PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka
menjalankan
sebuah
program
pemberadayaan
monitoring
monitoring
dan
dan
evaluasi
program
evaluasi
program
pemberdayaan ?
1.2.4 Bagaimana mengevaluasi suatu program pemberdayaan ?
1 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan
dan
melakukan
evaluasi
suatu
program
pemberdayaan
1.3.5 Dapat mengetahui indicator keberhasilan program pemberdayaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah proses melihat dan memikirkan kembali secara
menyeluruh yang dilakukan terus menerus atau berkala oleh berbagai pihak
untuk mengetahui perkembangan dari sebuah pekerjaan atau program.
Sedangkan Evaluasi adalah penilaian/analisa tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dari perencanaan yang telah diprogramkan.
Pemberdayaan Masyarakat adalah segala bentuk kegiatan yang bertujuan
untuk terus meningkatkan keberdayaan masyarakat, untuk memperbaiki
kesejahteraan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam segala kegiatan
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, secara berkelanjutan
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Kapan ?
Apa yang diukur ?
Monitoring
Terus menerus
Output
dan
proses
sering
focus
input,
kegiatan, kondisi/asumsi
Umumnya orang dalam
Sistem rutin, survey
kecil, dokumen internal,
laporan
Pengguna ?
Penggunaan Hasil ?
Koreksi
program
minor
Evaluasi
Akhir setelah program
Dampak
jangka
panjang, kelangsungan
(monitoring)
umumnya
lebih
diorientasikan
untuk
3. Tahap pelaporan
Tahap ini adalah menentukan apakah prestasi kerja dan output yang
dicapai itu sudah memenuhi standar yang sudah ditentukan dan disini
terdapat tahapan evaluasi yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan.
2.4 Evaluasi Program Pemberdayaan
Ruang lingkup evaluasi :
a. Pencapaian hasil
Kesesuaian hasil yang di dapat mengacu pada tujuan program
pemberdayaan masyarakat. Output dan laporan hasil sudah mencerminkan
keadaan
sebenarnya
di
masyarakat
dalam
meningkatkan
akses
c. Seleksi lokasi
d. Organisasi kemasyarakatan
Proses pembentukan dan
pemilihan
organisasi
masyarakat
serta
pengembangan
kapasitas
untuk
memperkuat
keberadaan
organisasi masyarakat.
e. Pengembangan kualitas SDM
Jenis kegiatan pengembangan kualitas yang diberikan di tingkat lokal
(pemerintah daerah, fasilitator pendamping dan organisasi masyarakat).
Frutchey (1973) mengemukakan bahwa kegiatan evaluasi selalu
mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Observasi (pengamatan)
b. Membanding-bandingkan antara hasil pengamatan dengan pedoman yang
ada atau telahditetapkan lebih dahulu
c. Pengambilan keputusan atau penilaian atas obyek yang diamati.
Dalam mengevaluasi program pemberdayaan masyarakat terdapat
beberapa macam evaluasi yang bisa dipergunakan, antara lain:
a. Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Taylor (1976) mengemukakan adanya dua macam evaluasi, yakni
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk meninjau kembali program atau perencanaan
yang telah dibuat, dengan kata lain evaluasi ini dilakukan sebelum suatu
program dilaksanakan. Sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan untuk meninjau program yang telah dilaksanakan. Sebelumnya
seringkali dalam suatu program hanya menggunakan evaluasi sumatif
yang tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh program yang
dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya serta mengetahui dampak
negatif
yang
perkembangannya
muncul
dalam
pelaksanaannya.
Namun
dalam
yang
dilakukan
oleh
pihak
luar
(diluar
organisasi
pemilik/pelaksana program).
d. Evaluasi Teknis dan Evaluasi Ekonomi
Evaluasi teknis (fisik), adalah kegiatan evaluasi yang penerima
manfaat dan ukurannya menggunakan ukuran-ukuran teknis secara satuan
(fisik). Sedangkan evaluasi ekonomi atau keuangan, penerima manfaatnya
adalah pengelolaan keuangan dan menggunakan ukuran-ukuran ekonomi.
e. Evaluasi Program, Pemantauan, dan Evaluasi Dampak Program
oleh
pelaksananya,
sesuai
dengan
pengetahuan,
program
memperhatikan
pemberdayaan
segala
yang
komponen
akan
dievaluasi,
pendukungnya
agar
serta
dalam
mengembangkan
modal
usaha.
