Anda di halaman 1dari 7

CUBICLE

Cubicle merupakan seperangkat panel hubung bagi dengan tegangannya 20.000 Volt
yang dipasang dalam gardu induk berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung,
pengontrol dan proteksi system penyaluran tenaga listrik ke pusat pusat beban.
Bagian bagian Cubicle

Gambar: Peralatan dalam Cubicle close type


Compartemen Rell
Berfungsi sebagai tempat kedudukan busbar/rell. Dilengkapi dengan isolator penyangga yang
berfungsi untuk menyangga kedudukan rell agar kuat.
Compartemen Lemari Control
Berfungsi sebagai pusat terminal control, sumber dc dan peralatan pendukung seperti
Ampermeter, Relay Proteksi, Kwhmeter tombol close/open dan juga pusat wirring control.
Panel ini sering disebut dengan lemari LV (Low Voltage) karena tegangannya yang ada
adalah tegangan rendah.
Pemisah Rell
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban kontak penghubung
Pemisah Rell tidak dilengkapi dengan media peredam busur api.
Pemutus Tenaga PMT/CB
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau tidak
berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan hubung singkat. Kontak
penghubung PMT dilengkapi dengan media peredam busur api. Closing Coil berfungsi
menggerakkan mekanik untuk menghubung/close kontak utama PMT, sedangkan tripyng coil
berfungsi menggerakkan mekanik untuk membuka/open kontak utama PMT. Motor berfungsi
untuk mengisi pegas/spring charge mekanik PMT yang siap dieksekusi closing coil/tripyng
coil. Motor dalam PMT ada yang sumber powernya AC 220 V atau ada juga yang
menggunakan DC 110 V.
Pemisah Kabel
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban, kontak penghubung
Pemisah cabel tidak dilengkapi dengan media peredam busur api.

Compartemen Kabel
Sebagai ruang tempat kedudukan cabel in door.
Trafo Arus
Trafo Arus (CT) merupakan alat pendukung yang digunakan dalam instalasi Gardu Induk Sisi
20 KV. Alat ini untuk mendukung dalam pengukuran arus yaitu sebagai pengukuran dan
sebagai proteksi terhadap arus lebih. Trafo arus ini berfungsi untuk menurunkan arus yang
bekerja/mengalir berdasarkan prinsip induksi elektromagnet, yaitu timbulnya arus dalam
suatu sirkit listrik (sisi sekunder) akibat dari pengaruh sirkit yang lain (sisi primer) secara
fisik tidak saling berhubungan dalam rangkaian tertutup. Peristiwa ini terjadi karena adanya
perpotongan garis medan magnet yang berubah ubah memotong penghantar tersebut.
Fungsi
1. Mentransformasikan besaran arus dari nilai arus yang besar ke arus yang kecil digunakan
untuk pengukuran dan proteksi. Arus primer ke arus sekunder yang digunakan untuk
pengukuran yaitu Ampermeter dan KWhmeter serta untuk proteksi yaitu relay proteksi.
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya atau alat
proteksinya.
Trafo Tegangan
Trafo Tegangan merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan dalam instalasi Gardu
Induk Sisi 20kV. Alat ini membantu dalam pengukuran tegangan dan digunakan untuk
pengukuran tegangan pada KWhmeter. Alat ini juga membantu dalam system proteksi yaitu
untuk relay UFR (Under Frekwensi Relay) mendeteksi frekwensi dari tegangan tersebut.
Fungsi
1. Mentranformasikan besaran tegangan dari nilai tegangan yang besar ke tegangan yang kecil
digunakan untuk pengukuran dan proteksi.
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya atau alat
proteksinya.
Pemanas (Heater)
Merupakan alat pemanas berfungsi untuk memanaskan ruang terminal kabel dalam kubikel
agar kelembabannya terjaga. Keadaan ini diharapkan dapat mengurangi efek corona pada
terminal kubikel tersebut. Corona akan menyebabkan turunnya kualitas isolasi/breakdown
peralatan. Sehingga apabila ada kenaikan tegangan/arus akibat gangguan, maka titik lemah
dari isolasi ini akan terancam untuk rusak/meledak/terbakar.

1.
2.

1.
2.

PROTEKSI GARU INDUK SISI 20KV


Proteksi dalam system Gardu Induk sisi 20KV adalah untuk mengamankan
peralatan/system sehingga kerugian akibat gangguan dapat dihindari atau dikurangi menjadi
sekecil mungkin dengan cara:
Mendeteksi adanya gangguan / keadaan abnoramal lainnya yang dapat membahayakan
peralatan / system.
Contoh :
Melepaskan / memisahkan bagian system yang terganggu atau yang mengalami keadaan
abnormal lainnya secepat mungkin sehingga kerusakan instalasi yang dilalui arus gangguan
dapat dibatasi seminimal mungkin dan bagian system lainnya tetap dapat beroperasi.
Fungsi proteksi
Merasakan dan melokalisir bagian yang terganggu secepatnya.
Mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang terganggu.

