jagung cair membutuhkan air bersih sebanyak kurang lebih 2.500 liter per
jam. Air ini digunakan untuk proses perebusan dan penghalusan jagung pada
proses produksi.
2.
Listrik
Selain air, produksi Gula Jagung Cair juga membutuhkan listrik untuk
Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan oleh Pabrik Gula Jagung Cair yaitu solar untuk
7500 liter
5000 liter
7500 liter
60.000 liter
80.000 liter
Keterangan Bensin
Solar
Jenis Transportasi
Jumlah Transportasi
Pemakaian rata-rata
Km/Jam
Jumlah Pemakaian
BBM liter/bulan
Harga BBM per liter Rp
Jumlah Konsumsi 1
bulan
Solar
Mobil Box ban dobel
6 roda
6
Genset
2
74 liter/jam
5 jam
6.000 liter
3000 liter
Rp 5.150
Rp 5.150
Rp 30.900.000
Rp 15.450.000
Mobil box bahan baku dan produk akhir = 4 TON >>> 6 roda >>ukuran 400 cm x
200 cm x 190 cm
b. Kebutuhan listrik untuk mesin
No.
Mesin
Jumlah yang
dibutuhkan
1
Daya (watt)
Daya (watt)
Tangki perebusan
Hammer mill
7.500
30.000
Reaktor hidrolisa
20.000
120.000
Dryer/Cooler sugar
2.500
2.500
Filter Press
42.725
42.725
Germ Separator
18.500
37.000
6.000
6.000
Tangki penampungan
Buffering tank
6.000
6.000
10
Mix pot
5.000
10.000
11
Retention tank
12
Separator
11.000
11.000
13
Adjusted pot
2.000
6.000
14
Screener
5.500
5.500
15
Tripple effect
evaporator
10.000
10.000
16
Pompa utilitas
10
1.200
12.000
17
Mesin pengemas
7.000
14.000
144.925
312.725
Total
Ruang
Jumlah
Luas
( m2 )
(Lux)
Daya Watt
Lampu
LED
R. Kantor
125
350
1489
34
R. Satpam
12
300
173
Sport center
40
200
389
Toilet pabrik
24
250
288
Toilet kantor
12
250
144
Mushola
30
200
303
Kantin
40
300
562
13
Smoking area
16
60
16
R. Kebersihan
25
60
25
10
R. Perlengkapan
25
60
25
11
Bengkel
20
60
20
12
R. Daya
20
60
20
13
IPAL
81
200
270
18
14
R. Pengemasan
49
200
163,33
18
15
R. Produksi
4800
300
19200
914
19
5319
2850
23087,33
1039
Total
1. Ruang Kantor
Diketahui : A = 125 m2
Q = 36 watt x 75 lumen = 2700
E = 350 lux
Cu = 0,6 ; LLF = 0,8
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 350 x 125 ) / 2700 x 0,6 x 0,8
N = 34
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 34
Daya = 34 x 36 watt = 1224 watt / 125 m2
Switch 20% = 1224 x 1,2 = 1488,8 = 1489 watt / 125 m2
= 11,9 watt / m2
2. Ruang Satpam
Diketahui : A = 12 m2
Q = 30 watt x 75 lumen = 2700
E = 300 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 300 x 12 ) / 2700 x 0,5 x 0,7
N=4
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 4
Daya = 4 x 36 watt = 144 watt / 12 m2
Switch 20% = 144 x 1,2 = 172.8 = 173 watt / 12 m2
= 14,4 watt / m2
3. Sport Center
Diketahui : A = 40 m2
Q = 36 watt x 75 lumen = 2700
E = 200 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 200 x 40 ) / 2700 x 0,5 x 0,7
N=9
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 9
Daya = 9 x 36 watt = 324 watt / 40 m2
Switch 20% = 324 x 1,2 = 388,8 = 389 watt / 40 m2
= 9.7 watt / m2
4. Toilet Pabrik
Diketahui : A = 24 m2
Q = 30 watt x 75 lumen = 2250
E = 250 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x 24 ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 250 x 24 ) / 2250 x 0,5 x 0,7
N=8
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 8
Daya = 8 x 30 watt = 240 watt / 12 m2
Switch 20% = 240 x 1,2 = 288 watt / 12 m2
= 24 watt / m2
5. Toilet Kantor
Diketahui : A = 12 m2
Q = 30 watt x 75 lumen = 2250
E = 250 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 250 x 12 ) / 2250 x 0,5 x 0,7
N=4
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 4
Daya = 4 x 30 watt = 120 watt / 12 m2
