Anda di halaman 1dari 6

Simulation of Halal Food Supply Chain with Certification

System:
A Multi-Agent System Approach.
Sertifikasi

produk

makanan

halal

dilakukan

untuk

mempertahankan jaminan kualitas tinggi untuk itu dilakukakan


berbagai

prosedure

validasi

selain

itu

untuk

memenuhi

permintaan dari populasi agama mayoritas yaitu agama islam.


Metode yang efesien diperlukan dalam rantai distribusi seperti
mengawasi,

merekam,

mendaftar,

memutuskan,

dan

mengesahkan dari setiap agen dan setiap produk. Pada jaman


moderen ini adapun pandangan kulitas makan yang muncul dari
faktor budaya, nilai lingkungan, nilai biologi, dan nilai gizi. Untuk
nilai khusus yang dilakukan pada kualitas makanan menjadi hal
yang harus dilakukan dalam budidaya islam dimana makanan
yang diizinkan oleh hukum islam disebut makanan halal.
Sertifikasi produk halal yaitu produk yang mematuhi aspek
agama islam yang mencakup kebersihan, sanitasi dan kulitas
dari makanan itu sendiri. Kulitas makanan yang halal sangat
penting untuk diterapkan sehingga produk makanan yang dijual
ke konsumen benar-benar halal dan berkualitas mutu yang baik
namun sering sekali ditemukan penerapan halal tidak dilakukan
di berbagai negara, produsen dan outlet distribusi menjual
makanan dengan sertifikasi halal palsu. Salah satu contoh
makanan yang dimaksud tidak halal yaitu pada saat diolah
hewan konsumsi tidak disembelih secara benar dengan kata lain
tidak sesuai dengan syariat agama seperti penyembelihan
dilakukan dengan kejam dengan menggunakan pisau tumpul.
Perlakuan tersebut dikatakan tidak halal oleh MS1500: 2004 yang
menganut hukum syariah hukum islam dan telah disetujui oleh
PBB.

Dalam kutipan B.A Hafiz al-masri, Imam Masjid Shah Jehan


di inggris mengenai konsep halal yaitu hewan untuk dikonsumsi
manuasia dimana hewan tersbut mengalami kekejaman dan
pembantaian atau kesejahteraan umum maka daging mereka
dianggap

najis.

Daging

yang

dianggap

najis

ini

diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh manusia dimana

tidak
daging

tersebut dianggap tidak halal. Oleh karena itu kualitas makanan


yang halal untuk dijual dan dikonsumsi setiap hari menjadi hal
penting bagi setiap orang khusus nya manusia beragama islam.
Organisasi sertifikasi berhasil mengurangi maslah kualitas
yang terkait dengan konsep produk halal. Organisasi tersebut
melakukan inspeksi secara manual. Ada beberapa perusahaan
prosuksi makanan mengajukan sertifikasi halal ke organisasi
tersebut dan berkerjasama dengan pihak ketiga yaitu dengan
pihak laboratorium untuk mengetahui dan menguji produk
makanan yang akan dijual oleh perusahaan tersebut halal atau
tidak. Saat proses pengujian tersebut dilakukan sertifikasi halal
dapat menunda produk untuk dijual kekonsumen dengan cepat.
Simulasi rantai pasokan makanan halal dengan sistem
sertfikasi akan menunjukan interaksi dari berbagai agen dalam
rantai suplai makanan halal. Reaksi agen dengan Organisasi
Sertifikasi (organisasi agen sertifikasi), layak atau tidak informasi
dalam arus sertifikas, efesiensi statistik penelitian sertifikasi, dan
pseudo-sinkron yaitu adanya interaksi dari tiap produsen untuk
pengambilan keputusan dan kemampuan independen dimanan
setiap agen mampu untuk berkerjasama dalam melakukan
keputusan. Sehingga pasokan makanan halal simulasi dengan
sistem sertifikasi harus sinkron dengan menggunakan metode
acak pada urutan yang diperoleh secara acak.
Penggunaan teknik menyeret, interaksi, pemasok antara
agen, tempat produksi makanan dan perusahaan produksi serta

outlet penjualan dapat dilakukan penyelidikan dengan acak


dalam setiap waktu.
Outlet
menjual

distribusi

makanan

memiliki

halal.

tingkat

Seperti

yang

pengecer

berbeda

makanan

dari
akan

memiliki tingkat yang lebih tinggi untuk menjual daging yang


diproses

Halal

dibandingkan

dengan

penyembeilhan.

