Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Pada mulanya pengertian akuntansi menurut Committe on Terminology of the
American Institute of Certified Public Accountants bahwa akuntansi adalah seni
mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling
tidak sebagai bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan
uang, serta menginterpretasikan hasilnya. Akhir akhir ini akuntansi selain dipandang
sebagai seni, juga dipandang sebagai bahasa dunia usaha, yaitu sebagai sarana
untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan.
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi, dimana
merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan, tentang kesatuan kesatuan ekonomi agar bermanfaat dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan, sebagai sistem informasi, akuntansi merupakan
proses yang menjalin sumber informasi, saluran kominikasi dan seperangkat
penerima. Pandangan ini menekankan pada konseptual dan empiris.
Dengan melihat berbagai definisi akuntansi, secara umum akuntansi bisa
didefinisikan sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang di dalamnya menyangkut
pencatatan, pengklasifikasian dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas
transaksi dan kejadian setidak tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta
adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan.
B. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian yang erat
(koheren) dari tujuan dan konsep konsep dasar yang saling berhubungan dan saling
mengarahkan terciptanya prinsip prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat,
fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan.
Kerangka konseptual dibangun dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah
tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelaporan yang terdiri
dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dari konsep
dasar palaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun
pedoman pelaksanaan. Pedoman pelakasanaan harus memperhatikan asumsi, prinsip,
dan kendala.
1. Tujuan Pokok Akuntansi
Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laproan keuangan yaitu
memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi
para pemakainya. Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan
memberikan informasi keuangan yang didapat dipercaya mengenai posisi
aktiva, hutang dan modal beserta perubahannya, sehingga dapat digunakan
untuk menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi, dan potensi
perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba serta dapat menjelaskan
bagaimana dana diperoleh dan digunakan.
Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pengambil keputusan. Ini berarti dapat saja berubah sesuai dengan kebutuhan
pemakai, situasi dan kondisi ekonomi, politik, hukum maupun aspek
1
4.
5.
Rekening Individual
Aktiva
Pengelompokkan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi
rekening. Pengelompokkan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban, komitmen, dan kontijensi.
Rubrik Rekening
Nomor Rubrik Rekening
Rubrik Rekening
1
Aktiva
2
Kewajiban
3
Ekuitas
4
Pendapatan
5
Beban
6
Produktif
7
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
8
Komitmen
9
Kontinjensi
D.
12
Rekening ini mirip dengan rekening akumulasi atau cadangan aktiva tetap,
hanya saja rekening ini dikenakan pada rekening aktiva produktif. Rekening
ini menggunakan digit kedua bernomor 0 untuk menunjukkan valuta rupiah,
dan berdigit 1 untuk menunjukkan bervaluta asing. Secara rinci nomer
rekeningnya adalah sebagai berikut:
60 PENYISIHAN DALAM VALUTA RUPIAH
601 PENYISIHAN PENGHAPUSAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Rekening ini digunakan untuk menampung semua kerugian akibat tidak
tertagihnya penempatan pada bank lain.
602 PENYISIHAN PENURUNAN NILAI SURAT BERHARGA
Rekening ini digunakan untuk menampung kerugian akibat tidak tertagihnya
penempatan surat berharga atau akibat penurunan nilai surat berharga yang
ditemapatkan.
603 PENYISIHAN PENGHAPUSAN KREDIT YANG DIBERIKAN
Untuk mencatat setiap penyisihan atas kerugian yang timbul akibat tidak
tertagihnya kredit yang telah diberikan. Semakin buruk kualitas kreditnya,
semakin besar penyisihan ini.
604 PENYISIHAN PENGHAPUSAN PENYERTAAN
Untuk menampung setiap penyisihan akibat tidak tertagihnya tagihan karena
penyertaan bank
AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN INVENTARIS
Untuk digit kedua sama dengan 0 menunjukkan valuta rupiah dan untuk digit
kedua sama dengan 1 menunjukkan bervaluta asing. Rekening ini dimulai
pada digit 7. Secara terperinci adalah:
701 AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Rekening ini digunakan untuk menampung setiap akumulasi penyusutan
akibat pembebanan biaya terhadap penggunaan aktiva tetap. Besarnya
akumulasi ditentukan berdasarkan persentase tertentu menurut ketentuan
perpajakan yang berlaku.
702 AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA SEWA GUNA USAHA
Rekening ini digunakan untuk menampung setiap akumulasi penyusutan
akibat pembebanan biaya terhadap penggunaan aktiva sewa guna usaha.
Besarnya akumulasi ditentukan berdasarkan persentase tertentu menurut
ketentuan perpajakan yang berlaku.