Switch 20% = 120 x 1,2 = 144 watt / 12 m2
= 12 watt / m2
6. Mushola
Diketahui : A = 30 m2
Q = 36 watt x 75 lumen = 2700
E = 200 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 200 x 30 ) / 2700 x 0,5 x 0,7
N=7
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 7
Daya = 7 x 36 watt = 252 watt / 30 m2
Switch 20% = 252 x 1,2 = 303 watt / 30 m2
= 11 watt / m2
7. Kantin
Diketahui : A = 40 m2
Q = 36 watt x 75 lumen = 2700
E = 300 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 300 x 40 ) / 2700 x 0,5 x 0,7
N = 13
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah 13
Daya = 13 x 36 watt = 468 watt / 40 m2
Switch 20% = 468 x 1,2 = 561,6 = 562 watt / 40 m2
= 14 watt / m2
8. Smoking Area
Diketahui : A = 16 m2
Q = 20 watt x 75 lumen = 1500
E = 60 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
E = 200 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 200 x 81 ) / 2700 x 0,5 x 0,7
N = 16.200/ 945
N=18
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah sebanyak 18
Daya = 18 x 36 watt = 648 watt / 81 m2
Switch 20% = 648 x 1,2 = 777,6 watt / 81 m2
= 10 watt / m2
14. Ruang Pengemasan
Diketahui : A = 81 m2
Q = 36 watt x 75 lumen = 2700
E = 200 lux
Cu = 0,5 ; LLF = 0,7
Ditanya : N ?
Jawab : N = ( E x A ) / Qlampu x Cu x LLF
N = ( 200 x 81 ) / 2700 x 0,5 x 0,7
N = 16.200/ 945
N=18
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah sebanyak 18
Daya = 18 x 36 watt = 648 watt / 81 m2
Switch 20% = 648 x 1,2 = 777,6 watt / 81 m2
= 10 watt / m2
N=914
Jadi lampu yang dibutuhkan adalah sebanyak 914
Daya = 914 x 60 watt = 54840 watt / 4800 m2
Switch 20% = 54840 x 1,2 = 65808 watt / 4800 m2
= 13 watt / m2
d. Kebutuhan listrik untuk AC dan komputer di Pabrik
1. Kantor
Diketahui : jumlah AC = 6
Maka daya yang dibutuhkan : Daya = 300 x 6 = 1.800 watt
2. Mushola
Diketahui : jumlah AC = 2
Maka daya yang dibutuhkan : Daya = 300 x 2 = 600 watt
3. Komputer
Diketahui : jumlah komputer = 14
Maka daya yang dibutuhkan : Daya = 200 x 14 = 2.800 watt
Jadi, kebutuhan total listrik untuk pabrik Gula Jagung Cair yaitu:
= mesin + lampu + komputer + AC
= 312.725 + 23.087,33 + 2.800 + 2.400
= 341.012,33 watt
BAB X
STRUKTUR ORGANISASI
tiap
10.2 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam keberhasilan proses
produksi. Tenaga kerja adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu, sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Oleh karena itu,
diperlukan
peraturan
terpadu
antara
pengembangan
ketenagakerjaan,
Jumlah
Jumlah
Direktur
Manajer Bidang
Karyawan Produksi
46
Operator Mesin
17
Staf Acounting
15
Karyawan Bagian
220
Pengemasan
Staf Keamanan
10
Staf Teknik
Cleaning Service
10
Supir
Dokter
Petugas Kantin
Jumlah
52
Jumlah
303
a.
Direktur Utama
-
b.
Manajer Produksi
-
Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
kegiatan
pengadaan
dan
peralatan perlengkapan.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Manajer Keuangan
-
j.
Staf Acounting
-
Menyusun
dan
membuat
surat-surat
yang
berhubungan
dengan
k.
Manajer Pemasaran
-
m. Manajer HRD
-
n.
-
o.
Staf Keamanan
-
p.
Manajer Teknik
-
q.
Jam
Keterangan
Senin Kamis
07.00 12.00
12.00 13.00
Jam istirahat
13.00 15.00
07.00 11.00
11.00 13.00
Jam istirahat
13.00 15.00
07.00 12.00
Jumat
Sabtu
12.00 13.00
Jam istirahat
13.00 14.00
2. Lumpsum
Lumpsum adalah biaya perjalanan dinas, dalam lumpsum yang diterima
termasuk didalamnya adalah biaya transportasi, biaya penginapan dan
biaya hidup selama perjalanan dinas.
