Anda di halaman 1dari 7

BAB VII

HASIL INTERVENSI KEGIATAN


7.1.

EVALUASI DATA KUALITATIF


Peneliti memperoleh data kualitatif dari hasil wawancara (indepth interview) dengan 25

ibu yang anaknya datang untuk ditimbang di Posyandu dan 5 orang ibu yang ditemui di rumah
masing-masing.

Berikut daftar partisipan yang dilakukan wawancara indepth interview

mengenai partisipasi mereka di Posyandu.


Tabel Data partisipan yang dilakukan wawancara indepth interview.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Nama Anak
Fidelya
M.Rafi
Lionel
Nabil
Fatya
Fabian
Dafi
Gilang
Hilal
Putri
Radela
M. Azka
Yanda
Nafisah
Mustafa
Ridwan
Rosyanti
Kesbar
Ismiati
Khalil
Zahra
Adelia
Talita
Fardan
Aska
Alika
Ridwan

Usia Anak
1ahun 4 bulan
4 tahun 9 bulan
3 tahun 1 bulan
2 tahun 10 bulan
4 tahun 10 bulan
11 bulan
4 tahun
27 bulan
10 bulan
4 tahun 4 bulan
21 bulan
1 tahun 6 bulan
4 tahun 9 bulan
4 tahun 6 bulan
22 bulan
3 tahun 2 bulan
1 tahun 2 bulan
3 bulan
3 tahun 2 bulan
8 bulan
40 hari
1 tahun
2 tahun
3 tahun 10 bulan
2 tahun 6 bulan
3 tahun 5 bulan
3 tahun 2 bulan

Usia Ibu
(tahun)
24
25
29
26
42
28
40
42
34
51
32
30
29
30
35
27
32
27
26
27
46
31
25
29
27
36
36

Pendidikan
Ibu
SMK
SMA
S1
SMK
SD
D3
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
S1
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA

Pekerjaan
Ibu
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Pegawai Swasta
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu Rumah Tangga
Ibu rumah tangga
Perawat
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Pegawai Swasta
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga

28.
29.
30.

Irfan
Keysa
Aisyah

3 tahun 6 bulan
1 tahun 10 bulan
2 tahun 8 bulan

29
27
26

SMA
SMA
SMA

Ibu rumah tangga


Ibu rumah tangga
Ibu rumah tangga

7.1.1 Hasil wawancara dengan para ibu


Tingkat Keaktifan dan pengetahuan ibu tentang pentingnya Posyandu
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa sebagian besar orang tua tidak
mengetahui manfaat dan pentingnya membawa anak mereka ke Posyandu. Kebanyakan dari
mereka datang ke posyandu hanya karena disuruh oleh para kader atau hanya sekedar ingin tahu
berat badan anaknya.
Saya bawa anak saya ke Posyandu untuk timbang saja lalu pulang
Saya membawa anak saya ke posyandu karena disuruh ibu kader.
Tingkat kesadaran ibu akan pastisipasi posyandu
Beberapa dari ibu yang diwawancarai yang jarang membawa anaknya ke posyandu
kurang memiliki kesadaran akan pentingnya posyandu. Mereka beranggapan bahwa posyandu
kurang penting, sehingga banyak ibu malas membawa anaknya ke posyandu. Ada lagi yang
beralasan macam-macam contohnya anaknya selalu menangis bila dibawa ke posyandu, atau
lelah karena harus menjemput anak sekolah dahulu baru ke posyandu.
Anak saya tidak mau dibawa ke posyandu, selalu menangis
Saya lelah karena harus jemput anak sekolah dulu, kalau sudah di rumah sudah
kelelahan jadi malas
Media promosi
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa belum ada media promosi yang
diberikan kepada para orang tua tentang posyandu, seperti pamflet atau poster. Contohnya adalah
seperti jawaban partisipan di bawah ini:

Saya belum pernah lihat atau dapat selebaran tentang posyandu. Hanya dari
penjelasan kader saja.
Setahu saya belum ada poster tentang posyandu di daerah sini
Orang tua yang bekerja
Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua yang bekerja atau dengan wakilnya,
mereka menyatakan bahwa jika si ibu bekerja maka mereka akan meminta neneknya atau
tetangga untuk membawa anak mereka ke posyandu. Selain itu ada beberapa iya yang bekerja
dengan sistem shift, sehingga saat jadwal posyandu ia akan meminta shift sore agar dapat
membawa anaknya ke posyandu.
Biasanya kalau saya bekerja saya nitip sama neneknya untuk dibawa ke posyandu
Saya suka nitip ke tetangga untuk bawa anak saya ke posyandu kalau saya kerja,
sekalian dia membawa anaknya
Kader yang kurang aktif
Dari hasil wawacara dengan para ibu dan juga kader didapatkan pernyataan bahwa
terkadang para kader sering lupa untuk mengingatkan kembali akan jadwal posyandu.
Iya kadang ibu kader sering tidak mengingatkan kembali kalu besok posyandu. Jadi
saya suka lupa
Setelah dilakukan wawancara dengan para ibu, kader dan pemegang program didapatkan
kesimpulan bahwa permasalahan utama mengapa ibu tidak membawa anak ke posyandu adalah
kurang kesadaran ibu terhadap pentingnya posyandu. Hal tersebut dikarenakan media promosi
yang kurang, kurangnya penyuluhan, dan keaktifan kader harus ditingkatkan.
7.1.2 Hasil wawancara dengan para kader
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa ibu kader, didapatkan informasi
bahwa kesadaran dan pengetahuan ibu di rw 01 masih cenderung kurang. Mereka berencana
untuk membuat suatu penyuluhan namun belum sempat direalisasikan. Iya, memang ibu-ibu
disini tingkat kesadarannya masih kurang, mereka banyak yang cuek saja jika diberi informasi