3.
4.
5.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
1.
2.
3.
4.
5.

Mengurangi pengaruh gangguan terhadap bagian yang lain tidak terganggu di dalam system
tersebut.
Mencegah meluasnya gangguan untuk menjamin keandalan penjualan tenaga listrik.
Memperkecil bahaya bagi manusia.
Komponen proteksi
Komponen utama
Relay proteksi
Sumber relay proteksi
Komponen bantu
CT
Relay bantu
Tripyng coil
Syarat alat proteksi
Selektif
Yaitu selektif terhadap mana arus beban dan mana arus gangguan.
Sensitive
Yaitu peka terhadap arus gangguan sesuai seting.
Cepat
Yaitu bekerja cepat sesuai seting sehingga bagian yang terganggu tidak meluas.
Andal
Yaitu dalam keadaan normal tidak boleh bekerja tetapi harus pasti dapat bekerja bila
diperlukan.
Ekonomis
Yaitu persyaratan pokok proteksi dapat terpenuhi sehingga system yang dilindungi dapat
terjamin kelangsungannya beroperasi.
Prinsip kerja relay OCR & GFR

Apabila relay proteksi merasakan arus gangguan maka dengaan segera kontak trip relay
bekerja (yang tadinya NO menjadi NC) sehingga memberi suplay pada tripyng coil. Tripyng
coil bekerja menggerakkan mekanik open PMT sehingga membuka kontak utama PMT.
Proses ini berlangsung sangat cepat (bebepapa detik) tujuannya segera mengisolasi daerah
yang terganggu, namun bila relay proteksi tidak bekerja maka gangguan akan meluas yang
menyebabkan kerugian.
1.

Kegagalan kerja proteksi dapat disebabkan oleh :


Relay rusak

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Seting relay tidak benar


Power suplay dc tidak ada/ hilang
Gangguan pada mekanis tripyng/pegas macet
Kegagalam PMT memutus arus gangguan (media pemutus) gas habis
Trafo arus tidak jenuh pada arus gangguan
Kesalahan pengawatan wirring tripyng
TRANSAKSI ENERGI GARDU INDUK SISI 20KV
Energy Listrik yang di distribusikan ke pelanggan di ukur dengan menggunakan alat
pengukur yaitu KWhmeter, KVarhmeter. KWhmeter berfungsi untuk mengukur energy
aktif/daya aktif sedangkan KVarhmeter mengukur energy reaktif/daya reaktif. Alat ukur
tersebut merupakan meter yang digunakan sebagai alat transaksi jual beli energy listrik
dengan pelanggan.

Jenis KWH :
1. Elektromekanik
Prinsip kerja yaitu Meter berdasarkan prinsip elektro mekanik. Arus dan tegangan listrik
menimbulkan gaya gerak listrik yang menggerakkan / memutar piringan pada porosnya.
Putaran poros piringan diteruskan melalui roda-roda gigi ke drum register.

Gambar : Kwhmeter Mekanik 1 phase


Register atau pencatat berfungsi untuk mencatat atau menghitung energi yang terpakai oleh
pelanggan.
Kumparan tegangan berfungsi untuk membangkitkan fluks tegangan.
Kumparan arus berfungsi untuk membangkitkan fluks arus.
Magnet permanen berfumgsi sebagai pengereman dan menahan putaran ikutan dari piringan
alumunium.
Piringan alumunium adalah sebagai tempat integrasi fluks tegangan dan fluks arus serta
terjadinya arus foucault sehingga timbul momen putar pada piringan.
Kotak terminal yaitu sebagai tempat penyambungan kabel.
2. Elektronik

Prinsip kerja yaitu besaran arus maupun tegangan per fasa diubah senilai dengan level sinyal
oleh sensor arus dan tegangan, selanjutnya arus dan tegangan analog per fasa diubah menjadi
sinyal digital dan nantinya akan diproses untuk mendapatkan besaran seperti arus, tegangan,
daya aktif, daya reaktif factor daya selanjutnya nilai besaran tersebut dapat disimpan dalam
memory yang ada dalam Kwh Elektronik tersebut.
Pada relay elektronik ini akan lebih mudah dalam mengecek kesalahan wiring CT dan VT
sehingga kemungkinan kesalahan dalam perhitungan energi yang terpakai tidak terjadi. Meter
jenis ini banyak digunakan karena memang keunggulannya dibanding dengan meter
elektromekanik. Meter elektronik sudah diprogram dengan komputer menggunakan tiga tarif
yaitu WBP/Waktu beban Puncak
(18.00 20.00), LWBP 1/Luar Waktu Beban Puncak
1 (20.00 06.00) dan LWBP 2/Luar Waktu Beban Puncak 2 (06.00 18.00).
Sistem Pengawatan
Menggunakan system Pengawatan Tak Langsung