KOMITMEN
Kelompok rekening ini dimulai dari digit 8 dan pada digit kedua bernomor 0
untuk menunjukkan valuta rupiah, dan berdigit 1 untuk menunjukkan
bervaluta asing. Secara rinci nomer rekeningnya adalah sebagai berikut:
801 TAGIHAN KOMITMEN
Rekening ini digunakan untuk menampung setiap tagihan terhadap kontrak
berupa janji yang tak dapat dibatalkan sepihak dan harus dilaksanakan selama
persyaratan dipenuhi.
802 KOMITMEN KEWAJIBAN
13
operasional bersih bank. Laba bersih harus menghitung laba kotornya terlebih dahulu baru
kemudian menghitung laba bersih dengan menghitung pendapatan dan biaya diluar bunga.
Format laporan komitmen dan kontijensi atau dikenal dengan rekenign administratif
disjaikan secara terpisah antara komitmen dan kontijensi, bahkan komitmen dan kontijensi
dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan kemungkinan
pengaruhnya terhadap neraca atau laba/rugi bank.
Dalam laporan keuangan bank juga harus disajikan para pengurus dan pemilik bank
tersebut, hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui para pengurus bank, kemudian sejauh
mana integritas para pengurus dan pemilik bank tersebut.
Mulai tahun 2001 laporan keuangan bank harus dilengkapi laporan kualitas aktiva
produktif dan informasi lainnya. Kualitas aktiva produktif akan terindikasi dari tingkat
kolektibilitasnya. Tingkat kolektibilitas adalah Lancar (L), Dalam Perhatian Khusus (DPK),
Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M). Semakin rendah tingkat
kolektibilitasnya menunjukkan semakin banyak aktiva produktif yang bermasalah.
Format jenis laporan keuangan ini berlaku bagi laporan keuangan bulanan, triwulan,
bahkan tahunan. Perbedaannya terletak pada jumlah periode yang disajikan. Jika laporan
keuangan bulanan maka yang disajikan satu periode pada tiap akhir bulan, laporan keuangan
triwulanan disajikan dua periode sekaligus yaitu posisi tanggal laporan dan posisi
sebelumnnya baik untuk bank yang bersangkutan maupun untuk konsolidasinya. Yang
membedakan pula laporan keuangan bulanan dan triwulanan adalah laporan keuangan
triwulanan perlu ditambahkan laporan transaksi valuta asing dan derivatif, laporan kewajiban
penyediaan modal minimum dan laporan mengenai rasio keuangan bank.
Laporan keuangan tahunan disajikan lebih lengkap, sama seperti laporan keuangan
triwulanan, tetapi dilengkapi dengan laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan
atas laporan keuangan.
A.
AKTIVA
1.
Kas
2.
Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
15
16
5.
Sertifikat deposito
a. Rupiah
b. Valuta asing
6.
Simpanan dari bank lain
7.
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kemnali (repo)
8.
Kewajiban derivatif
9.
Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Rupiah
b. Valuta asing
12. Estimasi kerugian komitmen & kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Taksiran pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman subordinasi
19. Modal pinjaman
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selisih penjabaran laporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f.
Pendapatan komperehensif lainnya
g. Saldo laba (rugi)
TOTAL PASIVA
Posisi Tgl
Laporan
17
Posisi Tgl
Laporan
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1.
Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
2.
Lainnya
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
1.
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
2.
Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impor & ekspor
3.
Lainnya
Jumlah Kewajiban Komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTIJENSI
Tagihan Kontijensi
1.
Garansi yang diterima
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
2.
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a.
Rupiah
b.
Valuta asing
3.
Lainnya
Jumlah Tagihan Kontijensi
18
Kewajiban Kontijensi
1.
Garansi yang diberikan
a.
Bank garansi
Dalam valuta rupiah
Dalam valuta asing
b.
Lainnya
2.
Revocable L/C yang masih berjalan dalam rangka impir & ekspor
3.
Lainnya
Jumlah Kewajiban Kontijensi
JUMLAH KONTIJENSI BERSIH
Tabel Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Bulanan
Pos-Pos
L
Bank
Posisi Tanggal Laporan
DPK
KL
D
M
Jumlah
1.
2.
3.
B.
19
II.
III.
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan
kontinjensi perusahaan induk di bidang keuanagn yang merupakan hasil
konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Dalam hal kelompok usaha yang tidak memiliki perusahaan induk di
bidang keuangan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi
perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh
perubahan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
2. Neraca dan laporan laba ruggi perusahan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember
Format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi Desember
adalah sama dengan format cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi
Maret, Juni dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan
sebagai berikut:
1. Tambahan format dan cakupan laporan keuangan triwulanan untuk posisi
Desember poin 1 sama dengan tambahan format dan cakupan laporan
keuangan triwulanan untuk posisi Juni poin 1.
2. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh
Akuntan Publik. Dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wwajib
dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in
charge), nama kantor akuntan public, dan opini yang diberikan.
3. Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan
atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan laba rugi
yang disajikan dalam laporan audit (audit report).
4. Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan
posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
Posisi Tgl
Laporan
Bank
Posisi Tahun
Sebelumnya
Konsolidasi
Posisi Tgl
Posisi Tahun
Laporan
Sebelumnya
AKTIVA
1.
Kas
2.
Penenmpatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3.
Giro pada bank lain
21
a. Rupiah
b. Valuta rupiah
4.
Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
PAPP Penenmpatan pada bank lain -/5.
Surat berharga yang dimiliki
a. Rupiah
I.
Diperdagangkan
II.
Tersedia untuk dijual
III.
Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Valuta asing
I.
Diperdagangkan
II.
Tersedia untuk dijual
III.
Dimiliki hingga jatuh tempo
PAPP Surat berharga yang dimiliki -/6.
Obligasi pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
7.
Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reserve repo)
a. Rupiah
b. Valuta asing
8.
Tagihan derivatif
PPAP Tagihan derivatif
9.
Kredit yang diberikan
a. Rupiah
I. pihak terkait dengan pihak
II. pihak lain
b. Valuta asing
I. pihak terkait dengan pihak
II. pihak lain
PPAP Kredit yang diberikan -/10. Tagihan akseptasi
PPAP Tagihan akseptasi -/11. Penyertaan
PPAP Penyertaan -/12. Pendapatan yang masih akan diterima
13. Bayar dibayar dimuka
14. Uang muka pajak
15. Aktiva pajak tangguhan
16. Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan aktiva tetap
17. Aktiva sewa guna
Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna
18. Agunan yang diambil alih
19. Aktiva lain-lain
PASIVA
1.
Giro
a. Rupiah
b. Valuta Asing
2.
Kewajiban segera lainnya
3.
Tabungan
4.
Simpanan berjangka
a. Rupiah
I. pihak terkait dengan bank
II. pihak lain
22
b. Valuta asing
I. pihak terkait dengan bank
II. pihak lain
5.
Sertifikat deposito
a. Rupiah
b. Valuta Asing
6.
Simpanan dari bank lain
7.
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali
(repo)
8.
Kewajiban derivatif
9.
Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
b. Valuta Asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek BI
b. Lainnya
I. Rupiah
II. Valuta asing
12. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Taksiran pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman subordinasi
a. pihak terkait dengan bank
b. pihak lain
19. Modal pinjaman
a. pihak terkait dengan bank
b. pihak lain
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
b. Agio (disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selesih penjabaran laporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f. Laba/rugi yang blm terealisasi dr srt berhrga
g. Pendapatan komprehensif lainnya
h. Saldo laba (rugi)
Total Pasiva
Pos-Pos
Posisi
Tanggal
Laporan
Bank
Posisi Tahun
Sebelumnya
Konsolidasi
Posisi
Posisi Tahun
Tanggal
Sebelumnya
Laporan
23
b. Valuta asing
Jumlah Pendapatan Bunga
2. Beban bunga
2.1 Beban bunga
a. Rupiah
b. Valuta asing
2.2 Komisi dan provisi
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
3. Pendapatan operasional lainnya
3.1 Pendapatan provisi, komisi, fee
3.2 Pendapatan transaksi valuta asing
3.3 Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
3.4 Pendapatan lainnya
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
4. Beban (pendapatan) penghapusan aktiva produktif
5. Beban estimasi kerugian komitmen & kontinjensi
6. Beban operasional lainnya
6.1 Beban administrasi dan umum
6.2 Beban personalia
6.3 Beban penurunan nilai surat berharga
6.4 Beban transaksi valas
6.5 Beban lainnya
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA (RUGI) OPERASIONAL
PENDAPATAN & BEBAN NON OPERASIONAL
7. Pendapatan non-operasional
8. Beban non-operasional
Pendapatan (Beban) Non Operasional
9. Pendapatan/Beban Luar Biasa
10. LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
11. Taksiran pajak penghasilan -/12. LABA/RUGI TAHUN BERJALAN
13. Hak minoritas -/14. Saldo laba (rugi) awal tahun
15. Dividen
Lainnya
16. Saldo laba (rugi) akhir periode
17. Laba bersih per saham
Nilai Kontrak
dengan Netting
Agreement
24
Pos-Pos
L
Bank
Posisi Tanggal Laporan
DPK KL D M JML
L
A. Pihak Terkait
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
dan Bank Indonesia
3. Kredit kepada pihak ketiga
a. KUK
b. Kredit properti
i.
Direstrukturisasi
ii.