Apabila
unit
melanjutkan
usaha/mengembalikan
kredit
setelah
program
menguatkan dan melengkapi. Berikut adalah uraian lebih rinci dari masingmasing dimensi:
1. Kesejahteraan
Dimensi ini merupakan tingkat kesejahteraan masyarakat yang diukur
dari tercukupinya kebutuhan dasar seperti sandang, papan, pangan,
pendapatan, pendidikan dan kesehatan.
2. Akses
Dimensi ini menyangkut kesetaraan dalam akses terhadap sumber daya
dan manfaat yang dihasilkan oleh adanya sumber daya. Tidak adanya
akses merupakan penghalang terjadinya peningkatan kesejahteraan.
Kesenjangan pada dimensi ini disebabkan oleh tidak adanya kesetaraan
akses terhadap sumber daya yang dipunyai oleh mereka yang berada di
kelas lebih tinggi dibanding mereka dari kelas rendah, yang berkuasa dan
dikuasai, pusat dan pinggiran. Sumber daya dapat berupa waktu, tenaga,
lahan, kredit, informasi, keterampilan, dan sebagainya.
3. Kesadaran Kritis
Kesenjangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat bukanlah tatanan
alamiah yang berlangsung demikian sejak kapanpun atau semata-mata
memang kehendak Tuhan, melainkan bersifat struktural sebagai akibat
dari adanya diskriminasi yang melembaga. Keberdayaan masyarakat pada
tingkat ini berarti berupa kesadaran masyarakat bahwa kesenjangan
tersebut adalah bentukan sosial yang dapat dan harus diubah.
4. Partisipasi
Keberdayaan dalam tingkat ini adalah masyarakat terlibat dalam berbagai
lembaga yang ada di dalamnya. Artinya, masyarakat ikut andil dalam
proses pengambilan keputusan dan dengan demikian maka kepentingan
mereka tidak terabaikan.
5. Kontrol
Keberdayaan dalam konteks ini adalah semua lapisan masyarakat ikut
memegang kendali terhadap sumber daya yang ada. Artinya, dengan
sumber daya yang ada, semua lapisan masyarakat dapat memenuhi hak11 Monitoring dan Evaluasi dalam Program Pemberdayaan
haknya, bukan hanya segelintir orang yang berkuasa saja yang menikmati
sumber daya, akan tetapi semua lapisan masyarakat secara keseluruhan.
Masyarakat dapat mengendalikan serta mengelola sumber daya yang
dimiliki
Untuk
mengukur
keberhasilan
pemberdayaan
di
bidang
kesehatan
dan
jenis
UKBM
(Upaya
Kesehatan
yang
pengetahuan,
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Monitoring adalah proses melihat dan memikirkan kembali secara
menyeluruh yang dilakukan terus menerus atau berkala oleh berbagai pihak
untuk mengetahui perkembangan dari sebuah pekerjaan atau program.
Sedangkan Evaluasi adalah penilaian/analisa tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dari perencanaan yang telah diprogramkan.
Prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi yaitu partisipatif, transparan,
tanggung gugat, kesetaraan, kejujuran, berjiwa besar, keterpaduan, fleksibel,
dan
3.2 Saran
Dengan adanya makalah monitoring dan evaluasi program pemberdayaan ini,
diharapkan dapat memberikan manfaat tersendiri bagi penulis dan pembaca dan
sehingga dapat di aplikasikan pada setiap program pemberdayaan yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Surakarta:
Program
Studi
Penyuluhan
Jenderal
PHKA.2008.Pedoman
Monitoring
dan
Evaluasi