Penyembelihan akan dilakukan oleh para ternak yang melakukan


penjualan penyembelihan secara halal. Hypermarket memiliki
tingkat penjualan makanan yang seimbang Halal. Ketikan outlet
distribusi membeli daging halal dari agen produsen atau dari
para perternak yang menyembelih daging halal dari tempat
pemotongan hewan, maka akan berlalu uang untuk salah satu
dari mereka yang menjual.
Populasi

agama

islam

yang

sangat

besar

haruslah

menerapkan persyaratan yang tinggi pada makanan untuk


menjamin makanan tersebut berkualiatas baik dan layak untuk
dikonsumsi
sertifikasi

oleh
perlu

konsumen.
dilakukan

Efesiensi
untuk

dan

jaringan

makanan

sistem

khususus

nya

makanan yang dijual dalam produk makanan cepat saji. Sebelum


implementasi nyata dari makanan sistem jaringan sertfikasi,
perencanaan

pasokan

rantai

makanan

halal

pada

sistem

sertifikasi dapat diuji di lingkungan.


Sumber : Yi Hua Lam dan
Simulation
Certification
Approach.

of

Saadat N. Altrasirrni. 2008.

Halal

Food

System:

pp

259-266.

Supply

Chain

Multi-Agent
School

of

with

System

lnformation

Techrnology Sunway campus, Monash University.


Deteksi dari Derivat Babi dalam Produk Pangan Untuk
Dokumen Halal oleh Reaksi Rantai Polimerase

Pada beberapa tahun terakhir ditemukan daging babi dan lemak


babi yang dicampurkan denan produk pangan. Dalam beberapa
negara pencampuran daging babi dan lemak babi dengan bahan
pangan untuk memperkayaan bahan pangan itu sendiri dan
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Bahan pangan yang
di konsumsi oleh manusia dimana bahan pangan tersebut
dicampur oleh daging babi dan lemak babi ini mendapatkan
perhatian dari konsumen khusus nya konsumen beragama
muslim

hal

ini

disebabkan

dalam

hukum

islam

utuk

mengkonsumsi makanan yang mengandung babi dikatakan


haram dengan kata lain tidak boleh atau dilarang untuk
dikonsumsi.
Dalam bahan pangan diperlukan transpasi dalam industri
bahan pangan yang dapat berkembang metode untuk analisis
komposisi dari bahan pangan itu sendiri. Macam-macam metode
analisa digunakan untuk mendeteksi produk pangan. Perlakuan
ini merupakan hal yang krusial untuk melihat bahan pangan
tersbut halal atau tidak. Dalam teknik ini termasuk hibridisasi
asam deoksiribonukleat (DNA), reaksi rantai polimerase (PCR),
rangkaian DNA, dan teknik imunologis, seperti fokus dalam
isoelektrik.
Pcr yaitu pengujian untuk menunjukan hasil dimana
pengujian ini sangan spesifik, sensitif, dan berguna untuk
mendeteksi spesies hewan dengan pengujian berbasis protein.
Perlakuan ini ditandai dengan waktu proses yang cepat dan
harga yang rendah. Protein merupakan molekuk termosensitif
atau sensitif terhadap panas dan dapat terdegradasi saat
diproses.

Reaksi rantai polimerasi,pembatasan panjang fragmen


pada polimorfisme (PCR-RFLP) dapat memunjukan kemampuan
untuk mendeteksi daging mentah dan spesies hewan sehingga
hasil tersebut dapat dijadikan acuan dalam mendeteksi daging
yang

ada

dalam

dikonsumsi.

tujuan

bahan
dari

pangan

yang

perlakuan

akan

tersbut

dijual

untuk

yaitu

untuk

mengembangkan metode deteksi dericat babi dalam pangan


dengan anilisis PCR-RFLP yang dilkukan terus menerus untuk
mendeteksi. Tiga tipe produk pangan yang sering dilakukan
penelitian yaitu sosis serta pembungkusnya, roti dan biskuit.
RESUME JURNAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengendalian Kualitas Hasil Perikanan

Disusun oleh:
FITRIA PANDAN SARI
105080301111031
KELAS T01

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

Anda mungkin juga menyukai