tentang posyandu. Selain itu untuk media informasi, ibu kader mengakui bahwa selama ini
belum ada media promosi yang dibagikan. Informasi yang diberikan hanya sebatas informasi
verbal saja. Kami biasanya memberi informasi atau mengajak ibu untuk ke posyandu hanya
dengan diajak mengobrol saja tanpa media apa-apa. Saat ditanya tentang keaktifan kader
kebanyakan menjawab bahwa mereka sudah cukup aktif mengingatkan tentang jadwal posyandu.
Kami sering mengingatkan para ibu tentang jadwal posyandu, namun mungkin tidak semua
ibu, karena kami tidak selalu keliling ke semua rumah.
Dari hasil wawancara denga para kader dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa faktor
yang menyebabkan rendahnya partisipasi posyandu adalah rendahnya kesadaran dan
pengetahuan ibu tentang posyandu walau sudah diberi informasi. Namun kader tidak pernah
memberikan penyuluhan. Pemberian informasi tentang posyandu kurang menarik tanpa adanya
media promosi seperti pamflet. Kader juga kurang aktif mengingatan para ibu tentang jadwal
posyandu sehingga banyak ibu yang lupa.
7.1.2 Hasil wawancara dengan pemegang program Gizi
Dari hasil wawancara dengan pemegang program Gizi yaitu Eva Sari didapatkan bahwa
rendahnya angka partisipasi posyandu disebabkan karena banyak ibu yang enggan membawa
anaknya. Rendahnya kesadaran dan pengetahuan ibu diperkirakan karena kurangnya penyuluhan.
Iya memang hampir tidak pernah ada penyuluhan, pembagian pamflet juga belum pernah
dilakukan. Namun secara keseluruhan hal-hal tersebut dikarenakan kebanyakan kader sudah tua
sehingga sudah sulit untuk keliling-keliling memberikan informasi tentang posyandu.
Kebanyakan kader disini sudah tua sehingga sulit untuk keliling memberikan informasi.
Regenerasi kader juga sulit karen warga-warga yang muda kebanyakan sibuk dan enggan
menjadi kader.

Lampiran
Hasil wawancara dengan ibu dari anak balita yang jarang ke Posyandu
Ibu E, 29 tahun
K: Selamat pagi ibu, saya dokter muda Fatimah. Dengan Ibu E betul?
I : Iya betul dok
K: Saya mau izin tanya-tanya apa boleh bu?
I : Iya , silahkan dok
K: Kenapa ibu jarang ke posyandu?
I : Ini dok, anak saya kalau dibawa ke posyandu selalu menangis
K: Anak menangis itu wajar ibu. Posyandu kan banyak manfaatnya. Apa ibu tau manfaat
posyandu?
I : Hmm untuk menimbang berat badan anak ya dok
K: Iya betul ibu, untuk tahu perkembangan dan pertumbuhan anak ibu. Jadi tidak hanya
menimbang bu. Apa ibu pernah dapat penyuluhan atau selebaran pamflet tentang posyandu?
I: Tidak pernah dok, saya dapat informasi dari posyandu ya kalau ada ibu kader yang ke rumah
saja.
K: Apa kader member tahu jadwal posyandu setiap bulannya?
I: Hmm kadang-kadang saya sering kelupaan dok kalau tidak diingatkan kader. Ibu kader kadang
mengingatkan kadang juga tidak.
K: Begitu ya bu, saya harap ibu lebih memperhatikan tumbuh kembang anak ibu dengan cara
membawa ke posyandu ya bu. Karena posyandu ini penting sekali loh bu. Kita harus manfaatkan
program ini
I: Baik dok saya akan coba untuk teratur membawa anak ke posyandu.

K: Terima kasih ya ibu


I: Sama-sama dokter

Ibu A, 30 tahun
K: Selamat pagi ibu, saya dokter muda Fatimah. Dengan Ibu A betul?
I : Iya betul dok
K: Saya mau izin tanya-tanya apa boleh bu?
I : Iya , silahkan dok
K: Ibu kenapa jarang membawa anak ke posyandu bu?
I: Say repot dok jemput anak sekolah, setelah sampai di rumah sudah lelah
K: Apa ibu tau manfaatnya posyandu?
I: Ya untuk timbang berat badan saja kan dok
K: itu salah satunya bu, selain itu juga untuk memantau tumbuh kembang anak ibu. Ibu pernah
dapat penyuluhan atau selebaran tentang informasi posyandu?
I: Tidak dok
K: Apa ibu tahu jadwal posyandu?
I: Hmm ya kalau ada yang datang ke rumah memberi tahu saja saya baru tahu dok. Kalau tidak
ya saya tidak tahu
K: Posyandu sangat penting bu, saya harap ibu menyempatkan untuk ke posyandu. Kan hanya
sebulan sekali bu, jadi lelah sehari tidak apa-apa bu mengingat manfaatnya sangat banyak.
Bukan begitu?
I: Iya sih dok, coba deh nanti saya sempatkan

K: Baik terima kasih ya bu, ditunggu kedatangannya


I: Baik dok, sama-sama

Anda mungkin juga menyukai