Gambar: Pengawatan Kwhmeter


TRAFO PEMAKAIAN SENDIRI
Trafo Pemakaian Sendiri (PS) merupakan trafo step down (penurun tegangan) yaitu
dari tegangan menengah (20.000Volt) menjadi tegangan rendah (380Volt). Trafo ini di sebut
trafo PS karena fungsinya yaitu untuk suplay keperluan Gardu Induk itu sendiri.
Fungsi
Sebagai sumber tegangan yang digunakan untuk kebutuhan intern gardu induk yaitu
untuk suplay power penerangan, peralatan tenaga/motor penggerak, peralatan control,
rectifier, alat pendingin serta peralatan lain yang membutuhkan sumber tegangan.
Pengaman Lebur Trafo PS
Pengaman lebur tegangan menengah atau disebut Fuse TM merupakan alat proteksi
yang berfungsi sebagai pengaman pada sistem instalasi Trafo Pemakaian Sendiri terhadap
arus beban lebih/overload dan arus gangguan yang terjadi. Prinsip kerja yaitu bila arus
melewati pengaman lebur melebihi nilai arus rating nominal maka elemen lebur akan panas
dan terus miningkat hingga mencapai titik leburnya. Nilai arus rating pengaman lebur yang
digunakan di sesuaikan dengan arus dari daya trafo Pemakaian Sendiri.

1.
2.
3.
4.

SUMBER DC
Sumber pasokan DC 110 volt pada instalasi Gardu Induk digunakan untuk keperluan
peralatan bantu, antara lain :
Rangkaian control ( Close/Open CB,DS )
Sistem Proteksi ( Relay proteksi, rangkaian triping/closing )
Sistem Signaling ( Indikator-indikator )
General ( Umum )
Ada dua sumber DC yang digunakan dalam instalasi Gardu Induk yaitu rectifier dan
aki/baterai. Sumber utama yang digunakan yaitu Rectifier namun apabila Trafo PS padam

maka Baterai langsung memback-up sumber DC, sehingga peralatan bantu dapat terus
bekerja.
Rectifier
Rectifier adalah suatu rangkaian alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak balik (AC)
menjadi arus searah ( dc )yang berfungsi untuk suplai DC dan mengisi batere agar
kapasitasnya tetap terjaga penuh sehingga kehandalan sumber DC pada Gardu Induk
terjamin.Maka Rectifier tersebut harus selalu ON dan selalu tersambung ke batere.
Aki/Baterai
Batere adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang
reversible, artinya di dalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi
tenaga listrik dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Dalam suatu pekerjaan yang utama adalah keselamatan kerja, karena kesalamatan
akan memberikan rasa aman, nyaman dan bahagia pada setiap pekerja. Sehinnga pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan hasil yang maksimal. Lingkungan kerja dalam Gardu Induk sisi
20kv sangat berbahaya karena berhadapan dengan tegangan 20.000 volt. Tegangan listrik
tidak terlihat dan tidak berbau tetapi dapat dirasakan. Bahaya akibat tegangan listrik terhadap
manusia yaitu kejutan
Bahaya akibat tegangan listrik di dalam lingkungan kerja Gardu Induk sisi 20kv tidak dapat
kita hilangkan tetapi dapat kita kendalikan ,Maka penggunaan alat pelindung diri sangatlah
diperlukan.

a.
b.
c.
d.
e.

1.
2.
3.

Dasar Hukum
Sumber hukum yang paling mendasar tentang keselamatan kerja di Indonesia ialah
undang undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang undang ini di buat
dengan menimbang :
Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya.
Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien.
Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina normanorma perlindungan kerja.
Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang memuat
ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.
Tujuan
1. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera
2. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya
3. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik.
Alat Keselamatan Kerja (Alat Pelindung Diri/APD)
Pakaian kerja/Wearpack
Memberikan perlindungan atau proteksi terhadap anggota badan dari bahaya listrik dan
panas.
Pelindung Kepala (Helm)
Melindungi kepala dari benturan atau kejatuhan benda dari atas.
Pelindung Tangan (Sarung tangan)
Melindungi tangan dan lengan terhadap debu/kotoran dan bahaya benturan benda keras.
Sarung tangan tahan tegangan

Melindungi tangan dan lengan terhadap bahaya listrik.


4. Pelindung Kaki (Sepatu)
Melindungi kaki dan sebagai isolasi.
Sepatu tahan tegangan
Melindungi kaki dan sebagai isolasi dari bahaya listrik.

Anda mungkin juga menyukai