3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan hari tua,
jaminan pensiun, jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja bagi
seluruh pekerja Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia.
Penggajian karyawan didasarkan kepada jabatan, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, keahlian dan resiko kerja. Berikut adalah rincian gaji
karyawan PT. Gula Jagung Cair.
Jabatan
Direktur
Manajer Produksi
Manajer Pengadaan
Manajer Keuangan
Manajer HRD
Manajer Pemasaran
Manajer Teknik
Kepala produksi hulu
Kepala produksi hilir
Staff quality control
Staff pengadaan bahan baku
Staff pengadaan non bahan
baku
Staff acaounting
Staff general affair
Staff Keamanan
Staff publikasi dan
periklanan
Staff Teknik
Karyawan Produksi
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
Gai/bulan Jumlahgaji/bulan
20.000.000
20.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
4.500.000
13.500.000
4.500.000
9.000.000
4.500.000
9.000.000
3
2
10
4.500.000
4.500.000
3.000.000
13.500.000
9.000.000
30.000.000
4.500.000
9.000.000
4
46
4.500.000
1.500.000
20.00.000
69.000.000
Operator mesin
17
1.500.000
25.500.000
15
1.500.000
22.500.000
Karyawan Bagian
Pengemasan
220
1.500.000
330.000.000
4.000.000
4.000.000
Dokter
Petugas Kantin
Petugas Kebersihan
Supir
Jumlah
5
10
4
353
500.000
2.500.000
800.000
1.000.000
8.000.000
4.000.000
578.500.000
BAB XI
EVALUASI EKONOMI PABRIK
No.
1
2
3
4
5
Kebutuhan
Tanah
Pembangunan Gedung
Mesin
Instalasi
Biaya lain-lain
Total
Biaya
Rp 400.000.000
Rp 500.000.000
Rp 2.019.500.000
Rp 100.000.000
Rp 100.000.000
Rp 3.119.500.000
1. Biaya Operasi
No
Kebutuhan
1
2
3
4
6.942.000.000
960.000.000
3.300.000.000
120.000.000
79.212.349.440
6
HCl
7
Bahan Kimia Lainnya
8
Enzim
9
Kemasan Plastik Sachet
10 Kemasan Karton
11 Bahan Bakar Transportasi
12 Solar Genset
Total
1.555.948.800
732.002.400
249.422.400
3.600.000.000
1.440.000.000
370.800.000
185.400.000
98.667.923.040
Nilai (Rp)
Biaya Tetap
Biaya Penyusutan
Rp
241.958.452,00
Biaya Pemeliharaan
Rp
115.562.000,00
Biaya Variabel
Biaya Operasi
Rp 98.667.923.040,00
Rp
25.000.000,00
Biaya Perizinan
Rp
10.000.000,00
Total
Rp 99.060.443.492,00
Uraian
Nilai (Rp)
1.
Biaya Produksi
Rp 99.060.443.492
2.
Biaya Tetap
Rp
3.
Biaya Variabel
Rp 98.667.923.040
4.
Rp
5.
Rp 323,07
6.
Mark Up (%)
30%
7.
Harga Jual
Rp 1.000,00
8.
BEP (Unit)
392.187
9.
BEP (Rp)
Rp. 390.992.472,-
357.520.452
x 8 = 909.000 sachet/hari
HPP =
HPP = 99.060.443.492/299.970.000
HPP = Rp 330,23
Variable cost per unit =98.667.923.040/299.970.000
Variable cost per unit =Rp 328,93
BEP (unit)
35.000.000
=
= 357.520.452/(700-328,93) = 963.486 unit
BEP (Rupiah)=
= 357.520.452/(1- 328,93/700)=Rp. 674.439.638,-
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A dan Underwood, A.L. 2007. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta.
Muhadjir, F. 1986. Jagung. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.
Niniek, R.H. dan Mandradewi, W. 2009. Evolution of Cisolok-Cisukarame
Geothermal System, West Java- INDONESIA Based on its Surface
Manifestation. Jurnal Geoaplika. 5(1): 52.
Prahasta, A., 2009. Agribisnis Jagung. CV Pustaka Grafika. Bandung.
Rukaesih, A. 2006. Kimia Lingkungan. Andi Offset. Yogyakarta.
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Nuansa Aulia.
Bandung.
Tyanjani, E.F. 2015. Pembuatan Dekstrin dari Pati Sagu dengan Enzim Amilase Terhadap Sifat Fisiokimia. Jurnal Pangan dan Agroindustri.
3(3): 11191127.