Tidak direstrukturisasi
c. Kredit lain yang direstrukturisasi
d. Lainnya
4. Pernyataan pada pihak ketiga
a. Pada perusahaan keuangan non-bank
b. Dalam rangka restrukturisasi kredit
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga
6. Komitmen dan kontijensi kepada pihak
ketiga
B. PihakTidak Terkait
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
dan Bank Indonesia
3. Kredit kepada pihak ketiga
a. KUK
b. Kredit properti
iii.
Direstrukturisasi
iv.
Tidak direstrukturisasi
c. Kredit lain yang direstrukturisasi
d. Lainnya
4. Pernyataan pada pihak ketiga
25
26
Komisaris
Komisaris Utama :
Komisaris
:
Komisaris
:
Komisaris
:
Publik:
PENGURUS BANK
Direksi
Direktur Utama :
Direktur
:
Direktur
:
Direktur
:
FORMULA (X 100%)
Modal
ATMR
KETERANGAN
Perhitungan modal dan aktiva tertimbang
menurut risiko dilakukan berdasarkan
ketentuan kewajiban penyediaan modal
minimum yang berlaku.
a.
27
b.
a.
b.
c.
a.
2.
NPL
(Kredit bermasalah terhadap
total kredit)
Kredit Bermasalah
Total Kredit
b.
c.
d.
a.
3.
4.
III. RENTABILITAS
1. ROA
(Return On Assets)
b.
Penyisihan Penghapusan
Aktiva Prod. yg Tlh Dibentuk
Total Aktiva Produktif
ROE
(Return on Equity)
a.
Penyisihan Penghapusan
Aktiva Prod. yg Tlh Dibentuk
Penyisihan Penghapusan Aktiva Prod. yg
Wajib Dibentuk
Laba Sebelum Pajak
Rata-Rata Total Aset
a.
b.
3.
NIM
a.
b.
2.
a.
28
b.
IV. Likuiditas
LDR (Kredit terhadap
ketiga)
dana pihak
Total BebanOperasional
Total PendapatanOperasional
Kredit
Dana Pihak Ketiga
V. Kepatuhan (Compliance)
1. a. Persentase Pelanggaran BMPK
a.1. Pihak Terkait
a.2. Pihak Tidak Terkait
b. Persentase Pelampauan BMPK
b.1 Pihak Terkait
b.2 Pihak Tidak Terkait
2. GWM Rupiah
(Persentase Giro Wajib Minimum
Rupiah)
3. PDN (Persentase Posisi Devisa Neto)
C.
I.
dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus
memuat informasi yang sama. Angka-angka dalam laporan keuangan tahunan
wajib disajikan dalam mata uang rupiah.
Cakupan Laporan Tahunan
Laporan tahunan sekurang-kurangnya berisi:
1. Informasi Umum
Informasi umum dalam laporan tahunan sekurang-kurangnya mencakup:
a. Kepengurusan, meliputi susunan dewan komisaris, direksi, dan
pejabat eksekutif beserta jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya;
b. Rincian kepemilikin saham, berupa nama pemiliki dan besaran
kepemilikan;
c. Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang
memuat data mengenai:
1)
Ikhtisar data keuangan penting sekurang-kurangnya
mencakup pendapatan bunga bersih, laba operasi, laba
sebelum pajak, laba bersih, laba bersih per saham, aktiva
produktif, dana pihak ketiga, pinjaman diterima, total biaya
dana (cost of fund), modal sendiri, jumlah lembar saham yang
ditempatkan dan disetor; dan
2)
Rasio keuangan yang wajib disajikan sekurangkurangnya mencakup rasio keuangan sebagaimana diatur
dalam ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi
keuangan bank, khususnya bab tentang laporan keuangan
publikasi bank umum.
d. Sasaran, strategi, dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam
pengembangan usaha bank.
e. Laporan manajemen, yang menyajikan informasi mengenai
pengelolaan bank oleh pengurus atau manajemen dalam rangka
good corporate governance, dan sekurang-kurangnya mencakup:
1)
Struktur organisasi;
2)
Aktivitas utama;
3)
Teknologi informasi;
4)
Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk
penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK);
5)
Tingkat suku bunga;
6)
Perkembangan perekonomian dan target pasar;
7)
Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan atau di
luar negeri;
8)
Jumlah, jenis dan lokasi kantor
9)
Kepemilikan direksi, komisaris, dan pemegang saham
dalam kelompok usaha bank;
10)
Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan
kelompok usaha bank dalam tahun yang bersangkutan;
11)
Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa
mendatang;
12)
Sumber daya manusia, meliputi jumlah, struktur
pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM.
30
2.
3.
4.
31
5.
32
6.
7.
Taswan. 2013. Akuntansi Pebankan Transaksi dalam Valuta Rupiah Edisi III. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
33